NovelToon NovelToon

His Perfect Wife ( Kawin Kontrak )

Xander Ryn 1

KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹

💐 HAPPY READING 💐

Di sebuah rumah yang sangat - sangat mewah, terlihat seorang pria muda, sedang duduk berhadapan dengan seorang wanita paruh baya yang sedang memarahinya.

"Wanita ini adalah guru bahasa Inggris, lulusan Megister perguruan tinggi, usia 28 tahun, tinggi 160cm dan paling penting dia adalah anak teman papah kamu." Ucap wanita paruh baya itu.

"Dia juga sangat sopan, dan attitudenya bagus sekali, Kenapa kamu tidak mau?" Tanyanya lagi.

Pria yang sejak tadi diam itu, melihat ke arah lain. "Dia adalah wanita yang jorok! Tidak menjaga kebersihan, membuang sampah sembarangan, bagaimana dia bisa jadi panutan untuk murid - muridnya?" Jawab pria itu, dengan nadanya yang sarkas.

Mendengar jawaban putranya itu, Nana ibu dari pria itupun akhirnya menghela nafasnya kasar, lalu memperlihatkan foto wanita yang lain pada putranya. "Yang ini! Dia adalah dokter anak di rumah sakit, dia juga sangat menjaga kebersihan! Mengapa kamu juga tidak mau dengannya?!" Tanya Nana lagi, dengan nadanya yang sedikit membentak.

"Ketepatan waktunya sangat buruk! Di kencan pertama saja dia terlambat 30 menit," jawabnya dengan santai.

"Xander, dia adalah seorang gadis. Wajar saja dia terlambat." Sahut Nana membela gadis yang terlambat itu.

"Mamah! Waktu itu berharga! Kalau di awal saja dia membuang waktu, itu sama saja dia menyia - nyiakan hidupku. Dia bahkan tidak meminta maaf sama sekali." Balas Xander lagi.

"Lalu bagaimana dengan ini?" Nana menunjukan foto yang lainnya lagi.

"Yang ini?"

"Yang ini juga? Masa semua kencan yang Mamah atur, kamu tidak menyukainya?"

"Ada 30 kencan Xander! Dan Mamah juga sudah membayar mahal untuk anggotan VVIP! Untuk apa?! Supaya kamu bisa mendapatkan jodoh yang baik?!" Maki Nana pada putranya yang sangat kepala batu ini.

"Bagaimana dengan ini?! Tanyanya lagi, menunjukan foto yang lain.

"Dia tidak menyukai hewan kecil, padahal aku punya peri!" Jawabnya lugas.

Nana menarik nafasnya dalam dan menggelengkan kepalanya pelan. "Kura - kura tidak berguna itulah yang membuatmu juga ikut tidak berguna!"

"Ini, wanita ini! Dia adalah lulusan terbaik di Oxford! Dia juga suka ikut relawan untuk merawat - rawat hewan, dia juga sangat bersih dan selalu on time, kenapa kamu juga tidak mau?"

"Dia memang sempurna Mah, tapi dia yang tidak mau sama aku, bukan aku yang tidak mau sama dia." Jawab Xander begitu santai.

"Kenapa dia tidak menyukaimu?" Tanya Nana lagi, sepertinya wanita paruh baya itu sudah sedikit harus menahan kesabarannya untuk menghadapi anaknya ini.

Xander melihat ke arah dirinya. "Tidak ada yang salah denganku, mungkin aku yang begitu sempurna sampai dia tidak bisa menandingiku." Jawabnya.

"Xander! Kamu itu sudah berusia 29 tahun! Papah dan Mamah itu mau kamu segera menikah dan mengambil alih perusahaan papah kamu!"

"Kamu selama ini hanya mengurus saham - saham saja! Tidak keluar untuk bekerja, tidak juga berkenalan dengan wanita."

"Mamah dan Papah ini masih muda! Masih bisa bantu kamu untuk mengurus anak - anakmu nanti! Nana bicara dengan panjang kali lebar memberikan putranya itu arahan.

Namun Xander hanya terlihat diam dan menatap ke arah lain. Seperti tidak mendengarkan apa kata - kata mamahnya.

"Xander! Mamah itu sebenarnya tidak mau memaksa kamu untuk menikah sekarang! Tapi Mamah mau kamu tuh menjadi normal seperti orang - orang lainnya! Pergi bekerja, pimpin perusahaan!"

"Lihat, papah kamu sudah tua sekarang! Dia butuh kamu untuk menggantikan posisi dia."

Xander hanya menganggukan kepalanya pelan, lalu dia melihat ke arah jam dinding. "Ahh, sudah jam 1 siang." Ucapnya, lalu bergegas beranjak dari duduknya dan pergi ke kamarnya.

"Xander! Mamah belum selesai berbicara?!" Pekik Nana dengan emosi, namun sama sekali tidak di hiraukan oleh Xander.

Lalu Nana menoleh pada pria paruh baya yang duduk tidak jauh darinya. "Kalau kamu tidak bisa membujuk anakmu! Atau membuat anakmu tidak merubah pikirannya! Mulai malam ini kamu tidur di luar!" Ancam Nana pada suaminya.

"Mah, jangan seperti itu dong! Yang salahkan Xander, kenapa Papah yang kena Mah?!" Protes Julio Papah dari Xander.

"Tidak mau tahu!" Sahut Nana dengan tegas, lalu dia pergi ke atas untuk melihat apa yang di lakukkan oleh anaknnya.

Di dalam kamar, Xander terlihat sedang menatap ke arah layar komputernya. "Yesss!" Tungkasnya, ketika permainan sahamnya itu berhasil.

"Peri, hari ini Papah akan membelikan banyak makanan untukmu. Apakah kamu senang?" Tanyanya pada kura - kura peliharaanya.

"Dia senang! Mamah tidak senang!" Tandas Nana masuk ke dalam kamar putranya. Membuat senyum Xander yang tadi merekah kini langsung memudar.

"Ini kesempatan terakhir!" Ucap Nana sambil memberikan selembar foto pada Xander.

"Seorang model, terbaik, cantik dan sopan! Temui dia jam 8 malam ini! Kalau tidak berhasil lebih baik kamu pergi dari rumah ini!"

"Mah! Aku ini anak Mamah loh, kok bisa mamah tega usir aku?!"

"Kalau tidak terima! Lapor sana ke pengadilan!" Tegas Nana, lalu memilih beranjak keluar.

"Mah,"

"Jangan panggil aku Mamah!"

"Tante."

Mendengar itu, Nana semakin murka, lalu dia membuka sendalnya dan melemparkannya pada Xander.

"Galak banget sih." Lirihnya pelan, ketika mamahnya sudah tidak ada di dalam kamarnya.

***

Di sisi lain, Terlihat seorang wanita muda yang sedang duduk bersama dengan wanita paruh baya, mereka sedang menikmati Coffe mereka di pagi ini.

"Jadi bagaimana Ryn? Apakah Suamimu akan pulang menghadiri hari pengangkatan kamu bulan depan?" Tanya Nadine dengan senyumannya.

Ryn tersenyum lalu menoleh ke arah ponselnya yang menyala, di mana dalamnya ada terpasang Wallpapper foto pernikahaanya bersama dengan suaminya.

"Dia sudah 3 tahun tidak pulang, jadi aku rasa saat ini dia akan pulang Bu Nadine." Jawab Ryn dengan yakin.

Sembari mengelus foto yang ada di dalam ponselnya itu.

Nadine tersenyum ketika melihat Ryn yang sepertinya sangat mencintai semuanya.

"Sepertinya jika suami kamu datang, aku butuh memberikanmu libur panjang, agar kalian bisa mempunyai anak ke dua." Ucap Nadine, menggoda.

