Bab 3 Mimpi Buruk

"Aaaaaaa tidak!"

Nadia Gazali membuka matanya dengan nafas memburu. Wajahnya sampai dipenuhi peluh. Mimpi yang sangat buruk baru saja mendatanginya. Ia merasa seperti dikejar-kejar oleh seorang pria yang tidak dikenalnya.

Bangun dengan tergesa-gesa seraya menatap ke sekeliling ruangan kamarnya. Ia pun menarik nafas lega. Beginilah akibatnya kalau ia tertidur dengan dihantar oleh tangisan dan emosi dan bukannya dengan nama Tuhan.

"Alhamdulillah, semoga itu hanya mimpi buruk saja," ujarnya pelan. Ia bersyukur karena ternyata ia sedang berada di dalam kamarnya yang nyaman. Gadis itu pun bangun dan langsung ke kamar mandi.

"Tidak!!!!"

Terdengar suara teriakan histeris lagi dari dalam kamar mandi. Nadia menatap wajahnya di cermin dan benar-benar menemukan kantung mata di sana. Sesuatu yang sangat ditakutkannya kini terjadi dan ia sungguh tidak suka akan fakta itu.

Ia pun segera mandi dan tak lupa memeriksa dan merawat kelengkapan anggota tubuhnya yang sangat ia banggakan dan syukuri. Tiba-tiba saja ia berdecak kesal.

Bayangan perbuatan Harry dan perawat jaga itu membuatnya sangat jijik. Ia memandangi tubuhnya yang sangat sempurna itu dengan senyum miring,

"Untuk orang sekelas Harry brengsek. Tubuh ini tidak akan pernah rela disentuh olehnya. Enak saja!" ujarnya kesal.

"Dan ya, aku bersyukur karena semua ciptaan Tuhan yang indah ini akan terjaga dengan sangat baik dan tak akan tercemari oleh pria menjijikan seperti dia!" lanjutnya seraya memberikan sabun wangi untuk daerah pribadinya.

Membilas tubuhnya dengan air yang sangat segar ia pun melakukan ritual mandi itu dengan hati yang mulai tenang dan terhibur. Nama penghianat itu harus ia cuci dalam otaknya dan membuangnya bagaikan kotoran yang sudah masuk dalam saluran pembuangan.

Setelah sholat, ia pun segera melakukan perawatan pada wajahnya yang cantik. Pokoknya ia harus bahagia dan tidak boleh terpengaruh dengan masalah semalam.

Gadis itu pun mulai mengambil sebuah krim dan serum untuk ia pakai pada bawah matanya.

Memakai krim mata ini merupakan cara yang paling tepat ia lakukan meskipun biasanya ia menggunakan irisan timun atau kompres air es jika tidurnya tidak cukup 7-8 jam semalaman. Hanya saja sekarang ia tidak ingin keluar kamar untuk mencari timun ataupun air es di lemari pendingin. Ia tidak mau orang-orang di rumahnya melihat matanya yang juga membengkak karena terlalu lama menangis semalaman.

Jarinya pun mulai memijit bawah matanya dengan krim itu. Sebuah krim yang mengandung kafein dan hyaluronic acid yang sangat mahal dan khusus ia beli di Korea.

Selain membantu memperlancar aliran darah agar kantung mata kempis, kafein juga membantu mengecilkan pembuluh darah yang melebar sehingga tampilan hitam di kantung mata berkurang. Sedangkan kandungan hyaluronic acid akan membantu menghidrasi dan melembapkan kulit di area mata sehingga kulit tampak lebih halus dan cerah.

"Kak Nad, udah ditungguin mama tuh. Katanya mau berangkat ke rujab." Tiba-tiba saja Vania sang adik muncul di dalam kamarnya tanpa mengetuk pintu ataupun mengucapkan salam terlebih dahulu.

"Kalau masuk ke kamar orang biasa kan untuk mengetuk pintu Vania!" ujarnya dengan tatapan tajam pada sang adik.

"Maaf kak, aku tadi ngetuk kok, tapi cuma sekali sih. Eh, kakak matanya kenapa tuh kok kayak panda sedang kelaparan?!" Vania balas menatap sang kakak dengan wajah penasaran.

Gadis itu bisa melihat mata kakaknya yang bulat indah itu sekarang nampak merah, bengkak dan tentu saja berkantung seperti mata panda.

"Sana, kamu keluar! Bilang sama mama aku gak ikut. Mataku lagi sakit." Nadia meminta sang adik untuk keluar dari kamarnya karena sedang tak ingin membahas tentang penyebab matanya jadi bengkak seperti itu.

"Apa karena habis nangis kak?" tanya Vania menelisik. Gadis yang sedang jadi mahasiswi di sebuah Universitas itu menatapnya curiga.

"Aku bilang keluar ya kamu keluar. Pokoknya jangan bilang-bilang yang lain. Sama mama kamu bilang aku gak bisa ikut karena lagi kurang enak badan!"

"Lho kok gitu? Kakak kan bisa pakai kacamata. Kakak juga belum ketemu dengan mbak Laura, istrinya kak Ali."

"Nanti juga ketemu kok. Yang jelasnya aku gak mau keluar rumah kalau mata aku seperti ini."

"Ish. Padahal seksi lho kalau matanya kayak gitu kak," ujar Vania menahan untuk tidak tertawa.

"Keluar gak kamu sekarang juga!" Nadia kembali menatap tajam sang adik.

"Ada fulusnya gak?" tanya Vania seraya menyodorkan tangannya minta uang jajan seperti biasa.

"Ya ampun, kamu ya, cuma minta bilang itu aja masak harus bayar sih," ujar Nadya dengan wajah kesal.

"Jangan marah kak, nanti wajahmu berkerut lho dan ya berbaringlah dengan tenang. Biar aku saja yang ambil jajannya di tas kakak," balas Vania seraya tersenyum. Nadia hanya mendengus. Ia tak punya pilihan lain selain membiarkan sang adik membuka tasnya dan mengambil uangnya.

"Makasih ya kak. Semoga kakak cepat dapat jodoh," ujar gadis itu seraya melambaikan beberapa lembar uang bergambar presiden pertama negara ini.

"Ya ampun kamu ambil jajan banyak sekali Van!" Nadia kembali bertanduk tak rela. Ia yakin adiknya itu sudah berhasil merampoknya.

"Jangan khawatir kakakku sayang, kali ini aku tambah doanya, semoga jodoh kakak adalah sultan plus CEO yang baik hati dan tidak pelit, aamiin." Gadis itu pun segera keluar dari kamar sang kakak sebelum mendapatkan sebuah bantal yang melayang tanpa sayap.

Nadia tidak berkata-kata lagi. Hatinya saat ini sedang sakit dan tidak ingin membicarakan tentang jodoh atau sejenisnya.

Ia pun membaringkan tubuhnya dengan bantal yang lebih tinggi. Menutup matanya perlahan untuk mengizinkan krim itu bekerja dengan baik.

"Ti-dak!!" Kembali ia berteriak karena ia merasa pria aneh dan gila yang ada di dalam mimpinya seakan mengikutinya sampai di dunia nyata.

"Astaghfirullah. Siapa itu? Kenapa wajahnya tidak jelas. Tapi kenapa ia selalu mengikutiku?"

🌹🌹🌹

*Bersambung.

Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?

Mau bersedekah bunga se taman? Kopi se gentong juga boleh.

Nikmati alurnya dan happy reading 😊

Terpopuler

Comments

Normah Basir

Normah Basir

ucapan adalah doa,semoga diucapkan adek Nadia JD kenyataan

2024-08-01

0

Rostina Sahar

Rostina Sahar

mimpi bisa jadi kenyataan

2024-02-15

1

Mammeng

Mammeng

apa ia segitux...??😎...

