Dipermalukan

Beberapa saat lalu, Erland yang tengah memperhatikan wanita yang masih ia kenali harus teralihkan karena adik perempuan di sampingnya yang sedari tadi sibuk dengan ponsel, tiba-tiba memanggil dan meminta pendapat.

Mau tidak mau, ia harus mengalihkan pandangan dan menyimak apa yang dikatakan oleh wanita yang tidak lain adalah adiknya.

Hingga adiknya kemudian menghubungi seseorang dan Erland kembali menoleh ke arah wanita yang nantinya ingin ia hampiri. Namun, sudah tidak menemukan di tempat yang tadi.

'Apa wanita itu dan calon suaminya sudah pergi?'

Ia sempat berpikir apakah wanita tersebut sudah pergi dan tidak menyadari keberadaannya di sana.

Namun, saat ingin mencari di sisi lain ruangan, sang adik yang sudah selesai menelpon, kembali memanggil dan Erland tidak jadi beranjak dari sana.

Sebenarnya sore itu, Erland diminta untuk menemani adiknya melakukan fitting gaun pengantin. Ya, satu minggu lagi, sang adik akan melepas masa lajangnya bersama dengan pengusaha muda dari Singapura.

“Harusnya Felix yang nemenin kamu,” protes Erland. Ia menatap malas sang adik yang tengah tersenyum tanpa dosa.

“Ya ampun, Felix kan harus menyelesaikan pekerjaannya di sana. Kami sebentar lagi mau menikah. Aku enggak mau saat bulan madu nanti dia masih sibuk dengan pekerjaannya,” balas wanita itu.

“Ckk!” Erland berdecak malas.

“Lagian aku kan sebentar lagi mau menikah. Nanti kita bakalan jarang ketemu, karena aku pasti ikut Felix ke Singapura,” imbuh sang adik.

Saat ini, Erland bisa melihat mata sang adik yang sudah berkaca-kaca.

Erland mengalihkan tatapan ke arah lain saat sang adik bergelayut manja di tangannya. Tentu saja ia sangat menyayangi adiknya dan paling tidak bisa jika sudah membicarakan tentang pernikahan.

Erland sebenarnya belum rela jika harus tinggal berjauhan dengan adik perempuan satu-satunya. Namun, setelah menikah, sang adik sudah beralih menjadi tanggung jawab suaminya.

“Makanya enggak usah nikah dulu,” celetuk Erland.

Perkataannya tentu saja membuat sang adik seketika mendongak, lalu memukul lengannya dan berhasil membuatnya mengaduh.

“Kak Erland kok gitu sih ngomongnya!" protes wanita bernama Kirana sembari memberengut manja. “Astaga!” Seketika ia sedikit berteriak karena Erland yang mengacak rambutnya.

Erland terkekeh dan terus menggoda adiknya. Kembali mengacak rambut yang tergerai di bawah bahu itu saat telah dirapikan.

Membuat Kirana kembali melayangkan protes.

Sesekali Erland melirik ke setiap sudut, mencari keberadaan seseorang, tetapi wanita itu tidak ada. Erland menyerah. Beberapa saat kemudian, ia terlibat perdebatan dengan sang adik perempuannya.

“Tapi aku suka benget sama konsep ini,” rengek Kirana.

“Pernikahan akan digelar dua minggu dari sekarang. Kamu enggak bisa mengubah konsep pernikahan begitu saja.” Erland terlihat kesal.

“Kak Erland bantu aku bicara sama WO dan pihak terkait untuk bicarain ini. Aku akan bicara sama Felix.”

"Enggak! Kamu enggak bisa seenaknya aja. Kamu mau ngerjain mama dengan merubah model gaun pengantin juga?” Erland benar-benar tidak habis pikir dengan keinginan adik kesayangannya tersebut.

Pernikahan memang dilakukan satu kali seumur hidup dan setiap orang pasti ingin mempersiapkan konsep pernikahan sesuai dengan impian mereka.

