Cinta Dan Kecewa

Tak lama setelah Fany keluar dari food court Vanessa datang ke food court untuk bertemu dengan Evan.

Evan terlihat duduk sendiri, sementara yang lainnya duduk berbeda meja. Vanessa belum tau kalo Evan bersama kelompoknya. Vanessa hanya tau bahwa dia pergi sendiri.

Saat Vanessa tiba di food court, Vanessa langsung menghampiri Evan yang sudah duduk menunggu.

"hai..." sapa Vanessa

"hai... sudah beres kerjanya??" kata Evan

"ya... semuanya sudah beres" kata Vanessa

"oke kalo begitu, sekarang santi kah??" kata Evan

"ya... beginilah, biasanya kalo beres jam segini saya langsung pulang dan beristirahat" kata Vanessa

"oke... pulang sama siapa??" kata Evan

"biasanya sih pulang sama sopir..." kata Vanessa

"oh oke" kata Evan

"supir taksi" kata Vanessa

"hah?? maksudnya??" kata Evan

"aku tinggal di kota Castela, di sini aku tinggal di mess dekat-dekat sini. besok siang aku masih ada jadwal penerbangan, kebetulan besok terbang ke Castela. ya sekalian pulang" kata Vanessa

"ya... ya... aku mengerti bagaimana dunia penerbangan, untuk perkenalan kita aku mau ngasih kamu oleh-oleh buat kamu pulang" kata Evan

"em... oleh-oleh apaan?? ini bukan yang pertama kalinya loh aku datang ke sini" kata Vanessa

"ya sudah ku duga, tapi kalo aku ajak kamu ke sebuah tempat bagaimana??" kata Evan

"kemana?? puncak Casia?? kebetulan aku pernah kesana" kata Vanessa

"sebuah tempat yang kamu belum pernah merasakan, dan akan menjadi kenangan kita berdua" kata Evan

"tapi bukan area pegunungan kan?? aku rasa jika datang ke sana aku ga sanggup. soalnya dingin banget malam ini" kata Vanessa

"mungkin kalo ajak kamu kesana, waktu mu tidak akan cukup. kamu harus istirahat bukan??" kata Evan

Ajakan Evan membuat Vanessa sangat penasaran, ternyata dia ga salah pilih cowok. selain keren dia juga pandai membuat surprise. hati Vanessa sangat berdebar, tapi dia masih jual mahal kepada Evan. Di tambah lagi Evan orangnya sangat pengertian. Kini Vanessa meyakinkan dirinya untuk mau ajakan dari Evan.

"mau berangkat sekarang??" tanya Vanessa

"baiklah... kita berangkat sekarang" kata Evan

"oke... sebentar saya ke toilet dulu" kata Vanessa

Vanessa siap pergi dengan Evan, dan di tempat lain Fany yang berada di ruang tunggu suaminya datang untuk menjemput. Saat dia melihat suaminya, Fany langsung memeluknya dalam keadaan menangis.

"sayang... kamu kenapa??" tanya suaminya yang bernama Riko

"ayo cepetan pulang " kata Vanessa

Vanessa tidak menjawab saat di tanya oleh suaminya, dia memilih menyimpan terlebih dahulu cerita kejadian tadi saat penerbangan.

"ya udah yuk kita pulang" kata Riko

Riko dan Fany menuju parkiran mobil, sesampainya di mobil, Riko menyalakan mobil dan berjalan ke luar bandara. merasa ada yang aneh pada istrinya dia tampak terlihat bersedih. tak mau melihat istrinya di rendung kesedihan Riko mencoba bertanya tentang masalahnya dan mencoba sambil menghibur, agar Fany ga sedih lagi.

"sayang... kamu sedih banget, kenapa sih??" kata Riko

"penumpang kurang ajar" kata Fany

"penumpang yang mana?? emang dia ngapain kamu??" kata Riko

"dia maki-maki aku, gara-gara kopi yang aku bawa tumpah ke badan dia" kata Fany

"terus kenapa dia sampai maki-maki kamu??" kata Riko

"ya itu dia... padahal aku udah minta maaf, pokoknya bikin jengkel banget" kata Fany

"ya ampun... kurang ajar banget, kalo aku ada di situ aku hajar juga orang itu" kata Riko

setelah bercerita Fany berdiam diri, dia menghapus air matanya. dengan tangan menahan gadu, dan menatap ke jalan mencoba memperbaiki suasana hatinya. sementara Riko yang fokus menyetir mobil, sambil sesekali melihat ke arah istrinya.