2023-06-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kerang Darat
2 Bab 2 Faster Babe!
3 Bab 3 Mimpi Buruk
4 Bab 4 Bertemu Calon Pelakor
5 Bab 5 Icip-icip Ala Galih
6 Bab 6 Sarang Ular Berkepala Dua
7 Bab 7 Pertemuan Pertama
8 Bab 8 Harry Membeku
9 Bab 9 Kesalahan Satu Malam
10 Bab 10 Untungnya Pakai Pengaman
11 Bab 11 Santai Meskipun Sakit
12 Bab 12 Perasaan Kesal Berlipat-lipat
13 Bab 13 Cantik Kalau Jinak
14 Bab 14 Harus Menikah
15 Bab 15 Kegalauan Dua Insan
16 Bab 16 Ngimpi
17 Bab 17 Ciuman Pertama
18 Bab 18 Suami Di atas Anu
19 Bab 19 Kartu Undangan
20 Bab 20 Jangan Mual
21 Bab 21 Kecupan Di Bahu
22 Bab 22 Suka Susu
23 Bab 23 Cassanova Resek
24 Bab 24 Mutasi Cinta
25 Bab 25 French Kiss
26 Bab 26 Dan Kamu Diam
27 Bab 27 Lembah Surgawi
28 Bab 28 Lagi Dan Lagi
29 Bab 29 Kamu Siapa?
30 Bab 30 Nara Si Licik
31 Bab 31 Nadia Kemana?
32 Bab 32 Godaan Ayunda
33 Bab 33 Kenyataan Pahit
34 Bab 34 Kerja Dengan Mantan
35 Bab 35 Ulang Tahun
36 Bab 36 Hadiah Dari Harry
37 Bab 37 Meraba Perasaan
38 Bab 38 Perempuan Brengsek
39 Bab 39 Butuh Ketenangan
40 Bab 40 Usaha Harry
41 Bab 41 Semangat Baru
42 Bab 42 Mubazir
43 Bab 43 Sebelum Berpisah
44 Bab 44 Ayang Giligili
45 Bab 45 Buka Email Buka Paha
46 Ban 46 Loving You
47 Bab 47 Dua Mama
48 Bab 48 Hati Bak Rollercoaster
49 Bab 49 Dua Pria Vania
50 Bab 50 Pria Psikopat
51 Bab 51 Perasaan Tersisihkan
52 Bab 52 Kena Mental
53 Bab 53 Kecemasan Galih
54 Bab 54 Ingin Berpisah
55 Bab 55 Tentang Rasa Rindu
56 Bab 56 Dada Sesak Lagi
57 Bab 57 Kupu-kupu Malam
58 Bab 58 Tak Rela Kau Pergi
59 Bab 60 Tapi Apa?
60 Bab 60 Lega Dan Bahagia
61 Bab 61 Rudal Balistik
62 Bab 62 Aku Mencintaimu
63 Bab 63 Balistik Lagi
64 Bab 64 Randu Dan Vania
65 Bab 65 Kado Kejutan
66 Bab 66 Hari Bahagia
67 Bab 67 Nadia Memaafkan
68 Pengumuman
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1 Kerang Darat
2
Bab 2 Faster Babe!
3
Bab 3 Mimpi Buruk
4
Bab 4 Bertemu Calon Pelakor
5
Bab 5 Icip-icip Ala Galih
6
Bab 6 Sarang Ular Berkepala Dua
7
Bab 7 Pertemuan Pertama
8
Bab 8 Harry Membeku
9
Bab 9 Kesalahan Satu Malam
10
Bab 10 Untungnya Pakai Pengaman
11
Bab 11 Santai Meskipun Sakit
12
Bab 12 Perasaan Kesal Berlipat-lipat
13
Bab 13 Cantik Kalau Jinak
14
Bab 14 Harus Menikah
15
Bab 15 Kegalauan Dua Insan
16
Bab 16 Ngimpi
17
Bab 17 Ciuman Pertama
18
Bab 18 Suami Di atas Anu
19
Bab 19 Kartu Undangan
20
Bab 20 Jangan Mual
21
Bab 21 Kecupan Di Bahu
22
Bab 22 Suka Susu
23
Bab 23 Cassanova Resek
24
Bab 24 Mutasi Cinta
25
Bab 25 French Kiss
26
Bab 26 Dan Kamu Diam
27
Bab 27 Lembah Surgawi
28
Bab 28 Lagi Dan Lagi
29
Bab 29 Kamu Siapa?
30
Bab 30 Nara Si Licik
31
Bab 31 Nadia Kemana?
32
Bab 32 Godaan Ayunda
33
Bab 33 Kenyataan Pahit
34
Bab 34 Kerja Dengan Mantan
35
Bab 35 Ulang Tahun
36
Bab 36 Hadiah Dari Harry
37
Bab 37 Meraba Perasaan
38
Bab 38 Perempuan Brengsek
39
Bab 39 Butuh Ketenangan
40
Bab 40 Usaha Harry
41
Bab 41 Semangat Baru
42
Bab 42 Mubazir
43
Bab 43 Sebelum Berpisah
44
Bab 44 Ayang Giligili
45
Bab 45 Buka Email Buka Paha
46
Ban 46 Loving You
47
Bab 47 Dua Mama
48
Bab 48 Hati Bak Rollercoaster
49
Bab 49 Dua Pria Vania
50
Bab 50 Pria Psikopat
51
Bab 51 Perasaan Tersisihkan
52
Bab 52 Kena Mental
53
Bab 53 Kecemasan Galih
54
Bab 54 Ingin Berpisah
55
Bab 55 Tentang Rasa Rindu
56
Bab 56 Dada Sesak Lagi
57
Bab 57 Kupu-kupu Malam
58
Bab 58 Tak Rela Kau Pergi
59
Bab 60 Tapi Apa?
60
Bab 60 Lega Dan Bahagia
61
Bab 61 Rudal Balistik
62
Bab 62 Aku Mencintaimu
63
Bab 63 Balistik Lagi
64
Bab 64 Randu Dan Vania
65
Bab 65 Kado Kejutan
66
Bab 66 Hari Bahagia
67
Bab 67 Nadia Memaafkan
68
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!