Cheper 5

Tubuh Satria mendarat di sebuah tanah yang terasa lembut, serta berwarna biru. Dia tidak mengerti dengan keadaan yang baru saja terjadi padanya. Seraya melebarkan penglihatannya, dia menjadi ketakutan

"Apa arti dari semua ini?" gumam Satria Lubis, setelah melihat keadaan dunia yang sangat berbeda.

Bahkan, keadaan langit terlihat biru keseluruhan. Tanpa adanya awan sama sekali, keadaan benda-benda di sana pun sungguh aneh dan tidak bisa.

"Apakah, ini mimpi?"

Satria masih tidak bisa percaya dengan apa yang ada didepan matanya, dan berusaha berjalan serta berteriak.

"Tolong! Profesor!"

Satria yang terus berteriak-teriak, tanpa sadar. Jika, ada sosok yang berbadan besar. Berada di belakangnya dan bertanya, "Siapa kamu?"

Suaranya yang sangat menggelegar, membuat tubuh Satria gemetar. Ketakutan dan tidak bisa bergerak.

"Apakah, aku akan mati?" batin Satria.

Makhluk yang seperti raksasa dengan tubuh yang sangat besar, ditambah dengan bulu-bulu yang hampir menutupi seluruh tubuhnya.

Membuat Satria merasa ketakutan, belum lagi taring yang nampak sangat runcing. Makhluk itu mendekat dan membuat tanah yang Satria pijak sampai bergetar.

"Gerr ... . "

Makhluk itu mengerang kepada Satria, membuat tubuhnya gemetar. Dia bingung harus melakukan apa, sampai berlari begitu saja. Karena, takut di makan oleh Makhluk tersebut.

Satria berlari tanpa memikirkan apapun, dia terus berlari dan berlari tanpa henti. Dia tidak perduli dengan keadaan dirinya yang dipenuhi oleh banjir keringat.

"Siapa pun! Tolong aku!" teriak Satria dengan keadaan yang masih berlari. Namun, tidak ada yang menjawab. Hanya terdengar suara deru angin yang kencang, Satria pun menoleh kebelakang.

Ternyata makhluk tadi tidak mengikutinya, sampai tanpa sadar ada sebuah batu yang berada di hadapannya dan membuat satria terjungkal. Karena, tersandung batu tersebut.

"Aw!" pekik Satria merasakan sakit yang amat.

Hingga, ada cairan pekat. Berwarna merah yang menetes dari lututnya, bau anyer tersebut membuat segrumun makluk tebang berukuran seperti bola bisbol berdatangan.

"Apakah ini?" teriak Satria dan kembali berlari. Walaupun sisa tenaganya terasa hampir habis, karena kelelahan dan luka yang terus mengalirkan darah segar.

Namun, Satria seolah tidak perduli dan terus berlari entah sampai kemana. Dia tersesat di dunia yang sangat aneh dan tidak pernah ditemukan sebelumnya.

Bruk

Satria terjatuh lagi, kali ini benda yang tersandung olehnya sebuah kayu berukuran seperti meja. Namun, anehnya. Benda tersebut bergerak.

"Apa?" pekik Satria terkejut dan sontak saja memundurkan tubuhnya. Keadaan yang benar-benar aneh di tambah kepalanya yang tiba-tiba saja terasa sangat pusing. Membuat Satria merasakan rasa sakit yang sangat.

"Ap–pa k–kah ak–ku a–kk–an m–ma–ti."

Suara Satria tersengal-senggal, sebelum matanya tertutup. Dia melihat sebuah kaki besar, tengah berjalan mendekatinya.

********************************************************

Dunia Albiru merupakan dimensi yang dimana, kehidupan metalogi masih berlangsung. Bahkan, keluarga Cooper merupakan kunci untuk misa masuk kedunia tersebut.

Tidak ada hal yang menarik di dalam dunia yang didominasi dengan waena biru tersebut, tetapi banyaknya mahkluk dan binatang metalogi.

Membuat dunia Albiru di cari oleh para penyihir kegelapan, untuk menangkap makhluk yang tinggal di sana.