Namun, keinginan sang adik kali ini cukup gila bagi Erland. Semua persiapan sudah tersusun. Kirana tidak bisa mengubah konsep pernikahan seenaknya. Ada pihak yang harus mereka pikirkan jika merubah konsepnya, maka semua yang sudah tersusun harus dirombak ulang.

Mereka terus berdebat. Tanpa Erland sadari, sepasang mata indah milik seorang wanita sedang menatap nyalang ke arahnya.

Pria itu tidak menyadari. Selain tidak bisa melihat karena membelakangi wanita tersebut, Erland juga terlalu asyik berdebat dengan sang adik.

Sementara Kirana terus membujuk dengan bergelayut manja pada sang kakak.

Hingga kehadiran wanita yang sejak tadi dicarinya membuat kedua orang itu menoleh.

Sebuah tamparan yang mendarat di pipi sang adik memangkas kalimat Erland. Ia membulatkan mata melihat apa yang dilakukan sosok wanita yang dicarinya pada sang adik.

Rahang Erland mengeras. Sementara itu, Kirana tampak terkejut dan memegangi pipinya dan menatap marah pada wanita yang tiba-tiba datang menamparnya.

"Berengsek! Siapa kau?" Kirana menatap tajam sosok wanita yang sama sekali tidak ia kenali.

Sementara Floe yang tadi merasa sangat kesal melihat interaksi manja wanita itu dengan pria yang telah membuatnya hamil, kini terdiam sejenak.

Bahkan Floe masih tidak percaya dengan yang baru saja ia lakukan. Seharusnya ia menampar pria itu, tetapi tangannya refleks menampar wanita yang bergelayut manja pada pria yang ingin dihampiri lebih dulu.

“Apa kau sudah gila!” bentak Erland dengan tatapan nyalang penuh kilatan amarah karena adik kesayangannya telah ditampar oleh wanita yang ternyata masih mengenalnya dan mengumpat serta melakukan hal sama.

Merasa sangat emosi melihat wajah pria yang seolah tidak merasa bersalah, Floe juga melayangkan tamparan di pipi kanan.

"Dasar pria berengsek!" sarkas Floe dengan tak kalah memasang wajah penuh kilatan amarah.

Belum sempat membuka mulut untuk melayangkan protes atas perbuatan wanita itu, Erland sudah lebih dulu mendengar suara makian dari wanita yang ada di hadapannya.

“Dasar pria kurang ajar! Bisa-bisanya kamu mau menikahi wanita lain dan enggak bertanggung jawab!” maki Floe. “Setelah semua yang kita lakukan, kamu mau kabur gitu aja? Hah?” Floe menatap nyalang pada pria yang tidak ia ketahui namanya.

“Hei apa yang kamu katakan sebenarnya? Tiba-tiba datang dan menampar kami?” bentak Kirana dengan penuh amarah.

“Diam! Aku tidak bicara denganmu. Aku sedang bicara dengan bajingan ini!" tukas Floe yang balas menatap tajam wanita yang berdiri menghalangi.

“Minggir!” Floe mendorong tubuh wanita yang dianggap sangat bodoh karena bisa mencintai pria yang telah membuatnya hamil dan tidak perduli saat wanita itu nyaris terjatuh di sofa.

“Cukup! Jangan sakiti dia!” bentak Erland dengan wajah memerah yang kini sudah tidak lagi bisa menahan amarah lebih lama.

Beruntung ia berhasil menahan lengan Kirana, sehingga adiknya itu tidak sampai jatuh terhempas sofa.

Floe berdecak mendengar bagaimana pria yang ingin ia mintai tanggung jawab itu membela wanita di sampingnya. Jelas saja pria itu akan membela calon istrinya tersebut. Itulah pikiran Floe saat ini.

'Aku tidak akan membiarkan pria sialan ini hidup bahagia dengan kekasihnya,' umpat Floe yang kini mengepalkan tangannya.

“Kamu enggak tahu kan sebejat apa calon suamimu ini?” ucap Floe menatap dengan tatapan meremehkan.

“Kamu harus bertanggung jawab!” Kirana beralih menatap Erland.

“Tanggung jawab apa maksudmu?” Tangan Erland sudah mengepal menahan amarah dan ia ingin tertawa terbahak-bahak atas perkataan ambigu yang ia tahu ke mana arahnya.

