Disaster In Marriage
Liana Prov.
Sepertia biasa setiap pagi aku akan melakukan apa yang memang sudah biasa aku lakukan. Dari menyiapkan sarapan dan menyiapkan perlengkapan untuk suamiku. Siapa lagi jika bukan Mas Radit, dia adalah cinta keduaku setelah Ayah tentunya. Dia adalah pria yang sangat baik dan juga sangat pengertian padaku.
Ya, walau saat aku mengatakan ingin bekerja kembali tidak dibolehkan olehnya, karena dia bilang. Dia mampu dan bisa membuat aku bahagia walau aku tidak bekerja dan gajinya selalu aku yang pegang. Tapi yang selalu membuatku sedih hanya satu, disaat pernikahan kami sudah menginjak tiga tahun. Kami belum bisa memiliki momongan dan kamu sudah periksakan diri kamu dan semuanya baik-baik saja. Tidak ada masalah diantara kami berdua, mungkin saja Tuhan memang belum memberikan kami kepercayaan untuk memilikinya.
Tapi Mas Radit tidak pernah membahas masalah itu. Karena kami sudah sepakat untuk itu semua, baik aku dan Mas Radit tidak pernah membahas dan tidak pernah mengeluh akan hal itu.
Aku sedang mempersiapkan keperluan untuk Mas Radit dinas keluar kota. Dia memang selalu ditugaskan untuk keluar kota atau bahkan luar negri sekalipun. Jika memungkinkan aku juga terkadang ikut bersamanya, selain liburan dan honey moon yang kesekian kalinya. Aku juga selalu membantu pekerjaan nya, jika aku bisa. Tapi sejauh ini aku bisa melakukan nya, bahkan Mas Radit sudah dipromosikan untuk menjadi seorang manager.
"Selamat pagi Mas, mau langsung mandi?" tanyaku saat aku melihat Mas Radit membuka matanya.
"Pagi sayang, langsung saja. Aku kan harus keluar kota bukan" jawabnya yang selalu melakukan rutinitas nya mencium kening dan juga bibirku ini.
"Ih, Mas bau. Sana mandi dulu" ucap ku protes karena selalu saja melakukan itu, padahal aku sangat menyukainya.
"Bau-bau juga kamu suka kan?" godanya sambil menaik turunkan alisnya padaku. Lalu dia segera bangun dan menuju kamar mandi.
"Sayang, tolong ambilkan handuk aku dong" teriak Mas Radit saat aku akan keluar dari kamar setelah membereskan tempat tidur.
"Bukannya aku sudah menyiapkan nya Mas, kenapa kamu meminta handuk lagi padaku?" tanya ku sambil berteriak juga supaya dia bisa mendengarnya.
"Handuknya basah sayang. Masa iya aku menggunakan handuk basah ini" jawabnya yang sudah bisa aku tebak, jika dia ingin aku memberikan sesuatu sebelum dia benar-benar pergi untuk bertugas.
"Iya Mas, aku datang" jawabku yang langsung masuk kedalam kamar mandi. Karena baik aku maupun Mas Radit tidak pernah menguci pintunya jika mandi atau melakukan kegiatan apapun lagi.
"Lama banget sih sayang. Keburu aku harus berangkat keluar kota" ucapnya yang langsung menerkamku dan kami melakukan nya didalam kamar mandi ini.
"Terimakasih sayang. Ini akan cukup untuk ku tidak merindukan mu dalam beberapa hari kedepan" ucapnya yang tersenyum padaku.
"Sama-sama sayang, karena ini memang sudah tugas dan kewajiban aku sebagai seorang istri untuk bisa membuat kamu puas dan bahagia" jawabku yang tersenyum sangat manis padanya. Mungkin gula saja kalah manisnya dengan senyuman ku ini.
Ah, aku ini percaya diri sekali. Tapi tidak salah lagi jika memuji diri sendiri, karena aku melakukan ini untuk suamiku tercinta. Semoga saja kami akan selalu seperti ini hingga tua nanti.
Setelah selesai dengan kegiatan kami didalam kamar mandi tadi. Sekarang saatnya Mas Radit akan pergi, tapi saat kami akan keluar rumah, ternyata Mama dan Papa mertuaku sudah ada diluar dengan seseorang yang tidak aku kenali.
"Loh Dit kamu mau kemana? Kenapa bawa-bawa koper segala?" tanya Mama mertuaku yang bernama Hanum.
"Radit mau keluar kota Ma. Mama tumben datang pagi-pagi, ada apa?" jawab Mas Radit dan dia bertanya juga pada Mama mertuaku.
