Seperti terbangun dari mimpi buruk, Shanika terbangun dari tidurnya dan terduduk di atas tempat tidurnya dengan kedua bola matanya yang terbuka dengan sangat lebar. Nafas Shanika sangat terengah-engah, ia bahkan mengeluarkan cukup banyak keringat pada pelipisnya.
Hingga beberapa detik kemudian, Shanika mulai tersadar kalau saat ini ia dapat melihat kembali dengan sangat jelas “Ma-mataku… kembali?” gumam Shanika sambil melirikkan bola matanya ke segala arah.
“Tidak mungkin! Apa ini sungguh terjadi?!” sambung Shanika dengan nada bicaranya yang meninggi dan dengan penuh perasaan tidak yakin, Shanika mulai menatap kedua tangannya setelah itu menatap bayangan dirinya sendiri yang ada di dalam cermin.
Satu-satunya kata yang terlihat di dalam kepala Shanika hanyalah “Keajaiban!” hingga tidak lama kemudian, ia mendengar suara pintu kamarnya terbuka dan melihat kedatangan Ibunya yang sedang membawa sebaskom air es.
“Ibu,” ucap Shanika sambil menunjukkan senyuman bahagianya dihadapan Ibunya.
“Sha… matamu! Kamu bisa melihat?!” panik Ibunya Shanika yang seketika itu juga langsung bergegas meletakkan baskom air es di atas meja dan berlari untuk memeluk Shanika yang sedang menatapnya “Akh! Anakku! Bagaimana bisa? Syukurlah!” kata Ibu Shanika sambil memeluk dan menangis terharu dengan penuh rasa syukur.
***
Semua hal buruk terjadi hampir sekitar satu bulan. Mau itu pada saat kecelakaan, hilangnya pengelihatan, hingga kembalinya pengelihatan. Shanika benar-benar tidak habis pikir dan memutuskan kalau itu semua hanyalah pengalaman buruknya yang tidak boleh terulang lagi. Tapi, ada satu hal yang mengganjal di dalam
hatinya.
Shanika pun menaiki kamar lotengnya lagi dan menatap ruangan penuh debu itu dengan sangat teliti sambil bergumam “Sebelum jatuh pingsan, siapa wanita yang bicara kepadaku?” dengan ekspresi bingungnya, karena Shanika yakin kalau saat itu ia sedang seorang diri.
“Hantu atau Dewa?” gumam Shanika lagi sambil berusaha memutar otaknya dengan sangat serius.
“Ah, sudahlah! Yang penting aku bisa kembali melihat… Mau yang memberikan mata ini adalah Iblis sekalipun, aku akan tetap merasa bersyukur!” sambung Shanika lagi seakan sedang bicara kepada dirinya sendiri dengan perasaan senangnya.
Dan tanpa mau mengambil pusing dan membuang-buang waktunya lagi, Shanika kembali melangkahkan kakinya untuk keluar dari dalam kamar loteng dan lanjut beberes pakaiannya yang akan ia bawa ke Apartement bersama dengan Ibunya.
Keesokan harinya, setelah semua barang bawaan Shanika tertata rapi di dalam bagasi mobil, dengan raut wajahnya yang ceria Shanika bergegas mendatangi Ayahnya dan berkata “Padahal kos-kosan yang biasa saja aku sudah sangat senang, kenapa Ayah membelikan aku Apartement di dekat Kampus!” dengan nada bicaranya yang sangat manis.
“Anggap saja Apartemen itu hadiah untukmu, karena sudah berhasil melalui hal buruk,” balas Ayahnya Shanika sambil mengusap kepala Syanika dengan sangat lembut dan penuh perhatian.
“Haha, baiklah!” ucap Shanika sambil menganggukkan kepalanya.
Dapat dengan jelas Shanika melihat ekspresi bahagia dari wajah Ayah dan Ibunya, yang seketika itu juga membuat dirinya kembali merasa bersyukur karena bisa kembali melihat kedua orang tuanya tersenyum ceria.
“Karena sudah pindah tinggal di sana sendirian, kamu harus tetap rajin belajar! Mengerti, kan?” pinta Ibunya Shanika sambil membukakan pintu mobil untuk anaknya itu.
“Jangan khawatir! Ibu kan tahu sendiri kalau aku ingin mengambil alih bisnis Ayah!” balas Shanika yang lagi-lagi berhasil membuat kedua orang tuanya tertawa dengan penuh rasa bahagia.
“Senangnya bisa melihatmu kembali ceria, Shanika.” Gumam Ibunya Shanika saat melihat anaknya mulai memasuki mobil, setelah itu melambaikan tangannya dengan sangat ceria ke arahnya.
Tidak lama kemudian, Ayah Shanika pun berpamitan kepada Ibunya Shanika untuk mengantar Shanika ke Apartementnya yang ada di dekat Kampus. Setelah itu Ayah pun bergegas menyalakan mesin mobil dan mengendarai mobilnya dengan penuh kewaspadaan.
