Pengantin Pelunas Hutang

Pengantin Pelunas Hutang

Hanya Anak Pungut

Udara pagi menyapa, membelai dedaunan basah, menyeruakkan aroma khas yang sarat akan segarnya pagi ini.

Burung-burung yang berkicau di atas dahan menambah indahnya suasana pagi, mengabarkan pada dunia bahwa sang penguasa hadi telah siap untuk kembali bekerja mendampingi bumi disiang hari.

Kelopak mata itu terbuka dengan perlahan, memperlihatkan sepasang hazel yang indah. Kemudian pandangannya menyapu, bergulir pada jam yang menggantung di dinding.

"Eungg... Sudah pagi rupanya." Gadis itu bergumam pelan.

Setelah mandi dan berpakaian lengkap. Gadis bernama lengkap Jessica Su itu pun segera keluar dan membantu sang ibu menyiapkan sarapan.

Dari jarak dua meter. Jessica melihat keberadaan dua perempuan berbeda usia tengah berkutat di dapur menyiapkan sarapan. Jessica melanjutkan langkahnya dan kemudian bergabung bersama mereka berdua.

"Wow, Tuan Putri sudah bangun rupanya." Sinis seorang wanita yang terlihat seumuran dengannya. Alih-alih menanggapi, Jessica malah mengabaikannya dan hal itu membuat si wanita naik pitam.

"Yakk!! Aku bicara denganmu dan berani sekali kau mengabaikanku!!" Bentak wanita itu penuh emosi.

Jessica mendengus berat. Gadis itu berbalik dan menatap tajam wanita di sampingnya.

"Aku sedang malas berdebat denganmu, jadi diamlah dan berhenti bicara!!" ucapnya dingin.

"Ma, kau dengar itu? Dia mulai berani mencari masalah denganku. Aku tidak mau tau, pokoknya Mama harus menghukumnya!!" pinta Jenny.

"Cukup, Jenny!!" Bentak wanita setengah baya yang di panggil Ibu oleh Jenny itu. "Sebaiknya kalian jangan bertengkar lagi, bantu Mama menyiapkan sarapan sekarang!! Bukankah kalian harus pergi kuliah?" ucap wanita itu sambil menatap kedua putrinya bergantian.

Jenny melepas apronnya dan pergi begitu saja meninggalkan Jessica dan ibunya. "Dasar manja, menyebalkan sekali dia." Jessica terus saja menggerutu. Sikap menyebalkan saudara perempuannya itu terkadang membuatnya naik darah.

Tak ingin ambil pusing. Jessica melanjutkan aktifitasnya yang sempat tertunda. "Biar aku saja yang mencuci buah dan sayurnya." Ucap Jessica yang segera di balasan oleh sang ibu.

"Oya, Sica, sebaiknya malam ini kau tidak pergi kemana pun, bantu Mama di boutique. Boutique kebanjiran orderan dan kita kekurangan tenaga." ucap wanita paruh baya itu.

"Tidak masalah. Kebetulan aku free hari ini, jadi aku bisa membantu Ibu satu hari full di boutique kita." Jessica tersenyum.

Wanita itu tersenyum lembut. "Terimakasih, Sayang. Memang hanya dirimu yang paling mengerti dan memahami, Mama. Jika saja kau terlahir dari rahim Mama, pasti Mama akan menjadi Ibu paling beruntung karena telah melahirkan anak seperti dirimu." ujarnya.

Jessica memeluk wanita yang sejak 15 tahun lalu itu menjadi ibunya. "Meskipun aku bukan anak yang terlahir dari rahim, Mama. Tapi percayalah jika aku sangat menyayangi, Mama."

"Mama, juga sangat menyayangimu, Nak." kemudahan mereka berdua saling berpelukan.

Jenny menggerakkan tangannya. Dia benci melihat pemandangan memuakkan itu. Jelas-jelas ia adalah putri kandungnya. Tapi sang ibu malah lebih menyayangi si anak pungut.

Kemudian Jenny berbalik, dan dia nyaris saja berteriak karena kemunculan sang ayah yang begitu tiba-tiba. "Pa!! Kau hampir saja membunuhku!!" ucapnya kesal.

"Maaf, Sayang. Papa, tidak bermaksud mengejutkanmu. Ngomong-ngomong apa yang sedang kau lihat?" Tuan Su mengikuti arah pandang putrinya.

"Aku tidak suka pada anak pungut itu. Kenapa Mama sangat menyayangi dan memanjakannya?! Aku adalah putrinya, tapi dia lebih menyayangi, Jessica. Ini sangat tidak adil untukku, Pa." ujar Jenny.

Tuan Su mendesah berat. "Bukan hanya kau saja. Papa, juga sangat tidak menyukainya, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa. Ibumu terlalu menyayanginya." ujarnya

"Aku ingin Papa menyingkirkan dia dari rumah ini, bagaimanapun caranya!!" pinta Jenny.

"Secepatnya, dan Papa sudah memiliki caranya." Tuan Su menyeringai.

