Kebohongan

'Untung saja dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Bisa bahaya jika dia mengetahui segalanya sekarang, aku akan memberitahunya nanti. Dengan begitu aku bisa mendapatkan apa yang selalu kamu dapatkan sejak dulu hingga sekarang. Baik disekolah maupun tempat kerja, kamu mengambil segalanya dariku Liana. Jadi sekarang, biarkan aku menikmati ini sekarang, aku ingin melihat saat kamu menderita. Sama seperti yang aku rasakan dulu, jadi sekarang biarkan ini berjalan sesuai yang aku inginkan ' ucap Tyas dalam hati sambil terus tersenyum dan dia sepertinya sangat bahagia dan sangat yakin sekali.

Sebenarnya apa yang sedang dia sembunyikan dari Liana? Apa dia memiliki rahasia yang akan membuat Liana benar-benar menderita? Kita lihat saja apa yang dia sembunyikan. Mereka masih bercerita, lebih tepatnya Liana yang menceritakan apa yang dia rasakan dan dia alami sekarang.

"Ya sudah, lebih baik kamu jangan banyak fikiran dan selalu berfikir positive tingking saja sih sekarang. Biarkan saja Ibu mertua kamu ngomong apa, toh nanti juga dia akan diam setelah lelah menghina dan membanding-bandingkan kamu. Yang lebih penting kan Mas Radit selalu ada untuk kamu dan mendukung kamu, jadi tidak akan ada yang bisa membuat kamu bersedih. Oke" ucap Tyas yang mencoba untuk menguatkan Liana yang sedang sedih.

"Iya Ty, aku akan melakukan apa yang kamu katakan padaku. Aku sudah sangat lelah menghadapinya, bahkan aku tidak pernah dihargai sejak dulu hingga sekarang. Apa lagi aku belum bisa memberikan keturunan untuknya. Semakin-semakin tidak pernah menyukainya" ucap Liana dengan sangat sendu dan dia berulangkali menghela nafasnya kasar.

"Ingat yang aku katakan tadi, jangan menjadi lemah dan tetap semangat. Jangan biarkan Ibu mertua kamu bertindak sesukanya, karena kamu adalah menantunya. Bukan boneka, jadi kamu harus...?" ucap Tyas yang menanyakan kalimat terakhirnya pada Liana.

"Selalu kuat dan jangan menangis" ucap mereka berdua yang sepertinya memang sangat sering mengatakan kata-kata yang sama setiap kali bertemu.

Mereka berdua tertawa bersama dan akhirnya ponsel Tyas berdering menampilkan nama sayang dilayar ponselnya. Liana yang melihatnya langsung menggoda Tyas yang terlihat malu-malu saat Liana melihat layar ponselnya.

"Siapa? Kenapa kamu tidak pernah bercerita padaku?" tanya Liana setelah Tyas menutup panggilan telpon nya.

"Baru aku mau bercerita pada kamu, tapi dia meminta aku untuk pulang sekarang. Nggak apa-apa kan Li, jika aku pulang sekarang?" jawabnya yang meminta izin untuk pulang lebih dulu.

"Ya sudah nggak apa-apa, kamu pulang saja. Temui gih sayangnya kamu itu, kita kan bisa bertemu lagi dilain waktu" ucap Liana yang membiarkan Tyas pulang lebih dulu.

"Makasih ya bestie, aku janji akan menceritakan semuanya pada kamu" ucap Tyas yang memperlihatkan wajahnya yang merasa tidak enak pada Liana.

"Iya nggak apa-apa bestie, tapi kamu harus ingat satu hal. Jangan melewati batasan-batasan jika belum ada ikatan pernikahan, takutnya dia hanya mempermainkan kamu saja. Jika dia memang benar-benar mencintai kamu, minta dia untuk segera menikahi kamu secepatnya. Jangan mau hanya dijadikan teman tidurnya saja" ucap Liana yang meminta Tyas untuk minta segera dinikahi.

"Iya, aku akan melakukan apa yang kamu sarankan pada aku Li. Makasih banyak ya, sudah mengingatkan aku tentang hal itu" ucap Tyas yang langsung memeluk Liana dengan sangat lembut dan dia juga mengucapkan terimakasih berkali-kali pada Liana.

'Tanpa kamu minta juga aku akan segera minta dia nikahin aku. Karena aku sedang mengandung darah dagingnya dan buah cinta kami berdua, terimakasih atas saran yang kamu berikan padaku Liana. Kamu memang sahabatku yang paling baik dan selalu pengertian. Tapi juga sangat bodoh! ' ucapnya dalam hati sambil tersenyum sinis pada Liana yang tersenyum begitu tulusnya.

