Bab 3

Dua bulan sudah semenjak Kia dinyatakan hilang dan pencarian Kia telah dianggap selesai dan dihentikan.

Karena tim SAR tidak mendapatkan titik terang keberadaan Kia, padahal semua daerah di perkemahan telah ditelusuri oleh tim SAR.

Pencarian yang melebihi batas waktu hingga dua bulan ini sebenarnya tidak sesuai dengan SOP yang ada. Namun karena arka yang terus meminta tim SAR dan pihak berwajib terus melakukan pencarian pun akhirnya menuruti permintaan sang pengusaha muda ini.

Padahal jika mengikuti SOP yang ada, pencarian Kia hanya akan dilakukan selama tujuh hari.

"Pak Arka mohon maaf. Sesuai SOP jika selama tujuh hari seseorang yang hilang belum ditemukan, maka pencarian akan dihentikan. Tim kami sudah mencari lebih dari dua bulan lamanya, namun saudari Kia belum juga ditemukan, bahkan kami tidak mendapatkan titik terang keberadaan saudari Kia. Maka dengan berat hati kami dan segenap tim memutuskan untuk menghentikan pencarian ini, Namun kendati demikian pemantauan tetap akan terus dilakukan di daerah perkemahan ,Pak." Ujar kepala satuan pihak berwajib dengan berat hati pada Arka.

Arka terlihat gusar mendengar perkataan pria berbaju dinas coklat susu itu.

"Kenapa harus dihentikan Pak? Tolong jangan gunakan SOP, lanjutkan saja pencarian kalian, berapapun uang yang kalian pinta akan saya berikan." Arka tetap memaksa Pak catur yang merupakan kepala satu berwajib yang memang menjadi penanggung jawab dalam pencarian Kia.

"Mohon maaf Pak Arka, dalam ketentuan ini yang saya jelaskan tadi sudah cukup jelas untuk bapak pahami. Pencarian hanya akan dilakukan selama tujuh hari dan dapat dilanjutkan apabila memang ada tanda-tanda ditemukannya orang hilang tersebut, namun sudah dua bulan ini kita melakukan pencarian sama sekali kita tidak menemukan tanda-tanda tersebut. Mohon maaf jika kami menolak permintaan Bapak kali ini." Tolak Pak catur yang kemudian menundukkan tubuhnya dan meninggalkan Arka yang terlihat frustasi.

Sementara itu di tempat yang berbeda, Kia tak lagi tinggal di tempat persembunyian yang disiapkan oleh Aldo saat Aldo menculik dirinya. Kini ia tinggal di sebuah apartemen di kota besar.

Sudah lebih dari dua bulan Kia menjadi istri Aldo. Jika awalnya Aldo menginginkan dia mencintai dirinya, Sekarang semua itu tidak lagi. Karena apa yang diinginkan Aldo tidak dapat diberikan oleh Kia, yaitu seorang anak.

Sudah beberapa botol vitamin yang diberikan dokter ahli kandungan agar Kia segera cepat hamil, Aldo menginginkan Kia agar cepat hamil, supaya Kia terikat dengan dirinya, dan tak akan lari dari kehidupan Aldo. Namun takdir berkata lain Kia tak kunjung hamil dan membuat Aldo kecewa dan kesal.

Nyaris setelah Aldo kecewa, Aldo yang sempat bersikap manis pada Kia kini kembali bersikap dingin dan kasar. Aldo tak pernah lagi tersenyum padanya, bahkan mengajaknya bicara ataupun sekedar memberi ucapan selamat pagi siang malam dan tidur pada istrinya ini.

Apartemen yang mereka tinggali terasa sangat sunyi, Kia selalu merasa diabaikan dan dianggap tidak ada oleh Aldo. Beberapa kali dia meminta untuk Aldo membebaskan dan menceraikan dirinya. Namun bukanlah jawaban yang Aldo berikan pada Kia. Tapi hanya kekerasan yang Kia dapatkan.

Aldo yang kala itu baru pulang bekerja, langsung saja menarik Kia masuk ke dalam kamar. Aldo mengikat kedua tangan Kia dengan dasi yang ada di tangannya.

"Kau ingin bercerai denganku?" Tanya Aldo dengan tatapan menyeringai.

Tatapan yang selalu membuat Kia ketakutan.

"Ampun Aldo, tolong jangan siksa aku!" Ucap Kia dengan deraian air mata, ia sudah tahu apa yang akan dilakukan suami kejamnya ini.

Kia berusaha melepaskan diri dengan mencoba melepaskan ikatan di kedua lengannya, namun ikatan Aldo sungguh kencang. Kia tak berhasil melepaskan ikatan yang ada di kedua tangannya itu.