Kembali kepada Vanessa dan Evan. kini Vanessa sudah beres di kamar mandi, dan sudah siap untuk berangkat bersama evan. mereka berjalan berdua sambil berdampingan.

"mess kamu di mana ?? apakah jauh dari sini?" tanya Evan

"masih daerah sini, nanti pas keluar lobby tinggal belok kanan. ada bangunan yang warna kuning. itu mess ku" kata Vanessa

"kenapa kamu ga sewa apartemen saja??" kata Evan

"ga perlu mewah-mewah, tinggal di mess juga sudah cukup. asal ada waktu untuk istirahat, ya walaupun satu kamar di isi dengan 2 atau 3 orang" kata Vanessa

"sudah berapa lama kamu jadi pramugari??" kata Evan

"belum sampai satu tahun, aku baru saja. sebenernya cita-cita ku pingin buka usaha. tapi ya modal terbatas di tambah skill yang mungkin perlu proses untuk belajar" kata Vanessa

Evan memandang ke arah Vanessa saat menceritakan semuanya, dan Vanessa melihat gelagat Evan yang terus memperhatikan wajahnya terus. sampai-sampai Vanessa malu di terus oleh Evan.

"kamu jangan ngeliatin aku kaya gitu dong" kata Vanessa

"emangnya kenapa??" kata Evan

"aku jadi malu" kata Vanessa sambil menundukkan kepalanya karena malu

Rambutnya yang panjang dan menutupi wajah Vanessa saat menunduk. Evan selalu berusaha untuk melihat wajah Vanessa. tangan Evan menyingkirkan rambut Vanessa yang terurai di simpannya ke telinga Vanessa, agar Evan selalu bisa melihat Vanessa.

"apa sih Evan" kata Vanessa sambil tersenyum malu

"kamu kaya orang bule" kata Evan

"kamu mengejek cat rambut aku kan??" kata Vanessa

"wanita secantik kamu siapa yang mau jelek-jelekin sih" kata Evan

Vanessa tersenyum. Dan sampailah di tempat parkir, mobil yang mereka naiki sudah berada tepat di hadapannya. Vanessa mengira Evan yang akan membawa mobil itu. tiba-tiba dua orang pria yang tadi berjalan di belakang mereka mendahului mereka.

Mereka masuk duluan ke dalam mobil, dan duduk di kursi depan, salah satunya menjadi supir. setelah mereka masuk barulah Evan membukakan pintu belakang mobil dan sambil mempersilahkan Vanessa masuk ke dalam mobil.

Vanessa melihat ke arah Evan, dan masuk ke dalam mobil. di susul Evan masuk juga ke dalam mobil. Vanessa sangat kaget tiba-tiba ada 2 orang pria ikut pergi bersama mereka. dan Vanessa menanyakan soal itu.

"kamu berangkat ga sendiri??" kata Vanessa

"oh ya, kenalkan ini kakak saya Sammy dan ini Jose sahabat saya" kata Evan

"hai..." kata Sammy

"halo " kata Jose

"kenapa kamu baru bilang??" kata Vanessa

"buat apa??" kata Evan

"ih... Evan, aku jadi malu kalo mereka masih keluarga kamu" kata Vanessa

"ga perlu malu, mereka sudah terbiasa. anggap saja mereka tidak ada" kata Evan

"ya tetep ajah, aku kan malu" kata Vanessa

Evan kembali menatap wajah Vanessa, dan tangannya menyentuh wajahnya sambil berkata "wajah kamu lucu, saat malu"

hal itu membuat Vanessa semakin malu di campur bahagia, Evan begitu romantis. Vanessa sangat senang, sekian banyak pria yang mendekati hanya Evan yang paling beda di antara pria lain.

