Dokter Cinta Sang Cassanova

Dokter Cinta Sang Cassanova

Bab 1 Kerang Darat

Galih Pradana menggoyangkan jarinya maju mundur cantik dalam rangka mempermainkan lubang surgawi yang ada dihadapannya itu. Wajahnya yang tampan tersenyum puas saat partner ranjangnya itu mendesis nikmat dan mencapai orgas*me berkali-kali.

"Sayang, aku ingin lebih aaaaakh," rengek gadis itu dengan wajah memohon.

Ia benar-benar berharap pria tampan itu mau memberinya kepuasan lebih dari ini. Galih hanya tersenyum miring kemudian meninggalkan gadis itu ke kamar mandi.

Pria itu membuang kaos tangan silikonnya di tempat sampah kemudian berdecak kesal.

"Dasar Gadis murahan!" ujarnya seraya mencuci tangannya dengan sabun antiseptik. Pria itu pun segera memakai pakaiannya dan segera pergi dari kamar hotel itu.

"Sayang! Kok aku ditinggal sih?" teriak gadis itu dengan perasaan yang sangat kesal.

Galih selalu saja meninggalkannya ketika ia sudah berada dipuncak hasrat. Akan tetapi ia tak pernah kapok dan selalu saja mau menyerahkan semuanya pada pria Cassanova itu.

Tatapan dan senyuman pria itu membuat siapapun meleleh. Apalagi rayuan mautnya, semua gadis pasti akan lupa diri dan memberikan segalanya.

Nara dan puluhan gadis lainnya di kota ini selalu diperlakukan sangat manis sampai mereka dibuat melambung ke kayangan setelah itu mereka ditinggalkan dengan sangat menyakitkan.

Galih Pradana, pemilik Pradana Grup berusia 30 tahun. Seorang Cassanova tengil yang suka bermain-main dengan gadis-gadis cantik.

Merayu mereka sampai jatuh ke dalam pelukannya kemudian ia tinggalkan begitu saja tanpa ada perasaan sama sekali.

"Sayang, gimana ini?!" Nara berteriak sekali lagi dengan perasaan tak nyaman. Ia sedang berada di atas puncak hasrat tapi ditinggalkan begitu saja.

Rasa kesalnya kini semakin memuncak saja tapi ia tidak bisa berbuat banyak karena Galih akan selalu seperti itu.

Ia akan ditinggalkan sendirian di tempat itu seperti orang bodoh sementara Galih pergi entah kemana.

"Dasar pria aneh!" Nara berteriak sekali lagi untuk menutupi rasa kesalnya. Setelah itu ia akan menangisi nasibnya yang mau saja memperlihatkan semua yang ada pada dirinya sedangkan pria itu tak tersentuh sama sekali.

"Aaaaa, kesal! Tapi kenapa aku mau saja jatuh pada pesonanya! Aaaa aku benci kamu Galih!" Gadis itu menjambak rambutnya sendiri karena kesal dan marah.

"Entah siapa nanti yang bisa merasakan tubuhmu yang sangat luar biasa itu, aaaaa kesal. Kamu akan menyesal Galih Pradana!"

Nara berubah jadi gadis gila karena sangat marah dan juga kesal.

Seorang pria pun ia hubungi untuk melanjutkan perjalanan yang masih sangat panjang ini ke nirwana bersama.

Sementara itu Galih Pradana pulang ke rumahnya untuk menemui sang mama tercinta, seorang perempuan tangguh yang menjadi single parent puluhan tahun ini.

Ia yang merawat dan membesarkan dirinya sendiri karena papanya telah direbut oleh pelakor.

Ia benci perempuan selain mamanya. Dan ia ingin membalas perempuan-perempuan penggoda itu dengan balasan yang sangat menyakitkan.

"Mama aku pulang," ucapnya setelah sampai di depan pintu kamar sang mama. Ia langsung duduk di lantai tepatnya dibawah kaki perempuan paruh baya itu dan meletakkan kepalanya di paha sang mama.

Perempuan yang masih sangat cantik itu menyambutnya dengan tersenyum.

"Darimana saja sampai baru pulang selarut ini hem?" tanya sang mama seraya menyimpan sebuah buku yang ia baca di atas meja. Tangannya pun mengelus lembut rambut sang putra.

"Kamu tidak lelah kerja seharian kemudian menambah lagi waktu kerjamu di tempat lain?" lanjut Sofiya dengan suaranya yang sangat lembut.

"Ah tidak ma. Aku 'kan justru bersenang-senang setelah bekerja. Aku harus menjaga kewarasan dan ketampananku ini dengan bermain-main sedikit." Galih menjawab dengan seringai diwajahnya.

Ia tidak berbohong. Ia memang baru saja mempermainkan perasaan beberapa gadis.

"Pokoknya mama gak usah khawatir, aku cuma bermain-main dengan permainan yang sangat menyenangkan."

"Main apa hah?!" tanya Sofiya curiga.

"Jangan bikin mama curiga ya," lanjutnya dengan perasaan yang mulai tidak nyaman.

