Bab 4 Bertemu Calon Pelakor

Galih Pradana turun dari mobilnya dengan wajah coolnya seperti biasa. Beberapa tamu yang sudah hadir dari kalangan perempuan langsung mengarahkan pandangannya ke arah dirinya.

Kemeja putih lengan panjang ia gunakan sesuai dress code yang ditentukan oleh walikota agar semua yang hadir tampak sama dan tak ada lagi pengkotak-kotakan antara pendukung dan bukan pendukung. Bisik-bisik pun terjadi, pria tampan, kaya, dan masih lajang itu menjadi incaran mata lapar perempuan yang ada di tempat itu.

"Mas Galih, bisa ambil foto gak?" sapa seorang perempuan cantik yang ia kenal sebagai kepala dinas perindustrian dan perdagangan di kota itu.

"Oh siap, untuk ibu kadis apa yang tidak boleh," ucap pria tampan itu sembari tersenyum. Sebuah senyuman maut yang selalu berhasil membuat kaum hawa klepek-klepek dibuatnya.

"Makasih mas."

Perempuan cantik itu pun langsung mengarahkan kameranya ke arah mereka berdua.

Cekrek

Cekrek

"Untuk apa sih mau berfoto sama aku Bu kadis? Aku 'kan bukan seleb?" tanya Galih pura-pura bingung.

"Ih tambah gemesin deh, supaya ada yang nemenin kalau mau bobok lah," jawab perempuan itu seraya mengedipkan matanya menggoda.

"Kalau suaminya tahu gimana tuh bu? Bisa-bisa aku dibikin penyek lah," ucap Galih berpura-pura takut.

"Gak akan lah mas. Gak ada yang akan curiga kok, kecuali kalau mas Galih mau beneran temani aku. Itu sih bisa aku pikirkan baik-baik hihihi," ucap kepala dinas itu cekikikan. Galih hanya bisa meremas tengkuknya tak nyaman seraya tersenyum meringis.

"Bu Kadis, hati-hati lho ya, di tempat ini ada banyak mata dan telinga. Dan ya, maaf Bu. Aku suka yang masih single dan tentunya tak ada sangkutan dengan pria lain," ucap Galih mengingatkan.

Ia tidak mau membuat skandal besar dengan berhubungan diam-diam dengan perempuan bersuami. Yang ia ingin jadikan mangsa adalah perempuan perawan yang tidak ada sangkutan dengan orang lain. Dan yang nackal tentunya.

Kepala dinas itu hanya bisa terdiam, ia pikir ia bisa mendapatkan pria tampan itu karena kedudukannya tapi ternyata ia lumayan susah juga didapatkan.

Galih pun lolos, ia memasuki tempat acara itu dengan langkah mantap dan langsung menghampiri Fardan Larigau sang sahabat. Acara ramah tamah pelantikan walikota dan wakilnya hari ini berlangsung sangat ramai dan juga meriah. Ada banyak tamu yang datang, bukan hanya dari kalangan pendukung tapi dari lawan politik pun datang sebagai bentuk apresiasi dan bahagia bersama.

Keinginan sang walikota adalah, semua rakyatnya bisa kembali membaur seperti sediakala. Mereka bisa mengobati situasi hati yang pernah memanas dengan berkumpul, mengobrol, dan makan serta minum bersama.

"Hai bro!" sapanya saat melihat Fardan Larigau, sang penasehat hukum walikota yang sedang duduk sendiri di sebuah meja.

"Hai, duduk Lih." Pria itu mempersilahkan sang sahabat untuk duduk. Mereka pun mengobrol banyak hal tentang tamu-tamu yang datang yang kebanyakan adalah lawan politik sang walikota.

"Eh, gak nyangka aku kalau ternyata istrinya pak walikota itu adalah lawan politiknya ya," ucap Galih seraya mengarahkan pandangannya ke arah seorang perempuan cantik berhijab yang ia tahu adalah istri Usman Ali Kemal.

"Yah begitulah jodoh, terkadang musuh kita yang justru jadi jodoh, hehehe," kekeh Fardan seraya ikut memperhatikan sosok gadis cantik yang sejak tadi wara-wiri di sekitar ibu walikota. Siapa lagi kalau bukan Asma Safawi sang pujaan hati.

Galih sudah bisa menebak kalau Fardan sangat menyukai gadis itu hingga ia pun menawarkan bantuan agar pria itu bisa mengungkapkan perasaannya.

"Mau tahu gak cara mendapatkan seorang gadis?" tanya Galih dengan tatapan masih fokus ke arah istri dari sahabatnya itu. Fardan menyimak, ia tahu kalau Galih memang selalu bisa menaklukkan para gadis yang ia inginkan.

"Sekarang lihat aku. Gadis yang sedang mengobrol dengan ibu walikota disana itu pasti bisa aku dapatkan." Fardan segera mengarahkan pandangannya ke arah sebuah meja tempat ibu walikota berada. Seorang gadis cantik dengan body goal dibalik pakaiannya sedang sibuk mengobrol dengan para perempuan disana. Asma tidak ia temukan ditempat itu.