“Dasar berengsek! Bisa-bisanya kamu bertanya seperti itu. Apa kamu sudah lupa apa yang sudah kita lakukan, hah?” Kembali Floe mengulang kalimat sebelumnya.

Ia tidak habis pikir. Ternyata pria itu benar-benar melupakan apa yang sudah terjadi di antara mereka malam itu. Floe ingin mengatakan jika ia sedang hamil, tetapi lidah terasa kelu untuk mengucapkannya.

Tangan Floe ikut mengepal dan wajahnya sudah memerah. Apalagi saat mendengar pria itu menampik ucapannya.

“Apa yang sudah kamu lakukan dengan wanita itu, Kak?” bisik Karina dan mendapat gelengan dari sang kakak.

“Dasar berengsek! Atau kamu sedang berpura-pura lupa, agar wanita itu tetap mau menikah denganmu?” umpat Floe masih dengan dipenuhi amarah.

Erland mengedarkan pandangan.

Kemurkaan wanita itu membuat karyawan butik berkumpul karena rasa penasaran mereka dengan keributan yang terjadi.

Termasuk Bagas yang ikut menghampiri Floe.

Erland benar-benar tidak habis pikir dengan tindakan yang mempermalukan dirinya di depan adik dan karyawan sang ibu.

Ya. Butik tersebut adalah milik sang mama dan ia sedang mengantar sang adik untuk melakukan fitting gaun pengantin di sana.

Erland tidak bisa membiarkan wanita itu terus meracau dan memakinya. Ia tidak ingin wanita itu membuat kekacauan. Erland menatap tajam dan menarik tangan wanita itu keluar dari butik.

“Ikut Aku!” Erland menyeret wanita itu menjauh dari sana.

Ia berpikir harus bicara empat mata dengan wanita yang saat ini masih memakai gaun pengantin itu. Tanpa memperdulikan tatapan dari semua orang padanya.

Erland tidak peduli pria yang menyusul sembari memanggil calon istrinya tersebut. Ia juga tidak perduli dengan cicitan wanita yang memintanya melepaskan cekalan di tangannya.

"Lepaskan aku, berengsek!" sarkas Floe yang kini merasakan pergelangan tangan kanan sakit karena digenggam kuat oleh pria yang sama sekali tidak melihat ke arahnya karena fokus berjalan meninggalkan butik.

Bahkan ia sampai mengangkat gaun pengantin yang menjuntai itu agar tidak sampai jatuh terjerembab jika sampai melilit di kakinya.

To be continued...

