"Biar gue tunjukin sama lo siapa di sini yang bodoh!" Kata Romeo dengan menarik Alana untuk ikut bersamanya.
"Lo apa-apaan sih lepasin gue atau gue bakal teriak!" Ancam Alana yang sudah mulai menjauh dari pohon itu karena di tarik oleh Romeo.
"Teriak saja, lagi pula mereka yang ada di sini nggak bakal ada yang berani deket sama gue!" Kata Romeo dengan tersenyum menyeringai.
Alana heran dengan ucapan Romeo barusan, dia bingung kenapa sampai tidak ada yang berani mendekati pria yang tengah menarik paksa dirinya itu.
"Memangnya kenapa mereka nggak berani deket sama lo?" Tanya Alana sembari berusaha keras untuk melepaskan diri dari cengkeraman Romeo.
"Itu karena mereka takut gue jadiin tumbal!!" Jawabnya.
Deg,,,
Mendengar jawaban Romeo, Alana terkejut. Dia tidak menyangka kalau masih manusia yang menumbalkan sesamanya. Dan entah kenapa Alana juga langsung saja percaya dengan apa yang di katakan oleh Romeo.
"Dasar gila!! Lepasin gue!!" Berontak Alana.
"Ya, gue memang gila! Dan gue bakal tunjukin sama lo betapa gilanya gue!" Kata Romeo dengan tersenyum mengerikan.
"Tolong!" Teriak Alana, namun memang benar tidak ada yang menolongnya. Atau mungkin mereka tidak mendengar Alana. Karena memang mereka sudah semakin jauh dari pohon rindang itu.
"Diam!!" Bentak Romeo sembari mencengkeram lebih kasar lagi pergelangan tangan Alana.
"Akh sakit bodoh!!" Ucap Alana kesakitan sampai akhirnya Alana secara spontan langsung menendang kel*min pria itu ,"Akh!!" hingga Romeo merintih kesakitan.
Melihat peluang untuk kabur, Alana segera berlari menuju mansion nya. Saat Alana sampai di mansion dia langsung masuk dan menutup pintunya dengan kasar.
Gubrakk,,,
"Haish dasar pria gila! Aduh tangan gue sampai sakit begini!" Gerutu Alana sembari memegang pergelangan tangannya yang sakit.
"Dari mana?" Terdengar sebuah suara dari belakang Alana yang memang tadi Alana masih pada posisi di menghadap pintu.
Alana berbalik untuk memastikan siapa yang berbicara padanya itu, "Eh? Lo kok ada di sini?!" Ujar Alana terkejut dan juga heran melihat suaminya ada di mansion.
"Memangnya gue harus kemana lagi? Ini gue mansion gue!" Kata Axel dengan datar.
Alana yang mendengarnya memutar bola mata malasnya, "Gue udah tahu kalau ini juga mansion lo! Maksud gue kenapa lo ada di sini? Bukannya tadi lo berangkat ke perusahaan?" Tanya Alana.
"Buat apa lama-lama di perusahaan, gue lebih nyaman di mansion!" Ucap Axel dengan wajah datarnya.
Alana menghela nafas dengan sikap datar Axel padanya, tapi dia tidak terlalu memperdulikan itu, "Terserah lo aja deh!" Ujarnya yang kemudian berjalan pergi begitu saja.
Akan tetapi langkahnya terhenti ketika Axel menghalangi jalannya dengan memegang tangan Alana. Hal itu membuat Alana kembali merintih kesakitan, karena tak sengaja yang di pegang oleh Axel adalah tangan yang masih sakit tadi.
"Akh sstt!" Rintih Alana.
Axel yang melihat Alana merintih seperti itu pun langsung melihat ke arah pergelangan tangan Alana.
"Siapa?" Tanya Axel tiba-tiba.
"Hah? Apanya?" Alana bingung dengan pertanyaan Axel yang tiba-tiba itu. Axel juga tidak menjawab dan hanya memberikan kode mata saja dengan menatap sekilas pergelangan tangan Alana yang memerah.
Alana mengerutkan kening, lalu menjawab, "Oh, ini tadi ada orang gila yang narik tangan gue!"
"Cowok?" Tanya Axel singkat dan tentunya dengan sikap dinginnya.