"Iya Ty, sama-sama. Sana gih pulang, nanti sayangnya kamu itu marah lagi jika menunggu kamu terllu lama" ucap Liana yang meminta Tyas segera pulang dan dia juga akan segera pulang.

"Iya, aku akan pulang. Dah" ucap Tyas yang melambaikan tangan nya pada Liana.

Liana juga melakukan hal yang sama dan dia selalu tersenyum saat melihat Tyas juga bahagia, sama seperti dirinya yang bahagia bersama dengan suaminya yang sangat mencintainya dan juga dia cintai.

Liana ternyata tidak langsung pulang, dia malah duduk didalam cafe sendirian dan dia tidak tahu harus berbuat apa. Apa lagi dia sudah tidak bekerja dan dia tidak memiliki kesibukan apapun.

"Ternyata jenuh juga jika hanya berdiam diri saja dirumah. Dan tidak memiliki kegiatan lain, apa aku coba bikin usaha saja gitu? Tapi usaha apa yang cocok dan juga aku sukai? Aku harus memikirkan ini semua dulu dan mendiskusikan ini dulu dengan Mas Radit" gumamnya sambil tersenyum dan dia sangat senang dan memikirkan semuanya dengan matang.

Liana sangatlah senang hingga dia langsung pergi dari cafe dan melanjutkan jalan-jalan nya kesebuah mall yang dekat dengan cafe tempatnya tadi bersama dengan Tyas.

"Akhirnya aku bisa jalan-jalan juga hari ini. Rasanya sangat lama sekali aku jalan-jalan, terakhir kalinya aku kemari adalah beberapa bulan yang lalu. Huh, rasanya bebanku sedikit berkurang" gumam Liana yang memasuki mall tersebut dan melihat-lihat isi didalam mall.

Saat dia sedang berjalan melewati butik didalam mall yang terkenal sangat mahal, dia seperti melihat Radit didalamnya. Liana ingin menghampirinya, tapi tidak jadi saat fikiran nya menepis penglihatan nya.

"Itu seperti Mas Radit? Eh, tapi Mama mungkin itu terjadi, dia langsung sedang berada diluar kota. Aku pasti salah lihat, mungkin karena aku terlalu memikirkan nya dan juga merindukan nya. Makanya aku melihat nya disini" gumamnya yang melanjutkan langkahnya kembali, yang hanya ingin melihat-lihat saja.

Setelah selesai melihat-lihat dan merasa lelah dia akhirnya pulang. Walau Liana merasa lelah dan dia juga sangat cape, tapi hatinya sangat senang juga bahagia.

"Akhirnya sampe juga aku dirumah. Rasanya lelah sekali, tapi aku sangat senang sekali Tuhan. Semoga saja aku bisa menikmati semua yang engkau ciptakan untuk ku" gumam Liana saat sudah masuk kedalam rumah dan duduk diatas sofa, menyandarkan punggungnya dan memejamkan matanya.

Dia sangat bahagia hingga didalam mimpinya dia melihat jika Radit menghianatinya, dan dia sangat marah dan sedih karena hal itu.

"Mas, kamu sudah pulang?" tanya Liana sangat bahagia saat melihat Radit datang lebih cepat dari yang dia janjikan.

"Iya Li, aku pulang karena ingin mengatakan sesuatu pada kamu. Jika aku, aku sudah menikah lagi Li. Karena dia sedang hamil anak aku. Dan aku juga membawanya kemari" jawab Radit yang mengatakan nya tanpa rasa bersalah sedikitpun saat mengatakan nya pada Liana.

"Apa kamu bilang Mas! Kamu tega melakukan ini pada aku Mas. Kenapa kamu tega melakukan ini pada aku? Kenapa kamu tidak pernah mengatakan nya pada aku? Aku tahu, aku belum bisa memberikan kamu keturunan dan belum bisa memberikan itu semua pada kamu. Tapi kenapa kamu malah menghianati aku? Kenapa Mas, kenapa kamu tega menghianati aku?" ucap Liana sambil memukul-mukul dada Radit sambil berderai air mata.

"Maafkan aku Li, aku sungguh minta maaf. Aku sangat mencintainya, dan aku juga mencintai kamu. Aku tidak bisa memilih salah satu diantara kalian berdua, aku menginginkan kalian berdua untuk mendampingi aku. Tolong jangan menghalangi aku untuk bisa memiliki kalian berdua. Tolong, kamu mau menerima dia sebagai madu kamu. Dan kamu akan tetap menjadi yang pertama dan paling utama Li, percaya padaku Li" ucap Radit panjang lebar dan dia memegangi kedua tangan Liana yang mencoba memukulinya terus.