Sudah menjadi tradisi turun–menerun di keluarga Cooper untuk menjaga dunia Albiru, namun generasi terakhir. Merupakan Alice, membuat Antonius Cooper tidak bisa melanjutkan misi tersebut dan di gantikan oleh Profesor Ruden yang merupakan ilmuwan terkenal di kota X.

Profesor Ruden yang mendengar dan melihat Satria, terlebih nama Lubis yang tersemat di akhir nama lelaki itu. Membuatnya yakin, jika Satria merupakan bagian dari masa kelam kejadian sekian abad yang lalu.

Keluarga Lubis merupakan keturunan dari makhluk Blogger, seperti raksasa yang besar dan tinggal di dunia Albiru.

Namun, karena ada Manusia yang serakah dan masuk ke dalam dunia Albiru. Serta menimbulkan masalah, membuat Manusia tersebut menanggung hukuman yang berat.

Manusia tersebut, menjadi bagian dari Blogger dan terdengar kabar angin. Bahwa Manusia tersebut telah melahirkan seorang anak lelaki.

Tentu saja, kisah ini menjadi misteri yang smapai saat ini. Belum di temukan keberanannya. Karena, para Blogger yang tidak akan ramah kepada siapapun juga.

"Dia mulai sadar?"

Terdengar suara seseorang tengah berbicara, Satria berusaha membuka matanya yang terasa sanagt berat. Dia ternyata masih hidup, untuk saat ini.

"Aku di mana?" gumam Satria dan memegangi kepalanya yang terasa berdenyut-denyut.

"Kamu di rumah kami, Nak. Saat itu, kamu hampir kehabisan darah."

Satria menatap ke arah yang berbicara, sontak saja matanya membulat sempurna dan hampir jatuh dari tempatnya.

Ketika, menatap sosok tinggi–besar yang kini tengah menatapnya heran.

"Makluk apakah, ini?" gumam Satria tidak percaya dnegan apa yang dilihat olehnya dan mengucek-ngucek matanya. Berharap, semuanya hanyalah halusinasi.

Brak

"Aku sudah katakan! Manusia tidak memiliki perasaan dan biarkan saja dia mati!" teriak salah seorang dari mereka.

"Tenanglah! Dia hanyalah anak Manusia!" balas yang kini kembali menatap ke arah Satria.

"Jangan takut, kami tidak akan memakanmu," terangnya, mencoba menenangkan Satria.

"Tidak ada kaum Blogger yang mau memakan danging Manusia kejam!" terang yang tengah duduk di kursi.

Ditempat itu ada tiga makhluk raksasa yang sama besarnya, satu lelaki dan dua wanita. Namun, yang satunya hanya diam dan memeprhatikan Satria yang tengah diletakan di atas ranjang milik mereka.

"Bob! Bisa kah, kamu berhenti!" teriak seorang Blogger wanita.

"Hey! Sis! Apa kamu lupa? Siapa yang memusnahkan seluruh Blogger? Selain Manusia!" teriak Blogger lelaki yang bernama Bob tersebut. Kepada Blogger wanita yang dia panggil Sis.

"Tidak semua Manusia seperti itu! Kamu tahu Dewi Hanura, tidak!"

"Karena, dia Dewi! Bukan Manusia!" balas Bob lagi.

"Bentuknya sama!" terang Sis, membantah ucapan Bob.

"Bisakah, kalian berhenti?" pinta Blogger wanita yang satunya yang sedari tadi diam memeprhatikan dan berjalan mendekati Satria.

"Aku tidak yakin, jika mahluk kecil dan lemah seperti ini bisa memusnahkan Blogger?" terangnya.

"Karena, waktu itu kamu belum lahir, Put! Lagia, kamu jangan tertipu dengan bentuknya. Mereka binatang buas yang mematikan!" balas Bob.

Namun, tidak dipedulikan oleh Blogger wanita yang bernama Put tersebut. Dia terus memperhatikan, Satria dengan seksama.

Mata biru yang di miliki Satria membuatnya sangat tertarik, awalnya dia tidak memiliki keinginan untuk mendekati Satria. Namun, setelah Satria terbangun dan matanya terbuka lebar. Barulah, dia melirik lelaki tersebut.

