Si Janda Dan Anak SMA

Si Janda Dan Anak SMA

Penerbangan Menjengkelkan

Di suatu malam yang sangat dingin, tepatnya akhir tahun. Fany berada di dalam pesawat. seperti biasa dia bekerja sebagai pramugari. Pramugari lain merasakan dinginnya malam itu, badannya menggigil tidak sedikit pramugari yang masih belum mau membuka mantelnya. Namun kala itu Fany tidak terlalu merasakan dinginnya malam itu. Malam itu Fany terlihat sangat energik dan ceria. hal ini membuat teman yang lain bertanya-tanya.

"Fany... kamu ga dingin apa?? di luar hujan ga berhenti dari subuh kemarin" kata salah satu temannya yang bernama Vanessa, yang akrab dengan panggilan Caca

"ya dingin cuman gw ngerasa, ga dingin-dingin amat" jawab Fany

obrolan itu terjadi di ruangan pantry pesawat. bukan hanya pramugari yang sedang di situ tetapi pilot dan co pilot pun ada di situ, sedang membuat kopi.

co pilot Dandy yang suka sekali membuat sebuah lelucon, malam itu juga ikut angkat bicara dan berkomentar keadaan Fany.

"wajar ajah Ca... Kaka yang satu ini baru di charge semalam, hahahaha" kata Dandy

semua orang tertawa mendengar lelucon Dandy.

"Pak Dandy jangan curhat gitu, malu itu urusan rumah tangga loh... hahahaha" Fany membalas lelucon Dandy

"tapi bener kan??" kata Dandy

"suami saya ada di rumah, sedangkan saya sekarang ada di kampung orang. gimana ceritanya??" kata Fany

"Tapi lu bener deh keliatan ceria banget malam ini" kata Vanessa

"kalian mau tau banget ya?? gw abis penerbangan ini, jadwalnya libur di tambah lagi gw di izinkan cuti dan artinya gw mau jalan-jalan, mau liburan bareng suami gw" kata Fany

"kirain apa, itu sih gw udah biasa Fan..." kata Vanessa

"yaitu lu... gw mana pernah liburan waktu jadwal lagi padat-padatnya" kata Fany

Penumpang sudah memasuki pesawat, Fany berangkat ke tempat penumpang untuk menyambut para penumpang dan melayani seperti biasa. Lalu tak lama setelah penumpang sudah masuk ke dalam pesawat, pesawat itu lepas landas.

Pesawat akan sampai di bandara kota tujuan sekitar 2 jam saja. dan artinya pesawat akan turun mungkin tengah malam menjelang subuh. banyak penumpang menggunakan perjalanannya di pakai untuk beristirahat. hanya beberapa orang saja yang masih membuka matanya dan beraktivitas seperti mendengarkan musik, atau sekedar melihat suasana di langit lewat jendela pesawat.

"mbak..." Fany mendengar panggilan dari seorang penumpang pesawat. Fany bertanya-tanya apakah panggilan itu untuk dirinya. "mbak" Fany mendengar kembali teriakan itu. dia menoleh ke arah belakang. dan ya benar saja seorang penumpang pesawat memanggil dirinya, dan meminta bantuan. Fany melihat sosok penumpang itu, seorang pria yang sangat muda. memang terlihat tampan dan sangat santai sekali.

"iya mas... ada yang bisa di bantu??" kata Fany sambil menawarkan bantuan

"mbak... apakah ada minuman yang bisa menghangatkan badan saya?? saya kedinginan" kata pemuda itu

"baik mas... paling ada kopi, mas mau??" tanya Fany kembali kepada pemuda itu

"oke boleh" kata pemuda itu

Fany langsung ke pantry untuk mengambilkan secangkir kopi, hal ini sangat biasa dan Fany sudah sering melakukannya. jadi semuanya tidak ada masalah untuknya.

Kopi sudah di buatkan oleh Fany artinya waktunya untuk memberikan kepada pemuda tersebut. secangkir kopi itu di taruh di atas baki. Fany membawa kopi itu dengan sangat hati-hati.