Terpopuler

Comments

dee_an

dee_an

tuh kan bener. adeknya

2023-07-08

0

lihat semua
Episodes
1 Broken heart
2 Seorang gigolo
3 Jarang keluar
4 Hamil
5 Bertemu dengan calon suami
6 Rencana selanjutnya
7 Tidak ada penolakan
8 Sosok yang selama ini dicari
9 Sebuah tamparan
10 Dipermalukan
11 Membalas dendam
12 Penjelasan Floe
13 Membusuk di neraka
14 Apa hubungannya?
15 Tidak pernah mau mengalah
16 Rencana Erland
17 Menghancurkan pernikahan
18 Merasa sangat marah
19 Bersikap santai
20 Menjelaskan
21 Bertanggungjawab
22 Video
23 Berjalan lancar
24 Menyusup
25 Keberatan dengan pernikahan ini
26 Butuh satu menit
27 Maaf
28 Asal-usul
29 Tidak akan menyerahkan putriku
30 Tumbal balas dendam
31 Permohonan
32 Mencari ide
33 Hal paling benar
34 Saling berebut benar
35 Sepemikiran
36 Petuah yang baik
37 Tidak salah paham
38 Melindungi diri
39 Butuh pelampiasan
40 Dirubah
41 Harus menjaga nama baik
42 Merobek mulut sendiri
43 Tidak boleh mendengar
44 Selingkuhan
45 Sesuatu yang menegang
46 Impian
47 Sebuah pelukan menenangkan
48 Keracunan
49 Ide sangat menarik
50 Jus spesial
51 Sangat lucu
52 Biar tahu rasa
53 Tidak penting
54 Menjadi abu
55 Galau
56 Saatnya bersenang-senang
57 Sosok pria
58 Penasaran
59 Salah satu wanita bodoh
60 Makanan ikan
61 Kenangan
62 Hujan
63 Hujan
64 Aku sangat lapar
65 Panas sekali
66 Tidak bisa berpikir
67 Bantu aku
68 Segeralah kembali
69 Keraguan di otak
70 Makan malam
71 Aku tidak apa-apa
72 Segera tertidur
73 Sangat memalukan
74 Pertanyaan Erland
75 Berteriak
76 Puas bermain
77 Kenapa tidak memanggilku?
78 Jangan menyentuhku
79 Berani sama suami
80 Kasihan sekali
81 Jangan lagi
82 Tidak rela kehilangan
83 Ini perintah
84 Maafkan aku
85 Lebih tua
86 Dasar pria mata keranjang
87 Sama sekali tidak menarik
88 Harus tahu sendiri
89 Dekat dengan pria lain
90 Bicara dengan siapa
91 Membalas kebaikannya
92 Bersikap adil
93 Pesan Erland
94 Apa kamu marah padaku?
95 Aku hanya mengerjaimu
96 Semoga bisa mengerti
97 Penampilan Floe
98 Sebuah hak
99 Tipe ideal
100 Jalan terbaik
101 Curi-curi pandang
102 Kerja sama
103 Seperti seorang penjahat
104 Merawat dengan baik
105 Video
106 Sabar
107 Semoga baik-baik saja
108 Dipermainkan oleh takdir
109 Suami rasa pelayan
110 Galau
111 Berdamai
112 Merasa iba
113 Sebentar lagi
114 Pakai ini
115 Club' malam
116 Akan jadi milikku
117 Ingin mencicipi
118 Barang bekas dan ternoda
119 Melakukan cara kekerasan
120 Jalan terbaik
121 Menunggu tertidur