"Wah, Mas. Wah, kamu begitu serakahnya ingin memiliki aku dan juga dia. Seharusnya kamu berfikir dulu sebelum kamu melakukan itu semua padaku. Apa kamu tidak malu mengatakan ingin memiliki keduanya? Cih! Aku tidak sudi jika harus kamu madu. Lebih baik aku mati dan tidak ingin memiliki suami dan pria br*ng*ek seperti kamu Mas. Aku tidak sudi menerima itu" ucap Liana yang penuh kilatan amarah dan juga penuh kebencian nya.

"Tolong jangan katakan itu Li, aku masih sangat mencintai kamu. Dan aku juga tidak bisa meninggalkan nya, dia sedang mengandung Li, tolong mengerti aku" ucap Radit yang sama sekali tidak memikirkan perasaan dirinya.

"Kamu bilang aku harus mengerti kamu Mas? Apa kamu tidak sadar, jika kamu sudah sangat menyakiti aku dan kamu juga sudah membuat aku sakit hati. Kamu malah bilang, aku harus mengerti kamu? Sedangkan kamu sendiri tidak mengerti aku. Tidak Mas, aku tidak mau. Aku ingin kamu melepaskan aku, aku tidak sudi memiliki suami yang berhianat!!" ucap Liana yang tersenyum sinis pada Radit yang menghela nafasnya berulangkali.

"Baiklah Liana, aku akan menceraikan kamu sekarang juga. Aku membebaskan kamu dan melepaskan kamu untuk selamanya" ucap Radit yang segera pergi dari rumah Liana setelah mengatakan itu semua pada Liana.

"Kamu jahat Mas, kenapa kamu begitu tega melakukan ini pada aku? aku bukan hanya kecewa pada kamu, aku juga sangat membenci kamu Mas. Benci!!!" teriak Liana yang menangis sangat kencang, lalu dia langsung membuka matanya.

Liana ternyata tertidur setelah dia duduk dan memejamkan matanya. Liana sangat syok saat dia bermimpi buruk seperti itu, dan terlihat sangat nyata sekali dimatanya. Bahkan dia tidak bisa melupakan mimpinya tadi.

"Ya Tuhan, syukurlah ini hanya mimpi. Pertanda apa ini Tuhan? Semoga saja ini hanya bunga tidur saja" gumam Liana yang segera pergi dari ruang tamu menuju kamarnya dan segera membasuh wajahnya menggunakan air dingin.

Liana memikirkan mimpinya hingga dia tidak bisa tidur semalaman. Dia bahkan berfikiran buruk pada Radit, jika dia memang melakukan perselingkuhan dibelakangnya.

"Aku ini kenapa sih, kenapa aku malah berfikiran buruk padanya? Aku yakin jika Mas Radit tidak akan melakukan itu semua padaku. Tapi, kenapa harus aku merasa lain? Kenapa logika ku mengatakan aku yakin, tapi kenapa perasaan dan hati aku sebaliknya? Semoga saja memang hanya perasaan saja. Semuanya baik-baik saja" gumam Liana yang mencoba untuk memejamkan matanya supaya dia bisa tertidur malam ini.

"Aku harus bisa memejamkan mataku ini, bisa-bisa aku akan sangat jelek jika aku tidak tidur" gumamnya yang merasa sangat lelah, akhirnya dia bisa memejamkan matanya juga malam ini.

.

Sedangkan ditempat yang lain, Tyas sedang bersama dengan kekasihnya didalam sebuah apartment mewah ditengah kota. Mereka berdua baru saja selesai melakukan hubungan suami istri, walau mereka belum menikah.

"Mas, aku sudah telat datang bulan. Aku mau kamu bertanggung jawab padaku dan juga calon anak kita" ucap Tyas yang sedang memeluk kekasihnya itu dengan sangat mesra. Dan mereka masih sama-sama polos, hanya ditiutupi oleh selimut tebalnya saja.

"Pasti sayang, aku akan bertanggung jawab pada kamu dan juga bayi kita ini. Jaga dia dengan baik, karena aku memang sangat menginginkan nya sejak lama. Terimakasih banyak sayang" ucap kekasih Tyas yang juga memeluknya dan menciumi pucuk kepala Tyas.

'Aku memang pintar dan sangat bisa membuat kamu puas padaku Mas, dan aku yakin jika nanti kamu akan lebih memilih aku dibandingkan dengan istri kamu. Aku akan membuat kamu selalu bersama dengan ku dan tidak akan pernah bisa meninggalkan aku dan juga anak ini ' ucap Tyas dalam hati dan dia semakin mempererat pelukan nya pada kekasihnya itu.

