Jati Diri Kesatrian

Jati Diri Kesatrian

Cheper 1

"Aku akan segera sampai," ucap seorang lelaki lewat sambungan teleponnya. Wajah yang terlihat lelah, namun tidak bisa menutupi struktur tampan yang sangat kentara.

"Ibu tidak perlu menjemputku! Aku bukan lagi anak kecil!" Kali ini suara lelaki itu terdengar agak tegas, keadaan di dalam pesawat yang bising. Karena suara mesin, menambah perasaan yang jengkel menyeruak begitu saja.

"Ibu hanya mengkhawatirkanmu, Sat."

Lelaki itu membuang nafas panjang, dia memahami keadaan wanita yang berada di seberang sana. Perhatian kecil itu, terdengar biasa. Namun, sangat berarti. Dimana Satria Lubis yang merupakan korban dari keegoisan kedua orang tuanya yang bercerai, harus menerima kehidupan yang berat sedari kecil.

"Baiklah, Mom. Tunggu, aku di bandara."

Setelah mengatakan hal itu, lelaki tampan dengan struktur wajah yang tegas dan rahang yang keras. Memutuskan sambungan teleponnya, kali ini dia akan tinggal dengan ibunya yang bernama Viktoria. Tujuan Satria adalah negara X, tempat wanita itu tinggal.

Selama di dalam pesawat, Satria hanya menatap kearah keluar jendela. Dia memperhatikan awan yang terus berubah-ubah setiap detiknya, berada dalam keluarga yang broken home. Membuat Satria Lubis menjadi pribadi yang kuat, tinggal dengan sang ayah. Hanya membuat Satria menjadi orang lain yang berbeda.

"Entah sampai kapan, aku bisa bertahan?" gumam Satria dan mulai memejamkan matanya.

Perjalanan lewat udara yang ditempuh oleh lelaki itu, memakan waktu hampir 18 jam lamanya. Dari kota Z ke kota X dengan jarak tempuh sekian juta kilometer, membuat lelaki itu harus menyiapkan energi ekstra. Sebelum bertemu dengan wanita yang telah melahirkannya ke dunia.

***

Waktu terus berjalan, sering dengan itu. Tidak terasa, langit yang biru kini berubah menjadi gelap. Satria telah sampai dibandara kota X, lelaki itu menyeret kopernya dan menuju ke luar. Dia memperhatikan keadaan sekitar, mencari keberadaan sang ibu.

Hingga, sudut mata Satria melihat seorang wanita yang menuliskan namanya dengan besar dan berteriak-teriak. Dia sedikit terkejut dengan perubahan ibunya yang sangat jauh berbeda, sejak perpisahan mereka beberapa tahun silam.

"Mom!" teriak Satria dan menghampiri Viktoria. Wanita itu memeluk Satria dengan erat dan meneteskan air mata, nampak sekali ada perasaan rindu yang tersirat dari raut wajah wanita itu.

"Kamu semakin dewasa? Apakah, sudah memiliki pacar?"

Satria hanay tersenyum kecil, menanggapi apa yang ibunya katakan. Bagi Seorang Satria Lubis, wanita hanyalah makhluk yang menyusahkan. Dia tidak ingin membuat suatu hubungan yang sulit dengan seorang wanita, karena memiliki trauma atas perceraian kedua orang tuanya.

"Bisa 'kah, aku beristirahat dulu, Mom?" pinta Satria mengalihkan perhatian ibunya dan mereka pun berjalan meninggalkan bandara.

Satria mengerutkan dahinya, ketika masuk ke dalam mobil sang ibu. Dengan keadaan wanita itu yang menyetir, dia tidak menyangka. Setelah sekian tidak bertemu, bukan terlalu banyak hal yang berubah terjadi kepada ibunya. Bukan dari segi wajah saja, kini Victoria memiliki mobil mewah dengan gaya klasik.

"kenapa?"

Satria menatap ke arah sang ibu yang bertanya, tanpa melirik kearahnya sama sekali.

"Mom bekerja apa, sekarang?" tanya Satria yang penasaran, sebab terakhir kalinya. Dia mengetahui, jika ibunya bekerja sebagai pedagang disebuah pasar dengan menjual hasil laut.

Namun, Satria merasa. Tidak mungkin, jika ibunya bisa membeli sebuah mobil mewah dengan pekerjaan tersebut.

"Memangnya, kenapa, Sat? Seharunya, Mom yang menanyakan hal itu, bukan?"

Bukannya menjawab pertanyaan satria, Victoria malah berbalik bertanya. Membuat lelaki yang kini tengah duduk di sampingnya memutar bola mata malas.

Satria hanya diam, dia malas menjawab pertanyaan sang ibu. Karena, dirinya telah menjadi pengangguran sejak lama.

"Deddymu mengatakan, jika ... kamu memerlukan pekerjaan?"

Pernyataan tiba-tiba yang dikatakan oleh sang ibu, menarik perhatian Satria dan kembali menatap wanita itu nanar. Dengan perasaan yang tidak percaya.

"Apakah? Deddy masih mau berhubungan dengan, Mom?"

Sebuah pertanyaan yang sensitif, membuat Victoria diam seribu bahasa. Dia hanya akan bertukar kabar dengan ayahnya Satria. Jika, menyangkut sang putra saja.

Keheningan tercipta, mereka berdua sama-sama diam dengan pemikiran masing-masing. Hingga, mobil yang dikendarai oleh Victoria memasuki halaman rumah yang sangat luas dan megah. Satria berdecak kagum dan tidak menyangka, jika ibunya akan membawanya ke tempat tersebut.