Di tempat lain, Fany dan Riko sudah sampai rumah. dan saat menyalakan lampu rumah terhidang sebuah kue ulang tahun dengan hiasan lilin 29. Fany begitu terkejut melihat itu semua. waktu sudah menunjukkan pukul 2 malam. sudah masuk hari dimana Fany berulang tahun. dan Riko menjadi orang yang pertama mengucapkan selamat ulang tahun.

"selamat ulang tahun sayang" kata Riko sambil membawa kue ulang tahun dan menyalakan lilin untuk di tiup oleh Fany

Fany yang asalnya sedang bersedih hati tiba-tiba merasa sangat bahagia

"sayang... sudah hampir 4 tahun kamu setia menemani aku, walaupun kita belum di karuniai seorang anak. aku cuman bisa kasih ini" kata Riko

"honey... ini udah lebih dari cukup, pengorbanan kamu sama aku udah jadi hadiah terindah. honey... maafin aku ya, kamu sering di tinggalin sendiri di rumah" kata Fany

"sayang... penghasilan aku mungkin buat kita hidup, sudah lebih dari cukup. aku sedih banget saat kamu cerita tentang kerjaan kamu tadi. alangkah baiknya kamu istirahat ajah di rumah. biar aku ajah yang kerja. itu juga kalo kamu mau" kata Riko

"honey... mungkin kali ini saatnya aku fokus ngurusin kamu, aku mau kok berhenti kerja. ya walaupun emang kerjaan aku cita-cita sejak aku kecil. tapi buat aku kamu yang lebih berarti" kata Fany

"oh iya sayang... satu lagi, aku punya hadiah buat kamu. mungkin harganya tidak sebanding dengan pengorbanan kamu sama aku. maafin aku cuman bisa ngasih ini" kata Riko

Fany langsung membuka kado yang di berikan Riko, dan saat di buka sebuah handphone baru. Fany sangat senang, dan meneteskan air matanya. Fany sangat terharu dengan surprise yang di berikan oleh Riko.

"makasih banget loh, kamu ini bisa ajah bikin aku terharu" kata Fany

"jadi kamu ga sedih lagi kan" kata Riko

"ih... i love you honey" kata Fany sambil memeluk Riko

"love you to" kata Riko

Setelah beberapa menit mereka berpelukan mereka kembali berkomunikasi, dengan posisi tangan Fany memegang pundak Riko sambil berdiri dan Riko memegang pinggang Fany, sama-sama masih dalam kondisi berdiri.

"sayang... setelah aku cari tau, mungkin kamu ga hamil karena kecapean banyak kerja. aku harap setelah kamu berhenti kerja kita bisa punya anak" kata Riko

"iya aku juga kepikiran seperti itu, makanya aku mau ninggalin kerja aku buat kamu" kata Fany

saat Fany berhenti berbicara, Riko mencium bibir Fany. lalu mereka berhenti sejenak sambil saling bertatapan. lalu Riko mencium kembali bibir Fany. dan setelah itu Fany merasakan kelembutan dari ciuman Riko. kali ini Fany membalas ciuman Riko. dan merekapun berciuman.

Gejolak nafsu mereka saling memuncak tatkala mereka menikmati keromantisan mereka. dan mulailah Riko menjelajahi bagian atas tubuh Fany, hisapan Riko di leher membuat Fany semakin bergairah. Fany memeluk Riko dengan erat. tangan Riko mencari titik kenikmatan yang di rasakan oleh Fany. hal itu membuat Fany tak berdaya. ******* Fany mulai terdengar oleh Riko. Riko semakin tertarik dan melepaskan baju Fany. tak mau kalah oleh suaminya Fany langsung melepaskan celana Riko, posisi Fany dalam keadaan jongkok dan bersiap menghisap bagian Riko. saat Fany memegangnya dan akan menghisapnya terdengar bunyi telepon di handphone Riko. dan Fany langsung terdiam.

Fany mengeluarkan handphone suaminya itu dari saku celana Riko. dan handphone itu di berikan kepada Riko. dengan sangat kesal Riko harus mengangkat telepon itu, karena saat di lihat kontaknya ternyata pak Hermawan sahabat dari Riko.

"halo..." saut Riko di telepon

Riko sangat kaget, ketika Hermawan langsung marah-marah kepadanya.

