AKU INGIN BAHAGIA
...VISUAL :...
♡♡Visual Nurzakina : Baik, cantik, pintar, penyayang, pengertian.
●●●●●●●
♡♡Ilham Taufik : Tampan, baik, penyayang, keras kepala, cuek kepara cewek-cewek yang mengejarnya.
●●●●●●●
♡♡Rismayani : Cerewet, sombong, royal kesahabatnya, gampang terpengaruh, iri, licik, tak setia kawan, dan suka cemburu.
●●●●●●●●
♡♡Pangeran Yeen Sin : Bermuka dua, kasar, cuek, seenaknya sendiri, pecinta wanita cantik, dan memiliki tujuan atau hasrat untuk mendapatkan harta-tahta-martabat.
●●●●●●
♡♡Rasya Hidayat : Baik, penyayang, cuek, pengertian, keras kepala. Dia seorang artis yang lumayan terkenal.
●●●●●●
♡♡Raden Rakha : Baik, gampang terpengaruh, murah senyum. Dia seorang artis terkenal di indonesia.
●●●●●●
♡♡Sultan Wijaya : Dingin, cuek, kasar, sayang pada kakek dan nenek. Awalnya suka bermain wanita, namun setelah bertemu dengan seorang wanita dari kota bunian, diapun jatuh cinta dan akhirnya berhenti mempermainkan wanita. Dia berasal dari kota saranjana.
●●●●●●
♡♡Kevin Atmaja : Baik, penyayang,dan mempunyai dendam pada Sultan Wijaya. Dia seorang pria dari kota bunian.
●●●●●●
♡♡Vira : Baik, periang, dan sahabat baik Nirza.
●●●●●●
◇TERLAMBAT KESEKOLAH◇
Pagi yang cerah, matahari mulai menampakkan cahayanya. Tampak seorang gadis yang masih terlelap dalam tidurnya. Menarungi mimpi yang indah. Terdengar suara teriakan dari luar. Gadis tersebut hanya mengabaikannya.
"NURZA! BANGUN SUDAH PAGI, NANTI KAMU TELAT KE SEKOLAH!" Ucap Mama Urmi.
Tak ada jawaban, Mama Urmi masuk kekamar Nurza dan membangunkannya. Terlihat gadis tersebut masih tidur, mama Urmi pun menggoyangkan badan Nurza.
"NURZA, BANGUN INI SUDAH PAGI!!"Teriak Mama urmi sambil menggoyangkan tubuh Nurza.
"Hoaamm, sudah pagi ya?" Gumam Nurza sambil menutup telinganya dengan bantal.
"APA...SUDAH PAGI!" Teriak Nurza, "JAM BERAPA SEKARANG, MAH?"
Sambil menutup kuping Mama Urmi mengomel. "Ini sudah jam 07, makanya jangan main HP melulu sampai larut malam," Ucap Mama Urmi. " Mama sudah ingatkan kamu semalam, kamunya aja yang bandel." Nurza berlari menuju kamar mandi. Melihat Nurza lari, mama Urmi hanya menggelengkan kepalanya.
Setelah selesai mandi, Nurza pun bersiap-siap mengenakan seragamnya. Setelah itu nur keluar hendak berangkat kesekolah, tetapi Mama Urmi menghentikannya.
"Sarapan dulu nak, sebelum berangkat," Ucap Mama urmi yang sedang makan dimeja.
"Aku sarapannya dikantin aja mah," Ucap Nurza.
"NURZA DUDUK!" perintah Mama Urmi. Dia menatap tajam ke arah Nurza
"Hm...baiklah," Ucap Nurza segera duduk dan makan secara teruburu-buru. " uhk...uhk...air?" Ucap Nurza terbatuk.
"Nih, makanya kalau makan itu pelan-pelan, jadinya keselek kan," Ucap Mama Urmi sembari memberikan air ke Nurza. Nurza menghabiskan air tersebut dengan sekali tegukan.
Setelah sarapan Nurza pun terburu-buru bangkit dari kursi. "Ma, aku berangkat dulu ya...cup" Ucap Nurza sambil meraih tangan Mama Urmi dan mencium punggung tangannya.
