Tanah ibu kota sedang dilanda gerimis pagi ini. Sebenarnya Floe malas untuk pergi ke kampus. Selain karena cuacanya yang mengajak untuk kembali menarik selimut, ia juga masih tidak enak badan.
Saat bangun tidur, Floe merasa sangat pusing, tapi enggan untuk memberitahu sang ibu karena selalu khawatir berlebihan.
Floe akhirnya memilih untuk diam dan tetap pergi ke kampus pagi ini. Ditambah lagi, dosen killer di kampusnya akan mengajar mata kuliah di jam pertama.
Namun, ia merasa kepalanya sangat pusing dan memijat pelipisnya. 'Kenapa kepalaku sangat pusing?' Baru saja bangkit dan berjalan, tiba-tiba semuanya terasa gelap.
Padahal sebelumnya sarapan berjalan seperti biasa. Hugo selalu menyempatkan untuk bertanya aktifitas apa saja yang akan dijalani putrinya hari ini.
Keadaan di meja makan berubah gaduh saat Lestari berteriak karena Floe yang terjauh tiba-tiba, ketika bangkit dari tempat duduknya dan hendak berpamitan pergi ke kampus.
“Floe! Bangun, Sayang.” Lestari mengguncang pelan tubuh putrinya yang pingsan. “Bagaimana ini, Sayang?” ucap wanita itu dengan panik.
“Cepat telpon dokter Wirga!” titah Hugo pada kepala pelayan.
Wanita yang sudah puluhan tahun mengabdi pada keluarga itu bergegas menelpon dokter keluarga.
Floe segera dipindahkan ke kamarnya. Lestari masih berusaha membangunkan putri kesayangannya. Wanita paruh baya itu tidak berhenti menangis.
“Sebentar lagi, dokter Wirga datang. Mama tenang dulu, ya.” Hugo mencoba menenangkan sang istri.
Tiga puluh menit menunggu, dokter yang ditunggu akhirnya datang. Pria berusia 45 tahun itu segera melakukan pemeriksaan pada Floe.
“Tekanan darahnya cukup rendah,” ucap dokter.
Dokter kemudian melanjutkan pemeriksaannya. “Saya harus mengambil sampel darah Floella untuk memastikan sesuatu,” imbuh sang dokter.
Setelah mengambil sampel darah Floe, Hugo meminta pada supir pribadinya mengantarkan sampel itu ke rumah sakit untuk dilakukan tes lab. Pria paruh baya itu ingin mengetahui hasilnya dengan cepat.
Dokter Wigra masih di kediaman keluarga itu karena harus menunggu sampel darah yang akan dikirim oleh pihak rumah sakit padanya beberapa jam lagi.
Sebelum mereka mengetahui hasilnya, dokter Wigra menjelaskan hasil pemeriksaan Floe pada kedua orang tuanya. Dokter mengatakan kemungkinan dari hasil pemeriksaan tersebut.
Rahang Hugo mengeras mendengar penjelasan dokter. Wajah pria itu memerah.
“Kita belum tahu hasil pastinya. Kita tunggu saja, Pa,” ujar Lestari menenangkan suaminya.
Hugo mengajak dokter Wigra ke ruangan kerjanya. Mereka akan menunggu hasil lab di ruangannya.
Sementara Lestari memilih untuk menemani Floe di kamarnya. Ia menatap iba putri kesayangannya. Semoga hasil tes darah itu tidak sesuai dengan dugaan dokter. Itulah harapan wanita paruh baya tersebut.
“Floe,” ucap Lestari saat putrinya membuka mata. Ia mengusap kepala putrinya. “Apa ada yang sakit, Sayang?” tanya wanita itu.
“Kepala Floe sakit, Mom,” jawab Floe sembari memegang kepalanya. “Badan Floe juga lemes banget,” sambungnya.
“Dokter sudah memeriksa keadaanmu, Sayang. Kamu enggak perlu khawatir, ya!” sanggah Lestari dan mendapat anggukan dari putrinya.
Setengah jam kemudian, Hugo masuk ke dalam kamar putrinya dengan penuh amarah.