"Bagus. Aku ke kamar dulu untuk bersiap-siap. Aku ada kuliah pagi ini." Tuan Su mengangguk. Pria itu berbalik dan pergi dari sana.

.

.

Usai sarapan. Semua sibuk dengan urusan dan kesibukan masing-masing. Arya Su sudah berangkat ke kantor untuk bekerja, sedangkan Jenny pergi kuliah. Di rumah itu hanya menyisakan Jessica dan Maria.

Jessica menghampiri sang ibu yang terlihat sibuk dengan setumpuk sketsa terbaru dari musim dingin.

"Ma, bisa kita berangkat sekarang?" Seru Jessica yang segera di balas anggukan oleh sang Ibu.

"Tentu, Sayang. Kau saja yang mengemudikan mobilnya." Jessica tersenyum dan kemudian mengangguk.

"Bukan masalah," ucapnya. Keduanya pun berjalan beriringan menuju halaman, tempat di mana mobil Maria di parkirkan.

.

.

"Presdir, ingin supaya Anda mengembalikan semua uang yang Anda pinjam darinya."

"Apa tidak bisa memberi tempo lagi? Aku pasti akan melunasi semuanya. Tapi tidak sekarang, perusahaanku sedang mengalami masalah keuangan. Bagaimana jika bulan depan?" mohon Arya Su.

Pria berkaca mata dan berjas hitam itu menggelengkan kepala. "Maaf, Tuan Su. Tapi batas waktu yang Presdir berikan pada Anda sudah pada batasnya."

"Anda sudah terlalu lama mengulur waktu dan membuat Presdir marah. Jika Anda tidak bisa mengembalikan semua hutang Anda pada perusahaan kami dalam waktu satu Minggu, maka Anda harus siap-siap kehilangan perusahaan ini." ucap pria berkacamata itu.

"Apa?!" Kedua mata Arya Su membelalak setelah mendengar apa yang pria berkaca mata itu sampaikan. "Apa hal ini tidak bisa di bicarakan lagi?"

Pria itu menggeleng. "Maaf, Tuan. Saya tidak berani mengambil keputusan. Karena semua keputusan ada di tangan ,Presdir Xi. Jika Anda ingin, saya bisa mempertemukan Anda dengan beliau. Kebetulan hari ini Beliau kembali dari China."

"Tidak masalah, atur saja waktunya dan aku akan menemuinya untuk membahas masalah ini." ucap Arya.

Pria berkaca mata itu membungkuk. "Kalau begitu saya permisi dulu." Pria itu beranjak dan pergi begitu saja.

Arya Su memijit pelipisnya yang terasa pening. Jika dalam satu Minggu dia tidak bisa mengembalikan semua hutang-hutangnya. Maka dia harus rela kehilangan perusahaannya.

Arya menggeleng. Pria itu mengepalkan tangannya."Ini waktunya kau membalas Budi padaku, Jessica Su. Aku akan menyerahkanmu para Tuan Muda sombong dan arogan itu!!"

Sebuah seringai tercetak di bibirnya. Bagaimana dia bisa sangat bodoh? Bukankah dia memiliki sebuah permata, jadi kenapa tidak di gunakan saja? Arya akan menyerahkan Jessica sebagai alat Pelunas hutang-hutangnya pada Tuan Muda keluarga Xi.

.

.

"Tuan Muda."

Seruan itu mengalihkan perhatian seorang laki-laki muda yang sedang memandang bunga-bunga cantik di taman belakang miliknya melalui dinding kaca di ruangan pribadinya.

Pria berdarah China itu hanya melirik sekilas pada pria berkaca mata yang menegurnya. "Kau sudah bertemu dengannya?"

"Sudah, Tuan Muda. Dan dia ingin bertemu dengan Anda secara langsung. Jika Anda tidak ingin menemuinya, Saya bisa membatalkannya dan mengatakan padanya jika Anda sedang sibuk."

"Tidak perlu!! Aku akan menemuinya, atur tempat dan waktunya. Pastikan itu adalah tempat yang memiliki privasi." ucap laki-laki itu.

"Baik, Tuan. Saya mengerti."

Nathan Qin, adalah putra tunggal dan satu-satunya pewaris dalam keluarga Xi. Kedua orang tuanya meninggal ketika Nathan berusia 15 tahun dalam sebuah kecelakaan mobil.

Sejak saat itu. Nathan di asuh dan di besarkan oleh kakak dari ayahnya. Bukan karena mereka tulus melakukannya, tapi karena mengincar harta kekayaan keluarga Xi yang tak terbatas jumlahnya.

Kehilangan kedua orang tuanya dan kerasnya hidup. Merubah Nathan menjadi pribadi yang dingin dan tertutup. Nathan juga di kenal memiliki tempramen yang sangat buruk, arogan dan jarang menggunakan hati pada mereka yang berani mencari masalah dengannya.

Dan harga mahal yang harus mereka bayar untuk sebuah kesalahan fatal adalah dengan kematian!!

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

jahat sekali kau Jenny
mampir kak Thor.....

2024-10-04

0

imas sunengsih

imas sunengsih

lanjut thor🤗

2023-06-01

2

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut

2023-06-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!