122 Selamat tinggal
123 Semoga membawa kabar baik
124 Takdir yang harus kuterima
125 Kenapa harus terjadi
126 Harapku tak selaras dengan inginmu
127 Bukan Tuhan
128 Hanya ingin fokus
129 Suara teriakan
130 Kehilangan kesadaran
131 Semoga baik-baik saja
132 Semoga semuanya baik-baik saja
133 Kekerasan tidak menyelesaikan masalah
134 Pengecut dan pecundang
135 Perceraian
136 Maafkan aku, Ma.
137 Jodoh adalah cerminan diri
138 Wibawa hilang
139 Menghirup udara yang sama
140 Orang paling berdosa di dunia
141 Tidak percaya lagi pada cinta
142 Mendengar sesuatu
143 Mengaitkan semuanya dengan Floe
144 Sibuk menyalahkan diri sendiri
145 Membayar tunai apa yang ditanam
146 Negeri semburat pelangi
147 Harga diri di atas segalanya
148 Pergi
149 Keputusan
150 Tidak tahu jawabannya
151 Tempat ternyaman untuk pulang
152 Aku akan membunuhmu
153 Bukan ring tinju
154 Menggunakan logika
155 Mengirim Floe ke Jepang
156 Mematahkan asumsi
157 Menunggunya sampai melahirkan
158 Rasa bersalah
159 Menjadi gigolo
160 Hasil tes
161 Pemakaman
162 Menjalani semua karma
163 Dhewa Aji Ismahayana
164 Sebuah ide jenius
165 Pesimis dengan rencananya
166 Seseorang yang sangat tidak asing
167 Bertabrakan
168 Maaf
169 Garis takdir
170 Seperti cerita di film India dan China
171 Sudah mendapatkan pria baik
172 Berbahagialah
173 Kecurigaan Floe
174 Tentang pria
175 Ayu Ningrum
176 Panggilan
177 Suara merdu
178 Sekilas untuk singgah
179 Tunggu kelanjutannya
180 Kanjeng Ratu Widodariku
181 Meminta tolong
182 Menunggu respon
183 Aku tidak akan tinggal diam
184 Menantu dari keluarga Ismahayana
185 Kamu mau minta apa?
186 Tidak berteman dengan atasan
187 Ada apa itu?
188 Berakting di depan mata
189 Kemurkaan mama
190 Kesal
191 Tidak mau membantu
192 Apa yang dikatakannya pada daddy?
193 Sudah digariskan Tuhan
194 Rasa ingin tahu
195 Pergi ke apartemen
196 Nomor baru
197 Ingat sesuatu
198 Bertambah kesal
199 Maaf
200 Ketahuan
201 Tidak boleh tahu
202 Membuatmu kembali padaku
203 Inilah cinta
204 Panggilan sayang Ayu Ningrum
205 Seperti boneka
206 Dekat sebagai calon menantu dan mertua
207 passcode pintu apartemen
208 Membalas rasa kesal
209 Pria mesum
210 Seperti diratukan
211 Waktu 4 bulan
212 Mengulur waktu
213 Ditakdirkan bersama
214 Tingkah ibu Ratu
215 Ingin segera menghalalkanmu
216 Malas untuk berbicara
217 Cantik
218 Sama-sama langka
219 Berbicaralah dengan menatapku
220 Menyebalkan sekali
221 Mempunyai rencana
222 Harapan orang tua
Episodes