"Ini merupakan kediaman keluarga Cooper, Mom bekerja disini. Sebagai pengasuh putri keluarga Cooper, Mom akan memasukan kamu. Agar bisa bekerja di sini."

Setelah menjelaskan hal itu, Victoria keluar dari mobil dan diikuti oleh Satria dengan menyeret koper miliknya.

Satria tidak berhenti-hentinya mengagumi tempat tersebut yang sangat mewah. Dengan gaya klasik dan model kuno, namun tidak menghilangkan kesan moderen. Di Setiap sudut bangunan tersebut.

"Selamat pagi, Ibu Victoria," sapa seorang lelaki berpakaian rapi.

"Selamat pagi, Pak. Kebetulan, orang yang saya ceritakan telah datang," jelas Victoria dan memperkenalkan Satria. Sebagai, supir baru untuk putri Alice.

Namun, wanita itu tidak menjelaskan status dirinya dengan Satria dan menyerahkan putranya kepada kepala rumah.

"Terimakasih, Ibu Vitcoria. Saya akan ambil alih dari sini," terang lelaki itu dan berjalan perlahan.

Victoria pun meminta Satria untuk mengikuti sang kepala rumah, sebagai seroang ibu. Wanita itu hanya ingin putranya selalu berada dalam pengawasan matanya.

Satria yang terus mengikuti langkah lelaki yang berada di hadapannya, tanpa sengaja melihat seroang gadis cantik yang tengah bermain pedang di sebuah ruangan.

Sat

Sat

Suara pedang yang terus bergesekan, membuat Satria menghentikan langkahnya dan menatap takjub kepada gadis itu.

Hingga, dia tidak menyadari. Jika, sang kepala rumah telah menghilang dari penglihatannya. Sampai suara seorang lelaki menegurnya.

"Kamu siapa?"

Satria langsung menatap orang yang berbicara tersebut, terlihat dari cara pakiannya. Lelaki yang kini menatap kearahnya dengan sorot mata tidak bersahabat. Bukanlah orang sembarangan.

"Saya—"

"Ada apa, Yah?"

Suara Satria tercekat di leher, ketika dia mendengar suara gadis yang sebelumnya dikaguminya berbicara dengan mengatakan sesuatu yang membuat tubuhnya beku seketika.

"Siapa dia?" Kali ini, pertanyaan tersebut di barikan lelaki itu. Kepada seroang gadis cantik yang berjalan mendekat.

Tubuh Satria semakin memebeku, untuk bernafas saja. Lelaki itu merasa kesulitan, seolah terjadi perubahan asmofir yang tengah terjadi.

"Mungkin, dia pengawal baru."

Satria menonggakkan kepalanya dan menatap gadis tersebut, dia agar terkejut dengan kata yang diucapkan olehnya.

"Pengawal, baru?"

Kalimat itu terus berputar di dalam benak Satria, hingga suara kepala rumah datang dan langsung memarahinya.

"Satria! Belum, apa-apanya! Kamu sudah lancang!"

Suara yang dipenuhi oleh emosi, kemudian kepala rumah tersbeut meminta maaf kepada lelaki yang masih berdirii dihadapan Satria.

"Maafkan keteledoran saya, Tuan."

Dari apa yang kepala rumah katakan, menyatakan dengan jelas. Jika, lelaki tersebut merupakan tuan yang beratri pemilik rumah ini.

"Aku tidak masalah! Asalkan, dia," katanya dengan menujuk Satria.

"Tidak mendenkati, putriku," tambahnya dan berlalu bergitu saja bersama gadis yang sebelumnya Satria kagumi.

"Jika, kamu tidak ingin kepala terpisah dari badan? Maka, jangan dekati putri Alice!" ancam sang kepala rumah.

"Jadi, namanya Alice?" batin Satria.

Episodes
1 Cheper 1
2 Cheper 2
3 Cheper 3
4 Cheper 4
5 Cheper 5
6 Cheper 6
7 Cheper 7
8 Cheper 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Promosi Novel Baru/Tinggalkan Komentar
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102
104 Chapter 103
105 Chapter 104
106 Chapter 105
107 Chapter 106
108 Chapter 107
109 Chapter 108
110 Chapter 109
111 Chapter 110
112 Chapter 111
113 Chapter 112
114 Chapter 113
115 Chapter 114
116 Chapter 115
117 Chapter 116
118 Chapter 117
119 Chapter 118
120 Chapter 119
121 Chapter 120
122 Chapter 121
123 Chapter 122
124 Chapter 123
125 Chapter 124
126 Chapter 125
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Cheper 1
2
Cheper 2
3
Cheper 3
4
Cheper 4
5
Cheper 5
6
Cheper 6
7
Cheper 7
8
Cheper 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Promosi Novel Baru/Tinggalkan Komentar
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102
104
Chapter 103
105
Chapter 104
106
Chapter 105
107
Chapter 106
108
Chapter 107
109
Chapter 108
110
Chapter 109
111
Chapter 110
112
Chapter 111
113
Chapter 112
114
Chapter 113
115
Chapter 114
116
Chapter 115
117
Chapter 116
118
Chapter 117
119
Chapter 118
120
Chapter 119
121
Chapter 120
122
Chapter 121
123
Chapter 122
124
Chapter 123
125
Chapter 124
126
Chapter 125

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!