Benar saja apa yang dikatakan oleh kekasihnya, jika dia pulang ke apartment miliknya sebelum pulang kerumah istrinya. Tyas tentu saja sangat senang dan bahagia, dia sudah menyambut kedatangan nya dengan berdandan cantik untuk kekasihnya itu.
"Hai sayang, akhirnya kamu pulang juga. Aku sangat merindukan kamu" ucap Tyas yang langsung menghampirinya dan memeluk tubuhnya.
"Iya, aku kan memang sudah janji sama kamu. Jadi untuk apa aku berbohong" jawabnya yang segera melepasakan pelukan mereka dan langsung duduk.
"Baguslah, jika kamu tepat janji Mas. Karena jika kamu berbohong, aku akan mendatangi rumah istri kamu dan mengatakan yang sebenarnya padanya" ucap Tyas dengan ancaman nya yang selalu dia ucapkan pada kekasihnya.
"Sudahlah, jangan memancing-mancing mengatakan itu. Lebih baik kamu buatkan aku minuman dan aku ini sangat lelah, biarkan aku Istirahat dulu" ucap kekasihnya yang merebahkan dirinya diatas sofa dan tidak lama dia terlelap.
"Awas saja Mas, kalau kamu sampai melakukan itu padaku. Aku benar-benar akan melakukan apa yang aku katakan pada kamu" ucap Tyas yang menatap wajah lelah kekasihnya, lalu dia mengambil ponsel miliknya dan memotret kedua tangan. Satu tangan nya dan satu lagi tangan kekasihnya.
"Ini akan aku unggah di sosial media milik ku. Dengan caption semoga takdir kita ada" ucapnya yang benar-benar melakukan apa yang dia inginkan.
Tidak lama kemudian dia mendapatkan panggilan telpon dari seseorang yang sangat dia kenal. Siapa lagi jika bukan Liana yang menghubunginya dan ingin menanyakan kebenaran dari postingan yang diunggah oleh Tyas.
"Halo, Tyas. Apa kamu sedang bersama dengan kekasih kamu? Kenapa kamu tidak mengenalkan nya padaku?" tanya Liana panjang lebar dan tanpa kesalahan sedikitpun juga.
"Halo Li. Kenapa kamu banyak sekali pertanyaan nya? Bagaimana caranya aku menjawab" ucap Tyas yang mengatakan nya sambil tersenyum pada Liana.
"Iya-iya maaf. Aku bertanya terlalu panjang, bagaimana. Apa dia akan segera menikahi kamu?" tanya Liana yang begitu antusias saat bertanya pada Tyas.
"Iya, semoga saja ya. Kamu do'akan saja, semoga saja dia segera menikahi aku. Apa lagi aku sedang mengandung anaknya Li, do'akan saja yang terbaik untuk aku ya" ucap Tyas yang sengaja mengatakan jika dia sedang mengandung.
"Apa!!! Jadi, kamu sedang hamil Ty? Kenapa kamu tidak memaksanya untuk segera menikahi kamu? Seharusnya kamu harus lebih tegas lagi untuk memaksanya menikahi kamu. Apa kamu tidak kasihan padanya kelak, dia akan merasa malu jika sampai kalian tidak menikah" ucap Liana yang mengatakan nya supaya Tyas bisa segera menikah dengan kekasihnya.
"Aku juga maunya seperti itu Li, tapi dia sepertinya tidak ada niatan untuk segera menikahi aku Li. Aku tidak tahu harus berbuat apa untuk bisa membuatnya segera menikahi aku. Apa kamu tahu, apa yang harus aku lakukan untuk membuatnya menikahi aku?" tanya Tyas yang meminta pendapat dari Liana, yang mungkin saja bisa membantu.
"Aku juga tidak tahu Ty, kamu bilang saja yang sebenarnya sangat kamu ingin segera dinikahi. Dan bilang saja jika ini semua demi anak kalian berdua, kamu sangat beruntung bisa seperti itu. Maaf maksud aku, kamu lebih beruntung dari aku yang sudah lama menikah saja belum diberikan momongan. Jadi kamu harus bisa memperjuangkan hak anak kamu itu, jangan mau hanya diberikan janji saja. Kamu harus memintanya dengan sangat padanya" ucap Liana yang mengatakan nya sambil berkaca-kaca saat mengucapkan kata itu.
"Makasih ya Li, aku akan mencobanya. Semoga saja dia memang mau segera menikahi aku" ucap Tyas yang tersenyum senang saat mengatakan nya.
