Terenggut Harta Vanessa

Di mobil Vanessa mencoba mencari tau tentang Evan, menanyakan segala hal pribadinya.

"Van... kerjaan kamu apa sih?? kok, malam gini kamu belum istirahat??" kata Vanessa

Evan terdiam, malah menatapi wajah Vanessa. perasaan Vanessa semakin berdebar ketika di pandang terus oleh Evan. tak lama kemudian Evan menjawab, sambil tangannya menyentuh pipi dari Vanessa

"aku keliaran jam segini demi kamu, takut malam yang indah kehilangan momen bersama kamu. tapi sekarang aku bahagia, ketakutan itu sudah tidak ada lagi" kata Evan

Di jawab seperti itu, hati Vanessa semakin meleleh. wajah Evan mendekat kepada wajah Vanessa. tangan Vanessa gemetar dan merasa panas, padahal cuacanya sangat dingin.

"kenapa tangan kamu gemetaran??" kata Evan

"ih... apa, engga ah" kata Vanessa

"santai ajah, kita nikmatin malam ini" kata Evan

Vanessa hanya diam saja, dan wajah Evan semakin mendekat kepada wajah Vanessa. Vanessa semakin tegang, dan apa yang harus dia perbuat. dan akhirnya Evan mencium bibir Vanessa. tapi apa yang di rasakan Vanessa ini terlalu dini. Vanessa tidak membalas ciuman Evan, tapi dia mendorong dengan halus badan Evan dan menolak secara baik-baik.

"Van... apa ini ga kecepatan ya??" kata Vanessa

"engga, ini sungguh alami, cepat atau lambat perasaan ini akan tumbuh dan terus tumbuh" kata Evan

"maksud aku... aku pingin mengenal lebih dekat dulu" kata Vanessa

"memangnya kenapa dengan aku?? aku terlihat orang yang jahat ya??" kata Evan

"maksud aku bukan begitu, aku ga suka sama cowok yang terlalu agresif" kata Vanessa

"hahahaha " Evan tertawa, ternyata Vanessa begitu polos. tidak seperti yang dia bayangkan, wanita secantik dia benar-benar polos

"kamu kok ketawa??" tanya Vanessa dengan nada jutek

"engga... sorry... sorry kelepasan" kata Evan

"sorry kenapa??" kata Vanessa yang masih jutek

"iya... sorry, aku terlalu agresif. ya gimana lagi kamu terlalu cantik buat aku" kata Evan

"oh.. oke, kalo gitu" kata Vanessa dan kembali tersenyum

Vanessa melamun sambil melihat ke jalan, hatinya merasa tak karuan. di sisi lain Vanessa suka kepada Evan. tapi Evan begitu terlalu terburu-buru menjalani hubungannya. Vanessa kurang suka dengan caranya dia. tapi Evan sudah meminta maaf kepada Vanessa, bahwa dia akan memperbaiki sikapnya. dan Vanessa berharap Evan bisa berubah sesuai kriterianya dia.

"hey... kok melamun" kata Evan

"ah... engga, mungkin aku ngantuk ajah. sebenernya kita mau kemana sih??" kata Vanessa

"em...." Evan belum bisa menjawab sambil melihat ke kanan dan ke kiri, dan dia melihat sudah sampai ke tempat tujuan

"nah... ini dia udah nyampe" kata Evan

"what?? kamu ngajak aku ke sini??" kata Vanessa dengan sangat kaget

"iya kenapa emang??" kata Evan

"ini tempat hiburan yang waw seumur hidup aku, aku ga akan bisa datang ke sini" kata Vanessa

"kamu terlalu berlebihan, ini tempat biasa lagi" kata Evan

"sumpah... aku benar-benar kaya mimpi" kata Vanessa

"yuk turun" kata Evan

Dan Vanessa pun turun dari mobil, dia melihat sekelilingnya bangunan yang sangat tinggi, tempat permainan yang sangat keren bahkan tak semua orang bisa datang ke sini. tamannya begitu menakjubkan. dan lantainya terbuat dari kaca, di bawahnya terdapat kolam ikan. sehingga saat berjalan bisa melihat banyak ikan hias. dan saat melangkah lantainya pun seperti menyala mengikuti langkah kita.

