Baby Darling ^.^
Disuatu ruangan tembak, seorang pemuda tampan sedang berfokus pada titik merah ditengah, dan...
DORRR!!!
Pemuda itu tersenyum saat tembakannya tepat sasaran,
“Yoshh, sekarang waktunya pulang, Mama pasti udah nunggu,” Monolog Pemuda itu
Pemuda itu pun berberes dan pergi.
.
.
.
“Mama, aku pulang,”
Seorang wanita berumur setengah abad kurang menatap putra tampannya yang baru datang,
“Mama, lihat, aku membelikan makan malam buat Mama,” Pemuda itu
Wanita itu menghela nafas, “Mama dengar dari Kakakmu jika kamu berkelahi lagi ya,” Wanita itu
“Kakak melaporkan itu ke Mama, huh kejamnya, padahal udah kusuap pakai album grup Koreanya,” Pemuda itu
“Aihh, sejak kita kabur kamu jadi sering berkelahi, kamu jangan melampiaskan kekesalanmu pada orang lain karena kamu kesal pada Ayahmu,” Wanita itu
“Aku bukan hanya kesal tapi marah pada orang itu, bisa-bisanya dia tinggal bersama Keluarga kita padahal dia tak ada hubungan darah dengan kita,”
“Tapi dia adik tiri dari Kakak Perempuan Pertamamu, Kenzie Ginanjar,”
Pemuda tampan yang adalah Kenzie Ginanjar, berusia 16 tahun, Putra Pertama Sera dan Julian, serta merupakan Pewaris Utama Keluarga Ginanjar itu melipat tangannya didepan dada dengan kesal,
“Bukan karena si Eknath saja, tapi anak-anak dia yang lain juga ikutan hadir, aku benar-benar muak saat mengingat hal itu, gara-gara mereka kita harus terpisah, Mama terpisah lagi dari Ayah dan aku terpisah dari Kedua Kakakku, Kak Serena dan Serlian, bahkan aku meninggalkan 5 adik kecil manisku disana,” Kenzie
Wanita yang adalah Sera itu menghela nafas,
“Kamu yang memilih ini kan, kenapa sekarang kamu yang mengomel??” Sera
“Aku tau, karena itu aku kesal, kenapa pula Ayah menerima orang itu dalam Keluarga kita, aku bahkan jadi tak bisa bertemu adik-adikku yang tertinggal di Rumah di Bali, sungguh menyebalkan,” Kenzie
“Ahhh anak ini, gak pernah berubah dari dulu. Tapi walau kamu begitu kukuh selama 3 tahun ini, kita harus segera kembali, tanpa Pamanmu Ezhar atau Ayahmu, kita tidak akan bisa bertahan hidup, ditambah, Mama harus segera operasi kan,” Sera
“Memang Ayah tau tentang penyakit Mama, ngak kan? Walau aku harus menjual tubuhku sekalipun, aku gak akan biarkan Mama bersama Pria yang sudah melupakan Istrinya demi wanita lain!!” Kenzie marah
“Mama tau, sepertimu, Mama juga gak mau ada orang asing di Keluarga kita, tapi setiap Manusia ada batasnya, sekarang ini, jika kamu gak mengeluarkan rasa egomu, kamu akan terpojok sendiri Kenzie. Kamu harus ingat ini baik-baik, ada saatnya manusia harus menundukkan kepalanya," Sera menasehati
Kenzie pun pergi,
“Anak itu gak pernah berubah ya, bisa-bisanya dia mau melawan Ayahnya sendiri,” Lirih Sera.
.
.
.
Ditaman kota, Kenzie mencoba menenangkan diri disana, Kenzie mencari tempat di sudut yang sepi, Kenzie terduduk di rerumputan dan angin sore berhembus lembut,
“Tabungan yang kupunya tinggal sedikit, apakah aku harus menjadi model lagi?? Tidak, Ayah akan tau keberadaanku jika aku jadi model, kalau jadi hacker, Mama akan marah karena aku mendapatkan uang dari menyabotase bank, jadi bodyguard akan merepotkan, aku gak mau terluka untuk orang asing, jika aku harus mati, itu harus demi Keluargaku,” Monolog Kenzie
Kenzie mengambil ponselnya dan melihat daftar kontak,
“Minta bantuan Paman Ezhar juga kagak guna, Paman Ezhar pasti akan memberitahu Ayah, jika Kakek, Kakek bisa tambah sakit, aku gak boleh nambah beban, hmmm... Kak Agus atau Kak Juna juga gak guna, masa minta bantuan ke para adik sih, aku sebagai Kakak gak punya harga diri lagi jika merepotkan adik-adiknya. Masa ke Olivia sih?? Ah ngak-ngak,” Kenzie
Kenzie tak sengaja melihat aplikasi pinjaman online,
“Mama akan memukulku jika tau aku pinjol. Arghhhhh, apa yang harus kulakukan,” Kenzie frustasi
Kenzie pun memilih pergi.
