Traitorous Friend

Traitorous Friend

Bab 1 : PERSAHABATAN

"Melani Putri Cantika..." teriak suara perempuan dari balik pintu kamar yang terkunci. Melani terkejut dan seraya kebingungan, bertanya-tanya dalam hati suara dari mana itu? "apa gue hanya mimpi?" tambahnya.

Saat ia kembali merebahkan kepalanya yang setengah menengok ke pintu, suara itu terdengar lagi, kencang sekali memanggil nama Melani. "Aaargh... bising," keluh Melani sambil memegang kepalanya yang masih rada ngantuk. "tunggu..." sahut Melani teriak, sambil berjalan kearah pintu.

Makin mendekat ke pintu, makin kencang suara itu terdengar, " Dinda...," sahut Melani. "ngapain pagi-pagi ke sini?" lanjutnya sambil membuka pintu kamar.

"Apa sih...? Berisik tau," tegur Melani. "ada apa sih Din? Eehh... Tunggu, loe dari tadi teriak sekencang itu apa gak malu sama nyokap dan bokap gue?" lanjut Melani.

"Nyokap, bokap loe gak ada, kata Mbok Iyam," balas Dinda sambil masuk ke kamar Melani dan menyuruhnya siap-siap untuk jogging.

"Ngak ada? Kemana mereka?" tanya Melani penasaran. "Trus kak Indra, mana?" lanjutnya.

"Mana gue tau, emang gue satpam rumah loe," jawab Dinda sambil tertawa lebar dan kembali mengajak Melani untuk siap-siap.

"Ahh.. nggak, nggak mau," tolak Melani. "gue masih ngantuk, mau istirahat full hari ini" lanjutnya sambil merebahkan badannya di atas tempat tidur.

"Ayo dong Mel, gak menghargai banget sih pengorbanan gue ke sini," bujuk Dinda, sambil menarik tangan Melani dari tempat tidur.

"Pengorbanan..?? Ya... elah... Loe tiap hari ke sini juga gak pernah bilang pengorbanan, baru kali ini ngomong gitu," ejek Melani sambil tersenyum lebar dan malah berbalik menarik Dinda untuk berbaring di tempat tidurnya. "bobo aja Din, lebih enak kan?" ajak Melani.

Dinda yang menolak tarikan Melani sambil berkata. "Ya... iyalah, pengorbanan. Loe gak peka apa? Gue bela-belain pagi-pagi ke sini hanya untuk ngajak loe jogging. Tau kenapa??? Karna gue prihatin sama badan loe yang mulai melar melebar... Iiihhh.. Gue sih gak mau sahabatan sama orang gendut" jelas Dinda, sambil tertawa terbahak-bahak.

Melani yang masih menggunakan piyama langsung berdiri tegak di depan kaca riasnya dan berkata "gendut? Emang iya, gue gendut? Mata loe aja kali yang mulai melebar ke mana-mana karna keseringan liat cowok ganteng di sekolah... Hahaha..." canda Melani, sambil berlalu di depan Dinda untuk masuk ke kamar mandi.

"Melani..." teriak Dinda kesal karna ejekannya.

***

Setelah berpakain rapih celana leging hitam dan baju kaos ketat berwarna merah, Melani lalu kembali berdiri di depan kaca riasnya dan mengatakan "Din, coba liat. Gendut dari mananya loe bilang," sambil berputar-putar melihat tubuhnya dari ujung kaki sampai ujung rambut. Dan Dinda hanya tertawa sambil menutup mulut dengan tangan kanannya.

"Ini mah bukan gendut Din. Ini namanya berisi, semok-semok manja, hahaha..." lanjut Melani. "dari pada loe, kurus tinggi menjulang, kek tiang listrik aja" tambahnya sambil menyisir rambut yang potongan sebahu.

"Hahaha... lucu yah," balas Dinda dengan gaya tawanya yang mengejek. "Body kayak gini nih, yang dicari-cari. Body body model tau nggak...?!!" tambahnya sambil berputar-putra di depan kaca.

"Body model gak laku," kata Melani datar sambil tersenyum kecil, lalu mengajak Dinda bergegas keluar dari kamar.

"Kak Indra...," teriak Melani dari depan pintu kamarnya saat melihat kakaknya yang baru saja keluar dari kamarnya mengarah tangga turun, mengenakan baju kaos kera berwarna hijau daun dan celana pendek di atas lutut berwarna putih, "Ayah, ibu, ke mana?" tanya Melani yang masih berjalan ke arah Indra.

"Mana gue tau, gue juga baru keluar kamar, baru mau turun ke bawah dan.... baru mau liat sikon di bawah, jadi... jangan tanya gue" jawab Indra sambil mencubit manja pipi adiknya. Lalu memeluknya sambil turun bersama, melangkahi tangga satu demi satu dengan pelan.

"Hemmm... Gue gak dianggap nih..." ketus Dinda yang berada di belakang Melani dan Indra.