Alana kembali mengerutkan kening, "Lo kenapa sih? Biasa aja kali!" Ucap Alana sembari menarik tangannya dari genggaman Axel, "Udah gue mau mandi dulu! Lo jangan masuk ke kamar!" Perintah Alana yang tidak dapat di ganggu gugat. Lalu pergi meninggalkan Axel begitu saja.
"Siapa yang udah lakuin ini sama lo?" Batin Axel sembari menatap Alana yang berjalan menuju kamar.
*****
Beberapa saat kemudian, tepatnya setelah Alana selesai mandi. Dia keluar dari kamar mandi hanya dengan memakai handuk yang tidak terlalu besar, karena dia lupa membawa kimononya.
"Aaaa!!" Teriak Alana saat melihat seorang pria tengah berbaring di atas ranjang dengan memakai earphone di telinganya. Ya, dia yang tidak lain adalah Axel. Tengah berbaring sembari menutup matanya.
Axel yang memakai earphone sampai mendengar suara teriakan Alana yang keras itu. Sontak saja Axel langsung membuka matanya tanpa bergerak sedikit pun dari tempatnya.
Tampaknya kini bukan Alana saja yang terkejut, melainkan Axel juga. Karena melihat Alana yang hanya memakai handuk kecil untuk menutupi tubuhnya. Sehingga membuat siapa saja yang melihatnya akan terpana dengan kemolekan tubuhnya.
Axel menelan saliva nya kasar melihat itu. Tapi dia masih bersikap cool di depan Alana.
"Lo ngapain di sini?!" Teriak Alana yang berhasil membuat lamunan Axel terbuyarkan.
"Ini kamar gue juga!" Jawab Axel dengan sedikit menutupi rasa terkejutnya tadi.
"Iya gue tahu ini juga kamar lo! Tapi tadi gue kan udah bilang jangan masuk ke kamar dulu!!" Kesal Alana masih dengan nada berteriak.
"Apa salahnya berada di kamar sendiri? Lagi pula lo juga istri gue! Bahkan kalaupun gue ikut masuk ke kamar mandi tadi nggak akan ada yang melarangnya!" Jawab Axel dengan seenaknya.
"Hufftt!!" Setelah menghembuskan nafasnya dengan kasar. Lalu kemudian berkata, "Cepat keluar sekarang!"
"Gue nggak mau!" Jawab Axel dengan santai dan malah kembali menutup matanya. Ya, tentu saja dia tidak ingin sampai menambah hasratnya dengan terus menerus melihat Alana yang seperti itu.
"Oke kalau lo nggak mau keluar biar gue aja yang keluar!" Alana yang kesal pun langsung berjalan menuju ke arah pintu kamar dan membukanya.
Ceklekk,,,
Saat mendengar pintu terbuka, Axel langsung kembali membuka matanya tanpa melihat Alana.
"Tunggu kenapa jadi gue yang keluar kamar sih? Mana gue cuma pakai handuk doang lagi!" Batin Alana yang baru sadar dan merutuki kebodohannya. Alana yang berada di ambang pintu pun berbalik dan berteriak,
"AXEL!!!"
"Hm?" Jawab Axel dengan menutup matanya kembali karena tahu Alana akan berjalan ke arahnya.
Benar saja Alana berjalan mendekat ke arah Axel dengan geram, "Keluar nggak!" Kata Alana memerintahkan Axel untuk segera keluar kamar.
"Tidak!" Jawab singkat Axel masih setia dengan menutup matanya.
Alana yang sudah tidak sabar pun mulai menarik Axel supaya dia segera keluar dari kamar.
"Hey apa yang lo lakuin?" Tanya Axel yang di tarik Alana. Axel pasrah di tarik oleh Alana, namun ternyata Alana masih kewalahan untuk menarik Axel pergi dari ranjang.
Sampai akhirnya terjadi adegan Alana yang menarik Axel dengan kuat, hingga Axel tak sengaja justru menarik balik tangan Alana yang sempat menariknya tadi. Sampai pada akhirnya Alana tidak bisa menjaga keseimbangannya sendiri dan jatuh tepat di atas tubuh Axel.
Brukk,,,
Mata mereka saling beradu menatap satu sama lain. Mereka juga tidak menyadari kalau jantung mereka berdua berdegup sangat kencang. Bahkan mereka kini bisa merasakan nafas satu sama lain karena saking dekatnya wajah mereka berdua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments
ilham
uppp
2023-06-03
0
ilham
fighting
2023-06-03
0