Indigo Life Partner
Sejuknya udara di siang hari yang tampak mendung, mentari yang biasanya juga berada tepat di atas kepal, akan tetapi langit seakan tidak ingin menurunkan hujan di siang ini. Menyebabkan awan berwarna kelabu membuat seorang wanita berparas cantik yang tengah duduk melamun di balkon kamar, sambil menatap awan yang seakan mewakili hatinya yang sedang gundah.
Ya, dia adalah Alana Alexandra. Anak semata wayang dari nyonya Raisa dan tuan Alexandra yang biasa di sapa tuan Alex. Gadis dengan postur tubuh ideal apalagi di tambah lekukan indah di tubuhnya membuat kaum pria yang melihatnya seakan tergoda ingin mendekat.
Namun sayangnya, Alana bukan tipe wanita yang suka berinteraksi dengan lawan jenis atau bahkan sesamanya. Setelah lulus kuliah dia tampak jauh dari teman-temannya yang memang memutuskan untuk ikut orang tua mereka yang ada di luar negeri.
Alana sendiri adalah gadis pendiam dia bahkan tidak akan bicara dengan orang asing ketika tidak di tanya. Itu semua bukan semata-mata dia ingin menjauh, akan tetapi memang itulah tujuannya yang malah ingin membantu mereka yang tak kasat mata. Bahkan ini masih menjadi rahasia Alana dan teman-temannya tak ada yang mengetahui mengenai penglihatan mata batin Alana ini. Hanya kedua orang tuanya saja yang tahu.
Bisa di bilang kalau Alana itu salah satu dari beberapa orang yang bisa melihat apa yang orang lain tidak lihat, yaitu makhluk tak kasat mata. Kalau di suruh memilih, Alana juga tidak ingin menjadi seperti ini. Ada kalanya dia lelah dan tak peduli dengan mereka yang meminta bantuan padanya. Tapi pada akhirnya Alana juga akan menolongnya. Penglihatan ini di sebut mata batin.
Ya, mata batin Alana terbuka karena memang itu sudah menjadi garis keturunan dari leluhurnya. Dia hanya bisa pasrah dan menerima apa yang telah menjadi kelebihannya itu. Mungkin orang lain bilang itu bukanlah Anugrah tapi bagi Dila itu adalah musibah. Hingga sampai akhirnya dia sadar dan memilih berdamai dengan keadaan. Membantu mereka makhluk tak kasat mata yang biasa kita sebut hantu. Jangan lupakan sebuah jimat antik turun temurun dari leluhurnya ,kini telah menjadi miliknya.
Bahkan hari ini, di siang yang tampak mendung ini ternyata Alana telah menjalankan beberapa misinya untuk menumpas iblis jahat yang memang perlu di musnahkan. Dia bahagia bisa melakukannya, akan tetapi siapa sangka kalau hatinya sekarang sedang merasa gelisah?
Ya, Alana saat ini sedang merasa gundah gulana. Pasalnya dia akan di jodohkan oleh kedua orang tuanya, bahkan dengan orang yang tidak dia cintai bahkan tidak dia kenal sama sekali.
Alana mendengus lalu berkata, "Ish, kenapa harus seperti ini sih? Kenapa juga aku harus menikah dengan pria yang bahkan tidak aku kenal sama sekali!!"
Namun saat dia sedang sibuk menggerutu mengenai perjodohan yang akan terjadi itu, tiba-tiba,,,,
Ceklek
Terdengar suara pintu terbuka, akan tetapi Alana sama sekali tidak menghiraukannya. Alana tampak acuh, karena dia yakin tidak akan ada hantu ataupun iblis yang berani mendekatinya, selama Alana memakai jimat itu bersamanya.
Jimat turun temurun yang awalnya milik leluhur Alana itu, berbentuk seperti diamond kecil dengan corak kemerahan. Alana yang memang tidak ingin kehilangan jimat yang sangat berharga itu, akhirnya dia memutuskan untuk mendesain jimat itu menjadi sebuah kalung yang bisa dia pakai dan bawa kemanapun.
Ada sebuah fakta yang memang sudah di tetapkan oleh leluhur dari Alana. Bahwa nantinya akan ada anak lahir dengan indra keenam atau mata batin yang sudah terbuka sepenuhnya ,anak itu akan lahir dari keturunan ke 4 dari leluhur Alana. Dan benar adanya jika Alana yang menjadi orang terpilih untuk memiliki jimat itu.
"Apa nanti aku akan menikah dengan orang yang sama sepertiku? Tapi apa itu mungkin? Di zaman modern seperti sekarang mana ada yang memiliki mata batin sepertiku yang terbuka? Haish, menyebalkan sekali!!!" Ucap Alana geram dengan pemikirannya sendiri sembari mengacak-acak rambutnya karena frustasi.
"Kenapa juga harus menikah secepat ini? Aku bahkan belum siap!!" Gumam Alana.
"Kau harus siap nak!"
Degg,,,
Alana tersentak mendengar ucapan mamanya yang tiba-tiba itu. Ternyata tadi yang membuka dan masuk ke dalam kamar Alana adalah mamanya.
