Lalu putra pertama Alan mendekati Sang Ayah,
“Ayah, aku harus bayar uang kas kelas besok, bolehkah aku minta uang jajan lebih,” Ujar Anier
“Tidak, kau jangan jajan sembarangan makanya, uang jajanmu sekarang sudah lebih cukup,” Tolak Alan
“Tapi Ayah, kebutuhan aku dan adik Azlan jadi satu, jadi-“ Anier
“Tidak ada tapi-tapian, sana kau pergi tidur dan ajak adikmu juga,” Alan
Anier menunduk muram, “Baik Ayah,” Anier
Anier pun membawa pergi Sang Adik yang bernama Azlan, Serlian pun mengikuti mereka ke lantai 2,
“Serena, kamu tak akan membantu mereka??” Ezhar
“Tidak Paman, keuangan rumah kan ada ditangan Serlian, biarkan Serli yang membantu mereka,” Serena.
.
.
.
Di lantai 2, Serlian datang ke kamar para anak laki-laki (Atas keputusan Sera saat pembangunan rumah baru, kamar besar ada 2, satu untuk semua anak laki-laki dan yang satu untuk anak perempuan, walau ada banyak kamar yang telah dibangun, Sera menyuruh para bersaudara tidur seperti diasrama sampai mereka menikah nanti), sampai disana, Serlian melihat Azka dan Aksa sedang memberi Gemini coklat, Eknath yang tiduran di ranjangnya, Kenzo yang bermain game, dan kedua putra Alan yang sedang duduk diranjang masing-masing,
“Anier, aku dengar kamu kekurangan uang?? Aku akan memberikan tambahan uang jajan untukmu dan Azlan,” Serlian
Serlian memberikan uang 1 juta, “Cukupkan?? Soalnya, uang jajanku juga hanya segini,” Serlian
“Kak Serli, Kakak sungguh memberikan ini?? Ayahku saja hanya memberikan 300 ribu untuk sebulan, itu juga bagi dengan Azlan,” Anier
“Nier, bisnis Paman mungkin sedang anjlok karena itu Paman memberikan sedikit, dan Paman juga bukan orang yang suka bergantung dengan orang lain, waktu itu Ayah Julian ingin memberikan bantuan aja, Paman Alan tolak, karena itu kalian jangan menghamburkan uang ya, kasihan Paman Alan harus mengurus bisnis dan Kakek juga,” Serlian
“Ayah biasanya memberikan barang-barang untuk Adik Gemi ataupun adik Fay, tapi kenapa Ayah tak pernah memberikan apapun pada kami anak kandungnya, apakah benar kami itu hanyalah anak yang tidak diharapkan??” Anier
Serlian memeluk Anier yang terduduk,
“Tentu saja tidak, Paman itu sangat sayang kalian, kalian tau sendiri Keluarga Kakak juga ada masalah, Mama kami sakit dan Ayah kami punya selingkuhan, Paman hanya memberikan apa yang tak adik Fay dan adik Gemi dapatkan saja kok, percaya sama Kakak,” Serlian
Anier mengangguk, “Makasih Kak, uang yang Kakak kasih akan aku simpan dan gunakan dengan baik,” Anier
“Itu baru adikku, aku akan menambahkan uang jajan kalian dalam list pengeluaran bulanan, jadi jangan merasa kekurangan ya, dan ingatlah kamu tak sendirian, aku ada disini untukmu,” Serlian
Serlian melepas pelukannya, “Sekarang tidurlah ya, besok kalian harus sekolah kan, jika kalian bolos sekolah maka aku akan marah oke??” Serlian
“Oke Kakak,” Anier
Serlian pergi ke tempat Azka dan Aksa,
“Azka, Aksa, aku akan membawa pergi Gemini, sudah waktunya Gemi tidur,” Serlian
“Lahhh kami baru bermain sebentar,” Azka
“Hei, tidur larut malam untuk bayi itu bisa buat bayi sakit, kalian mau Gemini sakit,” Ujar Serena yang baru tiba
Azka dan Aksa sontak menggeleng cepat,
“Gemi, kamu tidur sekarang ya, besok kita lanjut main ya,” Azka
“Kita juga harus bersiap menyambut Kak Kenzie,” Aksa
Gemi mengangguk, Serena masuk ke dalam kamar anak laki-laki dan menggendong Gemini, Serena dan Gemini pun pergi,
“Azka, Aksa, kalian tidurlah juga,” Serlian
“Baik Kak,” Si Kembar A
Serlian pun pergi, tak lama Eknath juga ikut keluar dari kamar dan berpapasan dengan Dafa dan Farro yang baru masuk, tak lama, Devals(Putra kedua Rini dan Ezhar) juga ikut datang bersama Bilal,
“Hei Dafa-Farro, ini adik kecil kalian main tinggal aja di bawah,” Devals
“Kau kan bisa langsung taruh di ranjangnya,” Dafa
“Oi, Oi, ini adik kandung kalian lho, bisa-bisanya kalian, ahh tch,,” Devals
Devals pun menaruh Bilal di ranjang yang masih berisi sekat di segala sisinya,
“Anier, bisakah kamu liatin Bilal, jangan sampai dia memanjat lalu jatuh,” Devals
“Baik kak,” Anier
Devals pun pergi.
