"Aaaaaaa tidak!"
Nadia Gazali membuka matanya dengan nafas memburu. Wajahnya sampai dipenuhi peluh. Mimpi yang sangat buruk baru saja mendatanginya. Ia merasa seperti dikejar-kejar oleh seorang pria yang tidak dikenalnya.
Bangun dengan tergesa-gesa seraya menatap ke sekeliling ruangan kamarnya. Ia pun menarik nafas lega. Beginilah akibatnya kalau ia tertidur dengan dihantar oleh tangisan dan emosi dan bukannya dengan nama Tuhan.
"Alhamdulillah, semoga itu hanya mimpi buruk saja," ujarnya pelan. Ia bersyukur karena ternyata ia sedang berada di dalam kamarnya yang nyaman. Gadis itu pun bangun dan langsung ke kamar mandi.
"Tidak!!!!"
Terdengar suara teriakan histeris lagi dari dalam kamar mandi. Nadia menatap wajahnya di cermin dan benar-benar menemukan kantung mata di sana. Sesuatu yang sangat ditakutkannya kini terjadi dan ia sungguh tidak suka akan fakta itu.
Ia pun segera mandi dan tak lupa memeriksa dan merawat kelengkapan anggota tubuhnya yang sangat ia banggakan dan syukuri. Tiba-tiba saja ia berdecak kesal.
Bayangan perbuatan Harry dan perawat jaga itu membuatnya sangat jijik. Ia memandangi tubuhnya yang sangat sempurna itu dengan senyum miring,
"Untuk orang sekelas Harry brengsek. Tubuh ini tidak akan pernah rela disentuh olehnya. Enak saja!" ujarnya kesal.
"Dan ya, aku bersyukur karena semua ciptaan Tuhan yang indah ini akan terjaga dengan sangat baik dan tak akan tercemari oleh pria menjijikan seperti dia!" lanjutnya seraya memberikan sabun wangi untuk daerah pribadinya.
Membilas tubuhnya dengan air yang sangat segar ia pun melakukan ritual mandi itu dengan hati yang mulai tenang dan terhibur. Nama penghianat itu harus ia cuci dalam otaknya dan membuangnya bagaikan kotoran yang sudah masuk dalam saluran pembuangan.
Setelah sholat, ia pun segera melakukan perawatan pada wajahnya yang cantik. Pokoknya ia harus bahagia dan tidak boleh terpengaruh dengan masalah semalam.
Gadis itu pun mulai mengambil sebuah krim dan serum untuk ia pakai pada bawah matanya.
Memakai krim mata ini merupakan cara yang paling tepat ia lakukan meskipun biasanya ia menggunakan irisan timun atau kompres air es jika tidurnya tidak cukup 7-8 jam semalaman. Hanya saja sekarang ia tidak ingin keluar kamar untuk mencari timun ataupun air es di lemari pendingin. Ia tidak mau orang-orang di rumahnya melihat matanya yang juga membengkak karena terlalu lama menangis semalaman.
Jarinya pun mulai memijit bawah matanya dengan krim itu. Sebuah krim yang mengandung kafein dan hyaluronic acid yang sangat mahal dan khusus ia beli di Korea.
Selain membantu memperlancar aliran darah agar kantung mata kempis, kafein juga membantu mengecilkan pembuluh darah yang melebar sehingga tampilan hitam di kantung mata berkurang. Sedangkan kandungan hyaluronic acid akan membantu menghidrasi dan melembapkan kulit di area mata sehingga kulit tampak lebih halus dan cerah.
"Kak Nad, udah ditungguin mama tuh. Katanya mau berangkat ke rujab." Tiba-tiba saja Vania sang adik muncul di dalam kamarnya tanpa mengetuk pintu ataupun mengucapkan salam terlebih dahulu.
"Kalau masuk ke kamar orang biasa kan untuk mengetuk pintu Vania!" ujarnya dengan tatapan tajam pada sang adik.
