"Kyaaaaaa!"
Pekikak Asa mengelegar di dalam UKS ketika seorang pria tiba-tiba memeluknya dari belakang. Gadis itu tengah serius mengobati luka dilututnya sampai tidak menyadari ada penyusup yang diam-diam masuk ke UKS dan mengunci pintu rapat-rapat.
Asa berkedip gemas ketika aroma tubuh yang sangat dia rindukan memenuhi indera penciumannya. Dia menelan salivanya berulang kali tanpa ingin berbalik untuk melihat siapa pemiliknya.
Hanya satu orang yang memiliki aroma Hujan yang sangat khas di tubuhnya. Dia adalah.
"Altair?" lirih Asa tebak-tebak berhadiah.
"Aku kangen banget, Sa. Maaf selama ini menghilang."
Bisikan ini, bisikan yang mampu membuat jantung Asa seakan ingin berhenti. Suara mengalung lembut dari bibir pria yang diidamkan semua orang terdengar tepat di telinganya.
Rasanya tubuh Asa melemas seiring detak jantung yang berpacu sangat hebat. Rasa senang menghampirinya karena Altair masih ingat padanya bahkan merindukannya.
"Asayang," bisik Altair. "Kamu nggak kangen?"
"Ak-aku."
"Hm?"
"Aku kangen banget sama kamu!" Asa kembali memekik.
Dengan cepat membalik tubuhnya dan membalas pelukan Altair. Jantung yang berdetak tidak karuan semakin tak terkenali kendati merasakan jantung Altair yang sama hebatnya.
Manik indah yang berwarna hitam pekat tersebut menatap manik milik Altair tanpa kedipan.
"Makin cantik."
"Benarkah?" Pipi Asa bersemu merah mendapat pujian dari pria yang sangat dia cintai.
Memiliki hubungan tanpa status memang bukan hal yang menyenangkan, tapi Asa tidak peduli karena tahu Altair tidak akan pernah menjadi miliknya.
"Al, waktu kamu tinggal 5 menit lagi," ujar sang manager yang sejak tadi menjadi nyamuk.
Namun, peringatan pria berjas itu tidak dihirauakan oleh Asa dan Altair yang sibuk melepas rindu satu sama lain.
"Maaf karena nggak senyum tadi, aku takut kamu jadi bahan bulian di sekolah." Mengusap pipi Asa yang memerah.
"Duduklah aku bakal obati luka kamu."
"Ng-ngak perlu, udah aku obatin. Kenapa tahu aku ada di sini? Dan kenapa selama ini setiap kali aku kirim pesan nggak ada yang di balas satupu?"
"Itu!" Altair menunjuk managernya. "Dia yang pegang ponsel aku, tapi tenang aja mulai besok aku bakal masuk sekolah lagi, nggak mungkin terus absen padahal pendidikan juga penting."
"Benarkah? Kita satu kelas lagi?" Mata Asa berbinar dan dijawab anggukan oleh Altair.
Asa hendak kembali bicara, tapi lebih dulu dipotong oleh Altair.
"Jaga diri cantiknya Air, nanti aku balik lagi. Dadah!" Altair melambaikan tangannya setelah memasang masker dan topi.
Sementara Asa terpaku ditempatnya dengan wajah cemberut. Baru saja bertemu mereka akan berpisah lagi, sungguh temannya sangat sibuk.
"Huh, gini banget suka sama Bintang," gumamnya menghela nafas panjang.
Asa lantas membereskan kotak P3K yang dia pakai tadi, lalu meninggalkan UKS, gadis itu telah selesai memberi hansaplast di lutut dan sikunya yang tergores.
Sepanjang jalan senyuman di bibir Asa terus merekah. Langkahnya berhenti tepat di ujung koridor saat tiga kakak kelas yang sengaja menabraknya tadi menghalangi jalan.
"Ups, ada tante-tante nih yang lewat," cibir Iren dengan tawa sumbangnya.
Asa tidak peduli, lanjut melangkah dan menabrak pundak Iren dan antek-anteknya yang menghalangi jalan.
"Sadar tante-tante, lo udah nggak pantas pakai seragam sekolah! Lo harusnya kuliah!" teriak Iren tapi dihiraukan oleh Asa.
Selain tidak ingin mencari keributan dan berujung ayah Samuel marah. Apa yang dikatan Iren ada benarnya. Dia seharusnya tidak sekolah lagi, seharusnya dia sudah menjadi mahasiswa sebab usianya telah menginjak 20 tahun.
Namun, karena tragedi kecelakaan yang mengharuskannya terbaring koma saat SMP dulu, Asa harus sekelas dengan Altair yang merupakan adik kelasnya dulu.
Bahkan, Asa hampir masuk ke SMA Angkasa bersama dengan Ayana-adiknya kalau saja belum sadarkan diri.
"Asa!"
"Apa?" Menatap Fely yang cemberut.
"Kamu kemana aja sih? Itu mie ayamnya udah dingin. Ke UKS udah kayak nyari jodoh, lama banget," omel Fely.
Bukannya merasa bersalah, Asa malah menguyel-uyel pipi cubi Fely dan merangkulnya kembali ke kantin.
"Ayo kita makan, hari ini aku yang traktir!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
hafizzul iqrom
awal cerita yg menarik
2024-05-06
0
DHurley123
wow makin menarik nih
2023-07-06
2
Teh Yen
wow anak papa Samuel cakep banget nurun dari papanya kynya nih cool nya 🤭🤭
2023-06-02
1