.
.
.
Di Bali, seorang gadis gembul menguap besar di ruang tamu, seorang pria tua datang dan mendekati gadis itu dengan bantuan pria paruh baya yang mendorong kursi roda pria tua itu,
“Kamu udah pulang kuliah, Serena?”
Gadis yang adalah Serena itu,
“Kakek, kenapa Kakek ada di luar?? Kakek bisa tambah sakit, gimana sih Paman Alan?? Paman seharusnya menjaga Kakek dengan baik tapi Paman membawa Kakek keluar kamar dan terkena udara kotor,” Serena
Alan meringis saat dimarahi oleh keponakannya,
“Jika bukan Kakekmu yang minta, Paman juga gak akan membawa Kakek keluar huh,” Alan
“Aihhh, Kakek, Kakek itu udah tua, duduk diam saja, Ayah bekerja untuk pengobatan Kakek, jadi Kakek jangan nyari penyakit lain, ngerti Kakek??” Serena mengomel
“Kamu dan Mamamu emang gak ada bedanya, demen banget ngomel, sebaiknya kamu ganti bajumu sana,” Suta
“Huh, Kakek selalu gak mau dengerin, bikin kesel deh,” Gerutu Serenap
Serena pergi sambil ngedumel,
“Pfft, Serena emang anaknya Sera, hanya Tuhan yang tau kenapa mereka berdua sangat persis,” Alan
“Kau sudah lupa Alan, gak hanya 1, tapi ada gadis lainnya yang gen sifat Sera menurun sempurna,” Suta
“KAKEKKKKKKKKKKKKKKKK,”
Suta dan Alan pun refleks menutup telinga mendengar teriakan dari anak perempuan berumur 7 tahunan,
“Oi, urusai* baka*,” Sontak Serena
*Urusai : Berisik (Terjemahan dari Bahasa Jepang)
*Baka : Bodoh (Terjemahan dari Bahasa Jepang)
Anak perempuan itu mendekat ke Kakek dengan berkacak pinggang,
“Kakek, Kakek itu masih sakit, istirahat yang banyak, Kakek udah tua, jangan banyak ngambil kerjaan,”
“Dimana sopan-santunmu pada Kakek, Fay,”
Suta dan Alan serta para anak yang lain menatap Julian yang baru datang setelah memarkir mobilnya,
“Julian, sudahlah, jangan terlalu keras pada Fay,” Suta
“Kakek yang udah tua aja pinter tapi Ayah malah bodo,” Fay
“Fay, sstt, gak boleh bicara kayak gitu,”
“Aku hanya bilang apa adanya, jika bukan karena orang tua itu, Mama gak akan pergi, aku gak salah apapun Kak Serlian,” Fay
“Iya, kamu gak salah, tapi bersikap sopanlah, kamu kan Peri kecil katanya, mana ada Peri kecil gak sopan, sudahlah, jangan bicara lagi, kamu harus mengerjakan PRmu kan, ayo ikut Kakak,” Serlian
Serlian membawa pergi Fay, Julian menghela nafas berat, Julian menatap anak laki-laki berusia 7 tahunan yang merupakan kembar tak identik Fay,
“Dimana kedua Kakakmu Azka dan Aksa?? Ayah lihat kamu pulang sendiri Kenzo,” Julian
“Apa peduli Ayah?? Ayah bahkan tak mencari Mama, Ayah urus aja para Kesayangan-kesayangan Ayah itu,” Kenzo
Kenzo pergi,
“Pfft uwahahahaha,” Alan tertawa terbahak-bahak
“💢💢💢,” Julian kesal
“Alan, jangan tertawa diatas penderitaan orang lain,” Suta
“Oiiii Ayahhh,”
Julian mendongak dan melihat Serena disana,
“Ada apa Seren??” Julian
“Aku sedang butuh uang, kirimin ya, banyakin ngasihnya, aku ada keperluan penting,” Serena
“Baiklah,” Julian
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments