Buliran bening terus mengalir mengiringi langkah Suci saat mengantar sang Ibu menuju tempat peristirahatan terakhirnya. Sedikit pun Suci tidak pernah menyangka jika hari yang seharusnya menjadi hari paling membahagiakan dalam hidupnya, telah berubah menjadi hari yang paling menyedihkan, dan semua itu disebabkan oleh empat orang lelaki bejat yang telah menghancurkan kehidupannya dalam seketika.
Sekarang sudah tidak ada sosok Ibu atau pun Rian yang bisa menjadi sandaranku, apa yang harus aku lakukan? kenapa ini semua terjadi kepadaku? apa aku bisa bertahan menghadapi kejamnya dunia ini? batin Suci yang merasa putus asa.
Pemakaman Bu Asih diwarnai oleh isak tangis Suci sebagai keluarga satu-satunya, dan rasanya Suci ingin sekali ikut pergi bersama Bu Asih ketika Bu Asih dimasukan ke dalam liang lahat, tapi Suci sadar jika dirinya akan berdosa jika sampai melakukan hal bodoh dengan mengakhiri hidupnya, dan pasti mendiang kedua orangtuanya akan kecewa terhadap Suci.
Selamat jalan Ibu, semoga Ibu tenang di alam sana, batin Suci ketika secara perlahan liang lahat tertutupi oleh tanah.
Setelah prosesi pemakaman selesai, sebelum pulang, Suci membaca surat Yasin terlebih dahulu di depan makam Bu Asih dengan ditemani oleh Bu Inah dan Pak Maman.
"Bu, maafkan Suci, karena selama ini Suci belum bisa menjadi Anak yang berbakti kepada Ibu. Selama Ibu hidup, Suci belum bisa membahagiakan Ibu," ucap Suci dengan memegangi batu nisan Bu Asih.
"Nak, Suci masih bisa membahagiakan Ibu, Suci bisa mendo'akan mendiang Ibu dan Bapak Suci, karena salah satu amalan yang tidak akan pernah putus adalah do'a Anak yang saleh. Sebaiknya sekarang kita pulang, sebentar lagi sepertinya akan turun hujan," ujar Bu Inah dengan membantu Suci berdiri.
"Bu, Suci pulang dulu ya, insyaallah Suci akan selalu mendo'akan Ibu, semoga Ibu tenang di alam sana."
......................
Saat ini Arya dan ketiga orang temannya telah sampai di kediaman Argadana, yaitu rumah Arya, karena di antara keempat lelaki tersebut Arya yang paling kaya dan merupakan Anak dari keluarga terpandang.
"Arya, kemana saja kamu? Papa kira kamu sudah lupa pulang?" sindir Papa Fadil.
"Pa, Arya baru pulang liburan, Arya juga ingin menikmati masa muda Arya dengan bersenang-senang."
"Sampai kapan kamu akan terus menghambur-hamburkan uang Papa? kamu itu sudah dewasa Arya, sudah saatnya kamu meneruskan Papa memimpin perusahaan, dan kalian bertiga juga sama saja, Papa kalian sering mengeluh sama Om tentang kelakuan kalian yang selalu bermain perempuan. Papa harap kalian berempat tidak sampai mencoreng nama baik keluarga," ujar Papa Fadil, karena Papa Fadil juga berteman dengan Ayah dari Farel, juga si kembar Irwan dan Erwin.
"Kenapa sih pagi-pagi begini sudah ribut?" tanya Mama Erina yang baru saja ke luar dari dalam kamarnya.
"Biasa Ma, Papa sudah memulai ceramah," jawab Arya dengan memeluk tubuh Mama Erina.
"Sayang, kenapa Arya baru pulang? Arya kemana saja?"
"Arya baru pulang liburan Ma, tapi Papa malah memarahi Arya."
"Pa, Arya masih muda, jadi biarkan Anak kita menikmati masa mudanya," ujar Mama Erina.
"Itu akibatnya kalau Mama terlalu memanjakan Arya, Arya sekarang tumbuh menjadi Anak yang tidak bertanggung jawab," ujar Papa Fadil yang selalu merasa kesal terhadap Mama Erina karena terlalu memanjakan Arya.
"Pa, Arya ini adalah Anak kita satu-satunya, wajar saja kalau Mama memanjakan Arya."
"Erina, perkataan Fadil itu ada benarnya, selama ini kamu sudah terlalu memanjakan Arya, tidak seharusnya kamu bersikap seperti itu. Sekarang Arya sudah dewasa, jangan sampai nanti Arya menghancurkan Perusahaan keluarga Argadana karena didikan kamu yang terlalu berlebihan memanjakannya," ujar Oma Rahma, yaitu Ibu dari Papa Fadil.
"Ma, harta kekayaan kita itu tidak akan habis meski pun tujuh turunan, seharusnya Mama tidak terlalu mengkhawatirkannya," ujar Mama Erina dengan entengnya.
"Sebanyak apa pun harta yang kita punya, pasti akan habis juga jika kita terus-terusan menghambur-hamburkannya," ujar Oma Rahma.