Setiap Harinya Nurza berjalan menuju kesekolah. Jarak antara rumah kesekolah lumayan jauh. Saat ini Nurza setengah berlari menuju kesekolah. "Hosh...hosh (mengatur nafas), sebentar lagi sampai," Gumam Nurza. Setelah cukup lama akhirnya Nur tiba di depan gerbang sekolah. Para siswa sedang melaksanakan upacara bendera. Setelah upacara selesai, beberapa siswa yang terlambat di beri hukuman, sesuai dengan jumlah daftar yang sering datang terlambat dan yang jarang terlambat, hukumannya berbeda-beda. Para siswa maju satu persatu menuju ke Ketua Osis menyebutkan nama disertai tanda tangan yang di bubuhi di buku absen bagi siswa yang terlambat.
Kini giliran Nurza yang maju, "Nurza, kenapa kamu terlambat?" Tanya Ketua Osis heran, karena untuk pertama kalinya Nurza datang terlambat.
"Maaf Kak, saya telat bangun, karna semalam keasyikan membaca," Ucap Nurza
"Ooo, ya udah, tanda tangan disini, karna kamu baru pertama kali terlambat, maka hukuman kamu merapikan buku di perpustakaan," Ucap Ketua Osis.
Semua siswa yang terlambat melaksanakan hukuman mereka masing-masing. Mereka bergegas menuju ke tempat yang sudah di tentukan, begitu juga dengan Nurza. Setelah selesai merapikan buku, Nurza bergegas menuju ke kelas. Sesampainya di kelas, dia merasa senang karna Ibu guru yang mengajar belum juga datang.
"Huh...untung aja belum ada guru, jadi aku aman. Kalau sampai ada guru pasti aku di hukum lagi," Gumam Nurza. Ruang kelas begitu ribut. "Astaga ribut banget, kayak pasar aja," lanjutnya.
"Hai Nurza," Ucap Vira dan Risma bersamaan.
"Kenapa kamu baru datang, aku sudah nungguin kamu dari tadi", Ucap Vira memeluk Nurza.
"Tumben kamu telat?, biasanya juga kamu datang lebih awal?" Tanya Risma penasaran.
"Semalam aku baca novel, hingga lupa waktu," Ucap Nurza. "Hoaam," sambil menguap dan menundukkan kepalanya diatas meja dengan tangan sebagai penopangnya.
"HAH!" Vira dan risma kaget karna nurza tidak pernah baca novel sebelumnya. Keduanya saling pandang. Kemudian beralih melihat Nurza.
"Nurza, kok malah tidur sih," Ucap Vira menepuk bahu Nurza.
"Apa sih, aku masih ngantuk nih," Ucap Nurza.
"Aku tidak pernah liat kamu baca novel, sebelumya. Kenapa sekarang kamu hobi baca Novel?" Tanya Vira sambil meletakkan tangannya di kening ( sedang berpikir).
"Sejak kapan kamu baca novel?" Tanya Risma.
"Semalam aku bosan gak ada kerjaan, jadi aku baca novel deh. Awalnya sih hanya iseng aja, tapi setelah aku baca ternyata seru romantis gitu. Aku jadi baper, kalian mau tau ngak judul novel yang aku baca?"Ucap Nurza.
"Enggak. Baca buku sejarah aja buat aku pusing tujuh keliling, apalagi baca novel", Ucap Risma malas.
Vira hanya tertawa melihat ekspresi Risma yang lucu menurutnya.
"Itu beda tauuu, bilang aja kalau kamu malas baca", Ucap Nurza.
"Iya udah kalau tidak mau juga ngak apa-apa," Ucap Nurza.
Bel pun berbunyi, menandakan jam pelajaran kedua sudah di mulai. Siswa kelas 11 IPA 2 mulai bersiap mengganti pakaian olahraga. Siswa cewek biasanya mengganti pakaianya di WC, ada juga yang dikelas.
"Nurza, yuk kita ganti bajunya di WC," Ajak Risma. "Vira, ayoo."
"Tidak, aku di kelas aja deh gantinya", Tolak Nurza.
"Sama aku juga di kelas", Ucap Vira.
"Kan banyak cowok di kelas, nanti kalian bisa telat," Ucap Risma.
"Ngak apa-apa, aku nungguin sampai mereka keluar. Lagi pula Pak Irfan kan baik, masih ngizinin siswa yang telat," Ucap Nurza. "Kalau kau mau ganti baju di WC, pergi aja."