"Tapi Ryn, Bagaimana dengan keadaan anak kamu yang pertama? Apakah dia baik - baik saja? Apakah kamu tidak ingin menengok dia?" Tanyq Nadine dengan penasaraan.

"Aku memang jarang menjenguknya Bu, tapi jika suami saya dia yang lebih sering karena posisinya lebih dekat, lagi pula -"

"Putri kami ada bersama dengan kakak suamiku , yang tidak bersikap baik dengan ku, jadi untuk -" kalimatnya terhenti, dan dia burpura - pura memandang ke arah lain dengan pandangannya yang sedih dan menyimpan seribu luka.

*To Be Continue. **

**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.

*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*

*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*

Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘

**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*

*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*

Xander Ryn 2

KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹

💐 HAPPY READING 💐

"Aku memang jarang menjenguknya Bu, tapi jika suami saya dia yang lebih sering karena posisinya lebih dekat, lagi pula -"

"Putri kami ada bersama dengan kakak suamiku , yang tidak bersikap baik dengan ku, jadi untuk -" kalimatnya terhenti, dan dia burpura - pura memandang ke arah lain dengan pandangannya yang sedih dan menyimpan seribu luka.

Nadine yang mengerti langsung dengan cepat menggengam tangan Ryn. "Aku turut prihatin ya, dan semoga pernikahaan selalu baik - baik saja, serta putri kalian bisa segera dapat kesembuhan agar kalian bisa berkumpul bersama - sama." Ucap Nadine, memberikan semangat untuk Ryn.

Auryn Stefani, seorang wanita dewasa yang sudah berusia 35 tahun itu, berprofesi sebagai pengacara Senior di Firma Hukum Shin. Sebuah Firma Hukum yang menduduki angka 4 terbaik Internasional.

Dan dia juga merupakan Pengacara senior yang paling terbaik di dalam firma mereka, sebab itulah Nadine, sebagai bos sangat - sangat menyukainya.

"Hem, Bu Nadine, sudah waktunya saya kembali ke kantor, karena sore ini akan ada Kasus yang akan saya urus dan -"

"Nadine, sebenarnya aku ke sini juga ingin memberitahu kamu soal Operan kasus dari Perusahaan Rusia yang menginginkan kamu mengatur Negoisasi kerja sama dengan perusahaan Indonesia, apakah kamu bisa melakukkannya?" Tanya Nadine, membuat Ryn tersenyum dengan lebar.

"Tentu saja Bu Nadine, kasus itu adalah kasus pertama aku di saat aku sudah naik jabatan bulan depan, akhirnya aku terbebas dari kasus - kasus rumah tangga." Jawabnya dengan sangat yakin.

Ryn sangat bahagia, karena akhir dari penantiannya selama 3 tahun ini akhirnya membuahkan sebuah hasil yang sangat memuaskan.

Nadinepun juga sangat baik karena selalu membantu Ryn, dia selalu memberikan kasus besar pada Ryn, agar suaminya bisa melihat potensi besar yang di miliki wanita itu.

^^

Setelah mengobrol panjang dan santai dengan ibu bosnya, Ryn terlihat mulai memasuki gedung Firma hukumnya, semua orang menundukan kepala padanya.

"Pengacara Ryn."

"Pengacara Ryn."

"Pengacara Ryn." Suara teguran dari beberapa bawahannya.

Ryn dengan senyum yang sumringah di wajahnya, masuk ke dalam ruangannya yang berada di lantai 8.

Dia masuk, lalu meletakan tasnya, tak lupa dia membuat coffe terlebih dahulu sebelum dirinya duduk.

Di dalam ruangannya memang tersedia mesin coffe otomatis, jadi dia tidak perlu sibuk lagi membeli - beli coffe di luar.

Dan karena dia juga belum makan siang, Ryn bergegas mengambil biskuit yang ada di laci khususnya.