"Maaf kak, aku tadi ngetuk kok, tapi cuma sekali sih. Eh, kakak matanya kenapa tuh kok kayak panda sedang kelaparan?!" Vania balas menatap sang kakak dengan wajah penasaran.
Gadis itu bisa melihat mata kakaknya yang bulat indah itu sekarang nampak merah, bengkak dan tentu saja berkantung seperti mata panda.
"Sana, kamu keluar! Bilang sama mama aku gak ikut. Mataku lagi sakit." Nadia meminta sang adik untuk keluar dari kamarnya karena sedang tak ingin membahas tentang penyebab matanya jadi bengkak seperti itu.
"Apa karena habis nangis kak?" tanya Vania menelisik. Gadis yang sedang jadi mahasiswi di sebuah Universitas itu menatapnya curiga.
"Aku bilang keluar ya kamu keluar. Pokoknya jangan bilang-bilang yang lain. Sama mama kamu bilang aku gak bisa ikut karena lagi kurang enak badan!"
"Lho kok gitu? Kakak kan bisa pakai kacamata. Kakak juga belum ketemu dengan mbak Laura, istrinya kak Ali."
"Nanti juga ketemu kok. Yang jelasnya aku gak mau keluar rumah kalau mata aku seperti ini."
"Ish. Padahal seksi lho kalau matanya kayak gitu kak," ujar Vania menahan untuk tidak tertawa.
"Keluar gak kamu sekarang juga!" Nadia kembali menatap tajam sang adik.
"Ada fulusnya gak?" tanya Vania seraya menyodorkan tangannya minta uang jajan seperti biasa.
"Ya ampun, kamu ya, cuma minta bilang itu aja masak harus bayar sih," ujar Nadya dengan wajah kesal.
"Jangan marah kak, nanti wajahmu berkerut lho dan ya berbaringlah dengan tenang. Biar aku saja yang ambil jajannya di tas kakak," balas Vania seraya tersenyum. Nadia hanya mendengus. Ia tak punya pilihan lain selain membiarkan sang adik membuka tasnya dan mengambil uangnya.
"Makasih ya kak. Semoga kakak cepat dapat jodoh," ujar gadis itu seraya melambaikan beberapa lembar uang bergambar presiden pertama negara ini.
"Ya ampun kamu ambil jajan banyak sekali Van!" Nadia kembali bertanduk tak rela. Ia yakin adiknya itu sudah berhasil merampoknya.
"Jangan khawatir kakakku sayang, kali ini aku tambah doanya, semoga jodoh kakak adalah sultan plus CEO yang baik hati dan tidak pelit, aamiin." Gadis itu pun segera keluar dari kamar sang kakak sebelum mendapatkan sebuah bantal yang melayang tanpa sayap.
Nadia tidak berkata-kata lagi. Hatinya saat ini sedang sakit dan tidak ingin membicarakan tentang jodoh atau sejenisnya.
Ia pun membaringkan tubuhnya dengan bantal yang lebih tinggi. Menutup matanya perlahan untuk mengizinkan krim itu bekerja dengan baik.
"Ti-dak!!" Kembali ia berteriak karena ia merasa pria aneh dan gila yang ada di dalam mimpinya seakan mengikutinya sampai di dunia nyata.
"Astaghfirullah. Siapa itu? Kenapa wajahnya tidak jelas. Tapi kenapa ia selalu mengikutiku?"
🌹🌹🌹
*Bersambung.
Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?
Mau bersedekah bunga se taman? Kopi se gentong juga boleh.
Nikmati alurnya dan happy reading 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Normah Basir
ucapan adalah doa,semoga diucapkan adek Nadia JD kenyataan
2024-08-01
0
Rostina Sahar
mimpi bisa jadi kenyataan
2024-02-15
1
Mammeng
apa ia segitux...??😎...
2023-06-09
0