Suasana pesawat begitu hening karena seluruh penumpang kebanyakan tertidur, terlihat dari jauh pemuda itu sedang menunggu kopi. Fany mempercepat langkahnya agar bisa cepat sampai kepada pemuda itu. hampir saja sampai ke kursi yang di duduki pemuda itu, tiba-tiba ada sebuah benturan pesawat dan awan sehingga kondisi pesawat itu terguncang. keseimbangan Fany terganggu akibat goncangan itu. Fany yang sedang berjalan membawa kopi seketika kopi itu jatuh kepada pemuda itu, mengenai badan dari pemuda itu.

Pemuda itu menjerit sambil berdiri karena tersiram oleh kopi panas yang di bawa Fany. kejadian itu sangat fatal. pemuda itu marah, dan memaki Fany.

"yang bener dong mbak..." kata pemuda itu

penumpang yang sedang tertidur pun bangun mendengar bentakan yang sangat keras dari pemuda itu. tak terkecuali pramugari yang lain juga ikut melihat ke arah kursi penumpang. dan terlihat Fany sedang di marahi pemuda itu. seluruh pramugari langsung bergerak menuju tempat kejadian. Vanessa mengambil lap lalu di membersihkan tempat duduk pemuda itu.

Vanessa langsung menyuruh pemuda itu untuk pindah tempat duduk yang kosong, karena kursi yang di duduki tadi basah karena tumpahan kopi.

Setelah pemuda itu di pindahkan, Fany kembali mendatangi pemuda itu untuk meminta maaf atas kejadian itu. tapi pemuda itu masih marah kepada Fany lalu dia kembali membentak dan enggan memaafkan kesalahan Fany. bahkan diapun mengancam jika kasus ini akan di laporkan kepada atasannya, dan dia pun mendoakan agar Fany segera di pecat.

Fany mencoba menenangkan pemuda itu, untuk kembali duduk dan berbicara pelan karena khawatir mengganggu penumpang lain.

"mas... sekali lagi saya minta maaf, dan mohon sama mas untuk tetap tenang karena mengganggu kenyamanan orang lain" kata Fany

dan pemuda itu sangat kooperatif, dia duduk dan menarik tangan Fany dengan kuat. Fany pun langsung terseret ke arah kursi pemuda itu. wajahnya Fany tepat berada di wajah pemuda itu. lalu pemuda itu membisikkan kata-kata "siapa nama kamu?? kamu jangan harap bisa kerja lagi di sini"

Pemuda itu memegang gadu Fany sehingga mereka berhadapan dengan sangat dekat dan memperhatikan wajahnya. di saat itu juga Vanessa datang untuk membersihkan pakaian pemuda itu.

"permisi" kata Vanessa

Fany langsung berdiri tegak, dan dia pergi kembali ke area belakang pesawat khusus para pramugari istirahat. kali ini Vanessa yang menghandle kasus ini. dengan di tangannya lap khusus untuk membersihkan baju pemuda itu. Vanessa menatap ke arah wajah pemuda itu, begitu juga pemuda itu menatap kepada wajah Vanessa. dalam hati Vanessa berbisik "keren juga pria ini, boleh juga".

"siapa pramugari itu?" tanya pemuda itu kepada Vanessa

"oh... dia Fany" jawab Vanessa

"saya minta no telepon dia??" kata pemuda itu dengan nada yang masih marah

lalu Vanessa menanyakan kembali kepada pemuda itu, "maaf... untuk apa ya??"

"masalah ini masih belum beres, saya akan membuat perhitungan dengan dia" kata pemuda itu

Sadar akan masalah yang di alami Fany cukup besar Vanessa enggan memberikan no telepon. lalu pemuda itu menanyakan kembali.

"kamu dekat dengan dia??" kata pemuda itu

"iya... cukup dekat" kata Vanessa yang menjawab seadanya

"apa kamu pernah melakukan kasus seperti ini??" kata pemuda itu

"tidak pernah" kata Vanessa

"oh... pasti kamu karyawan yang baik, senang bertemu denganmu" kata pemuda itu

"ya semoga saja, terimakasih" kata Vanessa

Karena di rasa pekerjaannya sudah selesai Vanessa hendak kembali ke tempatnya. tapi tangan Vanessa di tahan oleh pemuda itu.

