Rachel mengerjapkan matanya ketika cowok yang ternyata duduk di hadapannya itu memutuskan kontak mata begitu saja. Parahnya dia tak membalas senyuman Rachel padahal Rachel sudah menampilkan senyum super-ramahnya!
'Gila, so cakep banget anjir!' batin Rachel bergerutu.
Clarissa masih misuh-misuh di sampingnya, gadis mungil itu mendekatkan badannya pada Rachel lalu berbisik, "Gantengkan? Parah si ganteng banget, Chel!"
"Ganteng apaan dih orang so kayak gitu dibilang ganteng!" dumel cewek itu pelan.
"Apa Chel?"
"Ah? Eh nggak Ca, gapapa."
Clarissa mengangguk. Ia dan Rachel segera melihat ke arah Bu Rina yang sudah memegang spidol.
"Pelajarannya Ibu mulai ya, baik sebelumnya materi kita sudah sampai mana?"
***
Bu Rina memundurkan tubuhnya beberapa langkah usai menuliskan materi yang sudah dibagi menjadi 4 bagian.
"Ibu sudah tulis materinya, Ibu mau pertemuan selanjutnya kita mengadakan presentasi ya? Jadi materi akan disampaikan oleh teman kalian dan kita sama-sama saling memahami—"
"Ihiw Bu romantis banget pengen saling memahami~" celetuk siswa di kursi pojok.
"Pahami materinya maksud Ibu, Farhan ..."
"Mahamin hati Ibu juga siap kok, Buu~" Farhan mengedipkan sebelah matanya yang langsung mendapat sorakan heboh serta siulan dari teman-temannya yang lain.
Bu Rina menggelengkan kepalanya.
"Kalo presentasi sudah pasti akan berkelompok ya, untuk pembagian kelompok sendiri sudah Ibu tentukan. Jadi satu kelompok sama dengan satu barisan vertikal, okay? Kelas ini punya empat kelompok. Kelompok satu dari barisan Alfa, berurutan sampai kelompok terakhir barisan Farhan."
Rachel menautkan alisnya bingung, cewe itu menoleh pada Clarissa yang sedang main tendang-tendangan kaki dengan cowok di belakang mereka.
"Ca!"
"Apa?"
"Alfa yang mana?"
Clarissa mengedihkan dagunya kearah cowok di hadapan mereka, "Tuh!"
Rachel menatap punggung tegap itu dengan wajah Clarissa bergantian. Matanya seolah berkata 'Manusia ini? Depan kita?'
Clarissa mengangguk, "Alfa!"
Rachel melotot saat dengan entengnya Clarissa memanggil cowok yang langsung berbalik menghadap meja mereka.
Rachel menatap cepat pada Alfa—si manusia sombong itu. Namun secara tak sengaja dirinya malah meneliti wajah Alfa yang tersaji dihadapannya.
Tatapannya yang tajam, raut wajah yang benar-benar tenang, bibir tipis, hidungnya mancung—
"Chel tadi nanyain Alfa, tuh orangnya nungguin bego, malah bengong!" Rachel tersentak dan langsung tergagap. Benar, Alfa sedang menatapnya.
"E-eh, gue cuma nanya doang. Tadi Ibu bagi kelompok dan gue belum kenal yang namanya Alfa." Setelah mendengar alasan itu Alfa kembali berbalik dan memperhatikan bu Rina dengan tenang.
Sedangkan Rachel kembali membatin sebal.
'Ngomong apa kek. Limbad banget hidupnya heran!'
"Sebelum Ibu sudahi mata pelajaran hari ini, apakah ada pertanyaan?"
Seorang siswa mengacungkan tangannya tinggi-tinggi.
"Iya Tarjo, kamu mau tanya apa?"
Kini atensi sepenuhnya mengarah pada seorang cowok yang sedang membenarkan tatanan rambutnya itu.
"Bu, saya mau tanya kenapa kelas ini sekarang cerah banget ya, Bu?"
Bu Rina menautkan alisnya bingung, "Cerah?"
"Iya, Bu. Cerah banget soalnya Rachel pindah ke kelas ini." keluhnya.
Semua orang kini bergantian menatap Rachel sedangkan gadis itu melotot kecil sambil menunjuk dirinya sendiri.
"G-gue?"
Tarjo mengangguk.
"Iya, soalnya Rachel kan masa depan aa Tarjo. Nah masa depan kita udah pasti cerah!" Tarjo menaik-turunkan alisnya genit.
Seluruh siswa heboh, bahkan sampai menggebrak-gebrak meja. Sesekali siulan menggoda terdengar.
'ANJAY TARJO GG EUY!'
'MANTEP YE TARJO GOMBALNYA HAHAHA!'
'LANJUTKAN ANAK MUDA!'
'PRINSIP SI TARJO, WALAU TAK MUNGKIN TAPI, TEROBOS AJALAH ANYING!'
"HAHAHAHAHA!"
Bu Rina menggelengkan kepalanya prihatin melihat anak muridnya pada genit-genit gitu.
"Baik Ibu cukupkan sampai di sini. Terima kasih sampai berjumpa di pertemuan selanjutnya. Selamat siang!"
"Siang, Bu..."