Vanessa melihat kanan dan kiri, banyak sekali permainan seperti roller coaster yang sangat tinggi, wahana boneka dan rumah hantu yang sangat keren. Evan mengajak Vanessa ke salah satu wahana. dan yang pertama kali dia naik adalah roller coaster. saat menaiki roller coaster Vanessa begitu ketakutan. dia berteriak sambil tertawa bahagia. tangannya memegang erat kepada tangan Evan.

Sudah menaiki wahana yang pertama Vanessa tertawa-tawa bahagia, lalu Vanessa mengajak Evan dan menyuruh Evan menantang sebuah permainan. dimana permainan itu sangat mudah. menembakan busur panah ke sebuah target. dan Evan sangat terlatih dengan permainan itu. dia berhasil memenangkan permainannya. Vanessa sangat kagum kepada Evan ternyata dia hebat juga. dan penjaga wahana itu memberikan hadiah sebuah boneka yang sangat lucu. boneka itu kemudian di berikan kepada Vanessa. hati Vanessa begitu gembira saat di berikan boneka oleh Evan.

Kali ini giliran Evan yang memilih wahana, Evan memilih rumah hantu. karena Vanessa sangat takut sekali dengan rumah hantu. Vanessa ga mau dia ajak Evan masuk ke wahana itu. tapi Evan tetap memaksa. sampai pada akhirnya Evan memegang erat tangan Vanessa. dia merasakan kenyamanan saat di pegang oleh Evan. dan akhirnya Vanessa mau masuk ke wahana rumah hantu.

"Van... aku sangat takut" kata Vanessa

"santai ajah kan ada aku" kata Evan

Mereka pun masuk ke dalam wahana rumah hantu, baru beberapa langkah saja Vanessa sudah di kejutkan oleh sebuah tangan yang tergeletak di hadapannya. sontak Vanessa kaget dan berteriak memeluk Evan. Evan hanya menertawakan rasa takut yang di alami oleh Vanessa. karena Evan sudah tau rute perjalanan wahana itu, dia lari meninggalkan Vanessa di dalam sendiri. bukannya Vanessa ikut berlari sama Evan dia malah jongkok dan menangis sambil ketakutan.

Vanessa agak lama di dalam, dan dia pun di bantu oleh pihak keamanan wahana untuk keluar dari wahana tersebut. Vanessa sangat marah sekali dan dia menangis, tapi Evan terus merayunya kembali. sampai Vanessa merasa baik. dia hadiahkan sebuah eskrim yang sangat enak dan juga mahal. Vanessa baru merasakan es krim tersebut. dan dia kembali tersenyum.

Perasaan Vanessa kali ini dia semakin cinta. dia pandai membuat hati Vanessa sedang bahagia di buatnya marah lalu di buatnya bahagia. Vanessa menilai Evan adalah sosok lelaki yang sangat bertanggung jawab. tak sabar Vanessa ingin di lamar olehnya.

Lalu Vanessa mengajak Evan masuk ke wahana boneka, di dalam sana Vanessa banyak bercerita tentang kehidupannya, bahkan sampai keluarganya. Vanessa semakin merasa nyaman dengan Evan. dia tak mau jauh dari Evan.

Waktu semakin menjelang pagi. mereka sudah lelah, Evan mengajak Vanessa untuk makan malam. dia mengajak ke sebuah restoran yang suasananya sangat romantis. Vanessa sangat menyukai restoran tersebut. keduanya memesan steak, namun Evan memesan minuman beralkohol. Vanessa melarangnya namun Evan tetap pesan. karena Vanessa tidak punya kekuatan untuk mencegahnya. Evan yang bayar, jadi Vanessa menganggap terserah dia, mau pesan apa.

Pada saat makan mereka bercerita kembali. saling berpegangan tangan. dan sesudah menu hidangan utama habis, Evan langsung meminum minuman beralkohol itu.

"kamu mau coba??" kata Evan

"enggak... aku ga suka minum seperti itu" kata Vanessa

"emang ini minuman apaan?? aku pesan sengaja loh biar badan kita hangat, cuaca lagi dingin dan ga masuk angin. mending kamu minum deh, besok kan kamu harus kerja" kata Evan

Vanessa awalnya tak percaya, dan tetap menolak meminumnya. "engga usah aku ini ajah" kata Vanessa sambil menunjuk minuman jusnya.

