FALL TO YOU

FALL TO YOU

Chapter 1 : Pindah Kelas

Pagi ini matahari bersinar sangat cerah secerah senyuman Rachel yang terus ia kembangkan membuat orang-orang di sekitarnya terperangah.

'Oh itu yang namanya Grachelda Kinanti itu gak sih?'

'Cantik banget anjir!'

'Bukannya dia anak Bahasa? Kok jalan di koridor IPA?'

'Pindah ke IPA dia, lo gak tahu?'

'Lah iya? Baru tau!'

'Anjir enak bet ya nambah list cecan di gedung IPA!'

'Eh ada neng bidadari!'

'Cantik banget gila!'

'Wajar gak sih dapet gelar most beautiful girl? Unreal banget visualnya parah!'

'Katanya dia tajir juga wey!'

'Iya tadi aja berangkatnya pake alphard!'

'Sepatunya, tasnya, kaos kakinya brand mahal semua anjir!'

'Skincare nya pasti mahal! Liat aja mukanya sekinclong masa depan gue dan Kyungsoo oppa!'

'Skincare nya pasti air wudhu!'

'Lah anying, lo kira selama ini kalo sholat gue tayamum? Gue juga pake air wudhu keles tapi muka gue gak sekinclong dia!'

'Bapak sama emaknya Rachel pas ngadon baca bismillah dulu, kalo emak bapak lo pas ngadon lo baca astagfirullah kayaknya.'

'SIALAN!'

Bisikan-bisikan seperti itu sudah biasa Rachel dengar. Gadis itu hanya bisa tersenyum saja sambil sesekali membalas sapaan dari mereka.

Dengan langkah anggunnya, Rachel berjalan menyusuri koridor jurusan IPA menuju ke ruang guru untuk bertanya kelas mana yang akan ia tempati.

"Permisi, Bu..." suara lembutnya mengalun, membuat beberapa pasang mata di ruang guru menjadikan Rachel sebagai pusat perhatian.

"Sini, Nak. Ada apa?"

"Saya Grachelda Kinanti yang mengajukan perpindahan jurusan, Bu, mau tanya saya dipindahkan ke kelas IPA berapa ya, Bu?"

"Oh kamu yang pindah jurusan?"

"Iya, Bu."

"Perkenalkan nama saya Rina. Kamu bisa memanggil saya Bu Rina. Kemarin Ibu sudah diberitahukan pak Yanuar kalau kamu masuk ke kelas Ibu. Kebetulan hari ini Ibu ada jam di sana, jadi kamu bareng Ibu ya, ayo kita ke sana." Guru muda itu berjalan pergi diikuti Rachel di belakangnya.

Koridor saat ini sudah tidak seramai tadi, kini hanya ada beberapa murid yang berlalu lalang entah karena telat atau ada alasan lain.

Langkah Rachel terhenti saat sampai di depan pintu bertuliskan '11 IPA 1'

Tangannya mengepal gugup saat sang Guru mengetuk pintu sambil membukanya perlahan.

"Anak-anak, sebelum mengajar... Ibu mau minta waktunya sebentar ya?"

"Seumur hidup juga boleh kok, Bu!" celetukan itu membuat beberapa siswa tertawa sedangkan Bu Rina menggeleng pelan.

"Langsung saja ya, alasan Ibu meminta waktunya sebentar karena Ibu mau memberitahukan kalian. Jadi kalian akan punya satu teman baru, atau mungkin dia sudah jadi teman kalian?"

Wajah seluruh siswa bertanya-tanya, mereka saling menengok sambil berbisik untuk menebak-nebak siapa murid baru yang akan menjadi teman mereka.

"Penasaran ya? Okay Ibu panggilkan saja ya, Ayo nak masuk sini!" Bu Rina melambaikan tangannya ke arah pintu kelas.

Setelah mendengar ucapan tersebut, Rachel pun berjalan masuk ke dalam kelas.

Langkah kaki Rachel terdengar nyaring karena tak ada lagi suara selain dirinya saat dia memasuki kelas.

Seolah semua orang terhipnotis padanya di setiap langkah yang Rachel pijak.

Seluruh murid menatapnya kagum dengan mulut menganga, jelas saja siapa yang tidak terpikat pesona seorang Grachelda Kinanti?

Saat berjalan pun mereka melihat seolah ada efek slowmotion pada gadis itu. Entah angin dari mana yang turut menerbangkan beberapa helai rambutnya membuat Rachel seperti bintang utama dalam film-film!

'Anying cantik banget!'

'Wah gila, Do pindah lo  Do! biar dia duduk sama gue!'

'Mukanya kinclong abis!'

'Girlfriend-able banget anjir!'

'Gila gak ngotak banget cakepnya!'

'Denger-denger bokapnya juga kaya!'

'Buju buset kek rokok dong?'

'Hah? Kok kayak rokok?'

'Iya, sampoerna!'

'Jiaakhhhhh!'

'Sa ae kadal ciliwung!'

"Hey! Tolong sebentar ya untuk tidak berisik. Ini temannya mau perkenalan dulu!" tegur Bu Rina.

"Ayo nak silahkan perkenalkan diri kamu ke teman-teman."

Rachel mengangguk kecil dan melihat ke depan sambil tersenyum. Di sana terlihat seorang gadis di kursi kedua barisan pojok melambai padanya.