"Riko... apa yang kamu mau?? bertahun-tahun aku mempercayaimu tapi begini balasan mu" kata Hermawan

mendengar pembicaraan itu sangat serius, Riko menyuruh istrinya untuk menunggu di kamar. dan Fany pun menuruti perintah suaminya itu. Fany langsung pergi ke kamar menunggu Riko menelepon.

"bentar boss... ini ada apa saya ga ngerti??" kata Riko

"udah lah Riko jangan bertele-tele, kamu ga nyadar kalo keluarga kamu itu aku yang tanggung, gaji mu mana cukup buat nutup kehidupan istri kamu yang mewah itu" kata Hermawan

"gini boss... aku beneran ga ngerti apa yang kamu maksud??cerita lah pelan-pelan jangan sambil marah-marah gitu" kata Riko

"oke... sekertaris ku tadi ngasih laporan, pengeluaran pajak sangat besar. dan itu sesuai dengan omset yang aku terima, lalu siapa lagi yang melaporkan omset perusahaan kalo bukan kamu" kata Hermawan

"bentar boss... saya ga sama sekali melakukan itu, saya berani mati melakukan hal itu" kata Riko

"mana ada maling ngaku, siapa lagi yang tau omset perusahaan aku sebenarnya selain kamu" kata Hermawan

"baik... besok pagi saya akan mencarinya, aku akan urusin dan usut sampai tuntas" kata Riko

"oke... saya tunggu 2x24 jam kalo belum beres juga, jangan harap kamu dapat persentase dari aku. ingat biaya istri mu tidak akan cukup dengan gaji mu sebagai menteri" kata Hermawan

"baik saya akan langsung bereskan pagi ini juga" kata Riko

"oke saya tunggu hasilnya, selamat malam" kata Hermawan

"ya malam" kata Riko

Kali ini Riko dalam masalah besar, kemungkinan jika masalah itu belum beres, penghasilan dari sampingannya tidak akan dapat. dan bisa saja Riko terseret ke penjara karena memalsukan pajak perusahaan Hermawan.

Dalam kondisi kebingungan Riko masuk ke kamar, dan Fany yang telah menunggu di kamar langsung dengan agresif membelai badan Riko. tapi kali ini Riko menolaknya untuk berhubungan dengan Fany. Fany menanyakan hal yang aneh itu. tidak biasanya suaminya itu menolak berhubungan.

"sayang... aku lagi banyak pikiran, aku lelah. aku mau istirahat dulu" kata Riko sambil berbaring dan menaikan selimut ke atas badannya

"kamu ada masalah apa??" kata Fany

"besok pagi saja ceritanya, kali ini aku capek banget" kata Riko

"ya udah, selamat istirahat" kata Fany sambil mencium kening suaminya

Sikap Riko membuat Fany kecewa, yang terlanjur ingin sekali berhubungan dengan suaminya. dalam pikirannya sangat penat, Fany tidak bisa tidur. dan Fany memutuskan untuk ke kamar mandi.

Fany pun pergi ke kamar mandi, dan melihat dirinya di sebuah cermin. begitu lama dia menatap cermin. dan dia mencium bibir dirinya sendiri di cermin. nafsu Fany kembali menggelora sampai memegang bagian vital tubuhnya, dia duduk di toilet dan melakukannya sendiri. pada akhirnya dia menikmati tubuhnya sendiri, sampai kelelahan sendiri.

Setelah Fany merasa puas, dia kembali ke kamar. baru saja menutup pintu kamar mandi handphonenya berdering.