"Iya bestie. Kita kan sahabat dan sahabat kan selalu saling mendukung satu sama lain" ucap Liana yang tersenyum juga saat mendengar sahabatnya senang.
"Iya bestie, thank you so much" ucap Tyas yang menatap wajah kekasihnya penuh puja dan dia akan melakukan saran dari Liana.
"Oke bestie, aku matikan dulu ya ponselnya. Dia sudah mulai bangun dan kamu akan membahas masalah ini, nanti jika sudah ada kabar baik. Akan aku hubungi kamu lagi" ucap Tyas yang langsung memutuskan sambungan ponselnya sepihak setelah mengatakan itu pada Liana, sahabatnya.
"Aku akan melakukan apa yang kamu inginkan dan tentunya sangat-sangat aku inginkan. Terimakasih Liana, dengan begitu. Aku akan bisa lebih kuat lagi untuk menguasainya menjadi milik ku seutuhnya. Untuk istrinya? Jangan harap" ucap Tyas yang segera bangkit dari duduknya lalu mengambil minuman untuk kekasihnya.
"Mas, kamu sudah bangun? Ini minuman yang kamu inginkan" ucap Tyas yang memberikan jus jeruk untuk kekasihnya yang baru bangun tidur.
"Makasih sayang" ucap kekasihnya yang menerima segelas jus tersebut lalu meminumnya hingga habis.
"Sama-sama, apa kamu ingin makan sekarang atau mandi dulu? Aku akan menyiapkan segalanya untuk kamu" tanya Tyas yang membuat kekasihnya itu diam dan mengingat apa yang selalu dikatakan oleh istrinya jika dia pulang kerja.
"Kenapa diam? Apa ada yang salah dengan kata-kata aku barusan Mas?" tanya Tyas yang menatap bingung pada kekasihnya itu.
"Nggak, nggak apa-apa. Hanya sedikit pusing saja, mungkin karena banyak pekerjaan dan juga baru bangun tidur" jawabnya yang mencoba menutup-nutupi apa yang ada dalam fikiran nya.
"Oh, ya sudah. Lebih baik Mas duduk saja dulu, aku mau menyiapkan makan malam dulu. Mas mau makan malam disini kan?" tanya Tyas lagi yang menatap aneh pada sikap kekasihnya.
"Iya, aku nggak apa-apa. Aku akan makan disini, tapi aku nggak akan mandi. Nggak apa-apa kan jika aku nggak mandi disini, aku tidak ingin jika nanti istriku akan curiga" ucapnya yang menggenggam tangan Tyas.
"Iya nggak apa-apa. Aku hanya menanyakan nya saja, kali saja Mas mau mandi" ucap Tyas dengan nada kecewa dan dia segera pergi dari sana untuk menyiapkan makanan yang sudah dimasak oleh pembantunya.
Mereka makan bersama dan setelah membuat Tyas tidur, baru dia bisa pulang dan sekarang sudah jam sepuluh malam. Dia sampai dirumahnya pukul setengah sebelas malam. Ternyata Istrinya belum tidur, dan mau tidak mau dia berbasa-basi lagi padanya. Walau seluruh tubuhnya terasa lelah.
"Mas, baru pulang?" tanya istrinya yang tidak lain adalah Liana Marisa wanita yang dia bilang adalah satu-satunya dan dia cintai seumur hidupnya.
Tapi nyatanya dia malah menghianatinya dan bahkan sudah melakukan itu semua saat pernihakan mereka baru seumur jagung. Walau begitu, sepandai-pandainya orang menyimpan bangkai, baunya pasti akan tercium juga. Walau sepandai-pandainya tupai melompat, dia pasti akan terjatuh juga. Jadi kita tunggu saja sampai Liana tahu kebusukan suaminya.
"Iya sayang, aku baru saja pulang. Kamu sendiri kenapa belum tidur? Apa kamu menungguku?" jawabnya yang langsung memeluk tubuh Liana dan dia bertanya setelah mengurai pelukan nya.
"Iya Mas, aku tidak bisa tidur. Aku sangat khawatir sama kamu yang belum pulang-pulang" jawab Liana yang sebenarnya dia juga baru selesai mengerjakan pekerjaan nya.
"Ya sudah, aku mau mandi. Badan ku lengket banget dan juga bau keringat" ucap Radit yang mengatakan nya sambil berlalu masuk kedalam kamarnya.
"Ya sudah, aku akan menyiapkan pakaian untuk kamu Mas" ucap Liana yang merasa ada yang aneh dengan sikap suaminya ini.