Ketika dia baru saja duduk, terlihat ada pesan masuk dari bosnya, "malam ini temani saya ngobrol, di cafe biasa." Begitu isi pesannya.

Ryn terlihat cukup lelah sekali hari ini, namun memang sudah tugasnya untuk selalu menemani istri bosnya itu kemanapun dia mau.

Tujuannya agar dia bisa masuk dalam rekomendasi menjadi Pengacara mitra yang naik di lantai atas.

***

Pada malam harinya, seperti apa yang sudah di jadwalkanz, Ryn terlihat masuk ke dalam sebuah Cafe yang biasa dia kunjungi.

Dia duduk di dalam dan menunggu istri dari bosnya itu datang.

Sedangkan di luar sana, Nadine bos dari Ryn baru saja turun dari mobil dan ingin melangkahkan masuk ke dalam cafe.

Namun, pandangannya tiba - tiba bertemu dengan sosok yang tidak asing untuknya. "Xander." Panggilnya, membuat pria itu menoleh ke arah sumber suara yang memanggilnya.

"Siapa ya?" Tanya Xander dengan bingung, karena dia tidak merasa mengenal wanita paruh baya ini.

Nadine tersenyum, lalu menggengam tangan Xander dengan erat. "Kamu memang tidak mengenalku, tetapi aku tahu siapa yang ingin kamu temui." Jawab Nadine, lalu menarik tangan Xander masuk ke dalam cafe.

Ketika Nadine sudah melihat Ryn, wanita itu langsung mendekatkan wajahnya pada Ryn. "Kenapa kamu tidak bilang kalau suamimu sudah datang." Bisiknya pada Ryn, membuat Ryn tertegun dan langsung menoleh ke belakang.

DEG jantungnya berdegup dengan kencang, sedangkan Xander yang di tatap merasa risih sekali.

Cupp, sebuah kecupan tiba - tiba saja mendarat di bibir Xander, membuat pria itu langsung membulatkan matanya besar ketika dia mendapatkan serangan dengan sangat tiba - tiba, membuat semua orang yang ada di cafe itu menatap ke arah mereka.

"Ryn, kendalikan dirimu! Di sini sedang banyak orang!" Tegur Nadine, merasa tidak nyaman dengan apa yang di lakukkan oleh Ryn.

Mendengar itu, Ryn melepaskan ciumannya dan langsung bergegas menarik tangan Xander untuk keluar dari Cafe dan masuk ke dalam mobilnya, agar tidak ada orang yang mendengar obrolan mereka.

^^^

Di dalam mobil, ke duanya terlihat canggung sekali, ingin memulai obrolan tetapi tidak tahu mau memulainya dari mana.

"Itu." Ucap Ryn, sembari menunjukkan bibirnya, sebagai code pada Xander jika ada sesuatu di bibir pria itu.

Xander mengeceknya dengan menggunakan tangannya, dan benar saja di sana ada noda bekas lipstik dari Ryn.

Buru - buru dia langsung mengambil tisu yang ada di sebelahnya untuk membersihkan noda lipstick merah dari bibirnya.

"Apakah kamu datang ke sini untuk mencari seseorang?" Tanya Ryn dengan canggung.

Dia tahu perbuatannya yang tadi sangat random sekali mencium pria asing dengan sangat tiba - tiba.

"Aku datang ke sini mencari orang lain atau tidak, itu bukan urusanmu!" Jawab Xander dengan sedikit ketus.

*To Be Continue. **

**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.

*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*

*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*

Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘

**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*

*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*

Xander Ryn 3

KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹

💐 HAPPY READING 💐

"Apakah kamu datang ke sini untuk mencari seseorang?" Tanya Ryn dengan canggung.

Dia tahu perbuatannya yang tadi sangat random sekali mencium pria asing dengan sangat tiba - tiba.

"Aku datang ke sini mencari orang lain atau tidak, itu bukan urusanmu!" Jawab Xander dengan sedikit ketus.

