Flashback

Sebuah mobil mewah melaju kencang pada jalanan malam kota Seoul yang padat akan kendaraan yang berlalu lalang, baik itu pribadi maupun umum.

Di jok depan seorang pria berkacamata duduk di samping pria berjas yang mengemudikan mobil hitam tersebut. Di jok belakang, seorang pria muda dengan ketampanan di atas rata-rata tengah duduk tenang sambil menatap keluar.

Perlahan pria itu menutup matanya dan sekelebat kenangan masa lalu melintas di ingatannya.

Flashback:

Lantunan lagu natal menggema di sepanjang jalanan kota Seoul yang di selimuti warna putih salju. Terlihat seorang anak laki-laki berusia 16 tahun tengah menikmati indahnya malam natal tahun ini seorang diri.

Mendongakkan kepalanya, anak laki-laki itu memandangi langit di atasnya. First snow. Ya ini pertama kalinya salju turun di malam natal. Dan juga natal pertama yang harus dia lewati tanpa kedua orang tuanya.

Pukkk...

Anak laki-laki itu sedikit terlonjak kaget saat merasakan sesuatu yang dingin menyentuh punggung tangannya yang tak tertutup sarung tangan.

Sontak ia menoleh dan mendapati seorang anak perempuan berdiri beberapa meter dari tempatnya berada. "Apa yang kau lakukan?" Sinis anak laki-laki itu bertanya.

Si anak perempuan menggeleng. "Tidak ada. Hanya ingin mengajakmu bermain. Kau terlihat kesepian dan sendirian," jawab anak perempuan itu.

Tiba-tiba anak perempuan itu mengulurkan tangannya. "Aku, Jessica." Ucap anak kecil itu memperkenalkan diri. Alih-alih menerima uluran tangan Jessica. Anak laki-laki yang beranjak remaja itu hanya menatap tangan yang terulur di depannya itu datar. 

Jessica berdecak sebal. "Raih tanganku seperti ini dan perkenalkan dirimu. Apa sulitnya, pria cantik siapa namamu?",

Anak laki-laki itu menepis tangan Jessica dan menatapnya sinis. "Aku punya nama dan namaku, Nathan!! Bukan pria cantik, dan jangan coba-coba memanggilku dengan panggilan menggelikan seperti itu!! Atau ku bunuh kau!!"

Jessica terkekeh. "Bukannya mengerikan, kau malah terlihat menggemaskan. Aku juga sendirian, sebaiknya kita melewatkan malam natal ini bersama." Dengan seenaknya, Jessica menarik lengan Nathan, bahkan dia tak menghiraukan nada protes dari pemuda itu.

Mereka menghentikan langkahnya setelah tiba di Sungai Han. Nathan menoleh, menatap gadis di sampingnya. Wajah cantiknya tampak murung padahal beberapa saat yang lalu sebuah senyuman terukir di bibir tipisnya.

"Salju lagi," Jessica menghela napas. Malam ini adalah malam di mana salju pertama turun ke muka bumi. Salju tahun ini memang sedikit lebih lambat dari tahun-tahun sebelumnya.

"Aku benci salju," Nathan menoleh setelah mendengar gadis disampingnya mulai bicara.

"Kenapa,?"

"Karena salju itu dingin dan suram. Tapi aku juga a latidak bisa membohongi perasaanku jika aku selalu menantikan kedatangannya. Aneh bukan?" Jessica menoleh, membuat kontak mata diantara mereka tak terhindarkan

"Ya, sama sepertimu, aneh." jawab Nathan dingin.

Jessica menggembungkan pipinya dan mendecih sebal. Tidak hanya berwajah dingin dan minim ekspresi. Tapi Nathan juga bermulut tajam.

"Kalimat macam apa itu, dasar rusa kutub menyebalkan!!" dia menggerutu pelan.

Keheningan kembali tercipta di antara mereka. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jessica selalu melewatkan malam natal seorang diri. Duduk di bawah pohon oak di taman yang tak jauh dari tempat tinggalnya.

Namun tidak untuk tahun ini...

Meskipun baru bertemu dan belum saling mengenal satu sama lain. Namun kehadiran Nathan cukup membantunya fan membuatnya merasa lebih baik.

"Kau mau kemana?" Seru Jessica melihat Nathan yang tiba-tiba saja bangkit dari duduknya. 

"Pulang!!"

Jessica meletakkan kedua tangannya di depan mulutnya dan berteriak kencang. "Aku harap kita bisa bertemu lagi suatu hari nanti. Dan aku harap kau tidak melupakanku, ingat selalu namaku ini. Namaku adalah Jessica!"