Arya yang merasa pusing mendengar perdebatan para orangtua, memutuskan untuk mengajak ketiga temannya menuju meja makan.
"Sebaiknya kita sarapan, daripada harus mendengar perdebatan para orangtua," ujar Arya, dan keempat Pemuda tersebut langsung menuju meja makan.
"Ya, kapan loe siap memimpin perusahaan? Bokap gue juga udah terus mendesak gue buat belajar mengurus perusahaan," ujar Farel.
"Entahlah Rel, loe tau sendiri kan kalau gue masih ingin keliling dunia, lagian bosen juga kalau belajar terus, kita berempat juga baru lulus kuliah," jawab Arya dengan terus mengunyah makanan, karena saat ini perutnya benar benar lapar.
"Arya pasti merasa kelaparan setelah olahraga malam," celetuk Erwin, dan Arya langsung memberikan kode kepada Erwin dengan menempelkan telunjuk pada bibirnya, karena saat ini Oma Rahma datang menghampiri keempat pemuda tersebut.
Oma Rahma yang sekilas mendengar perkataan Erwin tentang olahraga malam yang dilakukan oleh Arya, langsung saja angkat suara.
"Apa maksud kamu Erwin? memangnya olahraga malam apa yang telah dilakukan Arya sehingga membuat dia kelaparan?" tanya Oma Rahma dengan tatapan tajam, karena selama ini mereka berempat selalu merasa takut jika harus berhadapan dengan Oma Rahma yang selalu berkharisma.
"I_itu Oma, Arya habis lari malam, eh bukan, tapi nge gym," ujar Erwin dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dan Oma Rahma terlihat ragu dengan perkataan Erwin.
"Arya, Oma harap kamu tidak berbuat macam-macam, apalagi sampai menghancurkan kehormatan seorang gadis, kamu harus selalu ingat, kalau kamu juga terlahir dari rahim seorang perempuan," ujar Oma Rahma.
Degg
Jantung Arya berhenti berdetak ketika mendengar perkataan Oma Rahma, karena Arya baru menyadari jika dirinya telah menghancurkan masa depan seorang gadis.
Apa yang telah aku lakukan? semalam aku berada di bawah pengaruh minuman beralkohol, makanya aku sampai tidak berpikir panjang kalau aku telah menghancurkan masa depan seorang gadis, batin Arya yang saat ini berada dalam dilema.
"A_arya tidak mungkin melakukan semua itu Oma, Arya juga selalu mengingat perkataan Oma kalau Arya terlahir dari rahim seorang perempuan, jadi Arya tidak boleh menyakiti perempuan," ujar Arya, makanya selama ini Arya selalu menjaga ke*perjakaannya, tapi semalam Arya hilang kendali ketika melihat keindahan tubuh Suci.
Ketiga teman Arya memutuskan untuk pamit dari kediaman Argadana, karena mereka takut jika sampai keceplosan saat berhadapan dengan Oma Rahma.
"Ya, kita balik dulu ya," ujar Farel dengan memberikan kunci mobil yang sudah mereka gunakan untuk liburan kepada Arya, sedangkan mobil mereka sebelumnya disimpan di rumah Arya.
"Apa ada sesuatu yang kalian sembunyikan. sehingga kalian ketakutan seperti itu saat berhadapan dengan Oma?" tanya Oma Rahma.
"Tidak Oma, hanya saja kami takut jika orangtua kami merasa khawatir juga, apalagi sudah satu minggu kami tidak pulang," ujar Farel yang mencoba untuk mencari alasan.
"Kalau begitu gue antar kalian ke luar," ujar Arya karena Arya ingin berbicara kepada tiga sahabatnya tersebut.
Setelah keempat pemuda tersebut berada di luar, Arya langsung saja angkat suara.
"Gue harap kalian bertiga tidak ada yang membuka mulut tentang kejahatan yang telah kita lakukan semalam," ujar Arya dengan penuh penekanan.
"Tapi hanya loe yang menikmati tubuh gadis_" perkataan Erwin terhenti karena Irwan menutup mulutnya.
"Loe tenang aja Ya, rahasia loe pasti aman di tangan kita," ujar Irwan.
"Semalam kalian yang telah membantu gue melakukan semua itu, jadi jangan harap kalian akan cuci tangan begitu saja, karena kalau sampai rahasia semalam terbongkar, gue akan pastikan kalian bertiga ikut terseret juga. Apalagi loe Farel, karena loe yang memiliki ide untuk menodai gadis yang semalam kita temui," ujar Arya, sehingga Farel, Irwan dan Erwin menelan saliva nya ketika mendengar ancaman Arya.
*
*
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 222 Episodes
Comments
Dara Wati
Dasar anak ndak berakhlak
2023-10-17
1
ⁱˡˢ ᵈʸᵈᶻᵘ💻💐
sedih banget😫
2023-09-14
1
auliasiamatir
@Rini Antika setiap novel mu, bikin aku greget... jadi banyak belajar dari novel mu, aneh nya tangan dan otak kita gak sama jadi novel ku selaku kacau 😄,
aku fans mu kak
2023-09-05
1