Updated 222 Episodes

1
Broken heart
2
Seorang gigolo
3
Jarang keluar
4
Hamil
5
Bertemu dengan calon suami
6
Rencana selanjutnya
7
Tidak ada penolakan
8
Sosok yang selama ini dicari
9
Sebuah tamparan
10
Dipermalukan
11
Membalas dendam
12
Penjelasan Floe
13
Membusuk di neraka
14
Apa hubungannya?
15
Tidak pernah mau mengalah
16
Rencana Erland
17
Menghancurkan pernikahan
18
Merasa sangat marah
19
Bersikap santai
20
Menjelaskan
21
Bertanggungjawab
22
Video
23
Berjalan lancar
24
Menyusup
25
Keberatan dengan pernikahan ini
26
Butuh satu menit
27
Maaf
28
Asal-usul
29
Tidak akan menyerahkan putriku
30
Tumbal balas dendam
31
Permohonan
32
Mencari ide
33
Hal paling benar
34
Saling berebut benar
35
Sepemikiran
36
Petuah yang baik
37
Tidak salah paham
38
Melindungi diri
39
Butuh pelampiasan
40
Dirubah
41
Harus menjaga nama baik
42
Merobek mulut sendiri
43
Tidak boleh mendengar
44
Selingkuhan
45
Sesuatu yang menegang
46
Impian
47
Sebuah pelukan menenangkan
48
Keracunan
49
Ide sangat menarik
50
Jus spesial
51
Sangat lucu
52
Biar tahu rasa
53
Tidak penting
54
Menjadi abu
55
Galau
56
Saatnya bersenang-senang
57
Sosok pria
58
Penasaran
59
Salah satu wanita bodoh
60
Makanan ikan
61
Kenangan
62
Hujan
63
Hujan
64
Aku sangat lapar
65
Panas sekali
66
Tidak bisa berpikir
67
Bantu aku
68
Segeralah kembali
69
Keraguan di otak
70
Makan malam
71
Aku tidak apa-apa
72
Segera tertidur
73
Sangat memalukan
74
Pertanyaan Erland
75
Berteriak
76
Puas bermain
77
Kenapa tidak memanggilku?
78
Jangan menyentuhku
79
Berani sama suami
80
Kasihan sekali
81
Jangan lagi
82
Tidak rela kehilangan
83
Ini perintah
84
Maafkan aku
85
Lebih tua
86
Dasar pria mata keranjang
87
Sama sekali tidak menarik
88
Harus tahu sendiri
89
Dekat dengan pria lain
90
Bicara dengan siapa
91
Membalas kebaikannya
92
Bersikap adil
93
Pesan Erland
94
Apa kamu marah padaku?
95
Aku hanya mengerjaimu
96
Semoga bisa mengerti
97
Penampilan Floe
98
Sebuah hak
99
Tipe ideal
100
Jalan terbaik
101
Curi-curi pandang
102
Kerja sama
103
Seperti seorang penjahat
104
Merawat dengan baik
105
Video
106
Sabar
107
Semoga baik-baik saja
108
Dipermainkan oleh takdir
109
Suami rasa pelayan
110
Galau
111
Berdamai
112
Merasa iba
113
Sebentar lagi
114
Pakai ini
115
Club' malam
116
Akan jadi milikku
117
Ingin mencicipi
118
Barang bekas dan ternoda
119
Melakukan cara kekerasan
120
Jalan terbaik
121
Menunggu tertidur
122
Selamat tinggal
123
Semoga membawa kabar baik
124
Takdir yang harus kuterima
125
Kenapa harus terjadi
126
Harapku tak selaras dengan inginmu
127
Bukan Tuhan
128
Hanya ingin fokus
129
Suara teriakan
130
Kehilangan kesadaran
131
Semoga baik-baik saja
132
Semoga semuanya baik-baik saja
133
Kekerasan tidak menyelesaikan masalah
134
Pengecut dan pecundang
135
Perceraian
136
Maafkan aku, Ma.
137
Jodoh adalah cerminan diri
138
Wibawa hilang
139
Menghirup udara yang sama
140
Orang paling berdosa di dunia
141
Tidak percaya lagi pada cinta
142
Mendengar sesuatu
143
Mengaitkan semuanya dengan Floe
144
Sibuk menyalahkan diri sendiri
145
Membayar tunai apa yang ditanam
146
Negeri semburat pelangi
147
Harga diri di atas segalanya
148
Pergi
149
Keputusan
150
Tidak tahu jawabannya
151
Tempat ternyaman untuk pulang
152
Aku akan membunuhmu
153
Bukan ring tinju
154
Menggunakan logika
155
Mengirim Floe ke Jepang
156
Mematahkan asumsi
157
Menunggunya sampai melahirkan
158
Rasa bersalah
159
Menjadi gigolo
160
Hasil tes
161
Pemakaman
162
Menjalani semua karma
163
Dhewa Aji Ismahayana
164
Sebuah ide jenius
165
Pesimis dengan rencananya
166
Seseorang yang sangat tidak asing
167
Bertabrakan
168
Maaf
169
Garis takdir
170
Seperti cerita di film India dan China
171
Sudah mendapatkan pria baik
172
Berbahagialah
173
Kecurigaan Floe
174
Tentang pria
175
Ayu Ningrum
176
Panggilan
177
Suara merdu
178
Sekilas untuk singgah
179
Tunggu kelanjutannya
180
Kanjeng Ratu Widodariku
181
Meminta tolong
182
Menunggu respon
183
Aku tidak akan tinggal diam
184
Menantu dari keluarga Ismahayana
185
Kamu mau minta apa?
186
Tidak berteman dengan atasan
187
Ada apa itu?
188
Berakting di depan mata
189
Kemurkaan mama
190
Kesal
191
Tidak mau membantu
192
Apa yang dikatakannya pada daddy?
193
Sudah digariskan Tuhan
194
Rasa ingin tahu
195
Pergi ke apartemen
196
Nomor baru
197
Ingat sesuatu
198
Bertambah kesal
199
Maaf
200
Ketahuan
201
Tidak boleh tahu
202
Membuatmu kembali padaku
203
Inilah cinta
204
Panggilan sayang Ayu Ningrum
205
Seperti boneka
206
Dekat sebagai calon menantu dan mertua
207
passcode pintu apartemen
208
Membalas rasa kesal
209
Pria mesum
210
Seperti diratukan
211
Waktu 4 bulan
212
Mengulur waktu
213
Ditakdirkan bersama
214
Tingkah ibu Ratu
215
Ingin segera menghalalkanmu
216
Malas untuk berbicara
217
Cantik
218
Sama-sama langka
219
Berbicaralah dengan menatapku
220
Menyebalkan sekali
221
Mempunyai rencana
222
Harapan orang tua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!