Sebintang Rindu

Sebintang Rindu

Part 1_Pertemuan

Saat pertama kali bertemu dengan seorang pria tak pernah Iksa merasakan perasaan yang begitu berbeda, lelaki itu seperti sesosok malaikat yang akan selalu melindungi dirinya. Saat berkenalan dengan sosok tampan dan begitu maskulin Asyad Bachtiar pemuda yang ia temui pertama kali di sebuah kafe yang tengah berkumpul dengan sahabatnya.

Siang itu Asyad dalam perjalanan ke rumah Iksa ingin mengembalikan barang kepunyaan Iksa yang sempat tertinggal di dalam kafe kemarin malam, Iksa pun hanya memberi tau alamatnya melalui share location yang terdapat di aplikasi ponselnya tersebut.

"Permisi apa betul ini rumah Iksa?" tanya Asyad kepada seorang ibu yang sedang menenteng belanjaanya.

"Oh...Iksa anaknya bu Maria, iya betul nak itu rumahnya," sambil menunjuk rumah yang tak jauh dari mereka.

"Terima kasih bu."

"Iya nak sama - sama," dengan langkah santai ibu itu meninggalkan Asyad yang kini tengah sibuk memperhatikan sebuah rumah.

Asyad pun menuju rumah tersebut dengan penuh keraguan ia mengetuk pintu rumah itu.

Tok tok tok

"Permisi," teriak Asyad.

"Iya tunggu sebentar!" Iksa menyahuti panggilan dari pintu.

"Oh kau ternyata, masuk dulu!" Iksa mempersilahkan masuk ke ruang tamunya.

"Oh iya ini jaketmu kemarin tertinggal," sambil menyodorkan jaket itu kepada Iksa karena jaket itu tak sengaja Iksa tinggal saat usai bertemu dengan temannya di kafe, tak terkecuali Asyad pun ikut dalam perkumpulan tersebut.

"Ah iya makasih udah repot - repot mengantar jaketku," ucap Iksa langsung mengambil jaketnya dan meletakkan di sampingnya.

"Bukan masalah, aku sama sekali tak pernah di repotkan," Ucap Asyad terlihat sangat tulus.

Mereka kini saling berkenalan lebih jauh cerita satu sama lain hingga Iksa sedikit menyela ceritanya untuk membuatkan Asyad minuman.

Saat itu memang Iksa tengah sendirian di rumah tetapi Asyad tetap terlihat sopan dan tidak aneh - aneh juga meskipun berdua di dalam rumah, karena orangtua Iksa yang tidak sedang di rumah.

"Tunggu sebentar ya, aku buatkan minum dulu, mau apa?" Tanya Iksa.

"Apa aja yang ada," Iksa pun mengiyakan jawaban Asyad, ia menuju dapur membuatkan dua gelas es teh manis.

"Silahkan, aku bikinin es ya karena cuaca lagi panas."

"Ini lebih baik, mengobati kerongkongan yang memang sudah kering," sambil menyentuh lehernya yang memang terliat menelan salivanya.

Mereka terlihat sangat dekat karena sikap Asyad yang humble, riang dan tak ada jaim - jaimnya sama sekali membuat Iksa semakin mengaguminya tak henti hentinya Iksa memandangi sosok lelaki yang super tampan, hidungnya yang mancung dan matanya yang lebar itu dalam tatapan yang begitu mendalam.

Begitu pula dengan Asyad yang melihat Iksa ia terpesona dengan kecantikan Iksa bak bidadari berwajah polos sungguh menggemaskan dengan badannya yang mungil namun tetap berisi, tatapan yang tak biasa di berikan kepada seorang teman atau sahabat melainkan tatapan seorang kekasih yang sedang kasmaran di landa cinta.

Mereka tenggelam dalam bayangan mereka sendiri hingga tak sadar akan waktu. Asyad pun mengajak Iksa untuk makan siang di luar.

Asyad mengambil kuncinya di saku celana dan menghidupkan motornya lalu mereka pun berjalan menuju sebuah tempat makan.

Saat Iksa dalam boncengan Asyad ia merasa gugup tak seharusnya sedekat ini dengan Asyad namun hatinya merasakan perasaan yang aneh saat berada dekat dengan Asyad entah perasaan apa namun Iksa begitu nyaman dengannya. Sesampainya di rumah makan Asyad memesan 2 porsi nasi goreng,

"Di siang panas begini dia beli nasi goreng tidak salahkah! sebenarnya lucu ya siang - siang dia pesan nasi goreng," gumam Iksa dalam hatinya yang langsung mencari tempat duduk.

