Pengakuan

Hari sudah sampai pagi, Evan sudah bangun terlebih dahulu di banding Vanessa. Evan sedang memakai baju, dan tak lama setelah memasukan bajunya, Vanessa terbangun dan melihat Evan sedang bersiap-siap. lalu Vanessa memegang tangan Evan sambil bertanya "kamu mau kemana?? pagi-pagi gini udah siap-siap"

Evan menjawab "aku mau sekolah dulu"

jawaban Evan membuat Vanessa tercengang dan kebingungan. dan Vanessa kembali bertanya "sekolah maksud kamu apa sih??"

"iya sekolah, kenapa emang??" kata Evan

Vanessa langsung bangun, duduk di sebelah Evan. "kamu masih kuliah??" kata Vanessa

"gila tua amat, aku masih kelas 12 kali, malam tadi itu ulang tahun aku yang ke 18 tahun" kata Evan

"apa, kamu masih SMA??" kata Vanessa

"kamu kenapa sih??" kata Evan

"gila... Evan, please jangan bercanda. ini ga lucu sumpah" kata Vanessa dengan matanya yang mulai berkaca-kaca

"huh... harus aku jelaskan dari mana?? tanya deh kakak aku" kata Evan

"kamu kenapa ga cerita dari awal, kalo kamu masih SMA" kata Vanessa yang sudah berlinang air mata

"kamu ga nanya, ya udah aku takut kesiangan. aku berangkat dulu" kata Evan

"Van... aku udah terlanjur cinta sama kamu, aku berharap dekat-dekat ini kamu melamar aku. makanya aku mau kaya gini" kata Vanessa

"em... ya, oke. aku berangkat dulu takut kesiangan" kata Evan

"Evan... tunggu, Evan..." kata Vanessa sambil berteriak-teriak mengejar Evan keluar dari kamar hotel.

Karena kondisi Vanessa dalam keadaan tanpa sehelai pakaian, Vanessa tak berani mengejar Evan sampai keluar kamar hotel. dan akhirnya Vanessa rela Evan pergi. Vanessa sedang dalam kebingungan. dia sudah tidur dengan Evan, yang dia takutkan hari ini Vanessa hamil. atau setidaknya akan melalui proses pacaran yang sangat panjang. mungkin waktu yang akan di tempuh untuk menikah, paling cepat 2 tahun lagi. hal itu yang selama ini Vanessa tak mau. dia ingin cepat-cepat punya pasangan hidup. jika Vanessa tau kalau lah Evan masih semuda itu mungkin Vanessa tak mau berkenalan lebih dari ini. mungkin karena badannya yang tinggi dan besar itu yang membuat Vanessa terkecoh oleh usianya Evan yang sangat muda.

Vanessa duduk di tempat tidur, dan mencoba menghubungi Fany. dia ingin bercerita tentang hal ini. tak lama Fany mengangkat dan menjawab telepon dari Vanessa "iya beb.."

"Fan... ada sesuatu yang harus aku ceritain sama kamu" kata Vanessa

"sekarang juga??" kata Fany

"iya sekarang" kata Fany

"bentar... suami gw mau berangkat kerja, gw masih sibuk. nanti gw telepon balik. oh ya lue berangkat kapan??" kata Fany

"yah... ga bisa sekarang banget ya. ya udah gw tunggu. gw terbang jam 10an" kata Vanessa

Sementara itu sambil menunggu telepon dari Fany, Vanessa memutuskan untuk bersiap-siap untuk kembali bekerja. dan Fany fokus dengan urusan rumahnya. di saat sibuknya pagi ini, tumben banyak sekali panggilan masuk kepada Fany. kini no kantor yang menghubungi Fany.

"halo" Fany menjawab panggilan dari kantor

"bu Fany, ini saya Elita, maaf pagi sekali saya menghubungi ibu. ini perintah dari pak Bram" kata Elita

"oh... iya, ada apa ya??" kata Fany

"gini ibu... ibu sekarang sedang di mana??" kata Elita

"saya lagi di rumah " kata Fany

"oke kalo gitu bu Fany bisa datang ke kantor hari ini ketemu pa Bram" kata Elita

"oh... ada apa ya??" kata Fany

"kurang tau Bu... mungkin nanti ajah di tanya kan pas ketemu pa Bram nya" kata Elita

"ya udah oke, pagi ini juga saya ke sana" kata Fany

"oke makasih Bu" kata Elita

"ya sama-sama" kata Fany

Hari ini Fany sangat sibuk dengan permasalahan, entah lah dari semalam permasalahan itu datang terus menerus. kali ini dia harus menemani suaminya yang katanya ada masalah besar dalam pekerjaannya.

