Pernikahan Penuh Luka Season 2 [Aksi Pembalasan Aldo]

Pernikahan Penuh Luka Season 2 [Aksi Pembalasan Aldo]

Bab 1

Sore hari ini tiba-tiba cuaca tidak bersahabat di kawasan area perkemahan, petir menggelegar kilat menyambar saling bersahut-sahutanan. Sialnya Kia terpisah dan tersesat dari kedua sahabatnya saat mereka pergi ke tepi sungai untuk mengambil air.

Kia berteduh di sebuah gubuk tua yang kosong tak berpenghuni. Hujan tak juga berhenti saat matahari telah tenggelam dan berganti dengan malam yang gelap. Tak satu pun ada orang yang mencari keberadaannya, mungkin karena cuaca hujan dan orang-orang masih belum menyadari ketiadaan dirinya diantara rombongan camping, dan mungkin pula kedua temannya belum sampai di tempat mereka mendirikan tenda.

Suara hujan dan jangkrik beradu meramaikan malam yang menghadirkan suasana yang membuat bulu kuduk Kiandra terasa merinding. Terlebih Kia merasa tidak seorang diri berada di gubuk tua itu. Beberapa kali siluet seorang pria terlihat saat cahaya kilat petir menyambar.

“ Ya Tuhan tolong lindungi Kia dari orang-orang yang berniat jahat pada Kia,” cicit Kia berdoa di dalam hatinya saat bayangan siluet seorang pria semakin mendekati dirinya.

Kia memejamkan matanya karena merasa takut, ia dengan jelas mendengar suara langkah kaki dari bayangan tubuh seorang pria itu yang makin mendekati dirinya. Dan tiba-tiba saja bayangan orang tersebut kini merengkuh tubuh Kia dari belakang.

"Aaaaa...." jerit Kia bersamaan dengan suara petir yang menggelegar, saat tubuhnya di rengkuh oleh seorang pria yang sejak tadi mengikutinya.

Pria itu langsung saja membekap mulut kia dengan satu tangannya dan satu tangannya yang lagi mengunci pergerakan tubuh Kia.

"Jangan berteriak! Suaramu benar-benar sudah menyakiti gendang telingaku." Ucap pria itu yang suaranya sangat di kenali oleh Kia.

"Aldo?" Cicit Kia di dalam hatinya, ia menebak dengan benar sosok pria yang kini tengah memeluknya dari belakang.

"Lepas!" Ucap Kia sekuat tenaga, ia berusaha melepaskan dirinya dari Aldo.

"Jangan membuang tenaga mu untuk melawanku di sini Kia! Sebentar lagi kau akan jadi milik ku. Persetan dengan hubungan percintaanmu dengan guru mu itu." Ucap Aldo yang kemudian menyeret paksa Kia keluar dari gubuk tua itu, meski hujan masih turun mengguyur dengan deras kawasan perkemahan.

Ternyata sebuah mobil jip telah menunggu kedatangan mereka tak jauh dari gubuk tua itu. Aldo berhasil membawa pergi Kia dari Arka, disaat Arka lengah, tak menyadari kepergian Kia dan kedua sahabatnya.

Tak jauh berbeda dengan Kia, kedua sahabat Kia memang sama-sama tersesat, mereka pun bertuduh di sebuah gubuk tua yang masih memiliki penerangan. Beruntungnya kedua sahabat Kia ini ditemukan oleh penduduk setempat yang baru kembali dari hutan.

Kia dibawa oleh Aldo ke sebuah daerah yang tak Kia kenali, ia terus memohon pada Aldo untuk melepaskan dirinya, namun Aldo diam tak bergeming. Entah sudah berapa kali Aldo melayangkan tangannya di pipi putih Kia, hingga pipi itu terlihat memerah. Aldo menampar Kia karena Kia terus berusaha melarikan diri dan melawan. Bahkan Kia berteriak sekencang-kencangnya saat mobil mereka berhenti di lampu merah.

Lebih dari empat jam perjalanan telah mereka tempuh, akhirnya mereka sampai di sebuah Villa yang berada di dekat tepi pantai. Villa milik keluarga besar Aldo yang dulu terbengkalai kini telah Aldo renovasi dengan baik.

Entah karena kelelahan atau pingsan, Kia masih memejamkan matanya semenjak Aldo menamparnya untuk terakhir kalinya disaat mobil mereka berhenti dilampu merah. Aldo menggendong Kia dan meletakkan Kia di lantai. Ia mengambil air seember dan menyiram Kia dengan air itu, hingga Kia terbangun dengan kelagapan.