Pandangan ibu dan anak itu tertuju pada pintu kamar yang tiba-tiba terbuka.
Hugo melangkah cepat menghampiri Floe dengan mata yang nyalang. Sebuah tamparan mendarat sempurna di pipi Floella. "Dasar anak tidak tahu diri!"
Membuat Floe membulatkan mata sempurna sambil meringis menahan rasa nyeri di pipi.
Begitu pun dengan Lestari. Wanita itu segera memeluk putrinya dan melindungi.
“Siapa ayah dari anak dalam kandunganmu itu, Floella!” tanya Hugo dengan nada tinggi.
“A-Anak?” Floe mencoba mencerna ucapan sang ayah.
Sementara Lestari, wanita itu menangis sembari memeluk putrinya. Ada kekecewaan yang terselip dalam tangis wanita paruh baya itu.
“Katakan siapa yang menghamili, Floella Kayshilla?!”
Pertanyaan sang papa bagaikan petir yang menyambar Floella. Air mata perlahan merembes ke luar.
Anak? Hamil? Floella menggeleng cepat.
“Enggak! Floe enggak mungkin hamil, Dad. Floe hanya melakukan itu satu kali. Bagaimana mungkin bisa hamil!” Floe terus menggeleng.
“Floella!” bentak Hugo. “Jadi kau benar-benar melakukan itu?” Amarah pria itu semakin menjadi. Giginya mengerat.
“Sabar, Pa!” teriak Lestari.
Hugo mengantungkan tangannya di udara saat sang istri menjadikan tubuhnya sebagai tameng putrinya.
“Kau ….” Pria pria paruh baya itu tidak melanjutkan kalimatnya.
Ia berbalik dan mengusap wajah dengan kasar. “Bagaimana kau bisa melakukan ini pada kami, Floe? Kau sudah melemparkan kotoran ke wajah kami. Kau mencoreng nama baik keluarga kita!”
Floe hanya bisa menangis mendengar ucapan sang ayah. Beruntung ada sang ibu yang memeluknya. Ia masih tidak percaya dengan kenyataan yang baru saja didengar.
Semua seperti mimpi. Floe tidak menyangka jika satu kesalahan di malam patah hati yang ia lakukan bisa membuatnya hamil.
Hugo kembali menghampiri putrinya dengan wajah memerah. “Katakan siapa laki-laki itu, Floe? Dia harus bertanggung jawab!” tegas pria itu.
Floe hanya menunduk sembari terus terisak. Ia bingung harus menjawab apa. Floe sendiri tidak tahu siapa pria yang tidur bersamanya malam itu. Mereka hanya bertemu satu kali dan Floe tidak pernah berniat mencari tahu tentang pria itu.
Hugo masih menunggu jawaban putrinya. Sekeras apapun Hugo mendesak, putrinya tidak bisa mengatakan siapa ayah dari bayi dalam kandungannya.
“Baiklah. Kalau kau tidak mau mengatakan siapa ayah dari bayi itu. Daddy akan menikahkanmu dengan laki-laki pilihan!” tegas Hugo.
"Jangan membantah! Kau harus segera menikah untuk menutupi aib keluarga, Floella!” sambung pria paruh baya itu saat melihat tatapan tidak terima dari putrinya.
Tangis Floe semakin menjadi mendengar keputusan sang ayah. Beberapa kali ia terus menggeleng.
“Turuti saja daddy, Sayang. Ini demi kebaikan kamu dan keluarga kita.”
Ucapan sang ibu semakin membuat Floe tenggelam dalam tangisnya.
'Aku tidak ingin menikah dengan pria pilihan daddy. Tidak!' lirih Floe yang merasa impiannya untuk menikah dengan pria yang dicintai kandas.
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 222 Episodes
Comments
Andi Fitri
nikah aja siapa tau yg di jodohkan dgn dirimu lelaki cinta satu malam mu..
2023-09-09
0
dee_an
pria pilihanmu sdh berkhianat kan. dahlah nurut aja gih
2023-07-07
0
Rini Musrini
tokcer donk sekali jadi
2023-06-16
1