Mereka berdua hanya saling pandang tak bicara satu kata pun, Asyad yang begitu risih dengan keheningan ini ia pun segera memulainya.

"Oh ya Sa, by the way besok kau ada waktu tidak?" tanya Asyad.

"Sepertinya tidak ada," sambil mencoba mengingat ingat jadwal besok.

"Kalau memang tidak ada, kau mau tidak jalan bersamaku besok?" tanya Asyad begitu bersemangat.

"Silahkan mas, mbak, makanan sesuai pesanan ya?" ucap sang waitress menyela pembicaraan mereka.

"Oh iya mbak, terima kasih," jawab Asyad.

"Gimana Sa? mau tidak besok kau pergi denganku?" tanyanya lagi.

"Okelah, daripada berdiam diri di rumah," Iksa langsung menyendok makanannya.

Seusai makan mereka beranjak pulang Asyad mengantar Iksa pulang. Sesampainya di depan rumah Iksa mereka sama - sama saling berpamitan pulang.

Seperti sebelumnya mereka berlanjut dalam chatting hingga larut malam namun karena terlalu lama mereka chatting tanpa sadar Iksa pun tertidur begitu saja dengan masih memegang ponsel yang masih aktif roomchat nya dengan Asyad.

*

Keesokan harinya Asyad ke rumah Iksa untuk menjemputnya, mereka akan bertemu tepat pukul sembilan pagi.

Iksa memandangi jam di tangan dan menunggu Asyad di teras rumah namun tak juga muncul Asyad yang menjemputnya.

Sejam berlalu akhirnya yang ditunggu Iksa datang dan menghampirinya, wajah Iksa nampak kesal karena terlalu lama menunggu.

"Maaf ya, tadi tiba - tiba ban motorku bocor di tengah jalan jadi agak telat," Iksa pun hanya mengangguk.

"Tidak masalah, tapi tadi kenapa ponselmu tak bisa di hubungi?" tanya Iksa seakan menginterogasi Asyad akibat keterlambatannya.

"Ah iya, maaf tadi ponselku mati kemarin lupa charge ," sambil menunjukkan ponselnya yang memang sudah mati.

"Kita jadi jalan kan Sa?" tanya Asyad takut jika Iksa akan membatalkan acara kencan yang di buatnya.

"Jadi dong masa tidak jadi cuma gegara masalah sepele saja," sambil tersenyum dengan menampilkan giginya yang rapi dan putih itu.

Asyad pun menaiki motornya dan disusul Iksa yang segera menaiki motor Asyad di belakang Asyad, Asyad pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang karena ia sadar ada seorang wanita di belakangnya. Ia takut Iksa ketakutan jikalau Asyad mengemudikan motornya terlalu cepat.

Hari itu mereka pergi namun entah kemana tujuan mereka berdua tidak ada yang tau, sebelumnya mereka memang memutuskan pergi ke puncak namun melihat cuaca tak mendukung akhirnya mereka putar balik pergi ke wisata lain, tiba di daerah itu mereka lupa jalan menuju tempat wisata dan terpaksa mereka harus balik lagi karena memang hari sudah menjelang sore mereka memutuskan untuk pulang, intinya mereka hanya jalan - jalan mengitari jalan wisata, sebelum pulang Asyad mengajak Iksa mencari makan di tempat bakso yang berada di seberang jalan, Asyad pun memarkirkan motornya, ia masuk lalu memesan 2 porsi bakso pada penjualnya. Sewaktu makan Iksa tak terlihat fokus dengan makanan di hadapannya tak habis - habis karena saking terkejutnya melihat Asyad makan.

"Berasa udah kenyang ini perut dia makannya tidak ada jaim - jaim nya sama sekali," gumamnya yang terdengar di telinga Asyad.

"Tidak dimakan Sa?" tanyanya sambil menatap makanan Iksa yang masih utuh.

"Eh iya, habis ini aku makan kok," jawabnya terlihat sangat gugup saat tiba - tiba Asyad bertanya.

"Dimakan Sa! nanti keburu dingin itu baksonya, " Iksa pun langsung makan dengan cepat karena melihat makanan si Asyad yang sudah mau habis saja.

Selesai makan mereka langsung pulang ke rumah Iksa setelah itu mereka berpisah jika telah sampai di depan rumah Iksa, Asyad selalu menunggu Iksa hingga masuk rumah, baru dia pulang.

\=\=\=\=\=\=\=

Jangan lupa vote dan likenya ya🤗🤗

Terpopuler

Comments

Shio Kelinci 🐰

Shio Kelinci 🐰

Follow aku dong Thor... ada yang pengen ku tanyain...

