"Kak Asa!" Suara itu terus terdengar berulang kali, membuat Asa yang masih di kamar mandi lantas menyelesaikan pekerjaanya.
Termasuk meleburkan tisu yang dipenuhi akan darah. Senyumanya mengembang mendapati Ayana ada di depan pintu kamarnya.
"Kenapa, Dek?" tanya Asa ramah, tidak pernah sekalipun terbesit dalam hati Asa untuk membenci Ayana hanya karena perlakuan tidak adil sang ayah.
"Bunda nyuruh Aya buat manggil kak Asa, ayo!"
"Tapi kakak belum pakai baju." Asa menarik tangannya.
Ayana yang sadar menyengir tanpa dosa, gadis itu mengikuti langkah Asa memasuki kamar.
Duduk di pinggir ranjang memperhatikan kamar kakaknya yang terlihat sangat rapi. Atensi Ayana tertuju pada poster tidak terlalu besar di samping meja belajar Asa.
Gadis itu berjalan memendekati, mengusap pipi pria yang ada dalam poster.
"Kak Asa ternyata nge fans sama kak Altair juga?"
"Hm."
"Sama dong, aku juga ngefans sama kak Altair. Dengar-dengar dia anak teman ayah ya? Kalau Ayana minta dijodohin bakal dikabulin nggak yah sama Ayah?" Ayana terus mengoceh tanpa menyadari ekpresi Asa yang tiba-tiba berubah.
Apa yang akan terjadi pada Asa jika semua yang dia miliki diambil oleh Ayana? Kasih sayang ayah, dan Ayanapun berencana untuk mengambil Altair darinya.
"Kak Asa kok diam?"
"Ka-kalau Altair mau siapa yang bisa cegah? Kakak bakal senang kalau Altair jadi adik ipar kakak suatu hari nanti."
Asa menghampiri adiknya, menguyel-uyel pipi Ayana gemes. "Ayo dedek cantik! Kita bantuan bunda buat puding," ajaknya.
"Kak Asa mau bantuin Aya dapatin Kak Altair?"
"Kok kakak?"
"Kakak pernah dekat sama kak Altair dulu."
Asa terdiam, gadis itu tidak tahu harus menanggapi pemintaan adiknya bagaimana, karena rasa yang dia punya juga cukup besar.
"Kak," rengek Ayana.
"Baiklah-baiklah kakak coba tanya orangnya, tapi nggak janji ya."
"Yes, sayang kak Asa banyak-banyak."
Asa tertawa saat Ayana memeluknya erat. Keduanya baru berhenti tertawa setelah sampai di dapur. Ternyata semua puding telah selesai di tuangkan pada loyan.
"Yah Asa telat," cemberut Asa.
"Nggak papa kak, kita tinggal makan aja nanti," sahut Ayana ceria.
***
Altair membaringkan tubuhnya di atas ranjang setelah sampai di apartemen miliknya. Helaan nafas terdengar beberapa kali karena merasa lelah akan hidup yang dia jalani saat ini.
Menjadi Idola semua orang, termasuk kaum hawa adalah hal yang sangat menyenangkan tentunya. Namun, bayaran yang harus Altair bayar cukuplah merepotkan.
Tidak punya waktu bersenang-senang dengan sembarang orang. Menemui orang yang dia cintai sesuka hati, itu semua sangat mustahil untuk Altair raih saat ini.
Altair meraih ponselnya di atas nakas, benda yang sangat jarang dia pegang sebab sibuk wara-wiri di berbagai stasiun Tv setelah debutnya beberapa bulan yang lalu.
Nama yang semakin melejit membuat Agensi kian ketat akan kehidupan Altair, bahkan untuk pacaran atau bertemu dengan gadis saja pria itu tidak bisa.
Tidak tahukah semua orang bahwa Altair sangat merindukan Asanya?
Mengingat nama itu membuat hati Altair berbunga-bunga. Tanpa membuang waktu lebih lama, Altair lantas memanggil kontak yang ternyata banyak mengirim pesan padanya.
"Malam cantiknya Air," sapa Altair setelah Asa menjawab panggilannya.
Dapat Altair pastikan, gadis di seberang telpo sedang tersipu malu.
Siapa sih yang mampu menolak pesona dari bibit ungul yang dihasilkan oleh Rayhan? Eits, jangan salah.
Meski Altair keturunan Rayhan si playboy kelas kakap, Altair tidak seperti papahnya.
Altair punya jiwa buaya dan gombal, tapi hanya untuk gadis yang dia cintai, yaitu Asa.
"Kok hening? Lagi di mana memangnya?" tanya Altair lagi ketika tidak ada sahutan.
Pria itu hanya mendengar suara pintu tertutup lalu terkunci. Suara benda jatuh hingga akhirnya Asa bersuara.
"Kenapa telpon tiba-tiba? Aku tadi ada di bawah. Gimana kalau ada orang yang tau kalau kamu telpon aku atau dekat sama aku? Itu bisa perngaruhi reputasi kamu sebagai Idol," ucap Asa.
"Ya udah sih."
"Altair! Jangan pasrah gitu deh, kamu jadi Trainee selama satu tahun, masa iya hancur dalam satu hari!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
hafizzul iqrom
maraton baca.....
2024-05-06
0
Istiqomah
mles bgt bca cerita klu gini, asa suka tpi dia ngalah ma eknya, dh mles bcnya. trs knp karakter Samuel jdi jahat gitu ma anknya
2023-06-02
1
Junida Susilo
Asa sebenarnya menyimpan banyak luka, untuk menyembunyikan luka nya...dia berpura pura ceria dan bahagia, jangan rampas satu satu nya kebahagian asa...altair,klw sampai Ayana blg ke Daddy Samuel menginginkan altair pasti akan dikabulkan, kasihan asa nya. 😢
2023-06-02
1