Gavin yang mendengar perkataan Tuannya itu pun juga segera memeriksa mata jenazah yang ada dihadapannya, yang seketika itu juga membuatnya ikut merasa kebingungan “Benar! Bagaimana hal ini bisa terjadi?” ucap Gavin dengan wajah polosnya.
Xyan yang benar-benar sudah sangat kesal dan kehilangan kesabarannya, detik itu juga menghela nafasnya dengan sangat kasar dan memerintahkan Gavin untuk segera mengkremasi jenazah wanita yang berada dihadapannya itu “Sa-saya mengerti, Tuan!” balas Gavin dengan reflek dan sangat patuh sambil menundukkan kepalanya.
Tanpa berlama-lama lagi, Xyan pun kembali membalik tubuhnya dan melangkah pergi dari kamar mayat yang sangat dingin itu dengan ekspresi kesalnya “Sebelum arwahnya pergi ke akhirat… ia pasti memindahkan mata pengantinnya kepada orang lain!” pikir Xyan dengan wajah seriusnya sambil terus melangkahkan kakinya untuk
mendekati mobil mewahnya.
Saat Xyan sudah duduk dibangku kemudi mobil mewahnya, dengan kasar ia memukul stir mobil yang ada dihadapannya sambil berkata “Sial! Wanita itu benar-benar sudah menguras kesabaranku!” dengan perasaan yang sangat frustasi.
“Hah… padahal aku sudah sangat baik dan memberikan harta yang selama ini ia inginkan!” gerutu Xyan sambil menyenderkan kepalanya ke belakang “Dasar tidak tahu terima kasih!” sambung Xyan sambil menyalakan mesin mobilnya dan segera mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh.
Jujur saya, sejak mengetahui kalau ia harus menikahi wanita pilihan Ibunya melalui mata pengantin Ibunya sendiri, Xyan sudah kehilangan minat untuk menikah apalagi memiliki keturunan, karena seperti yang ia tahu wanita yang dipilih oleh Ibunya akan terus mengalami kesialan tanpa akhir.
Xyan bahkan sudah terlalu malas untuk menghitung, berapa banyak wanita pilihan mata pengantin Ibunya yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Beberapa menit kemudian, Xyan yang ingin menghilangkan rasa penat akhirnya memutuskan untuk pergi ke salah satu Club mewah untuk minum bersama para wanita kenalannnya. Bagi Xyan, daripada harus memikirkan calon pengantin pilihan Ibunya lebih baik ia bersenang-senang dengan wanita yang sama sekali tidak ada kaitan dengan dirinya.
Dipenuhi dengan lampu berwarna-warni yang berkelap-kelip dan musik yang terdengar sangat kencang, secara satu per satu wanita cantik menyapa dan menggoda Xyan dengan pakaian terbuka mereka.
Hingga akhirnya ada seorang wanita merangkul lengan kiri Xyan dengan sangat berani, sambil berkata “Tuan! Senang bisa melihat anda disini lagi!” dengan senyuman menggodanya, yang seketika itu juga membuat Xyan ikut tersenyum dan mengikuti langkah wanita itu untuk memasuki ruang VVIP yang sudah disiapkan khusus untuk
dirinya.
Tidak hanya satu wanita, ada tiga wanita lagi yang datang untuk menghibur Xyan dan beberapa detik kemudian, salah satu wanita mulai bertanya “Saya dengar Tuan memiliki banyak gedung mewah! Apa itu benar?” dengan tatapan kagumnya sambil menuangkan minuman beralkohol ke dalam gelas milik Xyan secara perlahan.
“Jika benar, kamu mau satu?” balas Xyan dengan nada dan tatapan santainya yang selalu berhasil memikat siapapun.
“Haha! Tuan pasti bercanda!” ucap wanita dihadapan Xyan itu dengan tawanya yang malu-malu.
Xyan yang selesai menggoda para wanita didekatnya itu pun langsung meneguk minuman yang ada di dalam gelasnya. Tapi, dalam seketika moodnya berubah saat mendengar perkataan salah satu wanita yang ada didekatnya.
“Saya dengar… di salah satu gedung mewah milik anda pernah ditemukan mayat pria yang kurus kering karena kehabisan darah. Apa rumor itu benar?” tanya salah satu wanita dengan tatapan lekatnya kepada Xyan, yang saat itu juga membuat beberapa wanita yang lain ikut merasa penasaran.
“Ya… hal itu terjadi, karena ada Iblis haus darah yang sudah lama tinggal disana,” balas Xyan dengan tatapan serusnya, yang detik itu juga membuat semua wanita dihadapannya terkejut dan memasang ekspresi takut mereka.
“Haha! Aku hanya bercanda! Kalian ini terlalu banyak menonton film fantasi!” sambung Xyan sambil bergegas bangkit dari duduknya dan merapikan pakaiannya.
“T-tuan sangat lucu! Haha, tentu saja anda hanya bercanda!” balas salah satu wanita dengan tawa canggungnya yang disusul juga dengan tawa wanita yang lainnya.
