Rian sebenarnya sudah bisa menduga apa yang telah terjadi kepada Suci, tapi Rian rasanya tidak rela untuk mengatakan dan menerima kenyataan jika Suci sudah mengalami pelecehan, apalagi besok mereka akan melangsungkan pernikahan, sampai akhirnya Rian hanya diam seribu bahasa tanpa bisa mengucapkan satu patah kata pun.
"Rian, kami mengerti kenapa kamu tidak mau menjawab pertanyaan kami. Semoga kamu dan Suci diberikan kesabaran," ujar Tetangga Suci yang bernama Pak Maman, karena beliau masih bisa melihat sebagian pakaian Suci yang terkoyak, meski pun Rian menutupinya dengan jaket.
"Sebaiknya sekarang kita bantu Rian membawa Suci pulang," sambung Pak Maman, kemudian Pak Maman dan dua tetangga Suci yang lain, membantu Rian menggotong Suci untuk menaiki mobil bak milik Pak Maman yang sebelumnya mereka pakai untuk mencari keberadaan Suci.
Pak Maman saat ini mengendarai mobil Bak miliknya, dan dua orang tetangga yang lain mendorong motor Suci yang mogok, sedangkan Rian saat ini duduk di belakang mobil bak dengan menangis memeluk tubuh Suci yang masih pingsan.
"Kenapa semua ini bisa sampai terjadi kepada kamu Suci? padahal besok kita akan melangsungkan pernikahan. Siapa lelaki yang telah tega melakukannya? Suci, maafkan aku karena tidak bisa melindungimu," gumam Rian dengan terus meneteskan airmata penyesalan.
......................
Lain hal nya dengan Rian yang saat ini tengah bersedih karena melihat perempuan yang dicintainya mengalami nasib buruk, sepanjang perjalanan pulang menuju rumahnya, Arya terus saja mengembangkan senyuman karena masih membayangkan rasanya menikmati tubuh Suci.
"Loe bahagia kan karena sudah merasakan perawan?" sindir Farel yang melihat Arya terus tersenyum.
"Jelas bahagia lah, dia kan baru pertama merasakan Surga dunia," sindir Irwan, dan semuanya tertawa tanpa memikirkan nasib Suci yang saat ini masih dalam keadaan pingsan atas perbuatan bejat mereka.
Bu Asih begitu terkejut ketika melihat Suci digendong oleh Rian dalam keadaan pingsan.
"Nak, apa yang telah terjadi kepada Suci?" tanya Bu Asih dengan menangis.
"Ibu tenang dulu ya, biar Dokter memeriksa keadaan Suci," ujar Rian yang mengetahui jika kondisi kesehatan Bu Asih sedang tidak baik, dan Rian takut jika sesuatu yang buruk terjadi pada Bu Asih apabila mengetahui semua yang telah terjadi kepada Suci, karena Bu Asih memiliki penyakit jantung.
Bagaimana ini, aku tidak mungkin menutupi semuanya dari Ibu jika Suci telah mengalami pe*merkosaan, Ibu pasti akan terkejut jika mendengar nasib malang yang menimpa Suci, dan aku takut Ibu tidak akan kuat menerima semuanya, batin Rian.
"Dok, bagaimana kondisi Suci? apa yang telah terjadi kepada Anak saya?" tanya Bu Asih ketika Dokter selesai memeriksa kondisi Suci.
Rian menggelengkan kepalanya kepada Dokter supaya Dokter tidak mengatakan apa pun kepada Bu Asih, tapi Dokter tidak mengerti maksud Rian, dan Dokter juga tidak mengetahui kondisi kesehatan Bu Asih.
"Suci telah mengalami kekerasan sek*sual, sehingga menyebabkan Suci pingsan," jawab Dokter.
Degg
Jantung Bu Asih rasanya berhenti berdetak ketika mengetahui jika Suci sudah tidak lagi suci karena menjadi korban pe*merkosaan.
"A_apa? jadi Suci mengalami pe*merkosaan? padahal besok Suci dan Nak Rian akan menikah," ucap Bu Asih dengan memegang dadanya yang tiba-tiba terasa sakit, kemudian tubuh Bu Asih terjatuh di atas lantai.
"Bu, Ibu tenang dulu, apa pun yang terjadi Rian akan tetap menikahi Suci," ujar Rian dengan memegangi tubuh Bu Asih.
"Tidak Rian, Mama tidak rela kamu menikahi perempuan yang sudah tidak suci lagi. Apa kata orang kalau kamu sampai menikahi perempuan yang sudah kotor !!" teriak Mama Linda yang baru tiba di rumah Suci.
Mama Linda dari dulu tidak menyetujui hubungan Rian dengan Suci, karena perbedaan status sosial mereka, apalagi Rian adalah Anak tunggal dan berasal dari keluarga berada, tapi Rian bersikeras menentang kedua orangtuanya, karena Rian sangat mencintai Suci.
"Ma, Rian sangat mencintai Suci, dan Rian akan tetap menikahinya."
Plak
Tamparan keras mendarat pada pipi Rian, dan Mama Linda begitu geram karena Rian selalu saja melawannya demi Suci.