"Tolong, jangan makan aku," ucap Satria dengan suara yang pelan.

"Aku tidak akan kenyang, jika memakanmu," balas Put jujur apa adanya.

"Put! Jangan berpikir! Kamu akan ... ."

"Tidak Bu! Aku akan menjaganya, dan menjadikannya hewan peliharaan," terang Put dan membuat Bob yang merupakan ayahnya marah besar.

"Put! Dia makhluk berbahaya! Kamu bisa dibunuh olehnya!"

"Tenanglah, Yah! Dia sanagt kecil, apalagi keadaannya yang terluka," balas Put dan mengangkat tubuhn Satria yang terlihat sangat ringkih.

"Put!" teriak Bob. Namun, tidak diindahkan oleh Blogger tersebut.

"Dasar!" pekiknya lagi.

Put membawa Satria yang berada di atas telapak tanganya menuju ke luar rumah, dia tidak ingin mendengar ocehan ayahnya yang memuakan.

Put yakin, jika Satria tidak akan melakukan hal buruk. Karena, mata birunya yang menyiratkan sesautu tentang dunia Albiru.

"Apa kamu bisa berjalan kembali?" tanya Put dan mendapatkan anggukan kecil dari Satria.

"Maafkan apa yang kedua orang tuaku katakan, ya? Mereka begitu, karena ... ."

Put tidak bisa melanjutkan ucapannya, ingatan di masa kelam. Bagaikan mimpi buruk untuk seluruh keluarga Blogger. Mereka yang bisa selamat, hanya karena meminum ramuan khusus pengecil dan bersembunyi. Hingga, perang tersebut selesai.

"Kenapa? Apakah, ada manusia lain di sini?" tanya Satria penasaran. Setidaknya dia bisa tetap waras, jika bertemu dengan makhluk yang sama denganya.

"Kenapa? Apakah, kamu merasa kesepian?" Put malah berbalik bertanya dan membuat Satria tersneyum manis. Hal itu, membuat wajah Blogger tersebut memerah seketika.

Satria yang melihat perubahan warna di wajah Put pun menjadi takut dan bertanya, " kamu kenapa? Apa aku meyakitimu?"

Satria merasa cemas, kembali mendekati Put dan memengang tangan Blogger yang besar itu yang hampir sama besarnya dengan pondasi rumah.

"Aku ... zing," ujarnya dengan menutupi wajahnya.

"Apa itu, zing?" tanya Satria penasaran.

Episodes
1 Cheper 1
2 Cheper 2
3 Cheper 3
4 Cheper 4
5 Cheper 5
6 Cheper 6
7 Cheper 7
8 Cheper 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Promosi Novel Baru/Tinggalkan Komentar
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102
104 Chapter 103
105 Chapter 104
106 Chapter 105
107 Chapter 106
108 Chapter 107
109 Chapter 108
110 Chapter 109
111 Chapter 110
112 Chapter 111
113 Chapter 112
114 Chapter 113
115 Chapter 114
116 Chapter 115
117 Chapter 116
118 Chapter 117
119 Chapter 118
120 Chapter 119
121 Chapter 120
122 Chapter 121
123 Chapter 122
124 Chapter 123
125 Chapter 124
126 Chapter 125
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Cheper 1
2
Cheper 2
3
Cheper 3
4
Cheper 4
5
Cheper 5
6
Cheper 6
7
Cheper 7
8
Cheper 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Promosi Novel Baru/Tinggalkan Komentar
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102
104
Chapter 103
105
Chapter 104
106
Chapter 105
107
Chapter 106
108
Chapter 107
109
Chapter 108
110
Chapter 109
111
Chapter 110
112
Chapter 111
113
Chapter 112
114
Chapter 113
115
Chapter 114
116
Chapter 115
117
Chapter 116
118
Chapter 117
119
Chapter 118
120
Chapter 119
121
Chapter 120
122
Chapter 121
123
Chapter 122
124
Chapter 123
125
Chapter 124
126
Chapter 125

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!