Alana menoleh ke sumber suara, "Mama? Sejak kapan mama di sini?" Tanya Alana dengan mengernyitkan alisnya. Dia terkejut ketika mengetahui mamanya tiba-tiba ada di kamarnya.
Perlahan mama Dilra yang tidak lain adalah mama dari Alana, berjalan mendekat dan duduk di sisi ranjang Alana , "Mama akan ceritakan ke kamu!" Katanya.
"Cerita apa ma?" Tanya Alana penasaran.
"Apa kamu sebelumnya pernah bertemu dengan anak sahabat papamu yang akan di jodohkan denganmu?!" Tanya mama Dilra pada anaknya itu.
Alana tampak menghela nafasnya dan menjawab, "Mama tau sendiri kan, kalau Alana itu jarang banget deket sama laki-laki?! Bahkan mereka aja takut sama aku!" Alana tampak menunduk ketika mengucapkan kalimat di akhir ucapannya itu.
Mama Dilra mengusap kepala Alana dan berkata, "Justru itu kamu harus segera menikah nak!"
Alana yang menunduk itu pun langsung menatap mamanya seakan ingin menolak perjodohan yang di lakukan ini, "Ma! Aku ini masih muda, aku ingin menikmati masa mudaku! Lihatlah wanita di luar sana yang masih berpacaran!! Sedangkan aku? Kenapa aku tiba-tiba langsung menikah?!" Protes Alana.
"Justru menikah itu lebih baik nak! Itu akan menjauhkan kamu dari fitnah! Kalau mau pacaran ya kan nanti bisa habis nikah!" Ujar mama Dilra menenangkan anaknya yang tampak protes dengan perjodohan yang telah di sepakati kedua keluarga.
Namun nyatanya Alana malah menanggapi ucapan mamanya itu dengan kepolosannya. Dia bahkan terkejut mendengar penuturan mamanya itu, "Apa? Memangnya boleh pacaran kalau udah punya suami?!" Tanyanya dengan polos.
Sang mama terlihat memijat pelipisnya sembari menjawab ucapan Alana yang memang terkesan polos, "Maksud mama itu, kamu pacaran sama suami kamu!" Jelasnya.
Alana menghela nafas jengah, "Huftt, mama gimana sih?" Wajah Alana kini tampak seperti orang yang tengah kecewa akan sesuatu. Sedangkan mamanya justru bingung dengan jawaban anak semata wayangnya itu.
"Kok gitu sih jawabnya?" Tanya mama Dilra.
"Ya aku kira boleh pacaran meski udah punya suami!" Kata Alana tanpa dosa. Mama Dilra yang mendengarnya mencubit gemas hidung Alana, karena di rasa anaknya itu sangat menggemaskan.
Alana meringis, "Aw, sakit ma" katanya sembari memegang hidungnya yang sedikit memerah.
"Lagian kamu aneh-aneh aja sih nak! Mana boleh pacaran sama pria lain setelah kamu menikah dan punya suami?!" Kata mama Dilra sambil mengusap lembut rambut Alana.
"Iya iya, lagian mana Alana tahu kalau nggak boleh, Alana kan belum pernah ngerasain punya suami!" Jawab Alana masih saja bersikap polos pada mamanya itu.
"Maka dari itu lebih baik kamu menikah dan merasakan suka duka dalam berumah tangga nanti bersama suami kamu!" Mama Dilra menasehati anaknya itu.
Namun tampaknya Alana bersikeras menolak permintaan mamanya itu, karena memang dia belum siap untuk menikah.
"Tapi, Ma! Alana benar-benar belum siap untuk menikah dan memiliki suami!"
"Kamu harus bisa meyakinkan diri kamu sendiri untuk menikah, Alana! Dan ingatlah kalau pernikahan kamu akan dilaksanakan 1 minggu lagi!" Ucap mama Dilra tak dapat di ganggu gugat lagi.
Alana yang mendengar ucapan mamanya itu pun menghela nafas kasar, "Ya udah deh, mending sekarang mama keluar aja! Alana ngantuk, mau tidur!" Ucap Alana yang tentunya hanya ingin mengusir mamanya itu dengan cara halus.
Melihat anaknya yang langsung merebahkan tubuh di kasur. Mama Dilra pun tersenyum sendu sembari menatap anaknya yang sudah mulai menyelimuti dirinya dengan selimut.
"Kalau begitu tidurlah nak, mama akan keluar." Ucap mama Dilra yang setelahnya berjalan keluar dari kamar Alana.
Alana yang memang sebenarnya belum ingin tidur pun, masih terjaga dengan memandangi lampu yang ada di meja kecil dekat ranjangnya. Alana masih terus terbayang-bayang akan acara pernikahan yang akan dia lakukan 1 minggu lagi.
Alana seperti memiliki sebuah firasat yang mengatakan akan adanya hal buruk yang terjadi pada pernikahan ini nanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
2023-07-15
1
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
2023-07-15
6
Anonymous
baru hadir kak
2023-06-19
0