"sorry... siapa nama kamu??" tanya pemuda itu

dengan sontak Vanessa membalikan badannya karena tangannya ke tarik, dan Vanessa kaget dengan hal itu. di samping kaget juga dia merasa berharap lebih kenal dengan pria muda itu, tidak lama Vanessa memperkenalkan dirinya "saya Vanessa, jika mas butuh sesuatu bisa langsung sama saya"

Pria itu langsung menjabat tangan Vanessa, dan memperkenalkan dirinya "saya Evan, saya harap kita masih bisa ngobrol lagi"

Mendengar kata-kata itu Vanessa tersenyum, dia langsung kembali berjalan ke pantry. setelah sampai pantry, Vanessa membawa sebuah tissue dan mengeluarkan sebuah ballpoint dari saku kemejanya. lalu menuliskan sesuatu di tissue itu. hal itu di lihat oleh Fany. dan Fany pun sempat bertanya kepada Vanessa.

"beb... ngapain??" kata Fany

seperti kebingungan Vanessa menjawab pertanyaan dari Fany, dia agak terbata-bata dalam menjawab "ah engga ini" jawab Vanessa.

"ini apa??" kata Fany

"ini... pria itu menjengkelkan, dia meminta tissue" kata Vanessa

"kamu jangan macam-macam sama penumpang kita, itu hal biasa" kata Fany

Tapi Vanessa langsung pergi meninggalkan Fany dari pantry, dan berjalan sangat cepat ke arah pria itu. lalu di depan Evan, Vanessa membungkuk sampai mulut Vanessa tepat berada di kuping Evan. dan tangan Evan yang sedang di letakkan di kursi penumpang, di berikan tissue yang tadi sudah di coret-coret oleh Vanessa.

Di kejauhan Fany melihat kelakuan Vanessa, dan Fany khawatir kepada Vanessa. takut Vanessa terjadi masalah dengan pria itu. dia melaporkan kepada pihak maskapai lalu terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.

Pada saat Vanessa memberikan sesuatu ke tangan Evan, Evan pun kaget ada apa ini?? dan mendengar bisikan dari Vanessa yaitu "buka ajah". Evan yang tangannya masih mengepal sebuah tissue, perlahan membuka kepalan itu dan melihat apa yang ada di dalam tissue tersebut.

Setelah melakukan itu semua Vanessa kembali ke pantry dan beristirahat. lalu Fany mendatangi Vanessa, dan menanyakan apa yang sudah dia lakukan kepada Evan.

"hei... apa yang kamu lakukan sama dia??" kata Fany

"ah... engga, aku hanya ngasih kejutan kecil ajah sama dia??" kata Vanessa

"kejutan apa?? Vanessa dengar aku ga mau terjadi sesuatu sama kamu" kata Fany

"ya ampun cin... cowok ganteng kaya gitu sedikit di mainkan lah, jangan polos amat. tenang saja gw akan baik-baik saja" kata Vanessa

"tapi beb... lue" perkataan Fany di tutup oleh tangan Vanessa

"dasar emak-emak cerewetnya sama kaya ibu gw tau ga??" kata Vanessa

"iya kan gw cuman lue takut gimana-gimana" kata Fany

"ya udah, kita udah mau sampai nih... mending lue siap-siap kasih informasi kepada penumpang, dan sedikit lagi kita mendarat" kata Vanessa

"ya udah lah, yang penting gw udah kasih tau lue" kata Fany

"iya... iya santai ajah" kata Vanessa

Evan melihat apa yang di berikan Vanessa kepadanya, saat dia membuka kepalan tangannya, dia hanya melihat seutas tissue. Dan Evan kembali membuka lipatan tissue itu, ternyata ada 2 urutan no seperti no handphone. Evan telah mengira no yang paling atas adalah no Fany dan di bawahnya no dia sendiri. hal itu bukti bahwa Fany bisa di ajak kerjasama. Evan pun tersenyum dengan licik.

Saat pesawat akan mendarat, Fany memberitahu kepada penumpang untuk bersiap-siap dan memakai sabuk pengaman. tetapi lagi-lagi Evan membuat onar, dia menghiraukan informasi yang di berikan oleh Fany. bukannya memakai sabuk pengaman dia malah berdiri dan akan keluar dari tempat duduknya itu. dan Fany semakin jengkel dengan kelakuan Evan, Fany menegur Evan untuk duduk dan memakai sabuk pengamannya.