Suaminya sudah siap untuk berangkat bekerja seperti biasa, sebelum berangkat suaminya Fany sarapan terlebih dahulu.

"sayang... kamu lagi ngapain, ayo sarapan" teriakan suaminya dari lantai bawah

"bentar honey..." kata Fany

Fany langsung turun ke bawah, untuk menyiapkan makanan untuk sarapan. dengan sangat terburu-buru dia pergi ke dapur membawakan makanan yang sudah di masak.

"sayang... tumben kamu telat nyiapin sarapannya" kata Riko

"iya tadi aku angkat telepon dulu, jadi telat deh" kata Fany

"telepon dari siapa??" kata Riko

"yang pertama, si Vanessa entah dia punya masalah apa katanya mau curhat, sama tadi si pa Bram mau ketemu ada yang harus di bicarakan, ya sekalian ajah aku mau bilang sama dia, aku mau keluar" kata Fany

"jadi kamu sekarang mau keluar rumah??" kata Riko

"iya ke kantor doang, sambil sekalian belanja di minimarket depan, oh iya kamu ada masalah apa sih?? semalam kamu kaya yang stress" kata Fany

"iya aku kena masalah besar, masalah pajak perusahaan pak Hermawan" kata Riko

"tentang fake data itu??" kata Fany

"iya... ada seseorang yang melaporkan tentang omset pajaknya dia" kata Riko

"ya bagus kan... ngapain juga di sembunyikan. mending gitu, biar adil" kata Fany

"memang... tapi pak Hermawan sahabat aku, dia yang biayain aku sampai aku kaya gini. oh ya kelebihan pajaknya dia, dia gunakan buat pemasukan keluarga kita loh" kata Riko

"ah masa?? jadi selama ini penghasilan kamu yang gede itu sebagian dari pa Hermawan " kata Fany

"sayang... sebenernya aku ga mau ngelakuin itu, tapi buat aku dan terutama buat keluarga aku jasanya pa Hermawan itu sangat berarti. ya mungkin dengan cara ini aku bisa membalas jasanya selama ini" kata Riko

Fany terdiam dan melihat wajahnya Riko yang sedang kebingungan, dan harus dari mana menyelesaikan masalah ini.

"ya udah, aku berangkat dulu. kamu jaga diri baik-baik " kata Riko

"em... honey" kata Fany sambil memegang tangan Riko

"iya sayang, ada apa lagi??" kata Riko

Fany terdiam sejenak, ada hal yang harus di katakan pada suaminya. tapi dia sangat berat untuk mengatakannya.

"honey... aku baru tau hal tadi tentang pa Hermawan. bahwa sangat besar jasanya. tapi em..." kata Fany yang sempat terpotong oleh pertanyaan Riko

"tapi kenapa?? kamu kok kaya yang ragu gitu??" kata Riko

"tapi yang ngelaporin omset pak Hermawan itu... em... a... aku" kata Fany

Riko sangat sok berat ketika mendengar istrinya yang melaporkan semua itu. Riko semakin bingung cara menyelesaikan masalah ini.

"sayang... apa yang kamu bilang?? kenapa kamu melakukan ini semua??" kata Riko

"maafin aku, aku benar-benar ga tau hal itu. kamu ga pernah cerita sama aku" kata Fany

"ya ampun sayang... oke, oke... aku harus tenang. oke aku terima semua ini. aku maafin kamu. tapi asal kamu tau, konsekuensinya dari apa yang kamu lakukan, bulan ini kamu ga akan dapet uang tambahan. aku harap kamu bisa terima semua itu" kata Riko

"ya udah... aku masih punya gaji aku. walaupun aku ga bisa kirim uang sama keluarga aku. tapi bagaimana bulan selanjutnya " kata Fany

"iya... aku akan memperbaikinya, bisa saja mungkin salah input atau aku bikin narasi, kalo perusahaan pak Hermawan bulan lalu lagi bagus" kata Riko

"maafin aku ya honey" kata Fany

"ya udah... semoga berhasil nanti, aku jalan dulu" kata Riko

"iya" kata Fany sambil mencium tangan suaminya dan di lanjutkan Riko mencium kening Fany