Mereka berdua malah tertidur dengan posisi masih saling berpelukan dibawah selimut yang sama hingga pagi menjelang. Mereka berdua benar-benar sudah seperti pasangan suami istri. Saat sedang terlelap tiba-tiba Tyas berlari menuju kamar mandi dan dia muntah-muntah disana. Membuat kekasihnya langsung bangun dan membantunya.

"Sayang, kamu kenapa? Apa kamu sakit?" tanyanya dengan sangat panik dan dia melihat wajah Tyas sangat pucat.

"Sepertinya aku masuk angin Mas, perutku terasa sangat mual dan rasanya seperti diaduk-aduk didalam. Aku sungguh tidak nyaman" jawab Tyas dengan tatapan sendunya dan dia terlihat sangat lemas.

"Ya sudah, gunakan pakaian kamu. Kita kerumah sakit sekarang, aku tidak mau kamu kenapa-kenapa. Bersiaplah" ucapnya dengan sangat panik dan membantu Tyas bersiap. Karena dia tidak tega jika harus melihat Tyas seperti ini.

"Mas, aku tidak kuat berjalan. Lebih baik kamu panggilkan saja dokternya kemari, aku tidak kuat jika aku harus kerumah sakit" ucap Tyas yang menolak diajak kerumah sakit saat dia sudah selesai menggunakan pakaian nya.

"Baiklah sayang, kamu tunggu saja ya. Aku akan menghubungi dokternya" ucapnya yang langsung membaringkan tubuh Tyas diatas ranjang.

Dia tidak lupa untuk membereskan semua pakaian nya yang berserakan diatas lantai dan dimana-mana. Bahkan mereka telah melakukan nya disemua tempat yang ada didalam apartment. Didalamnya tidak terlewat sedikit pun juga mereka melakukan hal yang sangat menjijikan itu.

Setelah menunggu cukup lama dan apartment juga sudah rapih kembali oleh kekasihnya Tyas sebelum dokternya datang. Dokter yang dipanggil pun telah datang dan segera memeriksa kondisi Tyas.

"Apa anda sudah telat datang bulan Nyonya?" tanya dokter tersebut yang melihat gejala yang diberikan oleh Tyas.

"Iya dok, sudah telat satu bulan" jawab Tyas dengan suara yang sangat lemah.

"Sebaiknya anda segera periksakan pada dokter obgyn langsung saja. Karena mungkin ini adalah gejala Ibu hamil yang sedang mengidam. Jadi supaya anda merasa lebih tenang dan juga bisa dipastikan semuanya, jika anda memang sedang mengandung Nyonya" jelas dokter tersebut pada Tyas dan juga kekasihnya.

"Baik dokter. Kami akan segera memeriksakan nya" ucap kekasihnya Tyas dengan binar kebahagiaan dimatanya.

"Saya tidak berani memberikan obat pada anda Nyonya. Takutnya saya salah memberikan obat, saya kasih rujukan saja untuk langsung periksakan kedokter kandungan saja. Kalau begitu saya permisi Tuan dan Nyonya" ucap dokter tersebut setelah memeriksa kondisi Tyas.

"Iya dokter. Saya ucapkan terimakasih banyak, saya akan segera membawanya kerumah sakit secepatnya" ucap kekasih Tyas yang menjabat tangan dokter tersebut dan dokter langsung pergi dari apartment mereka.

Tyas dan kekasihnya sangat bahagia mendengar kabar yang membahagiakan mereka berdua. Terutama kekasih Tyas yang memang sangat menginginkan seorang anak sejak dulu. Dia bahkan rela melakukan ini semua dibelakang istrinya yang selalu menungguinya dirumah dengan kepercayaan dan juga kesetiaan nya. Tapi balasan yang dia terima adalah sebuah penghianatan.

.

.

.

Siapa ya kira-kira kekasihnya Tyas???

Yuk, selalu tinggalkan jejaknya ya untuk selalu like, komen, vote dan hadiahnya... Karena dengan dukungan dari kalian semua, bisa menaikan popularitas karya Othor yang receh ini.

Yuk baca dan berikan penilaian nya untuk novel Othor yang satu ini😉

Thanks and happy reading...🤗🤗🤗

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

ishh klo bener suaminy sun*t lg ajj😡😡

2023-08-05

1

Ney Maniez

Ney Maniez

ishh😡😡

2023-08-05

1

🟢⏤͟͟͞R🔰π¹¹™𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆❤

🟢⏤͟͟͞R🔰π¹¹™𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆❤

Radit lah, suaminya Liana😒😒.. cocok banget dech meraka berdua, sama2 brengseknya..

2023-07-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!