"mas... yang berada di tempat duduk no 59 mohon kembali duduk, dan memakai sabuk pengamannya karena pesawat akan mendarat" kata Fany

tapi Evan cuek dan tetap berdiri, melihat kondisi dalam bahaya Fany sigap mendatangi Evan. tetapi sudah dekat Evan hak sepatu Fany tersangkut di karpet pesawat. dan Fany pun tersungkur sehingga terjadi Fany memeluk Evan. hal itu membuat kaget Fany.

"weis... santai dong mbak" kata Evan

Penumpang yang berada di pesawat itu bersorak ramai, dan Fany pun sangat malu dengan kejadian itu. lalu Fany berdiri dengan wajah yang kemerah-merahan.

"oke... mas, mas mau kemana pesawat akan mendarat??" kata Fany bertanya kepada Evan

"saya mau pindah ke tempat duduk saya semula, barang-barang saya semuanya ada di sana" kata Evan

Dengan rasa malu Fany membantu Evan untuk pindah tempat ke kursi semula dia duduk. setelah selesai itu semua, Fany kembali ke ruang tempat informasi. dan duduk di sana. perasaan Fany yang asalnya berangkat sangat ceria tiba-tiba dia sangat bersedih dan malu, baru kali ini kejadian seperti ini. sejenak Fany menangis sambil duduk dan pesawat mendarat dengan selamat.

Karena kondisi mental yang sangat drop, Fany hanya diam di area belakang tidak ikut membantu penumpang turun dari pesawat. setelah semuanya usai, Fany dengan segera meninggalkan pekerjaan dan membawa barang bawaan nya. Fany meninggal teman yang lainnya. termasuk sahabatnya Vanessa. jalan Fany sangat cepat, sambil menutup mulut dan hidung nya dengan keadaan menangis.

Entah semalam mimpi apa?? sampai kejadian seperti ini. tidak sampai di situ, ternyata Evan tidak berangkat sendirian. tempat duduk sebelah Evan ternyata masih satu kelompok dengan Evan. mereka mendatangi kantor dimana tempat untuk melakukan pengaduan. Fany sudah menebak kejadian ini. dia akan mendapatkan masalah yang sangat besar. ya mungkin Fany bisa kehilangan pekerjaan yang sangat di cintainya ini.

Fany bersembunyi, sambil menunggu suaminya menjemput dia masuk dulu ke food court bandara. dia membeli sebotol minuman dan sebungkus rokok. sejenak dia menenangkan dirinya. tak lama kemudian Evan dan kelompoknya datang juga ke sebuah food court. pandangan Evan fokus kepada Fany. hal itu membuat Fany kembali tidak nyaman. lalu Fany mematikan rokoknya, dan pergi ke luar food court. Fany melihat pesan WhatsApp bahwa suaminya baru saja sampai di tempat parkir mobil. suaminya mengabarkan kepada Fany bahwa di luar hujan, dan meminta Fany menunggu di dalam. karena di dalam banyak sekali penumpang yang ada di pesawat tadi, Fany menjadi sorot perhatian mereka dan Fany memutuskan untuk langsung berjalan dengan cepat menuju tempat penjemputan. Fany menunggu suaminya di tempat penjemputan, sambil melirik kanan dan kiri karena dia masih trauma kejadian di pesawat tadi.

