02. Anak Broken Home

Tiba-tiba seorang gadis cantik datang,

“Kamu udah pulang, naiklah ke atas, aku sudah memesan pizza dan akan makan bersama saudari yang lain, kamu bergabunglah, Olivia,” Serena

Olivia, gadis yang diselamatkan Julian pun mendongak,

“Maaf Serena, hari ini aku ada les, aku pulang karena lupa bawa seragamnya,” Olivia

“Aigooo, kamu itu udah terlalu pintar Oliv, jangan ngejar Kenzie, dia pintarnya kelewatan, gak bisa dikejar sama iq normal kayak kita,” Serena

Pipi Olivia memerah, “Aku- Aku bukan ngejar Kenzie, aku memang ingin belajar aja, aku ingin masuk Universitas YGS, disanakan butuh kepintaran abnormal,” Olivia

“Jangan memaksakan dirimu Olivia, Paman gak masalah memasukanmu ke YGS jalur biasa, bahkan untukmu jalur bawah juga bisa kalau kamu gak mau Paman mengeluarkan banyak uang, Paman gak mau kamu sakit Olivia,” Julian

Olivia menggeleng, “Ngak Paman, jika masuk YGS dengan jalur prestasi, aku bukan hanya gratis kuliah tapi juga langsung dicarikan kerja,” Olivia

“Ahhh baiklah, jika kamu perlu sesuatu jangan sungkan minta ke Paman, atau ke Serena aja, kamu tau sendiri, Serena yang mengambil alih keuangan rumah ini,” Julian

"Iya Paman, aku mengerti, aku juga akan tetap menjaga kesehatan aku kok, jadi jangan khawatir Paman, hmm, kalau begitu aku permisi ke kamar dulu, aku harus mengambil yang ketinggalan," Olivia

Olivia pun pergi,

“Oi Ayah, Ayah lupa?? Keuangan rumah ini ada sama Serlian, dia yang ngatur, aku hanya minta buat jajan ke warung,” Serena

“Serena, kamu juga jangan bicara dari lantai 2, apalagi ada Kakek disini,” Julian

“Anak broken home itu bebas Ayah, peraturan dibuat hanya untuk dilanggar,” Serena

Serena pergi,

“Serena,” Julian

“Udahlah Julian, jangan teriak-teriak dari lantai 1 ke lantai 2 kayak Serena, semakin hari hubunganmu dengan anak-anak semakin retak, kau harusnya tau sendiri, gelas yang pecah gak akan seperti semula,” Suta

Julian duduk disofa dan menghela nafas,

“Ayah, Ayah juga tak memaafkan aku kan, Ayah sudah memperingatkanku dengan contoh nyata Kak Prayo dan Kak Rini, tapi aku tetap mengulang kesalahan yang sama,” Julian

“Mengeluh pun gak akan ada gunanya, seperti Kenzie katakan sebelumnya, kenapa kau tak nikahin Gladis dan kembali seperti 3 tahun dimana kau meninggalkan Sera,” Alan

“Kau sudah gila Alan? Aku tidak akan mau meninggalkan Sera, aku dan Sera memang belum menikah, tapi hubungan kami sudah terikat erat, aku tidak mau berpisah dari Sera,” Julian

“Jangan serakah Julian, Sera menurutimu karena Sera hanya menginginkan adik baru untuk ketiga anaknya, tapi gak disangka, semua anak yang dilahirkan darimu kembar semua dan membuat rumah ini jadi taman kanak-kanak, huh,” Gerutu Alan

Julian memijat pelipisnya yang pening, namun tiba-tiba ada yang menarik kecil ujung jas Julian, Julian melihat ke bawah dan melihat seorang anak laki-laki usia 3 tahun,

“Bilal, kamu keluar menyambut Ayah hm, manisnya,” Julian

Julian menggendong batita itu,

“Gara-gara anak itu Kenzie jadi membawa pergi Sera, kenapa kau gak buat aja sih anak haram itu,” Alan

“Tutup mulutmu Alan, walau Bilal adalah karena jebakan Gladis, Bilal tetap putraku, Sera bahkan menerimanya, hanya saja Kenzie terlalu keras kepala dan membawa pergi Sera,” Julian

“Aihh sudahlah, jangan bahas itu lagi, sekarang kemana Ezhar, tumben belum pulang,” Suta