"Ah, ngak jadi deh. Aku ganti bajunya di sini aja bareng kalian," Ucap Risma. "HEIII... KALIAN PARA COWOK JIKA SUDAH SELESAI LEBIH BAIK KELUAR SEKARANG JUGA!" Teriak Risma.
"BERISIK!" Ucap Rusman berjalan keluar kelas.
"Eh...kalau bicara itu ngak usah teriak-teriak gitu, kupingku bisa budeg nih", Ucap Iwan sambil menutup kuping.
"Kalau mau teriak, bukan disini tempatnya. Kehutan sana, kau bisa teriak sepuasnya," Ucap Fajar.
"Bahkan binatang buas di hutan, akan lari jika dengar suara kuntilanak," Ejek Elgi.
"KAU BILANG APA, HAH!" Ucap Risma sembari melemparkan buku yang ia liat kearah Elgi.
"HUUPP," Ucap Elgi reflex menangkap buku itu. Risma kembali melemparkan botol ke arah Elgi, Spontan Elgi langsung menghindar. Kebetulan tepatnya di belakang Elgi ada Iwan, jadinya Iwan yang kena sasaran botol itu. Iwan mengaduh kesakitan, sementara teman-temannya tertawa.
"Aduh...sakit banget kepalaku," Ucap Iwan meringis kesakitan. Risma berjalan ke arah Iwan.
"Aduh, ma...af ak..u ngak sengaja, sakit ya?" Ucap Risma.
"Ya, sakitlah," Ucap Iwan dengan mata berkaca-kaca.
"Siapa suruh kamu ada di belakang, jadi kena deh," Ucap Risma.
"kamu lebay banget bro, hahahahah. Baru kena botol aja langsung mewek," Ejek Elgi.
"Kalian bukannya bantuin bawa aku ke UKS, kalian malah tertawa, Dasar teman ngak ada akhlak," Kesal Iwan dengan bibir manyun.
"Dasar lebay, hahaha," Ucap Risma,Vira,Elgi ,Fajar secara bersamaan. Nurza hanya geleng-geleng kepala menyaksikan pertunjukan teman sekelasnya.
"Kal-", ucap iwan
Nurza menyela ucapan Iwan, "Sudah-sudah jangan ribut, Elgi lebih baik kamu bawa Iwan ke UKS dan kamu Fajar sebaiknya keluar dari sini. Kami para cewek mau ganti baju. Bisa-bisa kita semua terlambat kelapangan, kalau kalian ketawa terus," Ucap Nurza.
Perlahan satu persatu cowok mulai keluar kelas. Setelah para cowok keluar, kini tinggalah para cewek di kelas. Risma mengunci ruang kelas. Saat ganti baju Vira tidak sengaja melihat kaki Nurza yang hanya menggunakan celana pendek setelah melepaskan rok sekolahnya. Vira melihat keanehan di samping lutut Nur.
"Nurza, kaki kamu kenapa?" Tanya Vira perlahan mendekat untuk melihat lebih dekat lutut Nurza. "Kaki kamu pernah di jahit?" Vira masih mengamati lutut samping Nurza.
"Apa iya, coba aku liat," Ucap Risma penasaran, "Astaga...kaki kamu pernah di jahit, kapan itu?" lanjutnya. Risma dan Vira belum pernah melihat lutut Nurza sebelumnya, karena Nurza biasanya memakai celana panjang. Hari ini Nur tidak pakai celana panjang karena terlambat bangun jadi Nurza tidak sempat memilih celana.
Dengan cepat Nurza memakai celana olahraga, "A..ku, a..ku," Ucap Nurza ambil memalingkan muka agar Risma dan Vira tidak melihat matanya berkaca-kaca.
"Kenapa Nurza, coba kamu cerita ke kita," Ucap Vira sembari memegang kedua pipi Nurza.
"Nurza, kamu cerita aja, kami siap jadi pendengar yang baik," Ucap Risma sambil memegang pundak Nurza.
"Sebenarnya aku..." Ucapan Nurza terhenti. 'Apa aku cerita aja sama mereka, tapi....,' Batin Nurza.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Zana Maria
Ceritanya sungguh menarik,, semangat terus yaa author ku sayang dalam berkarya 😊👍❤️
2023-06-26
0
🌺Mamie Ericka🌺
Semangat yah, mampir juga 😚
2023-06-03
0