.
.
.
Di ruang gudang makanan, Serlian sedang mengecek stok bumbu makanan,
“Ada beberapa yang harus dibeli nih,” Serlian
Tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang,
“Lepaskan, kita ada di rumah Kak Eknath,” Serlian
“Jika tidak di rumah, apakah kamu mau melakukan??” Ujar Eknath yang diam-diam memiliki hubungan khusus dengan adik tirinya
“Tidak, sampai kapanpun aku tidak mau, Kenzie akan kembali, aku akan beritau semuanya pada Kenzie,” Serlian
“Oho, beritau saja, tapi jika ini terdengar sampai ke telinga Kakek, Kakek pasti akan serangan jantung dan mati, kamu mau itu terjadi??” Eknath
Serlian sontak menggeleng cepat, “Tidak, aku ngak mau Kakek tambah sakit,” Serlian
“Kalau begitu, puaskan aku, tenang saja, sebelum aku bisa mengalahkan Kenzie, aku tak akan merebut virginmu, walau bagaimanapun virginmu akan kurebut juga pada akhirnya nanti sebagai penghargaan telah mengalahkan Kenzie,” Eknath
Serlian hanya bisa menangis diam saat Eknath mulai menggerayangi seluruh tubuhnya.
.
.
.
Di Jakarta, Julian baru sampai di rumah sakit tempat Sera dirawat, sampai kamar Sera, Julian melihat Kenzie yang sudah tertidur di sofa dan Yohan yang masih menunggui disamping Sera,
“Yohan, kau-“ Julian
“Ssttt, Kenzie dan bayiku baru saja tertidur,” Yohan
Yohan mendekat ke Julian,
“Kita bicara di luar,” Yohan
Yohan dan Julian pun pergi ke luar rumah sakit, sedangkan Kenzie sebenarnya sudah terbangun, Kenzie membuka matanya dan menghela nafas,
“Perseturuan akan dimulai ya,” Bathin Kenzie.
.
Ditaman rumah sakit, Yohan dan Julian sampai disana dan memulai pembicaraan mereka setelah sekian lama,
“Apa maksudmu dengan Bayi??” Julian
“Sera telah melahirkan anakku, dan saat Sera sudah melahirkan, Sera tak sadarkan diri sampai sekarang,” Yohan
“Efek Obat dulu kembali lagi, Sera harus cepat dibawa ke Kak Axel, hanya dia yang bisa mengobati Sera, kenapa kau memaksa Sera untuk melahirkan hah?! Sudah kubilang jauhi Sera!!” Julian
“Kenapa aku harus mengalah darimu hah!? Sejak awal Sera adalah milikku, kau yang harus menjauhi Sera!! Kau lupa karena siapa Sera diberi obat? Itu karena kau punya banyak musuh dan membuat Sera sebagai sasaran, kau gak pernah menggunakan otakmu kah!?” Yohan kesale
Julian terdiam,
“Kau bermusuhan dengan Sean dan membuat Sean menggunakan Sera untuk menghancurkanmu, kau pikir itu salah siapa!! Aku yang pertama kali berhubungan dengan Sera, sudah semestinya Sera nenjadi milikku!!” Bentak Yohan
Tiba-tiba ponsel Julian berdering, Julian mengangkat telepon tersebut,
“Pesawat untuk mengantar Sera sudah tiba, Sera harus segera dibawa ke Bali, perawatan disana akan dilakukan langsung oleh Kak Axel,” Julian
“Baiklah, aku akan membangunkan Kenzie,” Yohan
“Kenzie tidak tidur,” Julian
Yohan yang sudah akan pergi pun berbalik menghadap Julian,
“Kenzie tidak akan bisa tidur tenang jika melihat Mamanya sedang sakit, dia sudah bersiap sekarang, aku akan berikan uang tiket pada Kenzie untuknya pulang sendiri besok, sekarang aku hanya akan membawa Sera pulang,” Julian
Saat Julian akan pergi,
“Anak itu adalah anaknya Sera, sudah seharusnya dia bertemu dengan Kakeknya,” Julian
Julian pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments