Bab 5 Icip-icip Ala Galih

Satu lagu dengan judul kopi dangdut yang cukup melegenda itu baru saja dinyanyikan oleh Galih dan Nana. Suara mereka berdua yang cukup merdu itu cukup menghibur para hadirin.

"Gimana? Kita lanjutkan dengan lagu lainnya?" tanya Nana pada penonton yang sepertinya masih ingin mendengar dirinya bernyanyi.

"Lanjut dong, suara neng Nana ini okey punya. Belum lagi goyangannya tentunya, iyya gak penonton!" Galih ikut memprovokasi. Ia juga sangat senang dengan gadis cantik yang baru ditemuinya itu. Dan ia berharap bisa mengajaknya berkencan setelah ini.

"Okey, kita lanjutkan. Tapi mintanya lagu apa dong.?" Nana bertanya lagi dengan gaya centilnya. Matanya yang indah dengan bulu mata lentik ia kedipkan menggoda. Galih semakin dibuat penasaran saja dengan gadis penggoda ini.

Dan ya ampun, roknya yang cukup pendek benar-benar memberikan pemandangan yang sangat segar bagi Galih dan juga para tamu yang mayoritas adalah laki-laki.

"Lagu apa saja boleh dong Na, kamu gak nyanyi aja udah menghibur banget. Apalagi nyanyi sambil goyang, beuh asli mantap!" puji Galih dengan wajah berbinar cerah. Para penonton setuju. Mata mereka semakin dimanjakan oleh pemandangan yang sangat menarik di atas panggung.

Fardan Larigau yang masih duduk di mejanya tersenyum penuh arti. Galih memang sangat jago dalam hal menarik perhatian perempuan. Pantas saja ia mempunyai banyak kekasih.

Beberapa perempuan yang berada di tempat itu cukup merasa cemburu melihat tingkah penyanyi baru yang sangat centil itu begitu sangat akrab dengan seorang Galih Pradana.

"Ish, sok cantik aja tuh cewek," ujar seorang gadis yang sedari dulu berharap bisa menjadi pacar dari Galih Pradana.

"Gak usah marah kayak gitu, nanti juga akan dibuang sama pak Galih kalau udah diicip-icip," balas yang lain dengan bibir terangkat.

"Ih kok kamu tahu, pernah jadi korbannya juga ya?" tanya gadis yang lainnya lagi.

"Gak usah nanya! Aku suka kesel sama tuh cowok. Di depan gampang bikin meleleh tapi pas di kamar bikin kesel tahu gak!" gerutu gadis berkacamata hitam itu.

"Jangan bilang kalau cowok tampan itu letoi ya? Ih serem banget. Playboy tapi letoi ha-ha-ha." Vivian tertawa mencibir.

"Gak lah Vi. Tubuh pak Galih itu bagus dan luar biasa banget tapi ya ampun, kok dia gak bisa tersentuh sih. Asli bikin aku nangis kejer!" Dona, salah satu korban dari Galih Pradana langsung menggerutu histeris.

"Ah yang bener kamu Don?!"

"Ya bener lha, wong aku lihat sendiri tapi ya ampun gak bisa disentuh dan gak bisa dinikmati, kesel banget tahu gak." Dona menjawab dengan perasaan bangga yang meluap-luap.

"Penasaran aku, apa gadis yang ada di atas panggung itu bisa menaklukkannya ya?!" ujar yang lain seraya mengarahkan pandangannya pada sang Cassanova. Otak mereka sudah mulai membayangkan perkataan Dona.

"Hem, entahlah. Pak Galih itu sungguh misterius. Entah akan berjodoh dengan siapa nanti," ujar Dona dengan perasaan tak rela dihatinya. Kumpulan gadis-gadis itu pun kembali Kasak-kusuk. Mereka kembali memandang ke arah panggung.

"Maunya sih aku yang jadi jodohnya pak Galih, udah tampan, kaya dan gak pelit lagi. Tapi itu dia, pak Galih suka ninggalin kita kalau pas lagi asyik-asyiknya." Bibir Nara mengerucut kesal. Semua mata langsung memandang gadis itu. Mereka tidak menyangka kalau Nara yang sejak tadi diam saja kini ikut berbicara.

"Jadi kamu juga Nar?" tanya mereka semua dengan kompak.

"Hem." Nara mengangguk.

"Huuuu aku juga mau lah." Dona mencibir. Ia tidak rela jika ada yang bisa memiliki dan

merasakan tubuh Galih yang sangat tampan dan berotot itu.

"Jadi kamu mau nantangin aku nih?!" lanjut Dona dengan tatapan tajam pada Nara.

"Iya, emangnya kenapa? Pak Galih itu milik aku tahu gak? Kami juga baru jalan semalam." Nara menatap Dona dengan tak kalah tajam.

"Oh ya ampun, jadi kalian mau bertengkar di sini hanya karena pria itu?!" Vivian mulai kesal dengan kedua sahabatnya.

