Asa Di Bintang Altair
Matahari yang semakin terik, panasnya seakan ingin membakar isi bumi sungguh sangat dahsyat, tapi efek tersebut tidak membuat gadis manis berwajah baby Face yang sedang tertidur terganggu.
Gadis bernama Asa Feriske tersebut masih sibuk menyembunyikan kepalanya pada lipatan tangan, menikmati waktu istirahat dengan membuat pulau selebar mungkin di atas meja.
Bahkan ketika suara keributan terdengar gaduh di luar kelas, gadis itu tidak kunjung terbangun.
Pekikan, teriakan bahkan suara langkah segerombolan siswa yang terdengar semakin dekat, berbarengan guncagan di tubuh Asa terasa.
Gadis itu mendelik pada sahabatnya yang bernama Fely.
"Jangan ganggu aku, Fel! Aku ngantuk," gumam Asa membalik kepalanya membelakangi Feli.
Namun, bisikan yang diberikan Fely berhasil mengambil kesadaran Asa yang tadinya malas-malasan.
Mata yang engang terbuka itu seketika membola.
"Altair datang ke sekolah?" tanya Asa tidak percaya, sayangnya Fely mengangguk.
Lantas Asa berdiri dari duduknya dan berlari keluar dari kelas, tepat saat kakinya terpaku di ambang pintu, sosok pria tampan berjalan hampir melewati kelasnya.
Dia adalah Altair Evando Adhitama, aktor tampan sekaligus penyanyi yang berusia 16 tahun. Jarang berada di sekolah sebab mempunyai jadwal padat di usianya yang masih terbilang muda.
Mulut Asa terbuka melihat ketampanan Altair yang diluar nurul eh nalar maksudnya. Matanya engang untuk berkedip.
Siapa sih yang tidak akan jatuh cinta pada pesona seorang Altair Evando? Tangan Asa terangkat, melabai untuk menyapa Altair yang tepat berada di hadapannya.
Namun, pria itu lewat tanpa tersenyum padanya. Asa sakit hati, sungguh.
"Sombong banget," gumam Asa menghela nafas panjang.
"Altair, Asa di sini!" pekik Asa berdiri di tengah-tengah jalan sehingga tubuhnya ditubruk oleh beberapa fans Altair yang mengikuti sejak dari pagar sekolah.
Bukan sapaan balik yang Asa dapatkan, melainkan luka sebab tersungkur akibat dorongan fans-fans Altair yang bar-barnya tidak tertadangi.
Fely menghampiri Asa yang yang memangi lutut juga sikunya yang sedikit tergores di lantai.
"Kamu sih, udah tau ada yang mau lewat pakai nekat berdiri di tengah-tengah," omel Fely.
"Ya kan siapa tau Altair masih ingat sama aku, Fel. Dulukan sebelum jadi terkenal mainya sama aku," gerutu Asa.
Dia berdiri, membersihkan sedikit pasir di siku dan lututnya. Berbagai pertanyaan bermunculan di otak Asa saat ini.
Setelah berbulan-bulan tidak berkunjung ke sekolah, akhirnya Idola kaum hawa tersebut datang dengan managernya disertai beberapa pengawal yang setia menjaga pria tampan tersebut.
Asa mengembungkan pipinya, tidak ada harapan untuknya dekat dengan Altair lagi, terlebih dunia mereka kini telah berbeda. Altair adalah bintang sementara dia hanya ongokan sampah tidak berguna yang sering kali menjadi beban orang tua, termasuk ayah Samuel.
Ayah yang tidak pernah Asa rasakan betapa hangat pelukannya. Kadang Asa merasa iri pada adiknya yang selalu mendapatkan kasih sayang ayah Samuel, berbeda dengannya.
"Asa!" Fely menepuk pundak Asa yang melamun.
"Ngagetin aja, kita ke kantin yuk! Siapa tau ketemu kak Altair di sana," ajak Asa, menarik tangan Fely dan berlarian di koridor sekolah tanpa memperdulikan kaki mulusnya yang semakin memerah.
Gadis yang memiliki kepribadian ceria dan pandai menutup luka dengan senyuman itu lantas duduk di salah satu kursi setelah sampai di kantin. Tentu Fely selalu ada di sampingnya.
"Kira-kira Altair ke sekolah mau ngapain ya? Ih semoga aja kembali sekolah, pas belum terkenal banget dia kan sekelas sama kita." Fely terkikik geli.
Membayangkan akan satu kelas dengan Altair membuat sahabat Asa itu sangat senang. Berbeda dengan Asa yang fokus pada lukanya yang mulai perih.
"Fel, kamu pesan aja ya nanti aku balik." Asa beranjak dari duduknya.
"Mau kemana? Kok aku ditinggal sendiri?"
"UKS, bentar aja! Jangan lupa pesan mie ayam buat aku!" teriak Asa sambil berlari keluar dari kantin.
Langkahnya memelan ketika melihat Altair sedang berbicara dengan kepala sekolah.
"Itu lagi ngapain kak?" tanyanya pada pengawal, tapi pria berjas hitam itu hanya mengeleng dan mendorong tubuh Asa agar menjauh dari pintu.
"Susah banget sekarang kalau mau ketemu kamu," gumam Asa melanjutkan langkahnya menuju UKS.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
hafizzul iqrom
baru mampir thor
2024-05-06
0
tris tanto
bc bb terakhir crita maknya asa,samuel sayng bgt tp disini kok samuel jg gk syng smpe pelukn aja anak kangen lho,ada apkh ituu thot
2023-08-21
1
DHurley123
loh loh berpaling apa gimana ini?
2023-07-06
1