SUAMI YANG TERGADAI

SUAMI YANG TERGADAI

Episode 1

"Bagaimana Sat, Om sangat berharap kau bisa membantu, Om mencemaskan masa depan Yasmin. Dia terlalu manja dan terbiasa hidup berkecukupan, Lalu bagaimana kalau Om meninggalkannya kelak.?"

Pak Anwar memindai ekspresi wajah pemuda di depannya.

Ia memang sangat mengagumi Satria.

Di matanya, Satria seorang yang jujur dan pekerja keras. Karna itu pula dia mempercayakan putri satu-satunya itu untuk di bimbing oleh Satria.

.

Sebenarnya Satria sendiri tidak berkepentingan dengan tawaran itu, tapi entah kenapa ia menerima tawaran aneh dari pak Anwar salah seorang pelanggannya itu.

"Okey, Om. saya bersedia. tapi saya tidak jamin kalau putri Om mau menerimanya." ucap Satria datar. Dalam bayangan Satria, Yasmin yang akan di nikahinya itu pasti seperti gadis-gadis lain yang selama ini dekat dengannya, walaupun sudah pernah melihat gadis itu namun mereka tidak saling kenal.

"Merubah gadis itu? itu hal gampang bagiku.." pikirnya jumawa.

"Ok, kita deal!"

Mereka saling berjabat tangan pertanda kesepakatan telah terjadi.

"Apa? menikah? Papa bercanda, ya?"

Yasmine tidak menganggap serius ucapan papanya.

"Aku masih muda, pa. masih mau menikmati hidup.". ucapnya seolah menggurui papanya.

"Lalu sampai kapan? papa sudah semakin tua, siapa yang akan membimbing mu kelak?" keluh papanya putus asa.

Yasmin tidak perduli, Ia melangkah pergi meninggalkan papanya sendiri.

"Pa, dimana kunci mobilku?"

Yasmin panik karena tidak menemukan kunci mobil kesayangannya di tempat biasa. Firasat buruk langsung menyergapnya.

"Hari ini kau di antar sopir! "

Yasmin hendak protes, namun pak Anwar cepat menyela.

"Kalau kau tidak menuruti kemauan papa, papa terpaksa akan mengeluarkan mu dari daftar ahli waris papa, selain itu, papa juga akan mencabut semua fasilitas yang kau nikmati selama ini."

"Papa serius?" bola matanya membulat hampir melompat keluar.

Pak Anwar mengangguk pasti.

Sebenarnya ia tidak tega, tapi demi kebaikan putrinya sendiri. dia harus tega.

Yasmin melangkah gontai menuju mobilnya.

Namun bedanya kali ini bersama sopir.

Pokoknya Mau tidak mau, nanti siang dia akan menjemputmu di kampus!"

Teriak pak Anwar , Lalu ia mendesah sedih.

"Andai Mama mu masih ada!"

"Mimpi apa aku semalam, tiba-tiba saja papa mau menjodohkan aku dengan pria yang tidak aku kenal." ucapnya kesal.

Sampai di kampus, Yasmin masih terlihat lesu.

Pikirannya masih tertuju pada perintah papanya.

"Hey, tumben lesu banget, kita sarapan dulu, yuk!" Rasti sahabat dekatnya menggamit tangan Yasmin.

"Astaga kau demam? tanganmu panas dan dingin agak bergetar.' ucap temannya.

"Tidak, aku sehat." Yasmin meraba dahinya sendiri. Memang terasa agak panas.

"Sudahlah aku tidak apa-apa. aku tunggu di kelas, ya!"

Tanpa memberi kesempatan pada Rasti untuk bertanya, Yasmin sudah melangkah menjauh.

Hari itu Yasmin benar-benar tidak fokus dengan materi yang di jelaskan Mario si dosen muda incarannya.

"Lu kenapa, sih? ada masalah?" tanya Rasti penuh selidik.

Yasmin hanya menggeleng.

"lu terlihat nggak fokus, Bahakan beberapa kali pak Mario melirik Lo." terang Rasti.

"Masa, sih?" jawabnya asal.

"Ini sudah siang, pasti pria yang di jodohkan denganku itu sedang menuju kesini." Yasmin meneguk salipanya.

Ia benar-benar tegang sampai mengeluarkan keringat dingin.

"Lalu bagaimana aku bisa mengenalinya, kami belum pernah bertemu."

Yasmin sengaja berlama-lama di kantin.

Ia berharap calon suami dadakannya tidak menemukannya.

Rasti sudah lebih dulu pulang karna merasa jengkel saat Yasmin tidak mau bercerita tentang masalahnya.

"Bisa geser sedikit!?" Seorang pria jangkung berkaca mata hitam menghampirinya.

Yasmin tidak menjawab namun dia beringsut agak menjauh.

"Haus sekali..,!" ucap pria itu dan meneguk minuman yang di pesan Yasmin.

Pria itu tak menghiraukan plototan gadis berkulit putih itu.

"Kenapa minum punya gue?" tanyanya jutek.

"Aku haus!" jawab si pria dengan asal.

"Pesan, dong! gak modal amat.." Yasmin masih menggerutu kesal.

