Bab 5

Kehadiran sosok Dion bagaikan malaikat tak bersayap bagi Kia.

Ketika melihat Kia hanya terdiam tak menjawab tawarannya. Dion terlihat merogoh saku celananya, rupanya ia mengambil ponselnya yang ia letakkan di saku celana.

Kia terus memperhatikan pergerakan Dion yang sedang menghubungi seseorang dengan menikmati yang terus menatapnya penuh arti.

"Nadya aku mendapatkannya. Dia ada di dekatku saat ini." Ucap Dion yang membuat mata Kia terbelalak, saat nama sahabatnya disebut oleh pria yang ada di seberang balkon unit apartemennya.

"Nadya," cicit Kia dengan suara yang begitu lirih, air matanya tumpah membasahi pipinya, tak menyangka jika pria di hadapannya mengenal sahabat baiknya.

Sementara itu Nadya yang ada di seberang sana, begitu senang mendapatkan kabar dari kakak sepupunya, jika dia sudah menemukan sahabat baiknya yang menghilang seperti ditelan bumi selama dua bulan ini, semenjak kejadian di perkemahan.

"Benarkah? Aku ingin mendengar suaranya, jika Kakak memang benar sudah menemukan dia untukku." Pinta Nadya dengan begitu gembira.

Tak lama Dion pun meminta Kia, untuk mengatakan sesuatu agar didengar oleh adik sepupunya Nadya.

"Katakan sesuatu Kia, Nadya ingin mendengar suara mu!" Pinta Dion pada Kia yang malah menjerit dan menangis tersedu-sedu.

Kia tak menyangka dan tak pernah menduga akan ada seseorang yang datang menolongnya, untuk terlepas dari belenggu Aldo.

Nadya di seberang sana yang mendengarkan suara tangis Kia, juga ikut menangis. Nadya dapat merasakan kepedihan hati sahabatnya di sana.

"Bawa dia untukku Kak! Selamatkan Dia untukku!" Pinta Nadia pada Dion Kakak sepupunya, masih dengan suara yang terisak tangis.

"Itu hal mudah, kau tunggu saja adikku. Aku akan membawanya untukmu. Kau hanya perlu bersabar." Jawab Dion yang kemudian memutus sambungan teleponnya, karena ia tidak ingin terus lama-lama mendengar suara tangis adik sepupunya.

Usai menutup sambungan teleponnya dengan Nadya. Dion meminta Kia mendekat kepadanya.

"Mulai sekarang ceritakan apapun yang kau tahu tentang suamimu. Aku bisa saja membawa mu sekarang dengan cara licik, yaitu menculik mu. Seperti apa yang ia lakukan pada mu. Tapi itu tidak menyelesaikan suatu masalah bukan. Suami mu akan lebih beringas lagi terhadap mu nanti." Ucap Dion pada Kia.

"Yang kau perlu tahu.Dia ingin menjual ku, jika sampai akhir bulan ini aku tidak mengandung anaknya. Dia akan menjual di club malam milik sahabatnya." Balas Kia yang langsung mulai terbuka pada Dion.

"Mulai sekarang kau tak perlu takut lagi Kia, aku akan menolong mu. Bersabarlah aku akan membawamu pergi dari sisi suami mu." Ucap Dion yang kemudian pergi meninggalkan balkon.

Dion masuk ke unit apartemennya dan entah apa yang dilakukan pria asing yang baru ia kenal itu, yang pasti itu berhubungan dengan Kia.

Sedangkan di sisi lain, Aldo sedang berada di rumah sakit Alexandria. Tuan Wiryawan tengah dirawat di sana. Seorang dokter pagi ini sudah menghubungi dirinya, untuk membicarakan kondisi kesehatan jantung Tuan Wiryawan yang harus segera dilakukan operasi bypass jantung.

Aldo makin dipusingkan dengan biaya yang harus ia keluarkan. Sudah banyak aset yang ia jual untuk mengobati Tuan Wiryawan dan juga untuk modal bisnis barunya setelah perusahaannya gulung tikar dalam sekejap mata.

"Sepertinya aku harus menjual Kia, tak ada pilihan lain, aku harus membuang keinginan ku untuk memiliki anak dari dirinya. Bukankah ini lebih baik. Jika ia tak bisa hamil dari benih ku. Akan mudah bagiku untuk meninggalkannya, setelah apa yang aku inginkan dari Daddy aku dapatkan." Gumam Aldo saat ia melajukan mobilnya yang tengah membelah jalanan ibu kota.

Sesampainya ia disebuah ruko tiga lantai yang ia jadikan kantor. Aldo menghubungi salah seorang temannya yang memiliki club malam.