2020-12-30

0

Cantika Mahira Aulia

Cantika Mahira Aulia

Coba baca deh

2020-11-19

0

Pindah Akun

Pindah Akun

hai kak, aku mampir.
terus semangat ya up episodenya.
aku bakal rajin" mampir.
salam dari time memory.

2020-10-05

2

lihat semua
Episodes
1 Part 1_Pertemuan
2 Part 2_Keisengan Asyad
3 Part 3_Cinta Yang Terungkap
4 Part 4_Masa Lalu Iksa
5 Part 5_Kehilangan
6 Part 6_Move on
7 Part 7_ Kebersamaan
8 Part 8_Pertemuan Iksa dan Nela
9 Part 9_Awal Pertemuan
10 Part 10_Kesalah Pahaman tak berarti
11 Part 11_Perpisahan
12 Part 12_Sandaran ternyaman
13 Part 13 _Sahabat terbaik
14 Part 14_Kepergian Asyad
15 Part 15_Sebuah Ajakan
16 Part 16_Rindu 1
17 Part 17_Rindu 2
18 Part 18_Memulai 1
19 Part 19_Memulai 2
20 Part 20_Merindukanmu
21 Part 21_Minta Tolong
22 Part 22_ Sebuah Rencana 1
23 Part 23_Sebuah Rencana 2
24 Part 24_Rasa Yang Terungkap Kembali
25 Part 25_Reuni Sahabat
26 Part 26_Merasa Kesal
27 Part 27_My Mistake In the Past (Iksa)
28 Part 28_Tak Menyangka
29 Part 29_Pura-pura Sakit
30 Part 30_Khawatir
31 Part 31_Kencan
32 Part 32_Penyesalan
33 Part 33_Maafkan Aku (Asyad)
34 Part 34_ Masih Terlelap
35 Part 35_Will You Marry Me?
36 Part 36_Kamu Harus Sanggup
37 Part 37_Sayang?
38 Part 38_Bersatu setelah sekian lama
39 Part 39_Sungguh?
40 Part 40_Bakal jauh lagi
41 Part 41_Makan malam
42 Part 42_Sabarlah
43 Part 43_Berdamai
44 Part 44_Ada apa denganmu
45 Part 45_Kau tega sekali
46 Part 46_Calon Istri
47 Part 47_Begitu Bahagia
48 Part 48_Kelegaan
49 Part 49_Secepatnya
50 Part 50_Kota Masa Remaja
51 Part 51_Menyelinap
52 Part 52_Mencuri Kecupan
53 Part 53_Imbalan Macam Apa Ini
54 Part 54_Penyelesaian
55 Part 55_Kau Selalu Saja
56 Part 56_Ujian Praktek
57 Part 57_Terlalu Manis
58 Part 58_Tak akan Mengulangi
59 Part 59_Perdebatan
60 Part 60_Tidak Kuat
61 Part 61_Lupa Waktu
62 Part 62_Gugup
63 Part 63_Sakit Sekali
64 Part 64_Epilog
65 The Storm Seeds of Love
66 Extra Part 1_Kamu Prioritasku
67 Extra Part 2_Tidak Seperti Biasanya
68 Extra Part 3_Pingsan
69 Extra Part 4_What About Now
70 Extra Part 5_Terkesiap
71 Extra Part 6_Melahirkan (TAMAT)
72 _Hanya Sekedar _
73 S2 - Aileen
74 S2 - I'll Get You
75 S2 - Tidak Setega Itu
76 S2 - Bertemu Lagi
77 S2 - Tak Akan Terjadi
78 S2 - Berdua
79 S2 - Gagal
80 S2 - Kau Selalu Saja
81 S2 - Panda Merah
82 S2 - Aku Mencintaimu
83 S2 - Bukan Pengkhianat
84 S2 - Selalu Saja Mengancam
85 S2 - Ada Apa Dengannya?
86 S2 - Maafkan Aku
87 S2 - Siapa Kau?
88 S2 - Tidak Biasanya
89 S2 - Sangat Menyayangimu
90 S2 - Patah Harapan
91 S2 - Perasaan Bersalah
92 S2 - Kenapa Tidak Adil Denganku?
93 S2 - Ternyata Tak Pernah Mencintai
94 S2 - Tak Percaya Lagi
95 S2 - Terima Kasih Papa
96 S2 - Jangan Coba-Coba Kabur
97 S2 - Aku Akan Membantumu
98 S2 - Takkan Mengganggu Kehidupanmu
99 S2- Bertemu
100 S2 - Rasa Yang Tak Mampu Terucap
101 S2 - Aku Merindukanmu
102 S2 - Tak Ingin Pulang