"Kenapa aku merasa ada yang disembunyikan dari Mas Radit ya? Dan tadi, aku merasa jika aku mencium aroma parfum yang berbeda dari biasanya dia pakai. Malah seperti aroma parfumnya perempuan" gumam Liana yang mencium pakaian kotor Radit.
"Apa mungkin hanya perasaan ku saja? Atau memang dia menyembunyikan sesuatu dariku? Ya Tuhan, semoga saja suamiku tidak pernah melakukan kebohongan apapun padaku" lanjutnya lagi dan dia segera mengamuk pakaian untuk Radit.
Setelah selesai mengambil pakaian untuk Radit, Liana tidak sengaja melihat ponsel Radit bergetar dan ada pesan masuk. Biasanya dia tidak penasaran sama ponsel atau isinya, namun perasaan nya mengatakan jika dia harus melihat ponsel tersebut. Liana mengambil ponsel Radit dan melihat ada pesan yang membuatnya sangat terkejut.
"Sayang, kenapa kamu tidak bilang jika mau pulang. Aku kan sudah bilang jika kamu harus menginap dulu disini"
Begitulah isi pesan yang Liana baca, Liana menutup mulutnya dan dia tidak percaya. Jika suaminya sudah tega berbuat seperti itu padanya.
"Dia siapa? Kenapa memanggil Mas Radit dengan sebutan sayang? Apa mereka berdua berhubungan dibelakang aku? Aku harus menanyakan ini pada Mas Radit, jika dia tidak mengatakan yang sejujurnya aku akan mencari tahu semuanya sendiri" gumamnya yang segera meletakan kembali ponsel milik Radit diatas nakas.
"Mas, boleh aku bertanya sesuatu pada kamu? Aku mohon kamu jawab jujur dan tidak ada kebohongan" tanya Liana yang sudah duduk diatas kasur dan disusul oleh Radit.
"Boleh sayang, apa sih yang nggak buat kamu. Apa yang ingin kamu tanyakan?" jawab Radit yang langsung memeluk Liana, tapi mendapatkan penolakan darinya.
"Tolong jawab, siapa Anton?" tanya Liana yang sempat melihat nama kontak yang tadi mengirim pesan pada Radit.
"Dia teman kantor aku disana sayang. Kenapa memangnya?" tanya Radit dengan santai dan dia menatap wajah Liana.
"Seingat aku, disana tidak ada yang bernama Anton Mas. Tolong jawab dengan jujur Mas, jika kamu jawab jujur, aku janji tidak akan marah pada kamu. Aku janji itu" ucap Liana yang memabukan nya dengan pelan tapi sangat menuntut penjelasan dari Radit.
"Dia adalah kariawan baru dan dia juga yang menjadi teman dan orang kepercayaan bagi semua kariawan disana. Kenapa memangnya sayang? Tumben banget kamu menanyakan hal seperti ini?" jawab Radit yang membuat Liana merasa kecewa akan apa yang dikatakan oleh Radit.
'Ternyata kamu sudah terlalu biasa mungkin untuk berbohong, sehingga kamu akan dengan mudahnya menutupi kebodohan kamu dengan kebohongan yang lain. Aku sama sekali tidak menyangka akan hal itu Mas, sungguh tidak menyangka' ucap Liana dalam hati yang sudah sangat kecewa akan jawaban yang ingin dia dengar.
"Sayang, kenapa kamu diam? Apa ada sesuatu? Atau kamu kenapa?" tanya Radit yang membuat Liana tersadar dari lamunan nya.
"Oh, aku nggak apa-apa Mas. Aku sudah mengantuk dan aku ingin tidur" jawab Liana yang segera merebahkan dirinya dan menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut tebalnya.
"Sayang, apa kamu tidak akan memberikan nya padaku sebelum tidur?" tanya Radit yang sempat-sempatnya meminta jatahnya disaat Liana sangat kecewa padanya.
"Maaf Mas, aku sedang datang bulan. Baru saja aku kedatangan tamu" ucap Liana beralasan, supaya Radit tidak meminta haknya sekarang dan entah sampai kapan.
"Yah, padahal aku sangat menginginkan nya. Apa kamu tidak merasakan jika dia sudah bangun? Tolong tidurkan dia dulu sayang, please" ucap Radit yang menginginkan Liana melakukan nya menggunakan cara lain. Yang seperti biasanya dia lakukan saat sedang datang bulan.