Balik Indra ke arah Dinda, dan berkata "oh iya.. Sorry.. Sorry... kalian mau jogging?" lanjut Indra bertanya kepada Dinda sambil melempar pandangannya ke arah Melani.

Melani lalu menarik nafas panjang dan menjawab "ini nih,,, kerjaanya Dinda, pagi-pagi datang cuman mau ngajak jogging. Pake bilang prihatin lah, karna gue gendut. Gendut dari mana coba, body bohaiii kek gini dibilang gendut. Matanya aja yang kelalapan" ketus Melani sembari mengadu pada kakaknya dengan bibir yang naik sebelah.

"Hahaha... kasian amat sih sayaanggg... curhat yah, sama kakaknya..??" balas Dinda mengejek sambil tertawa dan menggelengkan kepalanya.

"Nah, tuh kan... sudah bilang gue gendut, mengejek dan tertawa pula. Sahabat macam apa nih" kata Melani, sambil menunjuk Dinda dan berjalan menuju meja makan.

"Etzzz, mau ke mana?" tanya Dinda sambil menarik tangan Melani, "kita mau jogging, bukan mau makan" tambahnya.

"Belum sarapan Din, loe gitu amat sih... ini macam pembunuhan berencana deh" gumam Melani yang tetap melangkah kan kakinya.

"Hahaha... dasar anak baru gede" spontan Indra sambil menarik kursi meja makan yang hendak ia duduki.

Selang beberapa menit bunyi klakson mobil terdengar dari luar pagar, "Ayah, ibu datang," kata Melani pelan lalu teriak memanggil Mbok Iyam yang sedang berada di dapur, meminta tolong membuka pagar untuk ayah, ibu nya.

"Iya, neng. Sebentar," jawab Mbok Iyam, sambil melangkahkan kakinya keluar dari dapur menuju ke depan.

"Makasih Mbok" tegur ibu Melani lembut.

"Ehh, ada Dinda," kata ibu Melani dari pintu masuk sambil jalan menuju meja makan bersama suaminya.

"Iya, tan, tamu pagi-pagi" jawab Dinda tersipu. Lalu mengulurkan tangannya untuk sungkem pada ibu dan ayah Melani.

"Anak gadis Ibu makan apa nih?" tanya Ibu Melani. "Ehh, ini kok sudah rapih aja. Mau ke mana? Kok pakeannya kayak mau jogging, benar...??" lanjutnya meyakinkan diri karna tau anak gadisnya paling susah diajak olah raga. Lari keliling komplek aja gak mau, sambil menuang air putih ke dalam gelas putih bening untuk suaminya.

"Ehemm... kayaknya ada yang ngadu part 2 nih" sambung Dinda, melirik Melani.

"Berisik" tandas Melani singkat sambil menggigit roti yang ada di tangannya.

"Ehh, Dinda gak ikut sarapan?" tanya Ibu Melani.

"Nggak, tan, udah tadi di rumah" balas Dinda.

"Oh Iya Din, ayah mu gimana kabarnya? Udah baikan?" tanya ayah Melani.

"Alhamdulillah om, sudah mendingan dari sebelumnya" jawab Dinda tersenyum.

"Alhamdulillah, semoga ayah mu lekas pulih dan sehat kembali seperti sedia kala" lanjut ibu Melani menghampiri Dinda, sembari memberi semangat.

"Aamiin... makasih om, tante" balas Dinda lagi.

Setelah selesai menyantap 1 buah roti dan segelas susu putih, Melani dan Dinda pamit. Tak lupa Melani mencium ayah dan ibunya, sambil mengucap salam, ia pun pamit kepada Kak Indra.

Baru saja keluar dari rumah, celetuk Melani mengucap manja membujuk Dinda untuk tidak jogging melainkan makan bakso depan gerbang komplek rumahnya "Din, gak usah jogging deh. Makan bakso aja lebih enak. Gimana? Gak tau deh, gak semangat aja" lanjutnya tersenyum menutup mata.

"Apaan sih Mel, gue sudah bela-belain bangunin loe pagi-pagi buta, nungguin loe sarapan, ujung-ujungnya cuman makan bakso. Yang benar aja..." kata Dinda kesal.

Sembari membujuk Dinda, Melani melajukan mobilnya pelan. Sentak terkaget saat dihentikan oleh Dinda. "ada apa Din?" tanya Melani melotot.

"Tuh liat, cowok yang di seberang jalan itu" jawab Dinda sambil menunjuk ke arah cowok yang berdiri di depan mobil sedan Honda City warna merah. Memakai baju kaos pas badan berwarna hitam dan celana training warna merah. Serta kaca mata yang ia gantung di leher bajunya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

PUTRI CANTIKA

PUTRI CANTIKA

perhatian kecil dari dinda

2023-06-07

0

Raodah Tul Jannah

Raodah Tul Jannah

mantap 👍 keren 😍 lanjut yang seru² ya

2023-05-27

1

Erarefo Alfin Artharizki

Erarefo Alfin Artharizki

mantap, keren banget penulisannya

2023-05-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!