Sistem Simp Terpaksa Menikah Dengan Pemangsa Wanita

Sistem Simp Terpaksa Menikah Dengan Pemangsa Wanita

BAB 1 Sistem Simp (Kutukan dari Si Raja Demit Refald)

“Kenapa kau hidupkan aku kembali? Jelas-jelas aku sudah mati!” teriak seorang pria berambut panjang ikal dengan tubuh penuh bersimbah darah. Ia menatap marah pada pria tampan yang berdiri tenang di depannya.

Pria tampan itu dijuluki sebagai raja demit Refald ala Edward karena ia adalah seorang manusia yang memiliki kekuatan supranatural paling kuat dan terpilih sebagai raja demit dari klan pilihan di dunia lain. Meskipun manusia, Refald bukan sembarang manusia. Dia memang bukan Tuhan, bukan Dewa dan juga bukan dukun ataupun penyihir, tapi ia punya kekuatan lain yang bisa mengendalikan hidup orang yang dikehendakinya. Seperti yang ia lakukan pada mantan samurai si pembantai manusia ini.

“Kau adalah orang terkejam yang pernah kutemui, Nagata. Harusnya kau kekal di neraka, tapi kau masih layak hidup karena kau punya 1 ketulusan cinta yang menyelamatkan hidupmu. Kau tidak bisa mati semudah ini. Aku punya ide lain untuk membalas semua perbuatanmu pada adikku dan adik iparku.” Refald sang raja demit, mengeluarkan sebuah gelang hitam dan memakaikannya di lengan kanan pria yang baru saja ia hidupkan dari kematian setelah berhasil di bunuh oleh si gangster Leo.

“Apa ini?” tanya pria berambut panjang bernama Nagata. Ia memerhatikan gelang yang dipakaikan Refald dan pastinya tak bisa dilepaskan lagi.

“Gelang system simp.” Refald duduk sambil menyilangkan kakinya di kursi besi.

Nagata, mencoba melepaskan gelang pemberian Refald dan yang terjadi pada tubuhnya sangat tidak terduga. Tubuh Nagata serasa terbakar hebat. Muncul garis-garis api yang seolah ingin menghancurleburkan dirinya. Namun, saat gelang itu dipakaikan lagi, ia kembali seperti semula dan meninggalkan sisa rasa sakit akibat terbakar tadi.

“Apa yang kau lakukan padaku, ha?” bentak Nagata, ia tak pernah menyangka rasa sakitnya bisa sedahsyat ini.

“Akan kujelaskan peraturannya.” Refald duduk bersandar di kursi dan menatap lurus mata Nagata. “Meskipun kau hidup kembali. Kau harus dihukum atas dosa-dosamu. Sudah banyak sekali nyawa yang terbuang sia-sia karena ulahmu dan itu kau lakukan hanya karena cintamu tak terbalas dan berani menyakiti adikku. Gelang ini adalah gelang kutukan. Dan jika kau ingin melepaskan gelang ini, kau harus menemukan wanita yang benar-benar tulus mencintaimu tanpa pamrih. Tapi … setiap kali ada wanita yang menyentuhmu, kulitmu akan serasa terbakar seperti barusan kau alami. Hidupmu akan dipenuhi rasa sakit jika ada orang yang mencoba menyentuh kulitmu.”

Refald bangun berdiri dan melemparkan gelang satu lagi dan bentuknya sama persis seperti yang dikenakan Nagata. “Carilah satu wanita yang bisa menyelesaikan misi dari gelang itu, jika dia berhasil, maka kau bisa terbebas dari system simp ini. Tapi jika dia gagal. Selamanya, hidupmu akan menderita. Bahkan kau akan meronta memimta kematian disetiap detiknya.”

Nagata tertegun, taka da kata-kata yang bisa ia ucapkan karena sejak awal hidup Nagata sudah hancur. Jiwanya seakan mati. Itulah sebabnya ia tak punya hati dan memperlakukan manusia seolah nyawa mereka sama sekali tak ada harganya.

“Terimalah hukuman dari alam ini Nagata. Mereka marah karena kau menyia-nyiakan hidupmu yang berharga dengan kejahatan hanya karena cinta. Sistem Simp akan diaktifkan oleh seorang wanita yang dipilih sistem. Seperti apa ciri-cirinnya tidak ada yang tahu. Dialah yang bisa membebaskanmu dari kutukan ini. Tapi … untuk membebaskanmu, dia harus bisa menyelesaikan misi yang diberikan system simp itu. Jika dia berhasil menyelesaikan tingkatan misi yang diberikan, maka ada hadiah misterius menantimu. Sebaliknya, wanita itu akan mendapat sengatan listrik, bila misinya gagal.”

“Apa-apaan ini! Hukuman macam apa yang kau terapkan itu, ha? System sim papa, ha!” bentaknya marah. Ia merasa apa yang dikatakan Refald sangat tidak masuk akal.

“Ini namanya hukuman zaman now. Sudah basi menghukum orang kejam sepertimu dengan kematian. Hukuman seperti ini akan lebih menyakitkan. Dan kau pantas mendapatkannya sampai kau menemukan wanita yang benar-benar tulus mencintaimu apa adanya dan kaupun tulus mencintainya. Hati sekerat baja sepertimu, takkan mudah mendapatkan cinta sejati. Selamat hidup menderita Naga, balasan atas perbuatan kejimu, dimulai dari sekarang.” Refald menyunggingkan senyum dan asap tebal mulai menyelimutinya.

Begitu asap tebal itu menghilang, Raja demit Refald juga menghilang entah kemana meninggalkan Nagata yang terpaku melihat kondisi tubuhnya dan hanya bisa pasrah menerima kutukan dari raja demit Refald. Ia tidak yakin, apakah ada wanita yang mencintainya di dunia ini. Sedangkan pria bernama Nagata ini, sudah tidak punya rasa cinta lagi. Hatinya begitu dingin dan sekeras batu. Sulit baginya, untuk bisa mencintai wanita lain setelah wanita yang ia cintai lebih memilih orang lain yang memang jauh lebih layak dibandingkan dirinya.

“Haaaaaaaargghh!” Nagata berteriak untuk melampiaskan amarahnya.

Gelang ditanganya begitu menyiksa dan ia sungguh tak bisa melepaskannya meski menggunakan berbagai macam cara. Alhasil, Nagata pasrah akan keadaan dan mencoba mengikuti permainan system simp seperti yang dikatakan raja demit Refald padanya. Yaitu … menemukan wanita yang bisa melepaskan gelang system simp ini.

***

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun. Nagata terus hidup dengan kutukan yang tak bisa dipecahkan. Nagata tinggal di sebuah desa terpencil yang hanya di huni oleh orang-orang kepercayaan Nagata. Di desa ini, dialah orang yang paling kaya. Harta kekayaannya melimpah dan tak pernah habis 7 turunan. Semua orang di desa mengelu-elukan Nagata.

Namun, Sayang. Hal itu tidak berlangsung lama. Petaka itu terjadi saat Nagata meminang salah satu wanita yang ada di desanya dan wanita itu mati mengenaskan di malam pertama. Tidak ada yang tahu apa penyebab kematian si wanita selain Nagata sendiri. Sudah banyak wanita yang ia nikahi namun semuanya berakhir dengan kematian di malam pertama.

“Bagaimana ini Tuan? Istri ke 99 Anda, telah tiada. Sampai kapan ini akan berhenti?” tanya salah satu orang kepercayaan Nagata setelah untuk kesekian kalinya ia menemukan istri tuan mudanya meregang nyawa dalam kondisi pakaian pengantin lengkap. Tubuhnya terbujur kaku dan ada luka bakar hamper disekujur badan.

Seperti biasa, Nagata tak menjelaskan apa-apa karena percuma saja dijelaskan. Tidak akan merubah keadaan. Inilah kutukan yang diberikan Refald untuknya.

“Singkirkan saja jasadnya. Dan cari wanita lain untuk segera kunikahi,” ujar Nagata pada anak buahnya.

“Tapi Tuan …”

“Aku tak suka dibantah, Dadu. Lakukan saja apa yang kuperintahkan.” Mata Nagata semakin memerah melihat anak buahnya yang tampak ragu.

Dadu sendiri tetap bertahan melayani Nagata karena dia berhutang budi pada Nagata. Ia bahkan bersumpah akan selalu melayani Nagata sampai akhir hayatnya. Hanya saja, ia tak diperbolehkan menyentuh Nagata. Dadu tidak tahu apa alasannya. Dan sampai detik ini, itu menjadi misteri tersendiri bagi Dadu. Pria jangkung itupun pergi keluar istana megah milik Nagata dan mencari wanita ke-100 untuk dijadikan istri majikannya.

Akibat banyaknya wanita yang mati secara misterius, desa tempat Nagata tinggal jadi sepi. Desa ini hanya di huni oleh segelintir orang dan rata-rata dari mereka adalah orangtua. Mereka tahu rumor buruk tentang Nagata tapi mereka tidak memedulikannya selama Nagata tidak membayahakan nyawa mereka.

Lambat laun, muncul rumor bahwa Nagata adalah monster pembunuh wanita dan semua orang mulai pergi meninggalkannya karena ketakutan. Tidak ada yang berani mendekatinya walau Nagata adalah orang terkaya di wilayah itu.

Suatu ketika, muncullah sebuah keluarga yang baru saja pindah dari kota. Semua anggota keluarga baru itu adalah wanita. Ke-3 wanita itu tinggal disebuah rumah tua milik nenek dari wanita yang bernama Salama.

Kedatangan mereka di desa ini disambut tatapan aneh semua warga desa. Sebagai pendatang baru, tentulah mereka bingung dengan tatapan mata aneh mereka.

“Ibu … apa ada yang salah dengan wajah kita? Kenapa semua orang di desa ini menatap kita seperti melihat hantu saja?” tanya Shanti, sorang anak perempuan yang baru saja berusia 13 tahun.

“Biarkan saja, mungki karena kita adalah pendatang, makanya mereka melihat kita seperti itu. Ayo jalan.” Wanita bernama Salama itu mengajak putrinya terus melangkah maju menuju rumah yang akan mereka tuju.

Namun, ada satu wanita yang berdiri diam menatap Menara sebuah bangunan megah yang ada di ujung desa. Saking tingginya Menara bercat putih itu, bangunannya sampai terlihat dari tempat wanita muda itu berdiri.

“Sekar!” seru Salama memanggil putrinya yang lain. “Kenapa berdiri di situ! Ayo, keburu malam!”

Wanita yang dipanggil Sekar itupun menoleh dan mulai melanjutkan langkahnya tanpa peduli pada tatapan mata semua orang yang melihatnya. Sesekali ia menoleh ke arah Menara itu seolah ada yang menarik perhatiannya.

“Aku yakin aku melihat seseorang di sana. Tapi siapa? Orang seperti apa yang membangun Menara setinggi itu di sebuah desa terpencil begini,” gumam Sekar.

BERSAMBUNG

***

Terpopuler

Comments

Berdo'a saja

Berdo'a saja

calon suami mu

2023-12-05

0

Mara

Mara

Hadir disini kak😘

2023-08-17

0

Ibuk'e Denia

Ibuk'e Denia

aq mampir thor ke karyamu

2023-08-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!