Erland mematung mendengar pengakuan wanita yang kini tengah menatapnya tajam. Ia benar-benar tidak berpikir sama sekali jika akan membuat seorang wanita hamil meskipun malam itu ia akui dalam keadaan mabuk melakukannya.
Hening. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Floe yang sedang menunggu tanggapan atas pengakuannya, membiarkan pria itu untuk sejenak berpikir.
Sedangkan di sisi lain, Erland ragu jika anak dalam kandungan wanita yang menggodanya malam itu adalah darah dagingnya.
Erland ingat betul bagaimana malam itu wanita tersebut menggoda dan mengatakan jika ia hanyalah pria lemah. Tentu saja Erland yang sedang mabuk merasa tertantang dengan ucapan wanita itu.
Melihat bagaimana Floe malam itu, Erland ragu jika wanita itu hanya melakukan hubungan tersebut dengannya. Ia tidak yakin jika anak itu adalah anaknya seorang diri.
Bisa saja wanita itu juga melakukan hal yang sama dengan pria lain dan tidak mendapat pertanggungjawaban dari mereka, lalu mengkambinghitamkan dirinya karena berpikir ia hanyalah pria bodoh. Hingga wanita itu memilih untuk mencarinya dan menuntut pertanggungjawaban.
Erland menggeleng pelan. Ia tidak boleh terpengaruh dengan wanita itu. Bagaimana jika wanita itu hanya menjebaknya saja. Bagaimana bisa wanita itu langsung hamil.
Keraguan itu semakin pekat menyelimuti benak dan hati Erland. Ia terus berpikir jika di sampingnya bukanlah wanita baik-baik. Lagipula, bukankah wanita itu akan menikah dengan pria yang bersamanya di butik tadi? Mereka bahkan sudah melakukan fitting gaun pengantin.
“Apa kau yakin jika anak dalam kandunganmu adalah anakku?” tanya Erland dengan seringai di sudut bibirnya untuk menelisik.
“Apa maksudmu?” balas Floe dengan mata membulat.
Kemurkaan kembali memantik amarahnya saat melihat tatapan dari pria yang terlihat merendahkan dirinya. Bahkan melihat bagaimana pria itu memberi lirikan sinis dengan senyum merendahkan.
“Bisa saja itu bukan anakku. Maksudku, bisa saja itu adalah anakmu dari pria lain,” imbuh Erland dengan santai.
Jawaban pria itu membuat goresan luka tak kasat mata di hati Floe saat ini. Sakit. Bagaimana bisa pria yang telah menghamilinya mengelak dan berpikir seperti itu.
“Dengar. Itu adalah pertama kalinya aku melakukan hubungan intim dengan laki-laki dan pria itu adalah kau!” tegas Floe dengan mengarahkan sebuah tamparan untuk kedua kali.
Ia mengalihkan pandangan ke sisi lain mobil. Menahan genangan kristal bening di pelupuk mata.
Erland membulatkan mata dan mengusap bekas tamparan wanita itu di pipinya yang terasa panas. “Bagaimana aku bisa percaya saat mengetahui bahwa kaulah yang menggodaku malam itu, Nona? Lain cerita jika akulah yang menggodamu." Erland masih mengelak karena berpikir secara logika.
Apalagi melakukan itu juga karena efek mabuk dan wanita itu yang pertama menggodanya saat ia sudah menolak.
“Apa kau tidak bisa merasakannya? Apa kau tidak bisa membedakan apakah aku masih gadis atau tidak?” teriak Floe yang kini kembali menoleh ke arah pria yang dianggap sangat bodoh dan tidak punya perasaan.
Beruntung tidak ada yang mendengar teriakannya sekencang apapun. Ia bahkan berpikir bahwa pria itu tengah berusaha untuk lari dari tanggungjawab dengan alasan klise para bajingan.
“Hei. Kita melakukannya saat sedang mabuk dan lagi itu adalah yang pertama untukku. Jadi, aku tidak bisa membedakan apakah kau masih perawan atau tidak. Apa kau sudah gila!” ucap Erland dengan frontal. Ia menatap tajam wanita yang hendak kembali mengangkat tangan dan mengincar pipinya.
Karena tidak ingin kembali merasakan panasnya tamparan wanita itu, langsung menahannya. "Berhenti menamparku, Nona! Atau kau akan menyesal!"
“Aku tidak perduli! Kau sudah gila! Bisa-bisanya kau mengatakan jika anak dalam kandunganku ini bukan anakmu. Kau memang pria berengsek!” bentak Floe lagi yang berusaha untuk melepaskan tangannya dari cengkraman kuat pria yang kini bergerak menghambur ke arahnya hingga tubuhnya terhempas jok mobil.
“Anggap saja aku sudah gila karena mau bercinta denganmu saat mabuk! Kita baru pertama kali bertemu dan aku tidak mengenal latar belakangmu. Jadi, bagaimana mungkin aku bisa percaya begitu saja jika aku adalah pria pertama yang tidur denganmu!” Erland masih teguh dengan pikirannya.
Erland kini masih mengunci tatapannya dan mengungkung posisi wanita yang kini terlihat memberontak. Namun, ia tidak perduli pada kemurkaan wanita yang hanya berjarak beberapa senti darinya karena ingin melihat kejujuran di matanya.
Sesak dada Floe mendengar semua kalimat pria yang membuatnya merasa jijik. Ia refleks langsung mendorong dada bidang pria yang menguncinya dan langsung keluar dari mobil serta menutup kuat pintunya.
"Bangsat! Dasar bajingan tengik!" umpat Floe yang kini berlari sambil menaikkan gaun pengantin yang dikenakan tanpa memperdulikan apapun. Ia merasa jijik pada pria yang telah meragukan keperawanannya.
"Membusuklah di neraka, berengsek!" teriak Floe dengan perasaan berkecamuk dan membuncah.
Air matanya sudah mulai berjatuhan tanpa bisa dicegah. Floe berlarian tanpa arah dan tujuan.
Kalimat yang pria itu ucapkan nyatanya lebih menyakitkan dari pengkhianatan sang kekasih. Floe tidak perduli dengan tatapan beberapa pengunjung taman yang menatap heran.
Hingga beberapa saat kemudian, sebuah kursi di taman menjadi pilihannya. Kursi yang cukup jauh dari keramaian.
Di sana Floe menumpahkan tangisnya. Ia memukul dadanya beberapa kali untuk menghilangkan sesak. Namun, kalimat pria itu terus terngiang dan membekas. Membuat rasa sesak dan nyeri melebur menjadi satu.
Floe menyesal sudah mengatakan semuanya dan terlihat seperti seorang pengemis. Bukan mendapat pertanggungjawaban pria itu, tetapi harga dirinya semakin terinjak.
Pria itu benar-benar menganggap ia sebagai wanita murahan yang selalu mencari kepuasan *** dari laki-laki.
"Semoga pria berengsek itu membusuk di neraka!" sarkas Floe yang kini merasa dadanya sesak saat mengingat kalimat penghinaan dari pria yang telah membuatnya hamil.
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 222 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Apa yg kamu lakukan sudah benar Floe, Sekurang2 nya Erland tau kamu hamil setelah mlm itu, Dia percaya atau gak itu terserah dia,Biar dia menyesali perbuatannya nanti karena tdk mengakui anaknya,Darah dagingnya sendiri..
2023-07-15
0
dee_an
ya ya ya...ya sdh lag menangis aja dulu flo. bangkit kemudian
2023-07-08
0