Aldo mulai melakukan aktivitasnya melepaskan baju satu persatu hingga tak tersisa sehelai benang pun di tubuh Kia.

Kia terus menjerit meminta ampun pada Aldo, untuk menghentikan hal gila yang akan suaminya itu lakukan padanya. Aldo yang merasa kesal akhirnya menyumpal mulut Kia dengan sapu tangan yang ada di sakunya.

"Mari kita mulai permainan kita sayang!" Ucap Aldo dengan senyum yang sangat menjijikan bagi Kia.

Kia terus menggelengkan kepalanya, menandakan jika ia menolak untuk mengikuti permainan gila Aldo.

"Kenapa kau tidak bisa memberikanku anak Kia? Padahal tubuhmu ini sangat bagus. Jika sampai satu bulan ke depan kau juga tidak kunjung hamil, akan ku pastikan tubuhmu ini akan dijajakan di klub malam milik sahabatku." Ucap Aldo sembari menaikkan satu alisnya dengan memandang rendah tubuh Kia yang ada di bawah lingkungannya.

Mendengar ucapan suaminya, air mata Kia sudah menggenang di pelupuk mata. Sakit sekali hatinya mendengar suaminya sendiri akan menjajakan dirinya di sebuah klub malam milik sahabat suaminya itu.

Tak peduli dengan tangisan Kia, Aldo mulai meraba seluruh lekuk tubuh Kia, dari ujung kepala hingga ujung kaki dan naik kembali ke perut, lalu berhenti di bagian bukit kembar yang sangat menyembul itu.

Aldo memainkan bukit kembar itu dengan mulut dan satu tangannya yang memegangi dengan gemas bagian tubuh yang teras kenyal itu.

Jika dulu Aldo memandangi Kia dengan tatapan penuh cinta, kini ia hanya melirik Kia dan memandangi tubuh istrinya itu dengan penuh kebencian.

Ya Aldo membenci Kia, karena Tuan Bramantyo tidak main-main dengan ancamannya kala itu. Tuan Bramantyo yang merupakan orang tua dari sahabat Kia yaitu Nadya. Benar-benar menjatuhkan perusahaan Aldo hingga hampir gulung tikar.

Aldo memang berhasil menyembunyikan Kia namun tidak berhasil untuk lari dari kecurigaan Nadya. Nadya dengan serta merta meminta sang Daddy untuk menjatuhkan perusahaan milik keluarga Aldo dengan hanya membalikkan telapak tangan.

Sama halnya dengan Arka, Nadya juga masih berusaha mencari keberadaan sahabatnya itu dengan menyewa beberapa detektif.

Hal inilah yang membuat Aldo terasa tertekan dan membenci istrinya. Apalagi saat ini Tuan Wiryawan sakit keras karena tidak bisa menerima kenyataan perusahaan yang ia rintis dari nol harus mengalami masalah pailit yang tidak main-main.

"Bagaimana sayang rasanya nikmat bukan?" Tanya Aldo dengan senyum mengejeknya.

Aldo mulai kembali memainkan kedua benda kenyal milik Kia secara bersamaan. Kia menjerit namun ia tahan ketika kedua tangan nakal Aldo memelintir ujung benda kenyal miliki yaitu.

Kia merasakan ngilu, geli, dan sakit yang menyengat. Ketika Aldo terus melakukan hal itu. Ada tertawa terbahak-bahak seperti orang yang kehilangan akal saat melihat ekspresi wajah Kia yang merespon sentuhan dari suaminya ini.

" Lihatlah sayang bagaimana tubuhmu merespon setiap sentuhanku! Jika dalam waktu dekat, kau tak bisa memberikanku keturunan maka dapat ku pastikan, tubuhmu ini tak akan lagi ku sentuh, namun pria-pria hidung belang yang berkeliaran di sanalah yang akan menyentuh tubuh indah mu ini, setiap malam Hahahaha...." Ucap Aldo dengan tawanya yang menggelegar.

Dia hanya mampu memejamkan mata, tanpa mampu berbuat lebih. Rasanya ia sudah tak sanggup dan tak tahan lagi diperlakukan seperti ini. Hidupnya selalu dalam ancaman Aldo.

Terpopuler

Comments

Aditya

Aditya

semoga cepat ditemukan karena sekarang sudah di kota

2023-07-12

0

🍁KAT❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ

🍁KAT❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ

yaaa. kasihan Kia. eeh kasihan Arka jg 😔

2023-07-04

0

тαуσηg

тαуσηg

ya ampun sampai 2 bulan lamanya kia belum di temukan juga🙊

2023-07-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!