"Sekarang lihat ke atas panggung, pak Galih sudah menghilang bersama dengan biduan centil itu." Vivian berusaha menengahi dengan menunjukkan sebuah fakta bagi dua orang korban sang cassanova itu.

"Hah? Mereka kemana? Apa mereka berdua meninggalkan tempat ini?" Nara dan Dona bertatapan dengan wajah kesal.

Mereka jadi sangat khawatir kalau pria itu sedang janjian kencan dengan perempuan seksih biduan itu.

Dan benar saja, setelah Fardan Larigau menyatakan cinta pada Asma, Galih dan Nana Ninu segera meninggalkan tempat itu untuk melanjutkan nyanyi versi mereka berdua di tempat yang lebih pribadi.

Galih melajukan mobilnya dengan alis terangkat, ia sangat tertarik pada gadis cantik yang mengaku sebagai sahabat dari ibu walikota, atau Laura Eveline.

Sebuah kamar hotel mereka masuki untuk lebih mengakrabkan diri. Galih Pradana semakin berani mengeluarkan gombal mautnya untuk si Nana Ninu. Ia benar-benar sangat yakin akan mendapatkan gadis cantik itu.

"Kamu cantik banget Na, boleh gak aku bertahta dalam hatimu?" ucapnya dengan tatapan penuh arti. Ia tidak tahu kenapa ia begitu terpesona pada gadis seksih dan cantik dihadapannya ini.

"Makasih banyak lho mas Galih. Kamu adalah orang ke seribu kali yang menyatakan ini padaku," balas Nana dengan senyum diwajahnya.

"Oh yang keseribu ya? Jauh banget, apa aku gak bisa nawar Na?"

"Boleh, asalkan kamu mau membantu aku," jawab Nana Ninu dengan segala rencana do dalam kepalanya.

"Dengan senang hati Na. Apapun akan aku lakukan sayang," ucap Galih dengan senyum diwajahnya. Sifatnya yang selalu baik pada perempuan kini ditunjukkannya kembali untuk mendapatkan hati dari Nana Ninu.

"Aku ingin bertemu dengan Pak Walikota. Boleh gak kamu urus supaya aku bertemu secara pribadi dengannya?"

"Untuk apa? Aku 'kan udah ada disini untukmu sayang," ucap Galih dengan wajah bingung.

"Aku ingin mendapatkan hatinya. Aku ingin merasakan apa yang Laura Eveline rasakan," jawab gadis itu seraya mengelus lembut rahang Galih. Ia ingin menghipnotis pria itu agar mau memenuhi keinginannya.

Galih tersenyum dalam hati. Rupanya gadis ini adalah gadis ular berkepala dua. Ia bukanlah sahabat yang baik untuk istri sang walikota.

"Apa imbalannya untukku Na? Apakah kamu akan memberikan apa yang aku minta?" ucap Galih dengan bibir mengecup tangan gadis itu.

Nana Ninu tersenyum kemudian mencondongkan dadanya yang cukup terbuka pada wajah pria itu.

"Aku akan memberikanmu servis yang sangat menyenangkan sayang," ucap Nana seraya membawa tangan pria itu untuk menyentuh dua gundukan bukit kembar miliknya. Galih menyeringai.

Dasar perempuan brengsek! Tapi tak apa aku akan mengikuti permainanmu.

🌹🌹🌹

*Bersambung.

Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?

Nikmati alurnya dan happy reading 😊

Terpopuler

Comments

Normah Basir

Normah Basir

Nana terjadi ular berbulu domba,pagar makan tanaman,ulat bulu/Grimace//Grimace//Grimace/

