Chapter 5 : Kerja Kelompok

Pulang sekolah hari ini, barisan Alfa sepakat untuk melakukan kerja kelompok.

Saat bel pulang sekolah berbunyi, sorak sorai terdengar riuh disertai bunyi grasak-grusuk dari para siswa dan siswi yang berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing.

"Mau kerkel di mana?" tanya Clarissa yang ditujukan pada siapa saja yang mau menjawab pertanyaannya.

"Sekolah?"

"Cafe aja? Gue laper banget!"

Usulan Kenan mendapat anggukan dari delapan orang yang ada di sana.

Di sisi lain, Rachel sedang memasukkan buku serta alat tulisnya dengan lesu. Ia lalu mendongakan kepalanya saat melihat Clarissa yang hendak pergi sambil bergandeng tangan dengan Kenan.

"Ca, lo sama siapa?"

"Kenan, gue gak bawa motor hari ini."

Pundak Rachel turun, "Yah, terus gue sama siapa?"

Brandon yang baru saja ingin menawarkan tumpangannya langsung dihadiahi jitakan cinta oleh Genza.

"Apa? Mau modus?" Brandon nyengir lalu berjalan mendekat ke arah Rachel.

"Sorry Chel, gue bareng lampir galak!" ucapnya sambil melirik Genza takut-takut.

"NGOMONG APA LO BRENDON?"

"NGGAK ASTAGA AYANG, GAK NGOMONG APA-APA!"

Genza menatap Rachel sambil tersenyum, "Chel duluan ya!"

Rachel menganggukkan kepalanya dan melihat kembali ke belakang. Di sana ada si kembar Gara dan Geri yang sedang melakukan gunting kertas batu entah untuk apa.

"Gunting, kertas, baaaaa—tu!" seru Gara.

"Ck, ah kok sama sih!" keluh Geri saat dirinya dan Gara sama-sama mengeluarkan kertas.

"Lagi-lagi!"

"Gunting, kertas, baaaaa—tu!"

"Anjing plagiat gue mulu lo!"

"Dah lah gue aja yang numpangin Rachel, lo sendiri! Ngalah sama Abang!"

"Di mana-mana Abang ngalah sama Adek bego!"

Dan terjadi lah aksi dorong-dorongan yang dilakukan si kembar.

Rachel terkekeh saat keduanya makin menjadi-jadi. Lalu ia menoleh merasakan tangannya ditarik begitu saja.

"E-eh!" Rachel tersentak, tubuh tegap yang menggiringnya kini sangat familiar.

"Alfa?"

Alfa menghentikan langkahnya. Cowok jangkung itu menoleh ke belakang untuk menatap Rachel sejenak lalu kembali berjalan menuntun gadis ini ke parkiran.

"Eh mau ke mana?" tanya Rachel bingung saat mereka berhenti di parkiran.

Alfa menyodorkan helmnya lalu menaiki motor. Matanya melirik ke kaca spion, di sana terlihat Rachel yang malah bengong dengan mata mengedip bingung.

"Kalo masih mau bengong, gue tinggal."

Semua berlalu begitu saja, Alfa mengendarai motornya meninggalkan Rachel yang dengan bodohnya masih melongo mencerna kejadian barusan.

"Hah?"

Tak lama motor Alfa mendekat lagi ke arahnya. Dari balik helm cowok itu tersenyum geli melihat tampang bodoh khas Rachel.

Lemot banget sih ni cewek astaga!

Alfa memberhentikan motornya di hadapan Rachel, ia membuka kaca helmnya dan memajukan badannya ke pinggir.

Wushh~

Dengan jahil Alfa meniup angin tepat di wajah Rachel sampai gadis itu mengerjap-ngerjap lucu.

"Lupa cara ngedip lo?"

Rachel menipiskan bibirnya, pria di depannya ini kenapa begitu menyebalkan?

"IH BAU JIGONG!" pekik Rachel membuat Alfa mendelik tak terima.

ALFA SIKAT GIGI 3 KALI SEHARI YA KALI BAU JIGONG?

Cowok itu mendengus melihat gadis di hadapannya ini masih belum memakai helm dan hanya memegangnya. Membuang waktu.

"Ngode dipakein apa gimana?" tanya cowok itu kembali.

Rachel segera memakai helmnya dan naik ke motor besar itu.

"Dah cepet yang lain udah nunggu!"

Alfa melirik kesamping bawah saat melihat rok Rachel tersingkap, memperlihatkan seperempat paha mulusnya.

Alfa membuka jaket hitamnya lalu menyodorkan ke belakang, Rachel menaikan alisnya bingung.

"Apaan lo nyodorin jaket?" tanya Rachel.

"Kalo mau jadi jamet turun aja." Jawab cowok itu pedas.

"Apaan sih kok ke jamet-jamet?"

Alfa berdecak, cowok itu langsung menjatuhkan jaketnya.

"Biasanya jamet pake rok kurang bahan." Setelah mengucapkan itu Alfa melajukan motornya.

Sedangkan Rachel langsung melihat ke bawah, ternyata roknya tersingkap.

Namun dikatai jamet, HEH RACHEL NIH GAK JAMET PLEASE!