"Ah gak ma, cuma main di pinggir hutan aja sih. Aku belum berminat untuk masuk menjelajah," jawab Galih tersenyum.

"Hutan? Jangan ngaco kamu. Mana ada hutan di kota ini Galih!" Sofiya semakin curiga saja.

"Eh, bukan hutan tapi main di bibir pantai trus nyicip-nyicip kerang darat, hehehe," jawab Galih cengengesan. Sofia semakin bingung dibuatnya, dahinya sampai berkerut penasaran.

"Tadi bilang hutan, terus pinggir pantai dan sekarang kerang darat, kamu itu maksudnya apa sih? Jangan bilang kamu sengaja mempermainkan mama ya!!"

Sofiya meraih bahu putranya itu agar mau melihatnya. Ia menatap Galih dengan tatapan tajam menelisik.

"Mama, udah ya. Capek. Aku mau tidur. Besok acaranya Pak walikota. Aku juga harus berada disana untuk membantu suksesnya acara itu."

Pria itu langsung berdiri dari duduknya untuk kemudian bersiap menuju kamarnya. Hari ini ia begitu banyak pekerjaan yang menguras emosi dan juga tenaganya, untuk itu ia ingin beristirahat yang cukup.

"Galih, berhentilah bermain-main dengan gadis-gadis nak. Menikahlah. Pak walikota saja sudah menikah untuk yang kedua masak kamu mau kalah?" ucap Sofiya dengan wajah serius.

"Entahlah ma. Rasanya semua perempuan itu sama saja. Gak ada yang istimewa kecuali mama," ucap pria itu kemudian memeluk dan mencium pipi perempuan kesayangannya itu.

"Itu karena kamu belum menemukan yang cocok sayang." Sofiya berucap seraya mengelus lembut pipi putranya yang sedang menempel padanya.

"Ah sudahlah ma. Gak usah ngomongin tentang pernikahan lagi, aku cuma ingin makan kerang yang bermutu."

"Kerang apaan sih? Dari tadi ngomongin kerang lho," tanya perempuan itu dengan wajah bingung.

"Gak apa-apa ma, selamat tidur dan gak usah mikirin perkataan aku," balas Galih kemudian meninggalkan mamanya untuk kembali ke kamarnya. Rasa kantuk sudah mulai menyerangnya dan ia benar-benar butuh tidur sekarang.

"Anak itu tidak sedang membicarakan tentang gadis-gadis nakal di luar sana ya? Dan istilah icip-icip kerang. Oh ya Allah, semoga saja Galih tidak seperti papanya." Sofiya langsung meraba dadanya dengan perasaan yang sedikit takut.

Ia begitu khawatir kalau-kalau putra tunggalnya yang sangat tampan itu jadi melakukan hal-hal yang tidak benar dibelakangnya.

Oh Tuhan, semoga saja ada perempuan baik-baik yang bisa menjadi pendamping Galih, aamiin.

🌹🌹🌹

*Bersambung.

Hai hai hai, jumpa lagi kite di judul yang baru yang merupakan sekuel dari Mendadak Halal. Kisah ini khusus bercerita tentang si Cassanova resek, Galih Pradana dan si dokter cantik perfeksionis Nadia Gazali.

Selamat menikmati.

Eh, jangan lupa kasih bintang lima dong, like dan komentar juga hehehe.

Kirim hadiah bunga, kopi, ads juga boleh. Eh, lupa lagi, tap favorit juga ya 😉

Galih Pradana, semoga cocok ya genks.

Dokter cantik kita, Nadia Gazali

Terpopuler

Comments

Normah Basir

Normah Basir

kerang dipinggir pantai sungguh kiasan yg TDK dimengerti ibu Ghalib,semua akan berlabuh kalau SDH masanya

2024-08-01

0

Rostina Sahar

Rostina Sahar

baru membaca sudah pakai kerang wkwkwk

2024-02-15

1

Mammeng

Mammeng

kerang darat vs buaya darat....😎

2023-06-09

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kerang Darat
2 Bab 2 Faster Babe!
3 Bab 3 Mimpi Buruk
4 Bab 4 Bertemu Calon Pelakor
5 Bab 5 Icip-icip Ala Galih
6 Bab 6 Sarang Ular Berkepala Dua
7 Bab 7 Pertemuan Pertama
8 Bab 8 Harry Membeku
9 Bab 9 Kesalahan Satu Malam
10 Bab 10 Untungnya Pakai Pengaman
11 Bab 11 Santai Meskipun Sakit
12 Bab 12 Perasaan Kesal Berlipat-lipat
13 Bab 13 Cantik Kalau Jinak
14 Bab 14 Harus Menikah
15 Bab 15 Kegalauan Dua Insan
16 Bab 16 Ngimpi
17 Bab 17 Ciuman Pertama
18 Bab 18 Suami Di atas Anu
19 Bab 19 Kartu Undangan
20 Bab 20 Jangan Mual
21 Bab 21 Kecupan Di Bahu
22 Bab 22 Suka Susu
23 Bab 23 Cassanova Resek
24 Bab 24 Mutasi Cinta
25 Bab 25 French Kiss
26 Bab 26 Dan Kamu Diam
27 Bab 27 Lembah Surgawi
28 Bab 28 Lagi Dan Lagi
29 Bab 29 Kamu Siapa?
30 Bab 30 Nara Si Licik
31 Bab 31 Nadia Kemana?
32 Bab 32 Godaan Ayunda
33 Bab 33 Kenyataan Pahit
34 Bab 34 Kerja Dengan Mantan
35 Bab 35 Ulang Tahun
36 Bab 36 Hadiah Dari Harry
37 Bab 37 Meraba Perasaan
38 Bab 38 Perempuan Brengsek
39 Bab 39 Butuh Ketenangan
40 Bab 40 Usaha Harry
41 Bab 41 Semangat Baru
42 Bab 42 Mubazir
43 Bab 43 Sebelum Berpisah
44 Bab 44 Ayang Giligili
45 Bab 45 Buka Email Buka Paha
46 Ban 46 Loving You
47 Bab 47 Dua Mama
48 Bab 48 Hati Bak Rollercoaster
49 Bab 49 Dua Pria Vania
50 Bab 50 Pria Psikopat
51 Bab 51 Perasaan Tersisihkan
52 Bab 52 Kena Mental
53 Bab 53 Kecemasan Galih
54 Bab 54 Ingin Berpisah
55 Bab 55 Tentang Rasa Rindu
56 Bab 56 Dada Sesak Lagi
57 Bab 57 Kupu-kupu Malam
58 Bab 58 Tak Rela Kau Pergi
59 Bab 60 Tapi Apa?
60 Bab 60 Lega Dan Bahagia
61 Bab 61 Rudal Balistik
62 Bab 62 Aku Mencintaimu
63 Bab 63 Balistik Lagi
64 Bab 64 Randu Dan Vania
65 Bab 65 Kado Kejutan
66 Bab 66 Hari Bahagia
67 Bab 67 Nadia Memaafkan
68 Pengumuman
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1 Kerang Darat
2
Bab 2 Faster Babe!
3
Bab 3 Mimpi Buruk
4
Bab 4 Bertemu Calon Pelakor
5
Bab 5 Icip-icip Ala Galih
6
Bab 6 Sarang Ular Berkepala Dua
7
Bab 7 Pertemuan Pertama
8
Bab 8 Harry Membeku
9
Bab 9 Kesalahan Satu Malam
10
Bab 10 Untungnya Pakai Pengaman
11
Bab 11 Santai Meskipun Sakit
12
Bab 12 Perasaan Kesal Berlipat-lipat
13
Bab 13 Cantik Kalau Jinak
14
Bab 14 Harus Menikah
15
Bab 15 Kegalauan Dua Insan
16
Bab 16 Ngimpi
17
Bab 17 Ciuman Pertama
18
Bab 18 Suami Di atas Anu
19
Bab 19 Kartu Undangan
20
Bab 20 Jangan Mual
21
Bab 21 Kecupan Di Bahu
22
Bab 22 Suka Susu
23
Bab 23 Cassanova Resek
24
Bab 24 Mutasi Cinta
25
Bab 25 French Kiss
26
Bab 26 Dan Kamu Diam
27
Bab 27 Lembah Surgawi
28
Bab 28 Lagi Dan Lagi
29
Bab 29 Kamu Siapa?
30
Bab 30 Nara Si Licik
31
Bab 31 Nadia Kemana?
32
Bab 32 Godaan Ayunda
33
Bab 33 Kenyataan Pahit
34
Bab 34 Kerja Dengan Mantan
35
Bab 35 Ulang Tahun
36
Bab 36 Hadiah Dari Harry
37
Bab 37 Meraba Perasaan
38
Bab 38 Perempuan Brengsek
39
Bab 39 Butuh Ketenangan
40
Bab 40 Usaha Harry
41
Bab 41 Semangat Baru
42
Bab 42 Mubazir
43
Bab 43 Sebelum Berpisah
44
Bab 44 Ayang Giligili
45
Bab 45 Buka Email Buka Paha
46
Ban 46 Loving You
47
Bab 47 Dua Mama
48
Bab 48 Hati Bak Rollercoaster
49
Bab 49 Dua Pria Vania
50
Bab 50 Pria Psikopat
51
Bab 51 Perasaan Tersisihkan
52
Bab 52 Kena Mental
53
Bab 53 Kecemasan Galih
54
Bab 54 Ingin Berpisah
55
Bab 55 Tentang Rasa Rindu
56
Bab 56 Dada Sesak Lagi
57
Bab 57 Kupu-kupu Malam
58
Bab 58 Tak Rela Kau Pergi
59
Bab 60 Tapi Apa?
60
Bab 60 Lega Dan Bahagia
61
Bab 61 Rudal Balistik
62
Bab 62 Aku Mencintaimu
63
Bab 63 Balistik Lagi
64
Bab 64 Randu Dan Vania
65
Bab 65 Kado Kejutan
66
Bab 66 Hari Bahagia
67
Bab 67 Nadia Memaafkan
68
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!