Episode 3

Satria tersenyum puas saat melihat Yasmin kesal. Ia teringat Pak Anwar menelponnya pagi sekali, ia mengatakan bahwa ia mendengar Yasmin menyuruh temannya untuk menjemputnya. Karna itulah, ia sengaja pagi sekali sudah berada di depan rumah pak Anwar.

"Kenapa harus mengantar gue pakai sepeda? jangan jemput gue pakai mobil deh, pakai motor nggak papa asal jangan pakai sepeda butut begini.!"

"Jangan mengeluh terus.. dengan pakai sepeda kita membantu mengurangi polusi. Selain itu dengan bersepeda kita lebih sehat." jawab Satria datar.

"Tapi dimana martabat gue sebagai seorang ratu di kampus ini? apa kata mereka?" keluhnya dengan risau.

"Papa mu sudah nelpon, tanggal pernikahan kita sudah di tetapkan!" Satria mengalihkan pembicaraan.

"Terserah! tapi aku yakin, kau sendiri yang akan membatalkan perjodohan ini." sahut Yasmin dengan yakin.

"Gue turun disini!" Yasmin minta di turunkan cukup jauh dari gerbang kampusnya.

Di sat yang sama, mobil Revan melintas.

Mobil itu mundur perlahan saat melihat Yasmin jalan kaki.

"Kenapa jalan kaki baby..? nanti kulitmu gosong, ayo masuk!"

Revan turun untuk membukakan pintu mobil untuk Yasmin.

"Revan, tunjukan bagaimana cara memperlakukan seorang putri pada seseorang...!"

Revan tersenyum dan menuntun Yasmin masuk.

Satria tersenyum tipis melihat adegan itu.

Ia tau, Yasmin hanya berusaha memanas manasinya saja.

Sore hari saat Satria menjemputnya kembali, Yasmin sudah tidak ada di kampus.

Dari beberapa orang yang di tanyai nya, ia tau Yasmin sudah pulang bersama Revan.

Bukan hal yang sulit buat Satria untuk mengetahui keberadaan gadis itu. Waktu sudah menunjukkan pukul 8 :00 saat Satria masuk ke sebuah club.

Beberapa orang menyambutnya dengan ramah. Dunia malam memang tidak asing baginya, semua sudah di jalaninya selama 6 tahun, kerasnya kehidupan malam sudah di kecapnya. Hingga akhirnya ia bertemu pak Karim dan membimbingnya ke jalan yang lurus.

Satria langsung masuk ke salah satu kamar di lantai atas klub itu.

Tanpa basa basi lagi ia mendobrak pintunya.

Di sana terlihat Yasmin sedang menangis sambil memohon kepada Revan. Baju atasnya sudah robek disana sini.

Melihat pintu terbuka tiba-tiba membuat Revan kaget dan marah. Namu itu tak berlangsung lama. Beberapa orang langsung meringkus pemuda itu.

Yasmin meringkuk di sudut sambil mendekap bajunya yang berantakan, ia terisak sendirian.

Satria membuka jaket dan melemparnya kepada Yasmin.

"Pakai ini!"

Yasmin mendongak, ia sempat terkejut melihat keberadaan Satria di tempat itu.

Tanpa bicara sepatah katapun ia memakai jaket dari Satria.

Yasmin sungguh tidak menduga akan perbuatan nekat Revan. Pemuda yang selama ini di puja nya tega hendak merenggut mahkota kesuciannya.

Dan Satria yang di anggapnya pemuda berandalan, justru ia yang datang sebagai penyelamatnya.

Satria menyeret tangan gadis itu untuk duduk bergabung dengan teman-teman lamanya.

4 orang pria termasuk Satria duduk mengelilingi meja. Masing-masing dari mereka di temani seorang wanita.

"Lama menghilang, kemana saja lo?"

"Gue sedang jenuh saja, dan mencoba menyepi sementara waktu." jawab Satria.

"Lalu, Dia?"

Mereka melirik Yasmin yang terkesan takut berada di tengah mereka.

"Dia? dia hanya anak manja yang perlu di kasihani." ucap Satria singkat sambil melirik wajah Yasmin.

Merasa mereka memperhatikan dirinya, Yasmin beringsut ke dekat Satria.

"Liat, dia ketakutan brow..!"

Mereka kembali menertawakan Yasmin.

"Gue cabut duluan, ya! nantilah kita ketemu sambil minum-minum. Sekarang hue harus memasukkan kucing liar ini ke kandangnya!"

ucap Satria bergurau.

Satria membawa Yasmin mendekati motor yang terparkir.

"Mana sepedanya?" tanya Yasmin hati-hati.

"Ini, bukannya kau ingin di bonceng dengan dengan motor?"

Yasmin kembali merasa malu karna sudah merendahkan Satria.

"Ayo naik! apa kau masih suka disini biar di goda lagi oleh pria-pria hidung belang seperti kekasihmu itu?" sindir Satria saat Yasmin terlihat ragu duduk di belakangnya.