"Kalau pesan, masih lama nunggu,. Mending yang sudah tersaji."

"Ish.. gak jelas!"

Yasmin bertambah gelisah, sesekali ia melirik jam tangannya.

"Lagi nunggu seseorang, ya?" tanya pria itu usil.

Yasmin tidak menghiraukan pertanyanya.

Ia malah memeriksa ponselnya yang berbunyi.

Ia segera mengangkat telpon yang ternyata dari papanya.

"Sudah ketemu orangnya?" suara pak Anwar dari ujung sambungan.

"Boro -boro ketemu.. gak ada, pa. lagi pula kami belum pernah ketemu. Gimana, bisa tau yang mana dia, kayak apa sih tampangnya?" suara Yasmin merajuk.

Hidung bangirnya kembang kempis.

"Di jamin kamu suka, dosen kamu si Mario, dan teman cowok mu si Revan, lewaaat." canda pak Anwar dari sebrang.

"Dia pake baju apa? mobilnya warna apa?"

Yasmin menggeram kesal, segagah apa, sih pilihan papanya itu, kalau tidak ingat akan kehilangan semua fasilitasnya, dia tidak akan Sudi bertemu pria asing itu.

"Yang jelas dia memakai kaca mata hitam, tubuhnya tinggi dengan rambut agak gondrong." ucap pak Anwar lagi.

"Kaca mata hitam...?" Yasmin berbalik menatap pria di dekatnya yang sedang asyik mengupil.

"Hiii.. jorok" ucapnya bergidik.

"Masa dia orangnya? ilfeel gue ngeliatnya." Yasmin memalingkan wajahnya.

"Tapi tunggu, rambutnya tidak gondrong seperti kata papa, berarti bukan dia." gumamnya pelan.

"Yasmin, kan?" pria itu menyapanya.

" Lu kenal nama gue?" pria itu tersenyum.

"Itu, ada di jaket, kamu."

Yasmin baru sadar kalau ia memakai jaket hadiah ulang tahun dari Revan yang ada namanya.

"Papa kebangetan! masa aku di jodohkan dengan orang kayak gini? udah jorok, kampungan, sok akrab lagi. Lengkap sudah penderitaan ku hari ini."

"Kenalin, nama ku..." pria itu mengulurkan tangannya.

"Tidak perlu. kau orang yang di maksud papa, kan?" potong Yasmin cepat.

Ia menarik tangan pria itu keluar dari kantin.

Ia tidak mau berbasa basi lagi.

"Mobilmu parkir di mana?" ucapnya serius.

"Mobil?" si pria menggeleng.

"Tidak ada mobil, aku terbiasa jalan kaki." ucapnya polos.

Mata Yasmin terbelalak.

"Jalan kaki?"

Yasmin berjongkok sambil menepuk jidatnya.

"Mimpi apa gue semalam?" ratapnya sedih.

"Roda kehidupan terus berputar, nona,. dan skan ada saatnya roda itu ada di bawah.."

Sebuah suara terdengar di belakangnya.

Yasmin menoleh. seorang pemuda gagah berkaca mata dan berambut gondrong sedang duduk santai di sepedanya.

Yang ini? trus yang. tadi?"

Yasmin heran kemana menghilangnya pria yang satunya.

Ia masih termangu saat suara itu kembali terdengar.

"Cepat naik! aku tidak punya banyak waktu mengurusi gadis manja sepertimu!" ucapnya ketus.

"Elo, yang di suruh papa jemput gue?ana mobilnya?"

"Tidak ada mobil!".

"Cepat naik, atau aku tinggal!" ancam satria.

"Gue ogah di bonceng sepeda tua kayak gini!"

Satria tak memaksa lagi. Ia meninggalkan Yasmin yang berdiri dengan bingung.

"Ok, gue ikut!" ucapnya terpaksa.

Yasmin memandang sekelilingnya, ia takut ada teman-temanya yang sedang memperhatikannya.

"Tidak usah merasa malu untuk hal sepele.

Justru ku harus merasa malu saat menghambur-hamburkan uang orang tua mu!" sindir Satria. pedas.

Dengan terpaksa, Yasmin pulang dengan di bonceng sepeda.

Sepanjang perjalanan, tak hentinya ia mengeluh karna kepanasan.

"Pegangan! jangan sampai kau terjatuh dan kulitmu yang mulus akan lecet!"

kata Satria sambil terus mengayuh.

"Kita berhenti dulu, gue haus nih." teriak Yasmin sambil memegangi tenggorokannya yang terasa kering.

Satria masih terus mengayuh. Namun akhirnya ia merasa iba juga pada gadis itu.

"Kita berhenti di situ sebentar!"

Mereka berhenti di kedai es kelapa muda di pinggir jalan.

"Seumur-umur baru kali ini gue jajan di pinggir jalan kayak gini. mana panas lagi!" ia terus mengeluh, namun Satria tetap cuek menghadapinya.

Terpopuler

Comments

vall_ceunah

vall_ceunah

semangat kak!
salam dari Ujian Menjadi seorang istri 🙏

2023-09-08

0

Zakkha

Zakkha

lanjut

2023-06-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!