"Dan, aku kesana ya, sepertinya ibu walikota sedang membutuhkan aku untuk menemani gadis itu." Galih segera berdiri dari duduknya dan berjalan dengan cepat ke meja Laura Eveline sang istri walikota.

"Modus! Mana ada dipanggil sama Bu Laura. Yang ada dia mau menggaet gadis disampingnya Ibu wali. Dasar Casanova!"

Galih hanya mengangkat bahunya. Ia pun mendekati meja Laura Eveline dan meminta izin untuk mengobrol dengan gadis cantik yang ada di samping ibu walikota itu.

"Maafkan aku Bu wali, bolehkah aku berkenalan dengan gadis yang sangat cantik ini?" ucap Galih berbasa-basi. Ia tersenyum dan mengedipkan matanya pada gadis itu. Laura Eveline tersenyum.

"Silahkan pak Galih, sahabat aku ini masih single kok. Pak Galih tidak akan kesulitan jika ingin berkenalan dengannya, iyya gak Na?" ucap Nadia seraya memandang Nana Ninu.

"Ya tentu saja Laura sayang, aku juga sangat suka dengan pria tampan dan ramah seperti ini," ucap Nana Ninu dengan gayanya yang sensual.

"Mari mbak Nana, kita ngobrolnya di tempat lain. Kita tidak boleh mengganggu ibu wali," ucap Galih seraya berdiri dari duduknya seraya mempersilahkan gadis itu untuk mengikutinya.

Dua orang itu pun mencari tempat yang cukup sepi dan privasi. Galih menatap gadis seksih dihadapannya ini dengan tatapan menilai.

Dari tampilan Nana Ninu yang sangat terbuka seperti ini sudah bisa ia mengambil kesimpulan kalau gadis ini adalah salah satu gadis nackal di kota ini. Dan ia bertekad untuk menaklukkannya.

"Kamu cantik, bener masih single?" ucap Galih dengan tatapan lurus kedalam mata indah Nana Ninu.

"Ya bener lah mas. Aku aja datang ke sini sendiri. Kenapa? Mau nemenin aku sampai acara selesai?" tanya Nana dengan bibir ia gigit sensual. Darah Cassanova Galih Pradana memanas. Ia suka gadis ini dan tampaknya ia sudah sangat profesional sekali dalam menggoda pria.

"Kita ke panggung yuk?" ajak Galih seraya meraih tangan Nana Ninu dan menggenggamnya.

"Eh ngapain?" tanya gadis itu bingung. Jangan-jangan pria ini tahu kalau aku adalah biduan panggung, ucapnya dalam hati.

"Kamu bisa nyanyi 'kan? Aku ingat kalau ingin membantu Fardan mendapatkan kekasih hatinya.

"Hum, boleh kok." Nana tersenyum. Ia pun mengikuti langkah Galih ke arah panggung. Dalam hati ia berharap dengan menunjukkan keahliannya di atas panggung, ia bisa menggaet sang walikota terpilih.

🌹🌹🌹

*Bersambung.

Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?