"Ya Mama cuman nanya saja. Mama hanya lewat saja kebetulan ketemu sama Mayang, kamu masih ingat kan dengan nya? Dia ini anak bude kamu loh, Mama sengaja mau kenalin ke kamu. Masa kamu mau pergi sih" jawab Mama mertuaku yang sama sekali tidak menganggap ku ada.
"Ya mana bisa aku seperti itu Ma. Aku buru-buru, maaf Ma. Dah sayang, aku berangkat dulu ya" ucap Mas Radit yang memang sangat cuek pada Mama nya sendiri. Bahkan dia tidak menghiraukan wanita yang bernama Mayang itu padanya.
"Iya Mas, hati-hati dijalan. Kabari jika sudah sampai" jawabku yang langsung mencium punggung tangan nya dan memeluknya sebentar lalu dia juga pamit pada Mama nya.
"Ma, silahkan masuk" ucapku setelah kepergian Mas Radit. Aku mencoba sopan padanya, walau dia tidak pernah baik padaku selama ini.
"Ya jelaslah. Wong ini itu rumah anak saya, oh iya kenalin ini Mayang yang akan menjadi istri Radit. Saya yakin jika dia menikah dengan Mayang akan segera memiliki keturunan. Tidak seperti kamu yang mandul" ucap Mama mertuaku yang sangat menusuk hatiku dan dia mengatakan nya tanpa tedeng aling-aling lagi.
"Tapi Ma, kami sudah berusaha sebaik mungkin untuk bisa mendapatkan keturunan. Aku juga sudah berhenti kerja, dan semuanya tidak ada masalah diantara kami berdua. Ini hanya masalah takdir saja Ma, Mama jangan bicara seperti itu" ucapku yang mencoba menepis dan meyakinkan Mama mertuaku yang memang tidak bisa menerima ku yang menurutnya aku hanya akan menjadi benalu untuk suamiku sendiri.
Sungguh, hati aku sangat sakit saat Mama mertuaku bilang wanita yang dia bawa kerumahku adalah calon istrinya. Dia anggap aku ini apa? Apa dia tidak mempunyai perasaan? Apa dia ini bukan seorang wanita juga? Dia bahkan dengan mudah mengatakan aku mandul didepan wanita lain yang akan dia jodohkan dengan suamiku.
"Alah, tidak usah banyak bicara kamu Lili! Kamu fikir saya tidak tahu, jika kamu ini memang mandul dan tidak bisa memiliki keturunan. Bukankah kamu ini adalah anak pungut ya? Jadi jangan sok menasehati saya. Saya ini sedang menunggu kehadiran seorang cucu dan kamu tidak bisa memberikan nya buka? Jadi kamu biarkan anak saya menikah lagi. Toh saya tidak memintanya untuk menceraikan kamu ini. Jadi jangan sok jadi perempuan yang tak bisa memiliki keturunan" ucap Mama mertuaku yang semakin menjadi mengata-ngatai aku.
Sekuat tenaga aku menahan emosiku ini supaya tidak meledak. Aku tahu, jika aku marah aku sudah durhaka padanya. Tapi jika didiamkan seperti ini, dia akan semakin menjadi menghinaku dan merendahkan aku. Sekuat tenaga aku menahan air mata yang akan terjun bebas menganak sungai.
"Maaf Ma, jika Mama maunya seperti itu kami bisa berusaha untuk melakukan bayi tabung. Kami akan berusaha untuk bisa mendapatkan keturunan Ma, setidaknya Mama mendo'akan kami. Aku juga tidak diangkat saja Ma, aku bahkan sudah mengkonsumsi vitamin dan obat penyubur kandungan. Tapi karena memang belum dikasih kepercayaan saja darinya Tuhan. Makanya hingga sekarang kami belum diberikan kepercayaan itu" ucapku dengan Nada penuh penekanan disetiap kata yang aku ucapkan.
Aku tidak perduli jika dia semakin marah padaku.Aku sudah sangat muak dengan Mama mertuaku itu. Aku sudah sakit hati padanya, setiap dia datang pasti akan mengatakan hal yang sama. Untung saja aku sudah memiliki rumah sebelum menikah, jadi bisa langsung pindah setelah menikah.