Karena merasa kalau moodnya sudah hancur, tanpa banyak bicara lagi Xyan bergegas pergi dari Club mewah itu walaupun ia baru saja datang dan belum menghabiskan minumannya yang mahal “Ah, kenapa hariku hari ini sangat kacau?” gerutu Xyan sebelum ia memasuki mobil mewahnya.
***
Sekitar dua puluh menit kemudian, Xyan pun sampai di salah satu Apartement miliknya untuk istirahat. Tapi, sebelum ia melangkah memasuki lift tiba-tiba seorang penjaga keamanan berjalan mendekatinya dan berkata “Tuan, hari ini mungkin anda akan mengalami gangguan kecil dari kamar yang ada dibawah anda,” dengan nada
bicaranya yang terdengar sangat gugup.
“Kenapa begitu?” balas Xyan dengan tatapan tajamnya.
“Ka-karena hari ini ada yang pindahan ke kamar Apartement itu… Te-tenang saja, Tuan! Nona itu sudah berjanji kalau ia tidak akan berisik dan akan merapikan barangnya dengan sangat… lembut!” kata penjaga keamanan dihadapan Xyan itu dengan sangat bertele-tele karena perasaan gugupnya kepada Xyan.
“Ya-ya! Aku mengerti,” balas Xyan lagi dengan ekspresi tidak pedulinya, sambil mengibaskan tangan kirinya dan melangkahkan kakinya dengan cepat ke dalam lift yang pintunya sudah terbuka.
“Selamat istirahat, Tuan!” ucap petugas keamanan itu lagi sambil menundukkan kepalanya dihadapan Xyan, sebelum pintu lift tertutup.
Sesampainya di dalam kamar Apartemennya, Xyan pun mengganti pakaiannya dan bersiap untuk tidur. Tapi, saat Xyan mulai menutup matanya, kedua telinganya mulai menajam dan mendengar suara-suara plastik yang sangat mengganggu “Akh! Sial!” keluh Xyan sambil terbangun dari tidurnya lagi dengan sangat kasar.
***
Keesokan harinya, tidak seperti Xyan yang menghabiskan harinya dengan penuh kemarahan. Di sisi lain, Shanika terlihat sangat menikmati kehidupan barunya dan dengan perasaan senangnya, Shanika membawa kantung plastik besar yang berisikan sampah dari dalam lift Apartementnya.
“Ting!” saat pintu lift terbuka, dengan langkahnya yang santai dan ringan Shanika berjalan keluar. Tapi, tiba-tiba seorang petugas keamanan menghampirinya “Pagi Nona!” sapanya dengan senyuman yang sangat ramah.
“Ya, pagi!” balas Shanika dengan reflek, sambil berusaha menunjukkan keramahannya juga.
“Apa semalaman ini anda terus merapikan barang anda tanpa berhenti?” tanya petugas keamanan itu dengan nada bicaranya yang terdengar agak ragu “Ya… benar! Karena aku sedang sangat bersemangat!” jawab Shanika tanpa perasaan curiga sedikitpun.
Petugas keamanan yang mendengar perkataan Shanika itu pun, langsung mengalihkan pandangannya dan menganggukkan kepalanya yang seketika itu juga membuat Shanika kebingungan dan bertanya “Memangnya ada apa ya?” dengan tatapan lekatnya.
Petugas keamanan itu pun memberitahu Shanika kalau pemilik kamar Apartemen di atas kamar Shanika membuat keluhan kalau ia keberisikan dan merasa sangat terganggu, yang seketika itu juga membuat Shanika semakin kebingungan “Padahal aku sudah sangat pelan, aku juga tidak memukul tembok atau menata barang-barang yang
berat! Apa-apaan ini? Apa aku sangat mengganggu?” ucap Shanika dengan perasaan kecewanya.
“Tidak Nona, bukan begitu… hanya saja, pria itu memang sangat sensitif! Karena itu, ada banyak orang yang tidak betah tinggal dibawah kamarnya,” balas petugas keamanan itu dengan ekspresi julidnya.
Shanika yang mendengar perkataan petugas keamanan itu pun hanya bisa menahan tawanya, setelah itu bergegas melanjutkan langkah kakinya untuk membuang sampah miliknya. Tapi, pada saat Shanika akan melewati pintu masuk gedung, saat itu juga ia menubruk seorang pria bertubuh tinggi dan atletis.
“Maafkan saya!” kata Shanika tanpa melihat wajah pria yang ia tubruk, karena Shanika harus menahan plastik besar bawaannya agar tidak jatuh.
Shanika pun bergegas melanjutkan langkah kakinya lagi. Tapi, tidak sesuai dugaannya. Pria yang ditubruk olehnya itu segera menarik tangan kanannya dengan sangat kasar, yang seketika itu juga membuat mata mereka berdua saling bertatapan.
“Kamu!” ucap pria dihadapan Shanika dengan tatapan lekatnya, yang bukan lain adalah Xyan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
cupa
apartemen kelas 3 ya.. 😁😁 kedengeran keluar
2023-09-29
0
$uRa
Sampai tamatkah??🤔🤔🤗🤗😁
2023-06-24
1