RACHEL PAKE ROK SESUAI ATURAN SEKOLAH KOK! TAPI EMANG DASARNYA KESINGKAP AJA JADI KELIATAN PENDEK!

EMANG DASAR ALFA KAMPRET!

JAMET DARI MANANYA COBA?

Cewek itu segera menjadikan jaket Alfa penutup pahanya, setelah itu ia menggetokkan helmnya ke helm Alfa.

"DASAR RESE!"

***

Mereka sampai di cafe dekat sekolah. Ya gak dekat-dekat banget sih karena dari sekolah saja butuh 20 menit pakai motor untuk sampai.

Rachel memasuki cafe dengan tampang keruh, tak urung wajah cantiknya membuat beberapa pelanggan terkesima melihat Rachel.

Cewek itu duduk dan langsung menyedot habis milkshake stoberi yang ada di hadapannya.

"Buset haus lo?" tanya Clarissa melihat Rachel meminum minumannya dengan rakus.

Sedangkan Brandon, Gara, dan Geri justru terpesona dengan cara Rachel minum.

"Bringas aja cantiknya gak ilang!" celetuk Gara tanpa sadar yang diangguki Brandon juga Geri.

"Yakin gue upilnya Rachel glowing!"

"Si goblok!"

"Si tolol!"

Tak lama bel di pintu masuk kafe kembali berbunyi menandakan seseorang masuk.

Semua pandangan benar-benar menuju ke arah Alfa yang berjalan bak pangeran negeri dongeng.

Bisik-bisik pun mulai terdengar mengiringi langkah kaki cowok itu.

'Ganteng banget!'

'Ih anak Swarna?'

'SMA Swarna?'

'Iya! Ganteng banget parah!'

'Ih coldboy gitu gasi?'

'Idungnya kayak teknologi!'

'Hah? Kok kayak teknologi?'

'Iya, maju banget!'

'BAHHH! BADASSS!'

'Jidatnya paripurna banget mencerminkan betapa cerahnya masa depan!'

Rachel menulikan pendengarannya. Halah semua bisikan itu hoax!

Belum tahu aja mereka se-nyebelin dan se-rese apa seorang Ryan Alfa Gelbardi!

Kasian para gadis yang tertipu tampang kalem Alfa.

Cowok itu duduk dengan tenang seolah dirinya tak mendengar bisikan kencang para gadis haus cogan itu.

"Langsung mulai aja?" tanya Kenan yang langsung mendapatkan anggukan dari mereka semua.

Semua orang sudah mendapatkan tugasnya masing-masing. Dan Rachel kebagian mencatat poin-poin penting dari buku referensi yang sedang ia baca.

Alis Rachel mengerut, ada beberapa hal yang tak ia mengerti dari konsep pembahasannya. Gadis itu pun mengedarkan pandangannya.

Saat ingin bertanya pada Genza, ternyata temannya itu juga sedang sibuk dengan Brandon mendiskusikan tugas mereka.

Beralih melihat ke arah Gara dan Geri, Rachel merasa sungkan. Dua cowok itu sibuk mengurus power pointnya.

Mengedarlah lagi pandangannya pada Clarissa yang juga sepertinya kesusahan dengan materinya, namun beruntungnya gadis itu dibantu oleh Kenan yang dengan sabar menjelaskan.

Rachel mengatupkan kembali bibirnya lalu menatap pasrah pada buku di hadapannya sembari menggaruk rambut.

Menyadari pergerakan gadis itu yang sepertinya sedang kebingungan, Alfa pun melirik pada Rachel. Tanpa basa-basi cowok itu langsung mengambil buku Rachel dan bertanya pada gadis itu.

"Mana yang gak paham?"

Rachel terkejut mendapat serangan dadakan dari Alfa. Dengan ragu dan sedikit ketus, cewe itu menunjuk bagian yang tidak ia mengerti.

Alfa mengangguk dan mulai menjelaskannya secara perlahan. Cowok itu juga sesekali mencoret dan menambahkan poin penting di catatan Rachel agar gadis itu paham dan mudah mengingatnya.

"Coba lo jelasin ulang yang lo tangkep." Kata cowok itu.

Rachel mengangguk kecil dan mulai menjelaskan sambil menunjuk-nunjuk bukunya. Sesekali Rachel menipiskan bibir dan memejamkan mata lalu kembali menjelaskan apa yang ia pahami.

Alfa tersenyum kecil, cowok itu menatap wajah lugu Rachel yang berbinar-binar, terkadang juga terlihat bingung saat menjelaskannya.

Tangan Alfa terangkat menuju pada helaian rambut Rachel yang menutupi setengah wajah gadis itu.

Rachel terhenti menjelaskan materi saat Alfa tiba-tiba menyelipkan rambutnya ke belakang telinganya.

Perlahan Rachel mendongak, sinar jingga dari matahari sore menyorot wajah cantiknya.

Manik cokelatnya bertubrukan dengan mata tajam milik Alfa. Dan dengan tangan Alfa yang masih tertahan di telinga Rachel.

Alfa terpaku melihat gadis di hadapannya, ia merasa ada yang aneh dengan dirinya terlebih saat matanya menelisik detail wajah Rachel.

Entah sadar atau tidak harusnya Alfa paham.

Hatinya turut andil sejak saat itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!