Flashback End:

Nathan membuka kembali matanya dan mendesah berat. Itu adalah kenangannya 12 tahun yang lalu. Di mana dia bertemu dengan gadis aneh bernama Jessica.

Sudut bibir Nathan tertarik ke atas. Entah kenapa dia tidak bisa mengenyahkan nama dan bayangan gadis kecil bernama Jessica itu dari benaknya, meskipun 12 tahun telah berlalu.

Terkadang dalam hati Nathan bertanya-tanya, seperti apa gadis itu sekarang? Apakah dia masih mengingat dirinya atau tidak?

"Tuan Muda, kita sudah sampai." Ucap pria berkaca mata yang duduk di jok depan. Dan suara berat pria itu menyandarkan Nathan dari lamunan panjangnya.

"Hn,"

Pintu di samping kanan Nathan terbuka lebar. Pria itu lekas turun dan berjalan memasuki sebuah restoran mewah yang terletak di kawasan kota Seoul, tempat di mana dia akan bertemu dengan Arya Su.

Seorang pelayan membukakan pintu untuk Nathan. CEO muda nan tampan itu melangkahkan kakinya secara bergantian menuju ruang VIP yang terletak di lantai dua restoran tersebut.

Cklekk...

Pria dalam balutan tuxedo hitam itu segera berdiri saat mendengar suara decitan pintu terbuka. Tak lama berselang dua lelaki muda memasuki ruangan tersebut.

"Dia adalah Tuan Muda Xi," ucap pria berkaca mata yang datang bersama Nathan.

Rasanya Arya tidak percaya jika CEO dari Xi Empire adalah seorang pria muda yang sangat tampan. Dia pikir Xi Nathan adalah pria yang telah berusia di atas 40 tahun, tapi ternyata dia adalah pria muda yang bahkan belum genap 30 tahun.

Meskipun perusahaannya sudah lama bekerja sama dengan perusahaan milik Nathan. Tapi ini pertama kalinya mereka bertemu.

Selama ini Nathan lebih sering tinggal di luar negeri dan fokus pada bisnisnya di sana. Sedangkan bisnisnya di Korea ia percayakan pada asisten pribadinya 'Leon'

"Tuan Xi, ini pertama kali kita bertemu. Bagaimana jika kita saling berbincang dan..."

"Langsung saja pada intinya. Aku tidak memiliki banyak waktu untuk hal tidak berguna semacam itu."

"Tuan Muda Xi, saya ingin mengajukan sebuah kesepakatan dengan Anda. Bagaimana jika semua hutang-hutang saya, saya bayar dengan anak gadis saya? Saya memiliki seorang putri yang sangat cantik."

"Sayangnya aku tidak berminat!! Tidak ada dalam perjanjian, jika aku akan menerima putriku sebagai jaminan semua hutang-hutangmu pada Xi Empire."

"Lunasi semua hutangmu dengan segera atau aku akan membawa masalah ini ke jalur hukum!! Dan sesuai perjanjian, perusahaanmu akan menjadi milikku!!"

"Tunggu dulu, Tuan Muda!!" Arya mengeluarkan sebuah foto dari saku jasnya dan menunjukkannya pada Nathan. "Namanya Jessica, dia adalah putri saya. Bukankah dia sangat cantik?"

Nathan mengambil foto itu dari tangan Arya karena rasa penasarannya. Entah sebuah kebetulan atau bagaimana, nama putri Arya sama dengan nama gadis kecil yang ia temui 12 tahun yang lalu.

"Dia putrimu?" Arya mengangguk.

Nathan memperhatikan gadis dalam foto itu dengan seksama. Mulai dari mata, hidung, bibir sampai senyum manisnya. Dia benar-benar mengingatkan Nathan pada gadis kecil itu, Jessica.

"Baiklah. Aku terima kesepakatan itu!! Dengan satu syarat, Minggu depan dia harus tinggal bersamaku!!"

Arya tersenyum lebar. "Kesepakatan di terima," Arya menjabat tangan Nathan sambil tersenyum lebar.

Sekali lagi Nathan memperhatikan gadis dalam foto tersebut. "Akhirnya aku menemukanmu, gadis aneh!!"

-

Bersambung.

Terpopuler

Comments

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut

2023-06-01

1

imas sunengsih

imas sunengsih

ko up nya dikit,tambah donk thor......lanjut

2023-06-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!