"Ku kira kamu sudah mati, ternyata masih hidup." Ucap Aldo dengan santainya,

Ia menarik tubuh Kia untuk masuk ke dalam rumah dan membawanya ke lantai atas, dimana kamar mereka berada. Aldo melempar tubuh Kia dengan kasarnya hingga Kia jatuh tersungkur ke lantai.

"Auuu..." rintih Kia yang merasa sakit dengan apa yang di perbuat Aldo.

Tanpa melihat kondisi Kia, Aldo memerintah Kia untuk membersihkan dirinya dan bersiap-siap. "Bersihkan dirimu, dan bersiaplah untuk menikah dengan ku malam ini. Jika kau menolakku. Aku tak akan segan-segan membunuh kekasih pujaan hati mu itu. Perlu kau ingat beberapa anak buah ku masih berada di sana dan dapat dengan mudah mengeksekusi kekasihmu." Perintah Aldo dengan ancamannya yang membuat Kia mau tak mau mengikuti perintah Aldo.

Dengan langkah tertatih Kia masuk ke dalam kamar mandi. Ia tak lagi menangis, sumber air matanya telah mengering hingga tak lagi bisa menitikan kembali air matanya.

Sementara itu, terjadi kehebohan di area perkemahan saat kedua sahabat Kia telah kembali, dan menceritakan jika mereka terpisah dengan Kia. Arka yang mengetahuinya segera mencari keberadaan Kia, tak perduli dengan medan yang licin dan gelap. Ia tetap mencari keberadaan kekasih hatinya. Arka tak segan-segan untuk menitikan air mata, saat hingga malam hari menjelang, tak ia dapati sosok sang pujaan hati.

"Besok kita cari lagi Ar, sebaiknya kita kembali, ini sudah tengah malam." Ucap Tomo yang merangkul tubuh Arka yang terus terguncang karena isak tangisnya.

"Gue harus cari dia Tom, dia sendirian." Tolak Arka yang masih menitikan air matanya.

"Tapi kita udah nyusurin seluruh area sekitar sungai, dan Kia tak ada. Cobalah berpikir positif jika dia baik-baik saja, ditemukan oleh seorang yang baik hati dan mengantarkannya keperkemahan esok hari." Bujuk Tomo pada sepupu sekaligus sahabat baginya itu.

"Aku tidak yakin, aku merasa sudah kehilangannya Tom. Aku lalai menjaganya." Jawab Arka yang makin terisak. Terjawab sudah perasaan tak enak yang mereka rasakan ketika ingin berangkat ke perkemahan ini.

Di sisi lain, di tempat yang berbeda Kia tengah duduk berdampingan dengan Aldo. Dengan diwalikan oleh wali hakim, Aldo menikahi Kia secara agama. Saat kata saha terdengar dari mulut penghulu. Kia menjerit sekencang-kecangnya di dalam batinnya.

Sekali lagi tak ada air mata yang menetes dari kelopak mata Kia. Ia hanya memejamkan matanya cukup lama. Berharap jika ini hanya mimpi buruk namun nyatanya ini adalah sebuah kenyataan pahit, dimana ia telah sah secara agama menjadi istri dari pria yang kejam seperti Aldo.

Setelah akad nikah selesai Aldo membawa Kia kembali ke kamar. Lagi-lagi Aldo melempar tubuh Kia hingga jatuh tersungkur ke lantai. Kia tersenyum kecut mendapati perlakuan kasar dari Aldo yang kini sudah berstatus menjadi suaminya itu.

"Kau mau apa?" Tanya Kia saat melihat Aldo mulai melucuti pakaiannya.

"Memangnya apa yang biasanya dilakukan oleh pasangan pengantin baru hum?" Jawab Aldo yang balik bertanya pada Kia.

Seketika mata Kia membola dengan sempurna, ia menyadari dengan betul apa yang ingin dilakukan oleh Aldo.

"Jangan! Jangan lakukan itu! Aku tidak mencintaimu. Aku hanya ingin melakukannya dengan pria yang aku cintai." Tolak Kia yang berusaha menjauh dari Aldo.

Terpopuler

Comments

🍁💃Katrin📙📖📚❣️

🍁💃Katrin📙📖📚❣️

Takira mau horor duluan, taunya Aldo. 🤦‍♀️ Smg baik2 sj Kia.

2023-07-04

0

𝑨𝒍𝒚𝒂ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

𝑨𝒍𝒚𝒂ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

semoga mereka cepat di temukan

2023-07-03

0

𝑨𝒍𝒚𝒂ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

𝑨𝒍𝒚𝒂ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

emangnya mereka lemah di daerah mana🤔🤭

2023-07-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!