"Jhon, gue punya cewek yang bisa lo jadiin kupu-kupu malam. Apa lo berminat membelinya?" Ucap Aldo yang tanpa hati menjual istrinya sendiri.

"Hahahaha... Cantik gak? Kalau cantik angkutlah. Gua akan tentukan harga setelah lihat langsung barangnya." Jawab Jhon dengan diiringi tawa renyahnya.

"Ok, nanti malam gue akan bawa cewek itu ketempat lo." Ucap Aldo yang kemudian mengakhiri panggilan teleponnya dengan John.

Sementara Jhon yang baru saja menutup panggilan teleponnya dari Aldo. Segera memberitahukan pada pria yang sedang duduk bersantai dihadapannya.

"Dia akan membawa wanita itu malam ini." Ucap Jhon pada pria yang tak lain dan tak bukan adalah Dion. Malaikat tak bersayap Kia saat ini.

"Heemm... Beli wanita itu, berapapun nominal yang ia sebutkan." Ucap Dion yang ternyata pemilik asli dari club malam yang selama ini dikelola oleh sahabat Aldo.

"Baik Boss!" Jawab Jhon menunduk patuh.

Tepat pukul 05.00 sore seperti biasanya Aldo kembali ke unit apartemen. Kali ini Aldo datang tanpa mengagetkan Kia yang harus menunggu kehadirannya tepat di depan pintu dengan berdiri di sana.

"Aku pulang," ucap Aldo sedikit tidak bersemangat.

Ia memberikan tas kerja dan jasnya pada Kia yang sudah berdiri dan bersiap menerima caci maki yang biasa Aldo berikan padanya. Kini Kia sama sekali tak mendengar caci maki yang keluar dari mulut pedas suaminya itu.

Kia mengerutkan dahinya, merasa aneh dengan sikap diam Aldo kali ini.

"Aneh, kemana mulutnya yang selalu mencaci ku? Apa dia sakit atau sudah insyaf?" Tanya Kia di dalam hatinya karena melihat keanehan pada suaminya.

"Kau masak apa hari ini Kia?" Tanya Aldo yang kini duduk di meja makan.

"A-aku ti-tidak masak, bukankah kau tak mau memakan masakan ku." Jawab Kia tergagap saat Aldo membuka tudung saji yang tak ada satupun menu masakan di sana.

"Jika kau tidak masak, jadi seharian ini kau makan apa Kia?" Tanya Aldo dengan mata yang membola.

Kia terdiam mendengar pertanyaan Aldo.

"Apa dia sedang memperhatikan ku atau dia sedang bersiap untuk memarahi dan mencaci diriku, mencari kesalahan ku untuk menghardik ku dengan mulut pedasnya?" Gumam Kia di dalam hatinya.

"Kenapa diam Kia? Kau makan apa jika tidak masak seperti ini?" Jawab Aldo yang kini mencengkram tangan Kia dengan kuat, hingga Kia meringis kesakitan.

"Ampun Do, sakit. Lepaskan?" Pinta Kia memohon ampun pada suami kejamnya ini.

Alih-alih di lepaskan, semakin Kia memohon, semakin kuat cengkeraman Aldo di tangan Kia.

"Sakit Do, kenapa kau sangat suka menyakiti ku? Jika kau membenciku, kenapa kau tidak membunuh ku saja Do. Agar hati mu puas." Ucap Kia yang memberanikan diri melawan Aldo dengan sisa keberanian yang ada di dalam dirinya.

"Kau tahu Kia. Menikah dengan perempuan yang paling aku benci di muka bumi ini adalah seperti masuk ke dalam lubang kesengsaraan hidup. Kau sudah membuat hidup ku dan keluarga ku sengsara, dan untuk itu kau harus menebus itu semua. Bersiaplah! Nanti malam aku akan membawa mu ke club milik sahabat baikku." Ucap Aldo yang kemudian meninggalkan Kia yang merasakan dadanya begitu sesak. Dia tak menyangka begitu cepat akan di jual oleh suami kejamnya ini.

Terpopuler

Comments

Aditya

Aditya

syukurlah tenyata Dion pemilik club, sabarlah kia semoga Dion betul" menyelamatkan mu tanpa ada maksud lain

2023-07-12

0

🍁Katrin💃🅺🅰🆃🆁🅸🅽❣️

🍁Katrin💃🅺🅰🆃🆁🅸🅽❣️

Smg ini adalah awal yg baik utk Kia. 👍😊

2023-07-04

0

тαуσηg

тαуσηg

kalau kau benci kenapa kau masih nikahin nya kasian kia

2023-07-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!