Rachel membereskan bukunya begitu juga dengan Clarissa. Gadis mungil itu langsung berdiri hendak menggaet tangan Rachel untuk ngacir ke kantin.
Namun belum juga melangkah, meja mereka sudah penuh dengan para cowok yang grasak-grusuk tak jelas sambil membawa botol air, roti, dan sesembahan lainnya.
"Weh apa nih? Minggir! Gue sama Rachel mau ke kantin!" suara cempreng khas Clarissa menggema membuat beberapa siswa mendelik.
"Berisik bocil! Sana lo ke kantin duluan aja, orang kita mau kenalan sama Rachel!"
"Nah tuh dah tau namanya Rachel, terus ngapain mau kenalan lagi sih lo, Tarjo!" Clarissa menatap garang pada Tarjo.
Rachel menghela nafas pasrah, udaranya pengap sekali karena mereka benar-benar dikepung.
Rachel berdiri membuat beberapa dari mereka langsung membenarkan tatanan rambut, kemeja, gesper, dan lain-lain.
"Neng Rachel kenalin nama Abang, Tarjo!" ucap cowok rambut keriting itu dengan pedenya.
Rachel tersenyum menanggapinya, lalu matanya menoleh kesana kemari saat makin banyak yang memperkenalkan diri mereka masing-masing membuat suasana kelas seperti pasar buaya.
"Iya semuanya salam kenal, udah pada kenal gue kan?"
Semuanya serempak mengangguk.
"Eung... Sekarang, boleh kasih gue jalan? Gue laper mau makan di kantin, Caca juga kasian udah laper dari tadi." ucapan Rachel langsung membuat mereka semua bungkam dan berbaris rapi memberikan Rachel dan Clarissa akses untuk keluar kelas.
Saat langkahnya mencapai pintu, Farhan dengan cepat menghampiri Rachel dan menyodorkan botol minumnya yang sudah dibuka.
"Ini buat bidadari, soalnya keringetan gitu jadi aa Farhan gak tega. Diminum ya?" Rachel tersenyum canggung dan menerima botol itu, namun siapa sangka hal itu malah membuat siswa lain ricuh dan ikut-ikutan menyodorkan makanan dan minuman yang mereka bawa pada Rachel.
"Nih punya gue juga!"
"Punya abang juga nih!"
"Chel nih Chel gue bawa semur jengki!"
"Nih gue bawa dari kayangan roti cloud bread!"
"Nih gue bawa air susu dari surga!"
"Chel gue bawa nasi padang!"
Serangan dadakan itu membuat Rachel kewalahan menerima begitu banyak makanan dan minuman yang diserahkan padanya.
Di samping Rachel, Clarissa melotot dengan mulut menganga. Bingung juga saat semua cowok itu tiba-tiba memberikan makanan mereka secara berbondong-bondong.
Akibat desakan makanan yang diberi, air mineral yang di berikan Farhan tumpah ke baju depan Rachel. Gadis itu terkejut bukan main.
Bertepatan dengan makanan juga minuman yang ia jatuhkan karena terkejut, sebuah tangan dengan cepat menarik bahu Rachel membuat gadis itu langsung berhadapan dengan seorang cowok yang kini menatap tajam pada seluruh laki-laki di kelas.
Keadaan yang tadinya ricuh langsung hening seketika.
"Kalo mau kasih taro di meja. Jangan kayak gitu." Tegurnya dengan suara berat, seolah mereka semua adalah anak ayam yang manut pada induknya. Semua cowok itu mengangguk dengan cepat.
"Bubar." Itu perintah. Tak ada yang berani membantah ucapan Alfa.
Meski berdecak kesal karena acara pdkt dengan si idaman sekolah harus terhenti, mereka menurut dan segera pergi meninggalkan kelas.
Menyisakan Alfa, Rachel, dan Clarissa.
Alfa mengalihkan pandangannya dengan melihat kemanapun asal tidak ke arah Rachel. Tangannya sedang membuka jaket yang ia pakai.
"Pake."
Rachel hendak melangkah mundur, "Eh gak us—"
Alfa menahan pundak Rachel agar gadis itu tetap di tempatnya. Cowok itu memakaikan jaketnya di bagian depan baju Rachel.
Setelahnya pandangan Alfa menghunus tajam pada Rachel membuat gadis itu gugup. Tangannya mengeluarkan keringat dingin.
Alfa menundukkan sedikit tubuhnya, mensejajarkan wajahnya dengan telinga Rachel yang mulai memerah setelah mendengar perkataannya.
"Nerawang, warna pink."
Cowok itu melenggang pergi keluar kelas, meninggalkan Rachel dengan sisa harga dirinya yang rasanya terjatuhkan.
Clarissa yang masih loading dengan semua ini langsung berlari kecil menghampiri Rachel.
"Aaaa lo gapapa? Sumpah gue kaget! Bener-bener ya cowok kelas kita bikin pusing aja!"
"Chel, lo gapapa?" tanya Clarissa khawatir karena wajah temannya itu benar-benar merah.
"ALFA BRENGSEK!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Caca Lavender
Halo Kak...
Ceritanya bagus, bikin nostalgia zaman SMA, walaupun belum lama lulus sih hehe...
Btw, boleh dong mampir di karyaku, judulnya "Tentang Fany"
Makasih banyak Kak... 😊😊
2023-06-06
1