Mendengar jawaban itu, Ryn kembali tersenyum dengan canggung. Dia bahkan terlihat terus menerus memijar lehernya untuk sedikit menghilangkan perasaan canggung.

"Kalau begitu, aku perkenalkan diriku terlebih dahulu. Namaku Auryn, panggil saja dengan Ryn, kamu Xander bukan?"

"Bagaimana kamu bisa tahu namaku? Apakah kita pernah saling mengenal? Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Xander dengan pandangan yang menyelidiki.

"Tidak kenal, dan tidak pernah bertemu." Jawab Ryn dengan suaranya yang pelan.

Mendengar jawaban itu, Xander kembali menatap ke arahnya. "Jika kita tidak pernah saling mengenal, lalu mengapa kamu menciuumku di depan umum barusan?"

Ryn tidak menjawab pertanyaan itu, dan malah semakin membuat suasana semakin canggung. "Baiklah, kalau memang kamu tidak mau menjawabnya. Tapi aku minta kejelasan! Kenapa wanita paruh baya tadi mengatakan jika aku adalah suamimu? Dan kenapa kamu bisa mengenalku?" Tanyanya dengan serius. Dia tidak mau jika namanya di gunakan untuk bahan sindikat yang tidak benar.

"Ini semua demi kemajuan karirku! Karena peraturan bodoh dari firma hukum tempatku bekerja, mewajibkan karyawannya menikah jika ingin naik jabatan. Aku tidak akan pernah puas jika hanya menjadi seorang pengacara Senior saja! Aku ingin menjadi pengacara Mitra yang lebih tinggi dan beradu debat dengan berbagai perusahaan besar."

"Jadi aku secara random mencari pria dari internet, dan mengatakan pada bosku jika aku sudah menikah denganmu." Ungkapnya, menjelaskan semuanya pada Xander mengapa dia bisa mengenal pria itu.

"Sudah berapa lama kebohongan ini kamu jalankan?!" Tanya Xander terdengar menekan setiap kata dari pertanyaanya.

"Aku hanya menggunakannya untuk -"

"Sudah berapa lama!!!!" Sentak Xander sepertinya sangat marah mengetahui hal ini.

Ryn menelan salivanya kasar, dia tidak bodoh untuk menyadari jika pria di sebelahnya ini sedang sangat marah, "ti - tiga tahun." Jawabnya dengan ragu.

Mendengar jawaban itu, Xander tersenyum sembari menggelengkan kepalanya pelan. "Jadi untuk kemajuan karir, kamu sampai harus memalsukan status pernikahaanmu dan menggunakan aku sebagai alat kebohonganmu?"

"Aku benar - benar minta maaf sama kamu soal ini, namun kamu tenang saja! Aku tidaj menggunakan identitasmu untuk melakukkan hal ilegal kok, hanya ini saja tidak ada yang lain." Ryn membela dirinya, seakan - akan kebohongannya itu bukanlah hal yang sangat merugikan pihak lain.

"Aku juga sebenenarnya tidak menyangka jika hari ini kita akan bertemu, tadinya aku pikir kamu itu sudah mati! Karena aku melihat akun sosmedmu aktif di 4 tahun yang lalu, jadi -" Ryn menghentikan kalimatnya setelah mendapatkan delikan tajam dari Xander.

"Maaf, maaf, maafkan aku, tapi aku -"

"Aku janji, meskipun aku menggunakan identitasmu, tapi kamu tetaplah kamu. Statusku tidak akan pernah berpengaruh untuk hidupmu. Buktinya 3 tahun ini berjalan normal - normal saja kan?" Ryn berusaha membujuk Xander untuk tidak mempermasalahkan masalah ini lagi.

"Kamu menggunakan identitasku, biar bagaimanapun semua orang percayanya aku adalah suamimu! Dan kamu bahkan tidak bisa menjamin jika hal ini tidak berdampak sama sekali dalam hidupku!" Xander berkata dengan serius pada Ryn.