"Kamu memang benar-benar menantu tidak tahu diuntung! Hanya bisa menyusahkan anak saya saja. Dan sekarang malah menghambur-hamburkan uang anak saya dengan seenak jidatnya saja. Asal kamu tahu, saya tidak rela jika kamu terus bersama dengan anak saya. Lebih baik kamu bersiap untuk pergi dari rumah ini dan berpisah dari anak saya. Saya tidak sudi mempunyai menantu yang selalu melawan mertuanya dan tidak pernah mengaku salah sedikit pun juga" ucap Mama mertuaku yang semakin menjadi. Aku ingin mengatakan jika ini adalah rumahku dan ini hasil kerja keras ku selama ini. Hingga bisa memiliki rumah seperti ini. Tapi apa daya ku, aku tidak bisa mengatakan itu. Hanya bisa menangis dalam diam.
Setelah memaki-maki dan menghina aku Mama mertuaku dan wanita itu pergi tanpa pamit dan dia membanting pintu dengan sangat kencang. Hingga aku benar-benar luruh diatas lantai dan menangis sekencang-kencangnya disana. Aku benar-benar sangat terluka, apa dia tidak berfikir jika dia juga memiliki anak perempuan dan jika diperlakukan seperti yang dia lakukan padaku apa yang akan dia lakukan? Sungguh dia tidak berfikir kesana.
Author Prov.
Sedangkan Mama Hanum masih menggerutu tidak jelas didalam mobilnya. Bahkan dia mengata-ngatai Liana dengan sangat kasar dan tidak pantas untuk didengar. Hingga wanita yang bernama Mayang ini melirik sinis dan berfikir.
'Jika dia menjadi Ibu mertuaku pasti akan melakukan hal yang sama juga padaku. Sebelum itu terjadi, lebih baik aku bilang pada Ibu. Jika aku tidak menyukai Raditiya, ya, walau dia memang sangat tampan sih. Tapi siapa yang tahan dengan Ibu mertua modelan seperti dia, aku yakin jika menantunya ini sedang menangis karena dihina olehnya. Aku tidak mau melakukan perjodohan ini, dan aku tidak akan kemari lagi. Iihh' ucap Mayang yang bergidik ngeri jika dia juga merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan oleh Liana.
"Kamu kenapa diam saja? Apa kamu berniat untuk menolak perjodohan ini? Apa kamu tidak melihat jika Radit mungkin akan segera menyukai kamu, dia tadi seperti itu hanya sedang buru-buru saja. Jadi kamu mau kan tante jodohkan dengan nya?" tanya Mama Hanum yang mengatakan nya dengan sangat lembut dan tidak ada kata-kata kasar sama sekali. Berbeda dengan berbicara pada Liana tadi.
"Maaf tante, aku tidak bisa hilang harus dimadu. Aku paling tidak suka jika jadi yang kedua atau yang pertama sekalipun aku tidak mau. Kecuali Mas Radit memang sudah berpisah dengan nya, aku bisa memikirkan nya" jawab Mayang yang mencari aman saja. Dia tidak mungkin mengatakan jika dia tidak menyukainya.
"Itu bisa diatur. Jika kamu memang mau, akan tante usahakan supaya kamu hanya satu-satunya istri Radit dan tidak akan ada lagi yang lain. Jika kamu bisa memberikan tante cucu yang banyak. Dan itu juga berlaku pada kamu loh, tante tidak mau jika kamu seperti wanita mandul itu" ucap Mama Hanum yang mengatakan nya dengan sangat semangat dan diakhir kalimat dia kesal kembali.
"Jika itu aku juga tidak bisa jamin tante, karena dia saja yang sudah lama dan sudah periksa saja belum memiliki keturunan juga. Maaf tante, bukan nya aku pesimis. Aku hanya berfikir realistis, dan aku tidak mau jika nanti tante malah menghina dan mengata-ngatai aku. Maaf loh tante, aku hanya berjaga-jaga saja" ucapnya yang malah keceplosan mengatakn itu pada Mama Hanum.
"Oh, jadi kamu takut soal itu? Tante tidak akan mengatakan itu pada kamu, karena kamu kan memang keponakan jauh tante, jadi tidak mungkin lah tante melakukan itu pada kamu" ucap Mama Hanum yang mengatakan nya sambil tersenyum.
'Jika bukan karena aku ingin segera memiliki cucu, aku juga tidak mau mengatakan ini pada anak kurang ajar ini. Belum apa-apa saja sudah berani mengatakan itu padaku, aku harus bisa meyakinkan nya supaya dia mau menjadi istrinya Radit, bila perlu dia berhubungan dulu. Jika dia sudah bisa hamil, maka akan aku nikahkan langsung' ucapnya dalam hati yang memiliki rencana yang tidak baik sama sekali.