Bagi Shanika saat ini semua hal berjalan sangat lancar, ia bahkan merasa tidak ada rintangan yang bisa menghalanginya lagi dan dengan santainya Shanika mulai menyalakan radio di dalam mobil Ayahnya untuk mendengarkan lagu.
Tapi, sebelum Shanika berhasil menyalakan radio mobil. Detik itu juga, tiba-tiba ia melihat wanita berpakaian serba putih sedang berdiam diri di depan mobil yang Ayahnya kendarai “Awas!” teriak Shanika, yang seketika itu juga membuat Ayahnya menginjak rem secara mendadak.
“Kenapa?! Ada apa?!” panik Ayahnya Shanika dengan wajah pucatnya sambil menolehkan kepalanya ke arah Shanika yang duduk di sebelahnya.
“Tadi!” perkataan Shanika pun terputus, karena saat ia kembali melihat ke depan mobil Ayahnya wanita yang memakai pakaian serba putih itu sudah menghilang entah kemana “Kamu lihat apa?!” tanya Ayah Shanika lagi dengan tatapan lekatnya.
“Tadi ada wanita di tengah jalan! Ayah tidak menabraknya, kan?” balas Shanika sambil membalas tatapan Ayahnya dengan tatapan takutnya.
Ayah Shanika yang ikut merasa takut itu pun langsung bergegas keluar dari dalam mobilnya untuk memeriksa mobil hingga jalanan yang ia laluinya aman “Tidak ada apapun, kamu pasti salah lihat.” Ucap Ayahnya Shanika sambil memasuki mobilnya kembali.
“Tapi, tadi… jelas sekali ada wanita!” sebelum Shanika menyelesaikan perkataannya, dengan cepat Ayahnya kembali berkata “Sudah, cukup! Kamu tidur saja deh,” dengan perasaan tidak nyamannya, yang seketika itu juga membuat Shanika mau tidak mau harus menahan perkataannya dan rasa penasarannya.
***
Sedangkan di sisi lain, ada seorang pria yang paling disegani karena kekayaan dan wibawanya bernama Xyan. Sejak lahir ia sudah terlihat sangat tampan dan penuh karisma. Tapi, dari semua kesempurnaannya Xyan memiliki latar belakang yang menyeramkan, karena ia berasal dari keluarga yang memiliki darah keturunan Sang
Iblis yang hidup di dunia kegelapan.
Puluhan tahun yang lalu, karena kesalahan yang Xyan lakukan saat masih kecil Ibunya yang merupakan seorang manusia harus meninggal dunia dan sejak saat itu Ibunya yang sangat mencintai alam kegelapan karena sang Iblis, memutuskan untuk memberikan matanya kepada pengantin anaknya dan karena hal itu juga lah Xyan tidak bisa asal menikahi wanita yang ia mau hingga saat ini.
Sekitar lima belas tahun yang lalu, akhirnya Xyan berhasil menemukan manusia yang memiliki mata pengantin dari Ibunya lagi. Tapi, belum lama ini wanita itu ditemukan sudah meninggal dunia karena melakukan bunuh diri.
“Sial!” ucap Xyan dengan perasaan kesalnya.
“Maafkan saya, Tuan.” Ucap bawahan setia Xyan yang bernama Gavin sambil menundukkan kepalanya dengan penuh rasa menyesal.
“Sudah aku bilang, seharusnya kamu terus mengawasinya dengan benar!” balas Xyan dengan tatapan marahnya yang sangat tajam kepada Gavin.
“Sekali lagi saya minta maaf, Tuan!” panik Gavin sambil bertekuk lutut dihadapan Xyan yang saat ini masih berdiri menghadap ke arah mayat wanita yang sudah sangat pucat dan dingin.
“Seperti yang anda tahu, setiap manusia memiliki cara menyelesaikan masalah yang berbeda-beda! Sepertinya wanita ini tidak mau menerima kenyataan kalau ia adalah pengantin anda,” sambung Gavin dengan panjang lebar sambil terus berusaha menahan rasa takutnya yang meluap-luap.
Xyan yang mendengar perkataan Gavin itu pun merasa kalau perkataan Gavin sangatlah masuk akal, ia bahkan sampai berpikir “Lagipula wanita tidak waras mana yang ingin menikahi manusia setengah Iblis yang penuh kutukan sepertiku ini!” dengan perasaan pasrahnya, karena sudah kesekian kalinya wanita pilihan mata Ibunya harus mati secara tragis.
Xyan yang sudah muak itu pun segera membalik tubuhnya untuk melangkah pergi. Tapi, tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang ganjal dan dengan cepat kembali membalik tubuhnya untuk memeriksa mata dari mayat wanita yang ada didekatnya itu.
“Tidak ada!” ucap Xyan saat ia memastikan kalau mata pengantin pemberian Ibunya benar-benar tidak ada pada mayat wanita itu “Seharusnya mata pengantin itu tetap ada pada jenazah, sampai jenazah selesai di kremasi!” pikir Xyan dengan perasaan bingungnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
$uRa
salam..baca ahh
2023-06-24
1