"oke... mungkin kamu baru tau, memang ini minuman beralkohol. tapi asal kamu tau ajah, lihat di menu harganya. itu beda yang di sediakan di warung biasa. kalo yang di warung mah emang iya, rasanya agak aneh" kata Evan

setelah di lihat memang mahal, dan Vanessa penasaran ingin mencobanya. Vanessa pun menuangkan minuman itu lalu di minumnya, Vanessa malah batuk-batuk dan sangat panas ke tenggorokan.

"ya ampun... pelan-pelan dong minumnya, nikmatin rasa buahnya. nanti bakal anget loh ke tubuh" kata Evan

"oh gitu ya minumnya" kata Vanessa

Vanessa kembali mencobanya, kali ini dia sedikit-sedikit. dan Vanessa merasa ketagihan. sudah hampir 4 gelas Vanessa meminumnya. badannya sudah terasa panas. sedikit matanya aga buram, di tambah gairah ingin berhubungan muncul.

"oke... oke... kamu terlalu banyak buat pemula. kita pulang yuk" kata Evan

"oh... iya, tapi Van aku agak kunang-kunang ya?? apa lagi gempa gitu??" kata Vanessa

"kamu kenapa?? ya udah kita pulang kamu udah capek" kata Evan

"ya udah" kata Vanessa

Mereka langsung pergi ke mobil untuk pulang, di dalam mobil Vanessa sangat lemas. tapi Evan terus mengajak ngobrol sambil rambutnya Vanessa pun di belai. dan Evan kembali mencium bibir Vanessa. kali ini Vanessa membalas ciuman Evan. Vanessa begitu menikmati ciuman Evan walaupun dalam kondisi setengah sadar, akibat minuman tadi, bagian tubuh paling menonjol di remas oleh Evan. dan Vanessa semakin merasa nikmat. kejadian itu tidak lama, karena keburu sampai di sebuah hotel.

"ini di mana lagi??" kata Vanessa

"aku pesankan kamu hotel untuk beristirahat, daripada kamu tinggal di mess" kata Evan

Tak banyak bicara Evan dan Vanessa check ini di sebuah hotel mewah, sesampainya di kamar Vanessa duduk di tempat tidur.

"Vanessa... hari sudah hampir pagi, aku pulang dulu" kata Evan

saat Evan hendak pulang, Vanessa menahannya. "kamu jangan pergi, aku masih kangen sama kamu" kata Vanessa

"nanti kita bertemu lagi" kata Evan

Dan ternyata itu hanya strategi Evan saja, sebenarnya kamar itu khusus di pesan oleh Evan untuk berdua. dan hasilnya Vanessa tak mau di tinggalkan oleh Evan.

"kamu di sini ajah temenin aku" kata Vanessa

Tak lama Evan kembali mencium bibir Vanessa, mereka berciuman dan berguling di tempat tidur. saat ini posisi Vanessa tertindih oleh Evan. Evan mulai membuka kancing baju Vanessa dan menghisap di dalam bajunya. hal ini baru di rasakan Vanessa. dia sangat mendesah. dan Evan mengangkat rok Vanessa sehingga yang ada di dalamnya terlihat dan teraba oleh Evan.

Evan tau, bahwa Vanessa masih perawan. dan Evan menanyakan hal itu kepada Vanessa. "kamu masih perawan??" kata Evan

Vanessa tidak menjawabnya, dia menarik kepala Evan dan menciumnya. tangan Vanessa bergerak kebawah dan membuka celana Evan. sejenak mereka saling memandang. dan Evan kembali bertanya "kamu sudah siap??"

"iya aku sangat siap??" kata Vanessa

Evan mulai membuka keperawanan Vanessa dengan alatnya, dan Vanessa menjerit sangat keras. "aaawww...." bukannya Evan berhenti tapi Evan meneruskan hal itu. semakin cepat Evan bergerak.

Tangan Vanessa menggenggam kain dan selimut sangat kencang sambil berkata "udah cukup Van". tapi Evan masih terus bergerak, tak henti-hentinya Vanessa meminta berhenti. malah Evan kembali meremas bagian tubuh atasnya. kali ini Vanessa meminta berhenti sambil menangis "evan udah".