"Maaf Mas, aku sangat mengantuk. Tolong mengerti aku" ucap Liana yang terpaksa melakukan itu semua supaya Radit berkata jujur padanya.
"Kamu ini kenapa sih sayang. Aku ini suami kamu dan kamu berkewajiban untuk melayani aku sebagai istri. Tapi kenapa kamu menolaknya?" ucap Radit yang tidak kehabisan akal untuk bisa membujuk Liana supaya mau melayaninya.
'Kamu menginginkan nya dari aku Mas, sedangkan kamu tidak mau jujur padaku siapa orang yang kamu beri nama Anton didalam kontak kamu itu? Jadi jangan salahkan aku, jika aku melakukan kebohongan yang sama juga padamu' ucap Liana dalam hati dan dia pura-pura tertidur dan tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Radit.
'Untung saja aku sudah menggunkan pembalut, jika tidak dia akan tahu aku membohonginya' ucap Liana lagi yang merasa lega, karena dia sudah menggunakan pembalutnya.
"Sial! Kenapa harus datang bulan segala sih. Tahu begitu aku menginap saja disana dan pasti akan mendapatkan service terbaik darinya" gerutu Radit yang bisa didengar oleh Liana. Bahkan terdengar sangat jelas ditelinganya.
'Ternyata kamu mengakuinya juga Mas, jika kamu itu sudah menghianati aku. Sejak kapan kamu melakukan itu semua padaku Mas? Sejak kapan, dan, dan siapa orangnya? Apa aku mengenalnya?' ucap Liana sambil menangis dalam diam dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh Radit dalam gerutuan nya.
"Aku harus segera tidur sekarang. Karena tidak mungkin jika aku memintanya lagi, dia saja sudah tidur dan tidak memperdulikan aku lagi" ucapnya dan dia merebahkan dirinya disamping Liana, lalu memunggunginya.
'Kamu benar-benar kejam Mas. Aku harus tahu siapa orang itu, ya, aku harus mencari tahu semuanya sekarang juga' ucap Liana dalam hati dan dia segera bangkit dari berbaringnya untuk mengambil ponsel Radit dan menyadapnya.
'Tuhan, tolong bantu aku. Aku ingin mengetahui siapa dia, supaya aku bisa memiliki bukti. Bahwa dia memang menghianati aku, tolong aku Tuhan' ucapnya lagi dan itu membuat Liana semakin waspada pada Radit.
"Tunggu, nomor ini sepertinya tidak asing bagiku. Dan foto profile nya juga sepertinya aku kenal, siapa ya?" gumam Liana yang melihat isi pesan dan banyak panggilan telpon tak terjawab.
"Ini, ini nomor Tyas. Iya, ini nomor ponsel Tyas. Jadi, jadi dia yang menjadi simpanan suami aku? Dan pria yang ingin supaya tanggung jawab padanya adalah suami aku?" ucap Liana merasa tidak percaya dengan apa yang sudah dia temukan dalam ponsel milik Radit.
"Wah, mereka berdua sangat hebat membohongiku. Atau memang aku yang bodoh, sehingga dengan mudahnya dibohongi oleh mereka berdua. Aku akan mencari bukti untuk segera membongkar semua kebusukan kalian berdua" ucap Liana yang tidak jadi menyadap ponsel milik Radit, dia hanya menscreenshot semua pesan nya dan menyalin semua pesan suara yang ada disana kedalam ponselnya.
"Aku sudah memiliki bukti ini. Aku akan mencari bukti yang lain lagi, tunggu saja Mas, aku akan membuat kalian berdua malu dan juga tidak memiliki muka lagi dihadapan umum" gumamnya yang langsung meletakan ponsel milik Radit ditempat semula, supaya dia tidak curiga.
"Sejak kapan kamu membohongiku Mas? Aku akan membongkar semuanya" ucapnya yang langsung merebahkan dirinya disamping Radit, dia memang tidak sudi. Tapi demi bukti, dia rela diam dan berada disampingnya.
.
.
.
Mulai seru, dan mulai terungkap semuanya...
Yuk ramaikan disetiap babnya dengan like, komen, vote dan hadiahnya...
Bintangnya juga jangan sampe lupa ya😉
Thanks and happy reading...🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Ney Maniez
liana💪💪🥺🥺
2023-08-07
1
Ney Maniez
ya allah 😡😡😡😡arak online rame rame yuk🤭🤭
2023-08-07
1
sᴀɪɴᴛs
saling mendukung dan saling berbagi,,,, berbagi suami 🤣🤣
2023-07-23
2