“Ezhar sedang memilihkan mobil yang cocok untuk Arya, kan sudah saatnya Arya punya mobil sendiri,” Julian

“Bukannya usia Arya masih belum boleh naik mobil,” Suta

“Gak papa Ayah, aku aja belajar naik mobil saat kelas 6 SD, Arya hanya akan berkendara di sekitar rumah aja kok, jika melebihi itu, aku sendiri yang akan menyita mobilnya. Oh ya, aku harus mengajarkan Serena dan Serlian naik mobil juga, sebelum itu aku harus menanyakan mobil yang mana yang mereka mau,” Julian

“Kenapa mau beli mobil lagi, mobil yang kamu beli sudah cukup banyak Julian, ingatlah kamu harus menjaga uangmu baik-baik,” Suta

“Aku mengerti Ayah, lagipula aku bekerja keras untuk anak-anak juga. Daritadi aku belum melihat Gemi, dimana Gemini??” Julian

“Menurutmu dimana lagi anak itu kalau ngak di kamarnya, Serena dan Serlian mungkin fotokopi Sera, tapi Gemini itu benar-benar kloning langsungnya Sera, anak itu pemalas sekali,” Alan

“Gemini kan masih kecil, biarkan Gemi berbuat semaunya,” Julian

Julian melihat jam,

“Aku harus mencari Azka dan Aksa, kedua anak itu akhir-akhir ini cukup memberontak,” Julian

“Kami pulang,”

Julian, Suta dan Alan melihat 2 pemuda kecil baru datang dalam keadaan berantakan, dengan dasi tak terpakai, seragam dikeluarkan dan kancing atas seragam tak dikancingi, dengan salah satu yang memakai jas smp dan satunya tidak memakai jas, namun keduanya memiliki kesamaan yaitu luka-luka di wajah tampan mereka,

“Kakek, kami pulang,”

“Kakek, aku membawakan mako kesukaan Kakek,”

Pemuda berjas itu memberikan satu kresek penuh mako,

“Azka, Aksa, kalian darimana saja? Kenapa wajah kalian babak belur begitu,” Julian

“Ayah berisik dah, terserah kami mau melakukan apa aja, kami aja gak ngelarang anak haram itu tinggal disini,” Ujar Azka

“Betul tuh, jadi kau juga jangan mengganggu kami, dasar orang tua,” Aksa

“💢💢💢, Azka-Aksa, dimana sopan-santun kalian, apa begitu cara bicara dengan orang tua?” Julian

“Maybe yes maybe no, memangnya kau orang tua kami hah??” Azka

“Sudahlah Azka, jangan dengerin orang tua itu ngomong apa,” Aksa

“Hm ya juga. Kak Seren tadi chat katanya dia beli pizza, ayo ke atas dan makan pizza,” Azka

“Yokayy,” Aksa

2 Kembar identik itu pun pergi,

“Azka-Aksa!!!!” Teriak Julian

“Julian sudah, jangan berteriak, atau Serena akan marah-marah lagi,” Suta

“Kau itu gak boleh terlalu keras, yang hanya bisa memukul mereka itu hanya Sera,” Alan

“Ahhh, Ayah, aku akan ke kamarku dulu,” Julian

Julian pergi dengan menggendong Bilal,

“Ayah, Ayah sebaiknya istirahat dikamar, suasana rumah tak baik untuk Ayah,” Alan

“Ya baiklah,” Suta

Suta pergi dengan bantuan Alan yang mendorong kursi rodanya.

.

.

.

Malam harinya, di Jakarta tepatnya di tempat kost kecil, Kenzie baru datang setelah bekerja part time,

“Mama, aku pulang,” Kenzie

“Kenzie, akhirnya kamu pulang juga,”

“Eh? Kenapa Tante Audi dirumahku?? Mana Mama??” Kenzie

Audi, sahabat masa kecil Sera, terlihat sedang mengepak beberapa pakaian Sera,

“Itu- Mamamu di rumah sakit, Sera- dia akan melahirkan,” Audi

“APA??? Bagaimana bisa??? Mama bahkan gak bersama Papa,” Kenzie jelas terkejut

“Aku sama terkejutnya kayak kamu pas Sera menelepon, tapi jika kamu ke rumah sakit, mungkin itu akan menjelaskan segalanya,” Audi

“Aku akan pergi sekarang,” Kenzie

Kenzie pergi,

“Anak itu sama menakutkannya seperti Ayahnya,” Audi.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!