Kejadian itu berjalan selama 30 menit, dan setelah Evan puas, Evan berhenti. tapi Vanessa malah menangis. Evan yang kelelahan dia tidur berbaring. sementara itu Vanessa membelakangi Evan sambil menangis. melihat Vanessa menangis Evan memeluk Vanessa dari belakang.

"udah... tenang ajah" kata Evan

Vanessa tetap menangis, dan Evan kembali merayu "denger... mungkin nanti hal ini akan terbiasa, aku cukup senang bersama kamu. aku harap kita akan terus bersama" kata Evan

Vanessa tak berkata-kata dia hanya menggenggam tangan dan mencium tangan Evan sambil menangis. lama kelamaan, Vanessa tertidur. saat melihat Vanessa tertidur, Evan langsung memakai kembali pakaiannya.

Evan langsung mengambil handphonenya, dan menghubungi ke no Fany yang sudah di tulis di sebuah tissue oleh Vanessa.

Fany yang habis masturbasi dari kamar mandi, mendengar sebuah panggilan telepon. dan Fany mengangkat panggilan tersebut.

"halo..." kata Fany

"halo sayang, masih ingat aku ga??" kata Evan

Fany tidak tau siapa yang menelepon dia, orang ga jelas tiba-tiba dia di panggil sayang, sontak hal itu memancing kemarahan Fany

"hey... kamu siapa??" kata Fany

"masa sih ga kenal, baru ajah kita ketemu" kata Evan

"sorry saya ga kenal kamu, lagian ngapain kamu nelepon malam-malam gini" kata Fany

"ya ampun aslinya galak banget ya, engga... kali ajah kamu mau butuh ngobrol. aku mau temenin kamu" kata Evan

Fany tak mau berdebat, dia langsung menutup panggilan tersebut dan berkata "sialan"

Kata itu terdengar oleh suaminya, dia langsung kembali terbangun, dan menanyakan hal itu.

"kenapa sayang?? kamu marah-marah gitu" kata Riko

"engga... tadi ada orang nelepon ke handphone ku, tapi kayanya salah sambung" kata Fany

"apa?? masa jam segini ada yang menelepon sih?? ga ada kerjaan banget tuh orang" kata Riko

Fany yang sedikit kesal sama Riko, perasaan Fany semakin kesal. dan akhirnya marah-marah kepada Riko.

"mana aku tau, namanya juga salah sambung" kata Fany dengan kesal, dan tidur di tempat tidur sambil menarik selimutnya dan mencoba untuk tidur.

Di sisi lain Evan yang tidak terima atas perlakuan dari Fany, dia berbicara sama ayahnya lewat telepon.

"halo nak... ada apa malam-malam gini kamu nelepon??" kata pak Hermawan

Pak Hermawan yang bermasalah dengan Riko karena omset aslinya di bocorkan, ternyata adalah ayahnya Evan

"pah... saya ingin pramugari yang di kota airline itu, namanya Fany yang tadi terbang pesawat Boeing 708 saya minta dia ga lagi kerja di sana" kata Evan

"memangnya kenapa?? kamu udah nyampe di castelia??" kata Hermawan

"iya aku bentar lagi nyampe, kurang ajar pah... dia nyiram aku pake kopi. panas kan badan aku" kata Evan

"kurang ajar... kenapa kamu ga bilang langsung sama papah, oke besok pagi papah akan bicara sama pemilik kota airline" kata Hermawan