"Hai perkenalkan nama gue Grachelda Kinanti kalian boleh panggil gue Rachel, gue pindahan dari jurusan Bahasa. Semoga kita bisa berteman!"

'Yahh di friendzone-in!'

'Temen lalu demen kan bisa ajeee!'

'Hai juga neng Rachel!'

'Duh senyumnya bikin jantung cenat-cenut kek lagu Smash!'

'Gimana tuh lagunya?'

'Kenapa hatiku cenat-cenut setiap ada kamu~'

'JIAKHHHH SUARA LU KEK KADAL KENTUT'

"Rachel!" diantara banyaknya omongan ngelantur, panggilan itu berhasil membuat Rachel menoleh pada sosok cowok yang duduk paling belakang dengan senyuman selebar kuda.

"Itu mata lo ada apanya?"

Alis Rachel mengerut, lantas ia segera memegang matanya.

"Ada apa?" tanya gadis itu dengan lugunya.

"Ada pelangi, di bola matamu yang membuatku luluh~"

"Anjay gurinjay takanjay-kanjay!"

"Gas teros bosquee!"

"Jangan kasi kendoor maju terus pantang mondooor!"

Situasi kelas makin ricuh. Alih-alih berkenalan, semua murid justru menggoda Rachel dengan tidak tahu dirinya.

'RACHEL ID LINE NYA APA?'

'RACHEL DARI KAYANGAN TINGKAT BERAPA?'

'RACHEL SKINKERNYA APA? AIR WUDHU YA?'

'RACHEL PUNYA PACAR BELOM?'

'RACHEL NOMOR WA NYA BERAPA?'

Semua siswa serempak hening, mata Rachel membulat sembari bertanya-tanya. Seriusan ini minta no WA?

Dengan gugup gadis itu mulai menyebutkan angkanya.

"Kosong delapan lima delapan..." semua siswa langsung mengetikkan itu di ponselnya, situasi sangat hening. Mereka benar-benar mendengarkannya.

"Terus apa lagi?"

"Kosong delapan lima delapan, udah?"

"Udah!"

"Kapan-kapan pergi ke dufan, hehe." Kekeh Rachel dengan mata yang menyipit.

Semua orang terperangah, meski di tipu tidak diberi nomor ponsel namun melihat senyuman semanis itu rasanya kekecewaan mereka terbayar lunas!

'EH PAS PRODUKSI RACHEL KEBANYAKAN GULA APA GIMANA JIR?!'

'YA ALLAH BIDADARI NYENGIR!'

'A-AW JANTUNG GUE LEMAH! CPR! CPR!'

'ANJING SENYUMNYA MANIS BANGET KAYAK ES JABLAY!'

Bu Rina melotot mendengar celetukan yang terakhir. Dengan cepat Bu Rina langsung mengambil alih keadaan.

"Udah, udah! Jangan pada lebay hiperbolis gitu deh ya! Okay Rachel, selamat datang di kelas ini. Semoga kamu betah dan semoga kalian bisa ya berteman baik dengan Rachel ya! Sekarang kamu bisa duduk sama Clarissa. Clarissa angkat tangan kamu!"

Gadis yang tadi sempat melambaikan tangannya itu kini mengacungkan tangannya tinggi-tinggi, segera Rachel mengucap terima kasih dan duduk di dekat Clarissa.

"Yay! Finally sekelas juga!"

Rachel tersenyum senang menanggapi ucapan sahabatnya itu.

"Baik anak-anak, sekarang silahkan di buka buku paketnya halam—"

"Permisi, Bu!"

Perkataan Bu Rina terpotong oleh suara berat dari seseorang yang berhasil membuat laki-laki jangkung itu menjadi sorotan.

'Aaaa makin ganteng aja masaa!'

'Parah-parah makin hari makin ganteng banget sahabat!'

'Duh hati gue berkata, dialah jodoh gue!'

'Halu anying ai sia!'

'Aaaa dadanya peluk-able!'

'Huwe gue mleyot!'

"Sumpah demi apa ganteng banget!" Clarissa ikut heboh saat melihat cowok itu masuk dengan raut dinginnya.

Rachel mendongakkan kepalanya menatap siapa cowok yang dikagumi banyak siswi itu, tapi sinar matahari dari jendela menyorot wajah Rachel membuat matanya langsung terpejam.

"Aish—"

"Dari mana saja kamu kok baru dateng?" bu Rina membenarkan letak kacamatanya yang melorot.

"Tadi dipanggil Pak Gun, Bu."

"Oh ya sudah, kamu boleh duduk."

"Makasih, Bu."

Langkah cowok itu terdengar mendekat, Rachel menaruh tangannya di depan wajah untuk menghalau sinar matahari yang menyorotnya namun, tetap saja ia tak bisa melihat siapa orang itu karena silau.

Gadis itu memutuskan untuk memundurkan kepalanya bertepatan dengan pandangannya yang mulai bisa melihat jelas.

Seorang cowok tampan berdiri di hadapannya menatap tepat pada manik cokelat milik Rachel.

Terpopuler

Comments

katheryn

katheryn

duh sapa tuch kack

2023-05-30

1

katheryn

katheryn

sa ae ng rachel

2023-05-30

1

katheryn

katheryn

awokwow

2023-05-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!