"Kau tidak usah khawatir, ini bukan motor curian!"

Yasmin tak menjawab lagi. Ia ngeri membayangkan hal buruk itu akan terjadi lagi kalau lama-lama berdiri di tempat laknat tersebut.

Sepanjang perjalanan Yasmin hanya terdiam.

Sampai di rumahnya, Yasmin langsung masuk menuju kamarnya.

"Tunggu, Yasmin!"

suara pak Anwar yang terdengar tegas menghentikan langkah Yasmin.

"Satria sudah menceritakan semua yang terjadi, karna itu papa putuskan, pernikahan kalian di laksanakan minggu depan!"

Yasmin terperanjat kaget.

"Tolong, pa. jangan lakukan ini pada Yasmin.

Papa mau aku berubah, kan? aku janji, aku akan melakukan apa pun yang papa mau, asal jangan nikahkan Yasmin."

Gadis itu bersimpuh dan mengiba.

Ia tidak bisa bayangkan di usianya kini harus terikat dengan yang namanya pernikahan.

"Keputusan papa sudah tidak bisa di tawar lagi, kau harus setuju.

Dan dalam seminggu ini, kau tidak akan pergi kemana-mana, termasuk kampus."

Yasmin mendongak lagi dengan mata basah.

"Papa..!" baru sekarang ia melihat papanya berkata tegas padanya.

Yasmin masuk dan mengunci kamarnya dari dalam, Ia menumpahkan segala kekesalannya.

Hari yang di tunggu oleh pak Anwar tiba juga.

Pernikahan yang hanya dihadiri kerabat dekat itu berlangsung tertutup.

Dari pihak Satria, ia hanya mengajak pak Karim.

Sampai acara ritual selesai, Yasmin terus menangisi keadaanya.

***

'Ini kamarmu! dan simpan air matamu untuk besok, karna kau tidak tau apa yang akan kau alami."

Yasmin meraba tempat tidur nya yang terasa keras.

"Aku harus tidur disini?" keluhnya lagi.

Rumah yang di tempati Satra memang tergolong kecil.

Hanya terdiri dari tiga kamar tidur, satu ruang tengah merangkap ruang makan, satu dapur dan satu kamar mandi.

Yasmin mendesah panjang saat membayangkan harus berbagi ruang dan kamar mandi di rumah sekecil itu.

"Yasmin, bangun!"

Satria menggedor pintu kamarnya dengan keras.

Yasmin hanya menggeliat dengan malas sambil menutupi telinganya dengan bantal.

"Mau bangun tidak? atau mau aku guyur?" Satria masih menggedor pintu sambil berteriak.

Yasmin merasa kesal. Ia terpaksa membuka pintu.

"Berisik! baru jam berapa ini, kelas ku di mulai jam sembilan!" ucapnya sambil kembali merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

"Eeh... siapa bilang kau mau kuliah pagi? kau harus terbiasa bangun pagi, lalu memasak untuk kami "

Yasmin terbelalak.

"Memasak? bahkan aku tidak pernah melihat bagaimana rupa dapur di rumahku, dan disini aku harus memasak?"

Satria tidak perduli, dia menyeret tangan Yasmin ke dapur.

Sekarang kau harus hafal dengan tempat ini, dapur ini!"

Yasmin meringis kesal.

"Apa kita tidak terlalu keras mendidiknya?"

bisik pak Karim.

Satria tersenyum.

"Tidak, pak. dia harus terbiasa." jawab Satria tersenyum.

Di dapur Yasmin hanya memandangi sayuran dan bahan makanan lainnya.

"Apa yang harus aku lakukan, bahkan nama bahan-bahan ini saja aku tidak tau.

Sejurus kemudian dia tersenyum sambil berlari ke kamarnya. Satria dan pak Karim merasa heran. baru beberapa menit lalu ia menangis, sekarang sudah tersenyum.

"Makanan siap!" ucapnya sambil menyajikan di meja makan.

"Kalian heran, kan? aku gadis pintar. jadi kalian tidak usah heran."

"Ayo, ayo di coba!"

Satria dan pak Karim penasaran dengan hasil masakan Yasmin.

""Ayo, pak silahkan! bapak yang paling tua disini." ujar Satria.

Pak Karim memasukkan sendok ke mulutnya. Seketika matanya melotot dan ber air.

"Enak, kan pak? tuh, pak Karim saja suka sampai merem melek gitu." kata Yasmin bangga.

Pak Karim terpaksa mengangguk.

Satria yang tidak sabar langsung ikut mencobanya.

"Bruss!!" semua yang masuk ke mulutnya menyembur keluar.

"Kau mau meracuni kami?" bentak Satria kalap.

🙏🙏Mohon dukungannya say..!

Terpopuler

Comments

Nunung

Nunung

😆😆😆😆 Mantap ya satria masakannya Yasmin sampai nyembur semua dari mulut gak kebayang deh kalo di dunia nyata ...saking aja di dunia halu makasih Thor dh mau update.

2023-05-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!