Mata Pengantin Iblis
Saat ini langit terlihat sangat indah di mata Shanika, karena dipenuhi dengan awan putih dan sinar matahari yang sangat bersinar. Tidak hanya itu, Shanika juga dapat dengan jelas melihat burung yang sedang berterbangan, hingga tanpa sadar membuat dirinya tersenyum sendiri sambil mendengarkan musik cinta kesukaannya.
"Akhirnya hari ini tiba juga," ucap Shanika dengan perasaan lega sekaligus perasaan bebasnya, karena akhirnya ia dapat menyelesaikan masa sekolahnya yang sejak awal ia pikir kurang menyenangkan.
Shanika sendiri bukanlah tipe anak yang mudah bergaul di sekolah dan temannya sangat mudah untuk dihitung dengan jari-jemari, karena hal itu juga lah terkadang Shanika sering mendengar gosip tentang dirinya sendiri dari orang-orang yang ia tidak begitu kenal.
Beberapa menit setelah duduk santai menikmati pemandangan terakhir yang dapat ia lihat di gedung sekolahnya, Shanika pun bergegas untuk pulang ke rumahnya dan lagi-lagi ia mendengar perkataan orang-orang mengenai dirinya yang cukup tidak masuk akal, seperti dirinya yang suka memancing pria mendekatinya atau menyukainya.
"Abaikan saja, Shanika!" ucap Shanika kepada dirinya sendiri agar ia tidak memiliki pikiran buruk dan dapat terus menjaga hatinya untuk tetap tenang. Karena bagaimana pun juga, bagi Shanika mulai saat ini ia hanya akan berjalan di jalan yang terang dan penuh harapan untuk masa depannya.
Tapi, siapa sangka jalan Shanika yang terang dan penuh harapan mendadak menjadi sangat gelap dan harapan
untuk masa depannya seketika itu juga tertutup rapat “TIN!!!!” suara klakson membuat pendengaran Shanika sakit “BRAK!” dan secara tiba-tiba mobil besar menghantam mobil taksi yang saat ini sedang ia tumpangi, dengan begitu keras.
***
Beberapa jam setelah Shanika sadarkan dirinya dari pingsan, untuk pertama kalinya ia mendengar hal yang sangat tidak masuk akal melebihi hinaan dan makian teman-temannya di sekolah. “A-aku tidak akan bisa melihat lagi?” gumam Shanika dengan suara yang sangat bergetar.
“Shanika tenanglah,” ucap Ibu Shanika sambil mengusap punggung anaknya itu dengan sangat lembut dan penuh prihatin.
“A-apa itu benar?!” tanya Shanika dengan nada bicaranya yang sangat tinggi dan keras kepada Dokter yang saat ini masih berdiri depan dirinya.
Karena tidak mendengar jawaban apapun dari Dokter dihadapannya, Shanika pun segera melepas penutup matanya dengan paksa dan benar saja, ia sama sekali tidak bisa melihat apapun “Tenanglah! Untuk saat ini kami akan terus melakukan pemeriksaan dan mencari cara!” panik Dokter sambil berusaha menutupi mata Shanika yang
tidak bisa melihat, agar tidak mengalami iritasi yang lebih parah.
Shanika yang mendengar perkataan Dokter, mulai kehilangan akal sehatnya dan dengan penuh amarah, Shanika melempar semua barang yang ada didekatnya bahkan tanpa sangaja ia juga mendorong tubuh Ibunya yang ingin memeluknya “Cara katamu?! Saraf mataku rusak dan saat kecelakaan mataku kemasukan pecahan kaca!” bentak
Shanika.
“Menurutmu aku masih bisa melihat setelah semua ini?! Jangan pernah memberiku harapan palsu, Dokter!” sambung Shanika dengan nada bicaranya yang penuh emosi dan penuh penekanan yang sangat berapi-api.
Ibu Shanika yang mendengar perkataan anaknya itu pun hanya bisa menangis karena melihat kondisi anaknya, sedangkan Dokter yang melihat kondisi Shanika terus berusaha menenangkan Shanika agar tubuhnya tidak semakin terluka.
“Aaa… bagaimana ini?! Mataku!” tangis Shanika dengan perasaannya yang sangat kacau.
***
Setelah tragedi mengerikan itu, Shanika terus terdiam dan masih tidak menyangka dengan apa yang terjadi kepada dirinya. Hari demi hari ia lalui untuk pemeriksaan tanpa harapan sedikitpun, hingga akhirnya ia memberanikan dirinya untuk bicara kepada Ibu dan Ayahnya untuk segera menghentikan pengobatannya, karena ia berpikir kalau orang tuanya hanya akan menghabiskan uang tanpa ada hasil.
Ibu yang awalnya menentang perkataan Shanika akhirnya mengiyakan perkataan Shanika, saat melihat kondisi Shanika yang semakin terpuruk jika terus berada di Rumah Sakit. Sedangkan Shanika yang benar-benar sudah frustasi dan putus asa, hanya bisa mendengar suara isakan tangis Ibunya saat ia sudah pulang ke rumahnya sendiri.
Saat sedang merasa bosan, Shanika pun berusaha melangkahkan kakinya untuk pergi ke kamar loteng yang ada dirumahnya dan sesampainya di dalam kamar loteng itu, Shanika membuka jendela untuk merasakan udara malam yang sejuk.
“Sejak tidak bisa melihat, entah kenapa telingaku menjadi jauh lebih tajam!” ucap Shanika dengan senyuman tipis dan perasaan mirisnya.
Beberapa detik kemudian, entah kenapa tiba-tiba udara sejuk dihadapan Shanika berubah menjadi udara yang hangat dan Shanika pun mendengar suara wanita yang berbisik “Bagaimana dengan mataku?” yang seketika itu juga membuat Shanika merasa takut sekaligus bingung.
“Si-siapa? Siapa yang barusan bicara?!” tanya Shanika sambil melangkah mundur dan berusaha mempertajam pendengarannya.
“Aku akan memberikan mata ini untukmu dan kamu akan menjadi miliknya, menggantikan diriku.” Suara wanita misterius itu kembali terdengar secara samar ditelinga Shanika, yang saat itu juga membuat Shanika kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke lantai dalam posisi terlentang “Akh!” lenguh Eliza saat kepelanya terbentur lantai
dengan cukup kencang.
“Tidak perlu takut, karena semuanya akan menjadi lebih buruk lagi!” bisik wanita misterius itu lagi dengan suara yang terdengar semakin dekat dan detik itu juga, secara perlahan udara hangat disekitar tubuh Shanika mulai memasuki bola matanya “A-apa yang kamu lakukan?” ucap Shanika sambil terus berusaha menutupi matanya dengan kedua tangannya.
Secara cepat dan singkat, Shanika juga sempat merasa terintimidasi saat melihat bayangan wanita cantik di dalam kepalanya yang sedang berjalan mendekat ke arahnya. Hingga beberapa detik kemudian, saat Shanika berusaha menggerakkan tubuhnya, kesadarannya mulai menghilang dan membuatnya jatuh pingsan di dalam kamar loteng yang penuh debu itu.
BERSAMBUNG…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Putudina Nurhayanti
mampir
2023-09-12
1
Tetik Saputri
semangat kak
2023-06-22
1