Xander Ryn 3

KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹

💐 HAPPY READING 💐

"Apakah kamu datang ke sini untuk mencari seseorang?" Tanya Ryn dengan canggung.

Dia tahu perbuatannya yang tadi sangat random sekali mencium pria asing dengan sangat tiba - tiba.

"Aku datang ke sini mencari orang lain atau tidak, itu bukan urusanmu!" Jawab Xander dengan sedikit ketus.

Mendengar jawaban itu, Ryn kembali tersenyum dengan canggung. Dia bahkan terlihat terus menerus memijar lehernya untuk sedikit menghilangkan perasaan canggung.

"Kalau begitu, aku perkenalkan diriku terlebih dahulu. Namaku Auryn, panggil saja dengan Ryn, kamu Xander bukan?"

"Bagaimana kamu bisa tahu namaku? Apakah kita pernah saling mengenal? Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Xander dengan pandangan yang menyelidiki.

"Tidak kenal, dan tidak pernah bertemu." Jawab Ryn dengan suaranya yang pelan.

Mendengar jawaban itu, Xander kembali menatap ke arahnya. "Jika kita tidak pernah saling mengenal, lalu mengapa kamu menciuumku di depan umum barusan?"

Ryn tidak menjawab pertanyaan itu, dan malah semakin membuat suasana semakin canggung. "Baiklah, kalau memang kamu tidak mau menjawabnya. Tapi aku minta kejelasan! Kenapa wanita paruh baya tadi mengatakan jika aku adalah suamimu? Dan kenapa kamu bisa mengenalku?" Tanyanya dengan serius. Dia tidak mau jika namanya di gunakan untuk bahan sindikat yang tidak benar.

"Ini semua demi kemajuan karirku! Karena peraturan bodoh dari firma hukum tempatku bekerja, mewajibkan karyawannya menikah jika ingin naik jabatan. Aku tidak akan pernah puas jika hanya menjadi seorang pengacara Senior saja! Aku ingin menjadi pengacara Mitra yang lebih tinggi dan beradu debat dengan berbagai perusahaan besar."

"Jadi aku secara random mencari pria dari internet, dan mengatakan pada bosku jika aku sudah menikah denganmu." Ungkapnya, menjelaskan semuanya pada Xander mengapa dia bisa mengenal pria itu.

"Sudah berapa lama kebohongan ini kamu jalankan?!" Tanya Xander terdengar menekan setiap kata dari pertanyaanya.

"Aku hanya menggunakannya untuk -"

"Sudah berapa lama!!!!" Sentak Xander sepertinya sangat marah mengetahui hal ini.

Ryn menelan salivanya kasar, dia tidak bodoh untuk menyadari jika pria di sebelahnya ini sedang sangat marah, "ti - tiga tahun." Jawabnya dengan ragu.

Mendengar jawaban itu, Xander tersenyum sembari menggelengkan kepalanya pelan. "Jadi untuk kemajuan karir, kamu sampai harus memalsukan status pernikahaanmu dan menggunakan aku sebagai alat kebohonganmu?"

"Aku benar - benar minta maaf sama kamu soal ini, namun kamu tenang saja! Aku tidaj menggunakan identitasmu untuk melakukkan hal ilegal kok, hanya ini saja tidak ada yang lain." Ryn membela dirinya, seakan - akan kebohongannya itu bukanlah hal yang sangat merugikan pihak lain.

"Aku juga sebenenarnya tidak menyangka jika hari ini kita akan bertemu, tadinya aku pikir kamu itu sudah mati! Karena aku melihat akun sosmedmu aktif di 4 tahun yang lalu, jadi -" Ryn menghentikan kalimatnya setelah mendapatkan delikan tajam dari Xander.

"Maaf, maaf, maafkan aku, tapi aku -"

"Aku janji, meskipun aku menggunakan identitasmu, tapi kamu tetaplah kamu. Statusku tidak akan pernah berpengaruh untuk hidupmu. Buktinya 3 tahun ini berjalan normal - normal saja kan?" Ryn berusaha membujuk Xander untuk tidak mempermasalahkan masalah ini lagi.