Episodes
1 Penerbangan Menjengkelkan
2 Cinta Dan Kecewa
3 Terenggut Harta Vanessa
4 Pengakuan
5 Kecewa Gw Ness...
6 Berita Mendadak
7 Kabar Papih
8 Langkah Awal
9 Butuh Penjelasan
10 Balas Dendam
11 Melarikan Diri
12 Selamat Datang Kekasih Ku
13 Izin Numpang
14 Kabar Nicky
15 Mulai Tercium
16 Bercinta Di Mobil
17 Malam Yang Indah Buat Vanessa
18 Ketemu
19 Beda
20 Solusinya menikahi
21 Rencana Lamaran
22 Pertikaian
23 Penculikan
24 Balas Dendam
25 Akhirnya Bisa Pulang
26 Lamaran
27 Mencari Mirna
28 Pertolongan Fany
29 Perjuangan Demi Apa??
30 Gombalan Birahi
31 Kebaikan Fany
32 Tarik Ulur Perasaan
33 Terjebak Nafsu
34 Sesi Curhat
35 Sama Merasakan
36 Aku Gila??
37 Malah jadi Sama Adiknya
38 Pernyataan Yang Jadi Pertanyaan
39 Adu Mulut
40 Pernikahan Fany Dan Evan
41 Kasus Besar
42 Memulai Menjadi Istri
43 Surat Perjanjian
44 Tempat Baru Rencana Baru
45 Naik Gunung
46 Di Buat Bingung
47 Debat Panas
48 Saling Mengenal
49 Keadaan Saat Ini
50 Sahabat Lama, Ketemu Lagi
51 Kerjaan Baru
52 Bingung
53 Cerita Kenangan
54 Putus
55 Kejar Fany
56 Masalah Si Gemoy
57 Dinner Romantis
58 Kembalinya Evan
59 Bertahan
60 Membantu Nina
61 Benar Dia Meninggalkan Ku
62 Interview Kerja
63 Baru Tau
64 Sadar
65 Harus Saling Ikhlas
66 Kunjungan Evan
67 Danau Yang Indah
68 Kedinginan
69 Kedinginan
70 Modus Bukan ya??
71 Pemotretan
72 Kisah Baru Fany
73 Kecewa Evan
74 Tertembak
75 Pulang Ke Rumah
76 Maaf lagi kurang enak badan
77 Ujian Kesetiaan Evan
78 Terbongkar Siapa Suster Ann
79 Sebelum Masuk Episode Selanjutnya
80 Melupakan Segalanya
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Penerbangan Menjengkelkan
2
Cinta Dan Kecewa
3
Terenggut Harta Vanessa
4
Pengakuan
5
Kecewa Gw Ness...
6
Berita Mendadak
7
Kabar Papih
8
Langkah Awal
9
Butuh Penjelasan
10
Balas Dendam
11
Melarikan Diri
12
Selamat Datang Kekasih Ku
13
Izin Numpang
14
Kabar Nicky
15
Mulai Tercium
16
Bercinta Di Mobil
17
Malam Yang Indah Buat Vanessa
18
Ketemu
19
Beda
20
Solusinya menikahi
21
Rencana Lamaran
22
Pertikaian
23
Penculikan
24
Balas Dendam
25
Akhirnya Bisa Pulang
26
Lamaran
27
Mencari Mirna
28
Pertolongan Fany
29
Perjuangan Demi Apa??
30
Gombalan Birahi
31
Kebaikan Fany
32
Tarik Ulur Perasaan
33
Terjebak Nafsu
34
Sesi Curhat
35
Sama Merasakan
36
Aku Gila??
37
Malah jadi Sama Adiknya
38
Pernyataan Yang Jadi Pertanyaan
39
Adu Mulut
40
Pernikahan Fany Dan Evan
41
Kasus Besar
42
Memulai Menjadi Istri
43
Surat Perjanjian
44
Tempat Baru Rencana Baru
45
Naik Gunung
46
Di Buat Bingung
47
Debat Panas
48
Saling Mengenal
49
Keadaan Saat Ini
50
Sahabat Lama, Ketemu Lagi
51
Kerjaan Baru
52
Bingung
53
Cerita Kenangan
54
Putus
55
Kejar Fany
56
Masalah Si Gemoy
57
Dinner Romantis
58
Kembalinya Evan
59
Bertahan
60
Membantu Nina
61
Benar Dia Meninggalkan Ku
62
Interview Kerja
63
Baru Tau
64
Sadar
65
Harus Saling Ikhlas
66
Kunjungan Evan
67
Danau Yang Indah
68
Kedinginan
69
Kedinginan
70
Modus Bukan ya??
71
Pemotretan
72
Kisah Baru Fany
73
Kecewa Evan
74
Tertembak
75
Pulang Ke Rumah
76
Maaf lagi kurang enak badan
77
Ujian Kesetiaan Evan
78
Terbongkar Siapa Suster Ann
79
Sebelum Masuk Episode Selanjutnya
80
Melupakan Segalanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!