Nikmati alurnya dan happy reading 😊

Terpopuler

Comments

Sukmawati,s.pd Sukmawati,s.pd

Sukmawati,s.pd Sukmawati,s.pd

namanya lucu nana ninu. kayak suara sirine mobil ambulans. hehehhee

2025-02-12

0

Normah Basir

Normah Basir

menarik

2024-08-01

0

Rostina Sahar

Rostina Sahar

kisahnya bagus... lanjut

2024-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kerang Darat
2 Bab 2 Faster Babe!
3 Bab 3 Mimpi Buruk
4 Bab 4 Bertemu Calon Pelakor
5 Bab 5 Icip-icip Ala Galih
6 Bab 6 Sarang Ular Berkepala Dua
7 Bab 7 Pertemuan Pertama
8 Bab 8 Harry Membeku
9 Bab 9 Kesalahan Satu Malam
10 Bab 10 Untungnya Pakai Pengaman
11 Bab 11 Santai Meskipun Sakit
12 Bab 12 Perasaan Kesal Berlipat-lipat
13 Bab 13 Cantik Kalau Jinak
14 Bab 14 Harus Menikah
15 Bab 15 Kegalauan Dua Insan
16 Bab 16 Ngimpi
17 Bab 17 Ciuman Pertama
18 Bab 18 Suami Di atas Anu
19 Bab 19 Kartu Undangan
20 Bab 20 Jangan Mual
21 Bab 21 Kecupan Di Bahu
22 Bab 22 Suka Susu
23 Bab 23 Cassanova Resek
24 Bab 24 Mutasi Cinta
25 Bab 25 French Kiss
26 Bab 26 Dan Kamu Diam
27 Bab 27 Lembah Surgawi
28 Bab 28 Lagi Dan Lagi
29 Bab 29 Kamu Siapa?
30 Bab 30 Nara Si Licik
31 Bab 31 Nadia Kemana?
32 Bab 32 Godaan Ayunda
33 Bab 33 Kenyataan Pahit
34 Bab 34 Kerja Dengan Mantan
35 Bab 35 Ulang Tahun
36 Bab 36 Hadiah Dari Harry
37 Bab 37 Meraba Perasaan
38 Bab 38 Perempuan Brengsek
39 Bab 39 Butuh Ketenangan
40 Bab 40 Usaha Harry
41 Bab 41 Semangat Baru
42 Bab 42 Mubazir
43 Bab 43 Sebelum Berpisah
44 Bab 44 Ayang Giligili
45 Bab 45 Buka Email Buka Paha
46 Ban 46 Loving You
47 Bab 47 Dua Mama
48 Bab 48 Hati Bak Rollercoaster
49 Bab 49 Dua Pria Vania
50 Bab 50 Pria Psikopat
51 Bab 51 Perasaan Tersisihkan
52 Bab 52 Kena Mental
53 Bab 53 Kecemasan Galih
54 Bab 54 Ingin Berpisah
55 Bab 55 Tentang Rasa Rindu
56 Bab 56 Dada Sesak Lagi
57 Bab 57 Kupu-kupu Malam
58 Bab 58 Tak Rela Kau Pergi
59 Bab 60 Tapi Apa?
60 Bab 60 Lega Dan Bahagia
61 Bab 61 Rudal Balistik
62 Bab 62 Aku Mencintaimu
63 Bab 63 Balistik Lagi
64 Bab 64 Randu Dan Vania
65 Bab 65 Kado Kejutan
66 Bab 66 Hari Bahagia
67 Bab 67 Nadia Memaafkan
68 Pengumuman
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1 Kerang Darat
2
Bab 2 Faster Babe!
3
Bab 3 Mimpi Buruk
4
Bab 4 Bertemu Calon Pelakor
5
Bab 5 Icip-icip Ala Galih
6
Bab 6 Sarang Ular Berkepala Dua
7
Bab 7 Pertemuan Pertama
8
Bab 8 Harry Membeku
9
Bab 9 Kesalahan Satu Malam
10
Bab 10 Untungnya Pakai Pengaman
11
Bab 11 Santai Meskipun Sakit
12
Bab 12 Perasaan Kesal Berlipat-lipat
13
Bab 13 Cantik Kalau Jinak
14
Bab 14 Harus Menikah
15
Bab 15 Kegalauan Dua Insan
16
Bab 16 Ngimpi
17
Bab 17 Ciuman Pertama
18
Bab 18 Suami Di atas Anu
19
Bab 19 Kartu Undangan
20
Bab 20 Jangan Mual
21
Bab 21 Kecupan Di Bahu
22
Bab 22 Suka Susu
23
Bab 23 Cassanova Resek
24
Bab 24 Mutasi Cinta
25
Bab 25 French Kiss
26
Bab 26 Dan Kamu Diam
27
Bab 27 Lembah Surgawi
28
Bab 28 Lagi Dan Lagi
29
Bab 29 Kamu Siapa?
30
Bab 30 Nara Si Licik
31
Bab 31 Nadia Kemana?
32
Bab 32 Godaan Ayunda
33
Bab 33 Kenyataan Pahit
34
Bab 34 Kerja Dengan Mantan
35
Bab 35 Ulang Tahun
36
Bab 36 Hadiah Dari Harry
37
Bab 37 Meraba Perasaan
38
Bab 38 Perempuan Brengsek
39
Bab 39 Butuh Ketenangan
40
Bab 40 Usaha Harry
41
Bab 41 Semangat Baru
42
Bab 42 Mubazir
43
Bab 43 Sebelum Berpisah
44
Bab 44 Ayang Giligili
45
Bab 45 Buka Email Buka Paha
46
Ban 46 Loving You
47
Bab 47 Dua Mama
48
Bab 48 Hati Bak Rollercoaster
49
Bab 49 Dua Pria Vania
50
Bab 50 Pria Psikopat
51
Bab 51 Perasaan Tersisihkan
52
Bab 52 Kena Mental
53
Bab 53 Kecemasan Galih
54
Bab 54 Ingin Berpisah
55
Bab 55 Tentang Rasa Rindu
56
Bab 56 Dada Sesak Lagi
57
Bab 57 Kupu-kupu Malam
58
Bab 58 Tak Rela Kau Pergi
59
Bab 60 Tapi Apa?
60
Bab 60 Lega Dan Bahagia
61
Bab 61 Rudal Balistik
62
Bab 62 Aku Mencintaimu
63
Bab 63 Balistik Lagi
64
Bab 64 Randu Dan Vania
65
Bab 65 Kado Kejutan
66
Bab 66 Hari Bahagia
67
Bab 67 Nadia Memaafkan
68
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!