"Terimakasih tante, tante sudah mengantarkan aku pulang dan juga membelikan sesuatu pada ku sebanyak-banyak ini. Tante hati-hati dijalan ya" ucap Mayang yang mencium pipi kanan dan kirinya Mama Hanum sebelum beliau masuk kembali kedalam mobil.
"Iya sama-sama, jangan lupa nanti jika Radit sudah datang. Kamu harus sudah siap dan kamu mau tante jodohkan dengan nya" ucap Mama Hanum yang diangguki oleh Mayang lalu dia segera masuk kedalam mobil dan pergi dari sana.
.
Sedangkan didalam rumah Liana masih menangis dan dia memutuskan untuk pergi dan bertemu dengan sahabatnya sejak kecil. Bahkan dia yang selalu mendengarkan semua keluh kesahnya selama ini. Siapa lagi jika bukan Ayuning Tyas, yang suka dipanggil Tyas oleh Liana dan mereka bertemu dicafe. Tempat bias mereka bertemu.
"Hai, kenapa wajah kamu sembab seperti ini sih Li? Sini duduk" tanya Tyas yang menatap wajah Liana sangat sembab walau sudah ditutupi oleh riasan.
Lalu Liana menceritakan semuanya pada Tyas, Tyas hanya bisa diam dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh Liana. Bahkan Liana sudah menangis kembali dan Tyas memeluknya dengan erat, dia mencoba untuk memberikan kekuatan pada sahabatnya ini.
"Kamu yang sabar ya Li, aku yakin jika semua ini hanya cobaan untuk kamu dan Mas Radit. Karena cobaan itu datang dari mana saja, kamu jangan berfikiran macam-macam. Supaya kamu bisa segera hamil dan bisa membuktikan jika kamu ini tidak mandul. Jadi kamu harus kuat ya, demi Mas Radit" ucap Tyas dengan senyuman dibibirnya dan dia masih memeluk sahabatnya.
"Makasih ya Ty, aku seneng banget bisa cerita semuanya sama kamu dan kamu selalu mau mendengarkan semua keluh kesah aku selama ini. Thank you bestie" ucap Liana yang kembali memeluk tubuh Tyas.
"Sama-sama Li, inilah gunanya sahabat. Jika aku butuh bantuan kamu juga aku akan melakukan hal yang sama. Tapi sepertinya tidak untuk sekarang-sekarang sih" ucapnya yang tersenyum, membuat Liana juga tersenyum padanya.
Mereka berdua akhirnya mengobrol ringan hingga Liana melihat ada perubahan pada tubuh Tyas dan itu membuatnya ingin bertanya padanya langsung.
"Ty, kamu gemukan sekarang? Apa kamu tidak diet lagi? Biasanya kamu paling ribet jika berat badan sudah tidak ideal menurut kamu" tanya Liana yang membuat Tyas gelagapan dan dia terlihat gugup untuk menjawabnya.
"I.. Iya nih, aku memang akhir-akhir ini sedang malas banget buat olahraga. Dan makan aku juga sebanyak ini, tapi kelihatan banget ya? Aku harus segera olahraga ini, aku nggak mau jika aku gemuk dan aku tidak laku lagi sebagai model" jawabnya yang bisa membuat Liana malah tersenyum melihat Tyas yang malah mengatakan sesuatu yang membuatnya tertawa.
"Hahaha, Tyas, kamu ini apa-apa sih? Yang nggak lah, nggak kelihatan banget. Ini masih terlihat wajar dan masih sangat sexy pastinya. Jadi jangan difikirkan" ucap Liana yang membuat Tyas langsung menghembuskan nafasnya lega karena Liana mengatakan nya dengan penuh keyakinan.
.
.
.
Kira-kira apa yang disembunyikan oleh Tyas ya???
Yuk ikuti terus kisahnya dan yang belum subscribe langsung saja ya... Jangan lupa kasih ratingnya juga... Like, komen, vote dan hadiahnya ya buat Othor supaya makin semangat buat selalu up😉
Pollow juga akun Othor ya...
Thank you and happy reading... 🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
B⃟cMarwa
syukurlah kalau suamimu masih setia.
2023-08-09
1
🔵ᴹᴿˢ᭄Ney Maniez●⑅⃝ᷟ◌ͩ ⍣⃝ꉣꉣ
ya allah klo punya mertua gtu gemesss pengen hanyutin 🤭🤭
2023-08-05
2
🔵ᴹᴿˢ᭄Ney Maniez●⑅⃝ᷟ◌ͩ ⍣⃝ꉣꉣ
aku mampir
2023-08-05
1