"Rian, apa kamu ingin menjadi Anak durhaka karena terus saja melawan orangtua? harus berapa kali Mama mengatakan kalau Mama tidak rela jika kamu menikahi perempuan kotor seperti Suci. Selain Anak yatim yang miskin, apalagi yang bisa kamu banggakan dari Suci? terlebih lagi sekarang dia sudah tidak suci lagi. Pokoknya pernikahan besok batal, karena Mama akan menjodohkan kamu dengan Anak teman Mama yang sepadan dengan keluarga kita. Sekarang juga kamu ikut Mama pulang !!" teriak Mama Linda, dan saat ini Rian ditarik oleh dua bodyguard Mama Linda.
"Ma, lepasin Rian Ma, kasihan Ibu dan Suci, sekarang mereka sedang membutuhkan Rian," ujar Rian dengan memberontak, tapi tubuh Rian tidak sebanding dengan tenaga kedua bodyguard Mama Linda.
Dokter memeriksa denyut nadi Bu Asih yang sudah semakin melemah karena penyakit jantungnya semakin parah.
"Su_suci maafin Ibu Nak, karena Ibu tidak bisa menemani Suci lagi," ucap Bu Asih dengan lirih, kemudian Bu Asih mengembuskan nafas terakhirnya setelah membaca dua kalimat syahadat.
"Innalillahi waina ilaihi raji'un," ucap Dokter dengan menutup kedua mata Bu Asih yang telah meninggal dunia.
Tetangga Suci begitu prihatin melihat nasib Suci dan Bu Asih yang malang, karena seharusnya hari yang bahagia kini berubah menjadi duka.
"Kasihan sekali ya Pak nasib Suci dan mendiang Bu Asih, padahal besok seharusnya menjadi hari bahagia untuk Suci," ujar Bu Inah istrinya Pak Maman.
"Iya Bu, yang namanya umur tidak ada yang tau, kasihan Suci karena setelah sadar dari pingsannya, Suci harus menerima kenyataan pahit jika pernikahannya telah batal, bahkan keluarga satu-satunya telah meninggal dunia," ujar Pak Maman.
"Iya Pak, Suci pasti akan sangat hancur, karena sekarang hidupnya sudah benar-benar hancur akibat perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab," ujar Bu Inah.
"Sebaiknya sekarang Ibu bantu Suci mengganti pakaiannya," ujar Pak Maman.
"Iya Pak, tubuh Suci juga kotor, Ibu akan membersihkannya dulu," ujar Bu Inah, kemudian mengambil air hangat terlebih dahulu untuk membersihkan badan Suci.
Pak Maman merupakan tetangga sekaligus ketua RT di wilayah tempat tinggal Suci, dan akhirnya beliau meminta bantuan kepada warga untuk mengurus jenazah Bu Asih.
Setelah jenazah Bu Asih selesai dimandikan dan dikafani, Jenazah Bu Asih dibaringkan di tengah rumah, karena saat ini sudah tengah malam, jadi rencananya jenazah Bu Asih akan dimakamkan besok.
......................
Keesokan paginya, banyak tetangga yang datang melayat ke rumah Suci, dan mereka begitu prihatin dengan nasib Suci yang harus berduka di hari bahagianya, tapi tidak sedikit juga yang mengatakan jika Suci adalah perempuan tidak benar karena sudah kelayapan pada malam hari.
"Ngapain sih si Suci malam-malam pake kelayapan segala? jangan-jangan dia memang perempuan gak bener," ujar salah seorang Ibu yang melayat.
"Bu, kalau tidak tau yang sebenarnya kita tidak boleh berkata sembarangan, karena yang saya dengar Suci hendak mengambil kebaya ke rumah tukang jahit yang akan dia gunakan pada acara akad yang seharusnya di adakan hari ini," ujar Bu Inah.
"Tapi gara-gara si Suci, Bu Asih jadi meninggal dunia kan," ujar tetangga Suci yang lainnya.
"Bu, kalau masalah meninggal dunia, itu sudah menjadi takdir," ujar Bu Inah yang terus berusaha membela Suci, karena Bu Inah tau betul kalau Suci adalah gadis yang baik.
Suci yang mendengar keributan, secara perlahan mulai membuka matanya.
"Bu, Ibu," ucap Suci dengan lirih.
Bu Inah yang mendengar suara Suci, langsung menghampirinya dengan memberikan Suci segelas air.
"Bu Inah, mana Ibu?" tanya Suci dengan lirih, tapi Bu Inah hanya diam tanpa mengeluarkan satu patah kata pun karena tidak kuasa mengatakan kepada Suci tentang kebenaran mengenai Bu Asih yang telah meninggal dunia.
Suci secara perlahan bangun dari tempat tidurnya tanpa memperdulikan sekujur tubuhnya yang terasa sakit, dan Suci melangkahkan kaki ke luar dari dalam kamarnya dengan dibantu oleh Bu Inah.
Suci yang melihat jenazah Bu Asih telah terbujur kaku di depan matanya, langsung berteriak dan menangis histeris.
"Ibuuuuu"
*
*
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 222 Episodes
Comments
ⁱˡˢ ᵈʸᵈᶻᵘ💻💐
astaga, kok ngomongnya gitu banget sih?
2023-09-13
3
ⁱˡˢ ᵈʸᵈᶻᵘ💻💐
nama adik iparku suci juga Thor😫
2023-09-13
1
auliasiamatir
sabar ya suci, lain kali kalau di nasehati orang tua nurut ya
2023-09-05
1