"Kamu menggunakan identitasku, biar bagaimanapun semua orang percayanya aku adalah suamimu! Dan kamu bahkan tidak bisa menjamin jika hal ini tidak berdampak sama sekali dalam hidupku!" Xander berkata dengan serius pada Ryn.

Dia yang paling benci berhubungan dengan manusia lain, tiba - tiba tanpa dia ketahui orang - orang mengenalnya sebagai seorang suami dari wanita yang tidak dia kenal, itu sangat membuat darahnya mendidih.

"Aku memang tidak bisa menjamin, tapi -"

"Aku mau kamu mengumumkan pada mereka jika kita sudah bercerai!" Xander menegaskan keputusannya pada Ryn.

Mengerjapkan matanya, Ryn merasa bingung bagaimana bisa dirinya membujuk Xander untuk sedikit lebih sabar. "Baiklah, aku akan mengumumkannya, dan aku juga akan melakukkannya secepat mungkin."

"Secepatnya itu berapa lama?" Sambarnya lagi tidak ingin bertele - tele.

Ryn menarik nafasnya dalam - dalam, dia cukup kesal karena sejak tadi terus di bentak - bentak oleh pria di hadapannya ini. "Tiga bulan, kasih aku waktu tiga bulan? Karena keadaanku benar - benar sangat sulit sekarang, jadi tolong -"

"Aku hanya akan memberikanmu waktu tiga hari! Selesaikan masalah ini dalam waktu tiga hari atau aku yang akan datang ke kantormu untuk membongkar semua kebohonganmu!" Xander berucap lalu ingin membuka pintu mobil untuk bergegas keluar.

"Eh tunggu! Baiklah tiga hari, aku akan menyelesaikannya dalam tiga hari." Seru Ryn lebih dulu menahan Xander agar tidak keluar dari dalam mobil.

"Baiklah, tiga hari! Kalau begitu buat surat perjanjiannya sekarang! Karena tanpa hitam di atas putih kamu masih bisa berbohong lagi!" Ucap Xander menantang pernyataan Ryn.

"Tidak perlulah pakai perjanjian segala, Kakak kamu -"

"Tidak perlu bersikap sok manis di depan saya! Tulis perjanjiannya atau saya akan keluar dan beri tahu bosmu sekarang?!" Xander menyadari jika tidak mudah menghadapi wanita di hadapannya ini.

Seorang yang Berprofesi sebagai pengacara senior pasti sangat keras kepala dan sangat suka berdebat, tetapi karena Xander sudah tahu kelemahannya maka dia bisa menjadikan itu sebagai senjata untuk melawan wanita ini.

Karena terus menerus di ancam, akhirnya Ryn mengambil tumpukkan kertas yang ada di kursi belakang.

"Tulislah, kamu yang mengatur poin - poinnya." Ucap Ryn, memberikan kertas kosong dan juga pena pada Xander.

Kali ini dia sudah pasrah saja, dia tidak bisa membela dirinya karena memang salah. Bahkan jika Xander melaporkannya pada polisi, dia sudah jelas terkena pasal.

Jadi dia memilih untuk mengalah saja dan menerima semua yang di minta oleh pria itu. Termasuk mulai sekarang dia harus memikirkan bagaimana caranya agar firma hukum tempatnya bekerja tetap mau memasukan namanya ke dalam rekomendasi yang akan naik masuk ke dalam jejeran Pengacara Mitra.

"Silahkan tanda tangan di sini!" Pinta Xander menunjukan celah kosong yang sudah dia tempatku untuk Ryn.

Dengan rasa terpaksa Ryn menandatanginya. "Baiklah, kalau begitu mulai sekarang kita sudah tidak ada urusan apapun dan dalam tiga hari ke depan kita sudah bercerai! Jalani hidupmu tanpa kebohongan lagi" Xander berkata sebelum dia keluar dari mobil.

Dia bahkan membawa surat perjanjian itu, tanpa mengucapkan apa - apa lagi, membuat Ryn menatap kesal ke arahnya.

"Dasar! Pria tidak berperasaan!" Umpatnya kesal, karena sikap Xander yang tidak sopan padanya.

*To Be Continue. **

**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.

*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*

*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*

Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘

**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*

*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*

Terpopuler

Comments

👠

👠

Kalau Gak Baca Jeli, Bakalan Susah Nelaah Sikap Ryn,

2023-06-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!