Episodes
1 Penerbangan Menjengkelkan
2 Cinta Dan Kecewa
3 Terenggut Harta Vanessa
4 Pengakuan
5 Kecewa Gw Ness...
6 Berita Mendadak
7 Kabar Papih
8 Langkah Awal
9 Butuh Penjelasan
10 Balas Dendam
11 Melarikan Diri
12 Selamat Datang Kekasih Ku
13 Izin Numpang
14 Kabar Nicky
15 Mulai Tercium
16 Bercinta Di Mobil
17 Malam Yang Indah Buat Vanessa
18 Ketemu
19 Beda
20 Solusinya menikahi
21 Rencana Lamaran
22 Pertikaian
23 Penculikan
24 Balas Dendam
25 Akhirnya Bisa Pulang
26 Lamaran
27 Mencari Mirna
28 Pertolongan Fany
29 Perjuangan Demi Apa??
30 Gombalan Birahi
31 Kebaikan Fany
32 Tarik Ulur Perasaan
33 Terjebak Nafsu
34 Sesi Curhat
35 Sama Merasakan
36 Aku Gila??
37 Malah jadi Sama Adiknya
38 Pernyataan Yang Jadi Pertanyaan
39 Adu Mulut
40 Pernikahan Fany Dan Evan
41 Kasus Besar
42 Memulai Menjadi Istri
43 Surat Perjanjian
44 Tempat Baru Rencana Baru
45 Naik Gunung
46 Di Buat Bingung
47 Debat Panas
48 Saling Mengenal
49 Keadaan Saat Ini
50 Sahabat Lama, Ketemu Lagi
51 Kerjaan Baru
52 Bingung
53 Cerita Kenangan
54 Putus
55 Kejar Fany
56 Masalah Si Gemoy
57 Dinner Romantis
58 Kembalinya Evan
59 Bertahan
60 Membantu Nina
61 Benar Dia Meninggalkan Ku
62 Interview Kerja
63 Baru Tau
64 Sadar
65 Harus Saling Ikhlas
66 Kunjungan Evan
67 Danau Yang Indah
68 Kedinginan
69 Kedinginan
70 Modus Bukan ya??
71 Pemotretan
72 Kisah Baru Fany
73 Kecewa Evan
74 Tertembak
75 Pulang Ke Rumah
76 Maaf lagi kurang enak badan
77 Ujian Kesetiaan Evan
78 Terbongkar Siapa Suster Ann
79 Sebelum Masuk Episode Selanjutnya
80 Melupakan Segalanya
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Penerbangan Menjengkelkan
2
Cinta Dan Kecewa
3
Terenggut Harta Vanessa
4
Pengakuan
5
Kecewa Gw Ness...
6
Berita Mendadak
7
Kabar Papih
8
Langkah Awal
9
Butuh Penjelasan
10
Balas Dendam
11
Melarikan Diri
12
Selamat Datang Kekasih Ku
13
Izin Numpang
14
Kabar Nicky
15
Mulai Tercium
16
Bercinta Di Mobil
17
Malam Yang Indah Buat Vanessa
18
Ketemu
19
Beda
20
Solusinya menikahi
21
Rencana Lamaran
22
Pertikaian
23
Penculikan
24
Balas Dendam
25
Akhirnya Bisa Pulang
26
Lamaran
27
Mencari Mirna
28
Pertolongan Fany
29
Perjuangan Demi Apa??
30
Gombalan Birahi
31
Kebaikan Fany
32
Tarik Ulur Perasaan
33
Terjebak Nafsu
34
Sesi Curhat
35
Sama Merasakan
36
Aku Gila??
37
Malah jadi Sama Adiknya
38
Pernyataan Yang Jadi Pertanyaan
39
Adu Mulut
40
Pernikahan Fany Dan Evan
41
Kasus Besar
42
Memulai Menjadi Istri
43
Surat Perjanjian
44
Tempat Baru Rencana Baru
45
Naik Gunung
46
Di Buat Bingung
47
Debat Panas
48
Saling Mengenal
49
Keadaan Saat Ini
50
Sahabat Lama, Ketemu Lagi
51
Kerjaan Baru
52
Bingung
53
Cerita Kenangan
54
Putus
55
Kejar Fany
56
Masalah Si Gemoy
57
Dinner Romantis
58
Kembalinya Evan
59
Bertahan
60
Membantu Nina
61
Benar Dia Meninggalkan Ku
62
Interview Kerja
63
Baru Tau
64
Sadar
65
Harus Saling Ikhlas
66
Kunjungan Evan
67
Danau Yang Indah
68
Kedinginan
69
Kedinginan
70
Modus Bukan ya??
71
Pemotretan
72
Kisah Baru Fany
73
Kecewa Evan
74
Tertembak
75
Pulang Ke Rumah
76
Maaf lagi kurang enak badan
77
Ujian Kesetiaan Evan
78
Terbongkar Siapa Suster Ann
79
Sebelum Masuk Episode Selanjutnya
80
Melupakan Segalanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!