Dia yang paling benci berhubungan dengan manusia lain, tiba - tiba tanpa dia ketahui orang - orang mengenalnya sebagai seorang suami dari wanita yang tidak dia kenal, itu sangat membuat darahnya mendidih.

"Aku memang tidak bisa menjamin, tapi -"

"Aku mau kamu mengumumkan pada mereka jika kita sudah bercerai!" Xander menegaskan keputusannya pada Ryn.

Mengerjapkan matanya, Ryn merasa bingung bagaimana bisa dirinya membujuk Xander untuk sedikit lebih sabar. "Baiklah, aku akan mengumumkannya, dan aku juga akan melakukkannya secepat mungkin."

"Secepatnya itu berapa lama?" Sambarnya lagi tidak ingin bertele - tele.

Ryn menarik nafasnya dalam - dalam, dia cukup kesal karena sejak tadi terus di bentak - bentak oleh pria di hadapannya ini. "Tiga bulan, kasih aku waktu tiga bulan? Karena keadaanku benar - benar sangat sulit sekarang, jadi tolong -"

"Aku hanya akan memberikanmu waktu tiga hari! Selesaikan masalah ini dalam waktu tiga hari atau aku yang akan datang ke kantormu untuk membongkar semua kebohonganmu!" Xander berucap lalu ingin membuka pintu mobil untuk bergegas keluar.

"Eh tunggu! Baiklah tiga hari, aku akan menyelesaikannya dalam tiga hari." Seru Ryn lebih dulu menahan Xander agar tidak keluar dari dalam mobil.

"Baiklah, tiga hari! Kalau begitu buat surat perjanjiannya sekarang! Karena tanpa hitam di atas putih kamu masih bisa berbohong lagi!" Ucap Xander menantang pernyataan Ryn.

"Tidak perlulah pakai perjanjian segala, Kakak kamu -"

"Tidak perlu bersikap sok manis di depan saya! Tulis perjanjiannya atau saya akan keluar dan beri tahu bosmu sekarang?!" Xander menyadari jika tidak mudah menghadapi wanita di hadapannya ini.

Seorang yang Berprofesi sebagai pengacara senior pasti sangat keras kepala dan sangat suka berdebat, tetapi karena Xander sudah tahu kelemahannya maka dia bisa menjadikan itu sebagai senjata untuk melawan wanita ini.

Karena terus menerus di ancam, akhirnya Ryn mengambil tumpukkan kertas yang ada di kursi belakang.

"Tulislah, kamu yang mengatur poin - poinnya." Ucap Ryn, memberikan kertas kosong dan juga pena pada Xander.

Kali ini dia sudah pasrah saja, dia tidak bisa membela dirinya karena memang salah. Bahkan jika Xander melaporkannya pada polisi, dia sudah jelas terkena pasal.

Jadi dia memilih untuk mengalah saja dan menerima semua yang di minta oleh pria itu. Termasuk mulai sekarang dia harus memikirkan bagaimana caranya agar firma hukum tempatnya bekerja tetap mau memasukan namanya ke dalam rekomendasi yang akan naik masuk ke dalam jejeran Pengacara Mitra.

"Silahkan tanda tangan di sini!" Pinta Xander menunjukan celah kosong yang sudah dia tempatku untuk Ryn.

Dengan rasa terpaksa Ryn menandatanginya. "Baiklah, kalau begitu mulai sekarang kita sudah tidak ada urusan apapun dan dalam tiga hari ke depan kita sudah bercerai! Jalani hidupmu tanpa kebohongan lagi" Xander berkata sebelum dia keluar dari mobil.

Dia bahkan membawa surat perjanjian itu, tanpa mengucapkan apa - apa lagi, membuat Ryn menatap kesal ke arahnya.

"Dasar! Pria tidak berperasaan!" Umpatnya kesal, karena sikap Xander yang tidak sopan padanya.

*To Be Continue. **

**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.

*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*

*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*

Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘

**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*

*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!