"baik pah... makasih loh" kata Evan

"ya udah kamu cepetan pulang" kata Hermawan

"iya pah... besok pagi kayanya, aku tidur di hotel dulu" kata Evan

"ya udah, bye" kata Hermawan

"bye....!!" kata Evan

Episodes
1 Penerbangan Menjengkelkan
2 Cinta Dan Kecewa
3 Terenggut Harta Vanessa
4 Pengakuan
5 Kecewa Gw Ness...
6 Berita Mendadak
7 Kabar Papih
8 Langkah Awal
9 Butuh Penjelasan
10 Balas Dendam
11 Melarikan Diri
12 Selamat Datang Kekasih Ku
13 Izin Numpang
14 Kabar Nicky
15 Mulai Tercium
16 Bercinta Di Mobil
17 Malam Yang Indah Buat Vanessa
18 Ketemu
19 Beda
20 Solusinya menikahi
21 Rencana Lamaran
22 Pertikaian
23 Penculikan
24 Balas Dendam
25 Akhirnya Bisa Pulang
26 Lamaran
27 Mencari Mirna
28 Pertolongan Fany
29 Perjuangan Demi Apa??
30 Gombalan Birahi
31 Kebaikan Fany
32 Tarik Ulur Perasaan
33 Terjebak Nafsu
34 Sesi Curhat
35 Sama Merasakan
36 Aku Gila??
37 Malah jadi Sama Adiknya
38 Pernyataan Yang Jadi Pertanyaan
39 Adu Mulut
40 Pernikahan Fany Dan Evan
41 Kasus Besar
42 Memulai Menjadi Istri
43 Surat Perjanjian
44 Tempat Baru Rencana Baru
45 Naik Gunung
46 Di Buat Bingung
47 Debat Panas
48 Saling Mengenal
49 Keadaan Saat Ini
50 Sahabat Lama, Ketemu Lagi
51 Kerjaan Baru
52 Bingung
53 Cerita Kenangan
54 Putus
55 Kejar Fany
56 Masalah Si Gemoy
57 Dinner Romantis
58 Kembalinya Evan
59 Bertahan
60 Membantu Nina
61 Benar Dia Meninggalkan Ku
62 Interview Kerja
63 Baru Tau
64 Sadar
65 Harus Saling Ikhlas
66 Kunjungan Evan
67 Danau Yang Indah
68 Kedinginan
69 Kedinginan
70 Modus Bukan ya??
71 Pemotretan
72 Kisah Baru Fany
73 Kecewa Evan
74 Tertembak
75 Pulang Ke Rumah
76 Maaf lagi kurang enak badan
77 Ujian Kesetiaan Evan
78 Terbongkar Siapa Suster Ann
79 Sebelum Masuk Episode Selanjutnya
80 Melupakan Segalanya
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Penerbangan Menjengkelkan
2
Cinta Dan Kecewa
3
Terenggut Harta Vanessa
4
Pengakuan
5
Kecewa Gw Ness...
6
Berita Mendadak
7
Kabar Papih
8
Langkah Awal
9
Butuh Penjelasan
10
Balas Dendam
11
Melarikan Diri
12
Selamat Datang Kekasih Ku
13
Izin Numpang
14
Kabar Nicky
15
Mulai Tercium
16
Bercinta Di Mobil
17
Malam Yang Indah Buat Vanessa
18
Ketemu
19
Beda
20
Solusinya menikahi
21
Rencana Lamaran
22
Pertikaian
23
Penculikan
24
Balas Dendam
25
Akhirnya Bisa Pulang
26
Lamaran
27
Mencari Mirna
28
Pertolongan Fany
29
Perjuangan Demi Apa??
30
Gombalan Birahi
31
Kebaikan Fany
32
Tarik Ulur Perasaan
33
Terjebak Nafsu
34
Sesi Curhat
35
Sama Merasakan
36
Aku Gila??
37
Malah jadi Sama Adiknya
38
Pernyataan Yang Jadi Pertanyaan
39
Adu Mulut
40
Pernikahan Fany Dan Evan
41
Kasus Besar
42
Memulai Menjadi Istri
43
Surat Perjanjian
44
Tempat Baru Rencana Baru
45
Naik Gunung
46
Di Buat Bingung
47
Debat Panas
48
Saling Mengenal
49
Keadaan Saat Ini
50
Sahabat Lama, Ketemu Lagi
51
Kerjaan Baru
52
Bingung
53
Cerita Kenangan
54
Putus
55
Kejar Fany
56
Masalah Si Gemoy
57
Dinner Romantis
58
Kembalinya Evan
59
Bertahan
60
Membantu Nina
61
Benar Dia Meninggalkan Ku
62
Interview Kerja
63
Baru Tau
64
Sadar
65
Harus Saling Ikhlas
66
Kunjungan Evan
67
Danau Yang Indah
68
Kedinginan
69
Kedinginan
70
Modus Bukan ya??
71
Pemotretan
72
Kisah Baru Fany
73
Kecewa Evan
74
Tertembak
75
Pulang Ke Rumah
76
Maaf lagi kurang enak badan
77
Ujian Kesetiaan Evan
78
Terbongkar Siapa Suster Ann
79
Sebelum Masuk Episode Selanjutnya
80
Melupakan Segalanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!