Episodes
1 Penerbangan Menjengkelkan
2 Cinta Dan Kecewa
3 Terenggut Harta Vanessa
4 Pengakuan
5 Kecewa Gw Ness...
6 Berita Mendadak
7 Kabar Papih
8 Langkah Awal
9 Butuh Penjelasan
10 Balas Dendam
11 Melarikan Diri
12 Selamat Datang Kekasih Ku
13 Izin Numpang
14 Kabar Nicky
15 Mulai Tercium
16 Bercinta Di Mobil
17 Malam Yang Indah Buat Vanessa
18 Ketemu
19 Beda
20 Solusinya menikahi
21 Rencana Lamaran
22 Pertikaian
23 Penculikan
24 Balas Dendam
25 Akhirnya Bisa Pulang
26 Lamaran
27 Mencari Mirna
28 Pertolongan Fany
29 Perjuangan Demi Apa??
30 Gombalan Birahi
31 Kebaikan Fany
32 Tarik Ulur Perasaan
33 Terjebak Nafsu
34 Sesi Curhat
35 Sama Merasakan
36 Aku Gila??
37 Malah jadi Sama Adiknya
38 Pernyataan Yang Jadi Pertanyaan
39 Adu Mulut
40 Pernikahan Fany Dan Evan
41 Kasus Besar
42 Memulai Menjadi Istri
43 Surat Perjanjian
44 Tempat Baru Rencana Baru
45 Naik Gunung
46 Di Buat Bingung
47 Debat Panas
48 Saling Mengenal
49 Keadaan Saat Ini
50 Sahabat Lama, Ketemu Lagi
51 Kerjaan Baru
52 Bingung
53 Cerita Kenangan
54 Putus
55 Kejar Fany
56 Masalah Si Gemoy
57 Dinner Romantis
58 Kembalinya Evan
59 Bertahan
60 Membantu Nina
61 Benar Dia Meninggalkan Ku
62 Interview Kerja
63 Baru Tau
64 Sadar
65 Harus Saling Ikhlas
66 Kunjungan Evan
67 Danau Yang Indah
68 Kedinginan
69 Kedinginan
70 Modus Bukan ya??
71 Pemotretan
72 Kisah Baru Fany
73 Kecewa Evan
74 Tertembak
75 Pulang Ke Rumah
76 Maaf lagi kurang enak badan
77 Ujian Kesetiaan Evan
78 Terbongkar Siapa Suster Ann
79 Sebelum Masuk Episode Selanjutnya
80 Melupakan Segalanya
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Penerbangan Menjengkelkan
2
Cinta Dan Kecewa
3
Terenggut Harta Vanessa
4
Pengakuan
5
Kecewa Gw Ness...
6
Berita Mendadak
7
Kabar Papih
8
Langkah Awal
9
Butuh Penjelasan
10
Balas Dendam
11
Melarikan Diri
12
Selamat Datang Kekasih Ku
13
Izin Numpang
14
Kabar Nicky
15
Mulai Tercium
16
Bercinta Di Mobil
17
Malam Yang Indah Buat Vanessa
18
Ketemu
19
Beda
20
Solusinya menikahi
21
Rencana Lamaran
22
Pertikaian
23
Penculikan
24
Balas Dendam
25
Akhirnya Bisa Pulang
26
Lamaran
27
Mencari Mirna
28
Pertolongan Fany
29
Perjuangan Demi Apa??
30
Gombalan Birahi
31
Kebaikan Fany
32
Tarik Ulur Perasaan
33
Terjebak Nafsu
34
Sesi Curhat
35
Sama Merasakan
36
Aku Gila??
37
Malah jadi Sama Adiknya
38
Pernyataan Yang Jadi Pertanyaan
39
Adu Mulut
40
Pernikahan Fany Dan Evan
41
Kasus Besar
42
Memulai Menjadi Istri
43
Surat Perjanjian
44
Tempat Baru Rencana Baru
45
Naik Gunung
46
Di Buat Bingung
47
Debat Panas
48
Saling Mengenal
49
Keadaan Saat Ini
50
Sahabat Lama, Ketemu Lagi
51
Kerjaan Baru
52
Bingung
53
Cerita Kenangan
54
Putus
55
Kejar Fany
56
Masalah Si Gemoy
57
Dinner Romantis
58
Kembalinya Evan
59
Bertahan
60
Membantu Nina
61
Benar Dia Meninggalkan Ku
62
Interview Kerja
63
Baru Tau
64
Sadar
65
Harus Saling Ikhlas
66
Kunjungan Evan
67
Danau Yang Indah
68
Kedinginan
69
Kedinginan
70
Modus Bukan ya??
71
Pemotretan
72
Kisah Baru Fany
73
Kecewa Evan
74
Tertembak
75
Pulang Ke Rumah
76
Maaf lagi kurang enak badan
77
Ujian Kesetiaan Evan
78
Terbongkar Siapa Suster Ann
79
Sebelum Masuk Episode Selanjutnya
80
Melupakan Segalanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!