Xander Ryn 4

KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹

💐 HAPPY READING 💐

Sepulangnya ke rumah, Xander melihat akuarium kura - kura miliknya beserta koper sudah ada di depan rumah.

Tingg, tonggg, dia membunyikan bel agar ada seseorang yang membukakan pintu untuknya, tetapi tidak ada satupun pelayan yang berani membukakan pintu untuknya.

"Mah, kenapa harus seperti ini sih Mah? Aku ini anakmu loh mah," ucap Xander pada layar yang ada di depan pintu.

Alat itu bisa menghubungkan dirinya untuk berkomunikasi dengan mamahnya di dalam.

"Malam ini sudah gagal lagi bertemu dengan wanita itu! Mamah sudah membayar mahal untuk kartu anggota VVIP tapi kamu sampai detik ini masih belum mendapatkan jodoh!"

"Jangan pulang kalau kamu belum membawa seorang wanita yang akan kamu nikahi!" Sahut Nana dari dalam, dia juga masih mengobrol lewat alat itu.

Xander melihat ke arah sekitarnya, ini sudah jam 10 malam, mau pergi kemana dia malam - malam begini.

"Mah, tadi itu ada masalah sedikit jadi aku -"

"Jangan banyak alasan! Mamah sudah tidak mau mendengarnya." Tegas Nana lalu mematikan alat penghubung luar dan dalam itu.

Xander berdecit kesal, dia tidak suka Mamahnya yang selalu saja memaksanya untuk segera menikah. Padahal dia adalah anak laki - laki, tidak menikahpun tidak apa - apa.

"Mah! Mamah tuh terlalu banyak bergaul dengan ibu - ibu yang tidak baik, mereka mengatakan sudah punya cucu, bukan berarti mamah juga harus punyakan." Keluhnya lagi. Mendengar hal itu, Nana merasa marah.

"Baiklah, mulai sekarang! Semua fasilitas kamu, mobil, kartu debit, kartu kredit semuanya mamah tarik! Belajar hidup sendiri di luar sana!" Pekik Nana, sudah habis kesabaran menghadapi putranya yang sangat manja ini.

"Pah." Panggil Xander, karena dia tahu papahnya pasti sedang berada di sebelah mamahnya.

Nana menatap tajam ke arah suaminya, tidak memberikan kesempatan untuk Julio berpikir sejenak. "Maafkan Papah Xander, tapi yang di katakan oleh Mamah itu benar."

"Kamu sudah berusia 29 tahun, menikah tidak mau, memimpin perusahaanpun tidak mau. Lalu untuk apa gelar megister terbaikmu itu." Sahut Julio, mewakili pernyataan istrinya.

Karena tidak mendapatkan belaan dari Papahnya, Xander mau tidak mau hanya bisa menghela nafasnya saja. Sudah di usir bahkan tidak memiliki apa - apa, hidupnya sangat menyedihkan sekali bukan?

Dan ketika dia berdiri, seorang wanita menghampirinya. Dia adalah kepala pelayan di rumah mewahnya ini. "Maaf tuan Xander, nyonya besar menyuruh saya untuk meminta kunci mobil, kartu kredit dan juga debit anda." Pintanya, yang mau tidak mau harus di turuti.

Dengan rasa keterpaksaan, Xander menyerahkan semuanya, lalu dia bergegas melangkahkan kakinya keluar membawa akuariumnya dan juga kopernya.

Karena ini sudah malam, dan dia tidak memiliki uang banyak, akhirnya dia memilih untuk ke rumah sahabatnya Alan.

^^^^

"Sayang, kamu masa tega sama anak kita?" Tanya Julio pada istrinya. Dia khawatir pada putranya itu.

Pria yang sangat cerewet dan juga manja, bagaimana bisa hidup di luar tanpa adanya fasilitas mewah.

"Sikapmu yang seperti inilah yang membuat Xander jadi ngelunjak! Kamu terlalu memanjakannya dan selalu menuruti semua keinginanya, sampai - sampai di usianya yang sudah menginjak 29 tahun dia masih belum bisa menafkahi dirinya sendiri!"