2024-08-01

0

Rostina Sahar

Rostina Sahar

waduh gali... lanjut

2024-02-15

1

penggemar novel onlen

penggemar novel onlen

Duh Galih

2023-06-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kerang Darat
2 Bab 2 Faster Babe!
3 Bab 3 Mimpi Buruk
4 Bab 4 Bertemu Calon Pelakor
5 Bab 5 Icip-icip Ala Galih
6 Bab 6 Sarang Ular Berkepala Dua
7 Bab 7 Pertemuan Pertama
8 Bab 8 Harry Membeku
9 Bab 9 Kesalahan Satu Malam
10 Bab 10 Untungnya Pakai Pengaman
11 Bab 11 Santai Meskipun Sakit
12 Bab 12 Perasaan Kesal Berlipat-lipat
13 Bab 13 Cantik Kalau Jinak
14 Bab 14 Harus Menikah
15 Bab 15 Kegalauan Dua Insan
16 Bab 16 Ngimpi
17 Bab 17 Ciuman Pertama
18 Bab 18 Suami Di atas Anu
19 Bab 19 Kartu Undangan
20 Bab 20 Jangan Mual
21 Bab 21 Kecupan Di Bahu
22 Bab 22 Suka Susu
23 Bab 23 Cassanova Resek
24 Bab 24 Mutasi Cinta
25 Bab 25 French Kiss
26 Bab 26 Dan Kamu Diam
27 Bab 27 Lembah Surgawi
28 Bab 28 Lagi Dan Lagi
29 Bab 29 Kamu Siapa?
30 Bab 30 Nara Si Licik
31 Bab 31 Nadia Kemana?
32 Bab 32 Godaan Ayunda
33 Bab 33 Kenyataan Pahit
34 Bab 34 Kerja Dengan Mantan
35 Bab 35 Ulang Tahun
36 Bab 36 Hadiah Dari Harry
37 Bab 37 Meraba Perasaan
38 Bab 38 Perempuan Brengsek
39 Bab 39 Butuh Ketenangan
40 Bab 40 Usaha Harry
41 Bab 41 Semangat Baru
42 Bab 42 Mubazir
43 Bab 43 Sebelum Berpisah
44 Bab 44 Ayang Giligili
45 Bab 45 Buka Email Buka Paha
46 Ban 46 Loving You
47 Bab 47 Dua Mama
48 Bab 48 Hati Bak Rollercoaster
49 Bab 49 Dua Pria Vania
50 Bab 50 Pria Psikopat
51 Bab 51 Perasaan Tersisihkan
52 Bab 52 Kena Mental
53 Bab 53 Kecemasan Galih
54 Bab 54 Ingin Berpisah
55 Bab 55 Tentang Rasa Rindu
56 Bab 56 Dada Sesak Lagi
57 Bab 57 Kupu-kupu Malam
58 Bab 58 Tak Rela Kau Pergi
59 Bab 60 Tapi Apa?
60 Bab 60 Lega Dan Bahagia
61 Bab 61 Rudal Balistik
62 Bab 62 Aku Mencintaimu
63 Bab 63 Balistik Lagi
64 Bab 64 Randu Dan Vania
65 Bab 65 Kado Kejutan
66 Bab 66 Hari Bahagia
67 Bab 67 Nadia Memaafkan
68 Pengumuman
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1 Kerang Darat
2
Bab 2 Faster Babe!
3
Bab 3 Mimpi Buruk
4
Bab 4 Bertemu Calon Pelakor
5
Bab 5 Icip-icip Ala Galih
6
Bab 6 Sarang Ular Berkepala Dua
7
Bab 7 Pertemuan Pertama
8
Bab 8 Harry Membeku
9
Bab 9 Kesalahan Satu Malam
10
Bab 10 Untungnya Pakai Pengaman
11
Bab 11 Santai Meskipun Sakit
12
Bab 12 Perasaan Kesal Berlipat-lipat
13
Bab 13 Cantik Kalau Jinak
14
Bab 14 Harus Menikah
15
Bab 15 Kegalauan Dua Insan
16
Bab 16 Ngimpi
17
Bab 17 Ciuman Pertama
18
Bab 18 Suami Di atas Anu
19
Bab 19 Kartu Undangan
20
Bab 20 Jangan Mual
21
Bab 21 Kecupan Di Bahu
22
Bab 22 Suka Susu
23
Bab 23 Cassanova Resek
24
Bab 24 Mutasi Cinta
25
Bab 25 French Kiss
26
Bab 26 Dan Kamu Diam
27
Bab 27 Lembah Surgawi
28
Bab 28 Lagi Dan Lagi
29
Bab 29 Kamu Siapa?
30
Bab 30 Nara Si Licik
31
Bab 31 Nadia Kemana?
32
Bab 32 Godaan Ayunda
33
Bab 33 Kenyataan Pahit
34
Bab 34 Kerja Dengan Mantan
35
Bab 35 Ulang Tahun
36
Bab 36 Hadiah Dari Harry
37
Bab 37 Meraba Perasaan
38
Bab 38 Perempuan Brengsek
39
Bab 39 Butuh Ketenangan
40
Bab 40 Usaha Harry
41
Bab 41 Semangat Baru
42
Bab 42 Mubazir
43
Bab 43 Sebelum Berpisah
44
Bab 44 Ayang Giligili
45
Bab 45 Buka Email Buka Paha
46
Ban 46 Loving You
47
Bab 47 Dua Mama
48
Bab 48 Hati Bak Rollercoaster
49
Bab 49 Dua Pria Vania
50
Bab 50 Pria Psikopat
51
Bab 51 Perasaan Tersisihkan
52
Bab 52 Kena Mental
53
Bab 53 Kecemasan Galih
54
Bab 54 Ingin Berpisah
55
Bab 55 Tentang Rasa Rindu
56
Bab 56 Dada Sesak Lagi
57
Bab 57 Kupu-kupu Malam
58
Bab 58 Tak Rela Kau Pergi
59
Bab 60 Tapi Apa?
60
Bab 60 Lega Dan Bahagia
61
Bab 61 Rudal Balistik
62
Bab 62 Aku Mencintaimu
63
Bab 63 Balistik Lagi
64
Bab 64 Randu Dan Vania
65
Bab 65 Kado Kejutan
66
Bab 66 Hari Bahagia
67
Bab 67 Nadia Memaafkan
68
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!