"Kamu sebagai papah harusnya tegas sama putramu, supaya dia bisa gantikan kamu memimpin perusahaan, bukan orang tua di suruh sampai mati bekerja untuk dia." Nana bicara panjang kali lebar menasehati suaminya. Sebenarnya tindakan Nana tidak salah, dia hanya ingin putranya itu bisa sedikit dewasa dan memikirkan masa depan.

Karena selama ini jika di tanyain tentang keinginan di masa depannya, anak kurang ajar itu hanya menjawab jika dia hanya ingin mati dengan tenang di atas tempat tidur.

"Tapi sayang, kalau dia tidak kembali ke rumah bagaimana? Kalau dia sudah nyaman di luar sana bagaimana? Dia itu satu - satunya anak kita, dan -"

"Aku ibunya! Jadi aku tahu jika anak itu besok pasti sudah pulang. Melihat wataknya yang sangat anti dengan kotoran, tinggal di rumah Alan yang kotor, dia pasti sangat tidak betah." Nana sudah membaca strategy yang dia buat.

Melawan Xander memang harus menggunakan otak. Anak itu selalu saja menganggap jika dirinya yang paling pintar dan orang lain bodoh.

Tapi sekarang tidak bisa! Anak itu harus menurut kepadanya, pulang dengan membawa wanita! Atau tidak pulang sama sekali.

***

Ke esokan harinya, Xander bangun dengan wajahnya yang lesuh. Dia tidak nyenyak tidur di Apartemen milik Alan.

"Bagaimana? Apakah tidurmu nyenyak?" Tanya Alan dengan begitu santai.

Xander menatap tajam ke arahnya, lalu dia menggelengkan kepalanya pelan. "Oh ya, semalam aku sudah memasang iklan untuk mencari wanita yang mau menikah kontrak 3 bulan denganmu."

"Dan siang ini, kita akan memulai pencarian kita, supaya Mamahmu kembali mengizinkan kamu pulang." Tambahnya lagi.

Xander akui, Alan adalah sahabat yang baij, walaupun dia sedikit bodoh tapi dia cukup bisa di andalkan.

"Pinjamkan aku uang." Pintanya pada Alan.

"Berapa?" Tanya Alan.

"5 M, aku ingin membeli rumah."

Uhukkkk,,Uhukk, Alan yang sedang meminum kopi, langsung terbatuk ketika mendengar nominal yang di katakan oleh Xander.

"Tidak usah lebay! Aku akan segera mengembalikannya jika aku sudah punya uang." Timpalnya, seakan - akan uang itu sangat mudah di dapatkan.

"5 M, pergi minta sama Papahmu! Aku bahkan tidak mempunyai uang sebanyak itu." Ketus Alan dengan kesal.

"Cikhh, pelit sekali."

Alan menggelengkan kepalanya pelan, sahabat manjanya ini kalau berbicara terkadang memang tidak menggunakan otak.

"Sudah! Sekarang lebih baik kamu bersiap - siap! Karena mulai jam 10 nanti, kita akan melakukkan kencan, kamu bisa melihat sendiri wanita yang akan kamu nikahi." Pinta Alan pada Xander.

"Aku tidak -"

"Kamu harus mau! Hanya nikah kontrak saja! Setelah kamu berhasil mendapatkan kepercayaan mamahmu, kamu boleh menceraikannya, oke," Alan membujuk Xander, bahkan dia memaksa Xander untuk bangkit dan bergegas masuk ke dalam kamarnya untuk segera bersiap.

Melihat Xander yang sudah masuk ke dalam kamar, Alan terlihat langsung menghela nafasnya kasar. "Pria ini, selalu saja tidak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri." Keluhnya, lalu dia juga berjalan masuk ke kamarnya, untuk bersiap - siap.

*To Be Continue. **

**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.

*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*

*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*

Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘

**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*

*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*

Terpopuler

Comments

👠

👠

Kasian Di Usir Beserta Kura - Kura🥹

2023-06-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!