103 S2 - Memohon Restu
104 S2 - Perdebatan
105 S2 - Bertemu
106 S2 - Jangan Berhenti Berjuang
107 S2 - Go Home
108 S2 - You (End)
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Part 1_Pertemuan
2
Part 2_Keisengan Asyad
3
Part 3_Cinta Yang Terungkap
4
Part 4_Masa Lalu Iksa
5
Part 5_Kehilangan
6
Part 6_Move on
7
Part 7_ Kebersamaan
8
Part 8_Pertemuan Iksa dan Nela
9
Part 9_Awal Pertemuan
10
Part 10_Kesalah Pahaman tak berarti
11
Part 11_Perpisahan
12
Part 12_Sandaran ternyaman
13
Part 13 _Sahabat terbaik
14
Part 14_Kepergian Asyad
15
Part 15_Sebuah Ajakan
16
Part 16_Rindu 1
17
Part 17_Rindu 2
18
Part 18_Memulai 1
19
Part 19_Memulai 2
20
Part 20_Merindukanmu
21
Part 21_Minta Tolong
22
Part 22_ Sebuah Rencana 1
23
Part 23_Sebuah Rencana 2
24
Part 24_Rasa Yang Terungkap Kembali
25
Part 25_Reuni Sahabat
26
Part 26_Merasa Kesal
27
Part 27_My Mistake In the Past (Iksa)
28
Part 28_Tak Menyangka
29
Part 29_Pura-pura Sakit
30
Part 30_Khawatir
31
Part 31_Kencan
32
Part 32_Penyesalan
33
Part 33_Maafkan Aku (Asyad)
34
Part 34_ Masih Terlelap
35
Part 35_Will You Marry Me?
36
Part 36_Kamu Harus Sanggup
37
Part 37_Sayang?
38
Part 38_Bersatu setelah sekian lama
39
Part 39_Sungguh?
40
Part 40_Bakal jauh lagi
41
Part 41_Makan malam
42
Part 42_Sabarlah
43
Part 43_Berdamai
44
Part 44_Ada apa denganmu
45
Part 45_Kau tega sekali
46
Part 46_Calon Istri
47
Part 47_Begitu Bahagia
48
Part 48_Kelegaan
49
Part 49_Secepatnya
50
Part 50_Kota Masa Remaja
51
Part 51_Menyelinap
52
Part 52_Mencuri Kecupan
53
Part 53_Imbalan Macam Apa Ini
54
Part 54_Penyelesaian
55
Part 55_Kau Selalu Saja
56
Part 56_Ujian Praktek
57
Part 57_Terlalu Manis
58
Part 58_Tak akan Mengulangi
59
Part 59_Perdebatan
60
Part 60_Tidak Kuat
61
Part 61_Lupa Waktu
62
Part 62_Gugup
63
Part 63_Sakit Sekali
64
Part 64_Epilog
65
The Storm Seeds of Love
66
Extra Part 1_Kamu Prioritasku
67
Extra Part 2_Tidak Seperti Biasanya
68
Extra Part 3_Pingsan
69
Extra Part 4_What About Now
70
Extra Part 5_Terkesiap
71
Extra Part 6_Melahirkan (TAMAT)
72
_Hanya Sekedar _
73
S2 - Aileen
74
S2 - I'll Get You
75
S2 - Tidak Setega Itu
76
S2 - Bertemu Lagi
77
S2 - Tak Akan Terjadi
78
S2 - Berdua
79
S2 - Gagal
80
S2 - Kau Selalu Saja
81
S2 - Panda Merah
82
S2 - Aku Mencintaimu
83
S2 - Bukan Pengkhianat
84
S2 - Selalu Saja Mengancam
85
S2 - Ada Apa Dengannya?
86
S2 - Maafkan Aku
87
S2 - Siapa Kau?
88
S2 - Tidak Biasanya
89
S2 - Sangat Menyayangimu
90
S2 - Patah Harapan
91
S2 - Perasaan Bersalah
92
S2 - Kenapa Tidak Adil Denganku?
93
S2 - Ternyata Tak Pernah Mencintai
94
S2 - Tak Percaya Lagi
95
S2 - Terima Kasih Papa
96
S2 - Jangan Coba-Coba Kabur
97
S2 - Aku Akan Membantumu
98
S2 - Takkan Mengganggu Kehidupanmu
99
S2- Bertemu
100
S2 - Rasa Yang Tak Mampu Terucap
101
S2 - Aku Merindukanmu
102
S2 - Tak Ingin Pulang
103
S2 - Memohon Restu
104
S2 - Perdebatan
105
S2 - Bertemu
106
S2 - Jangan Berhenti Berjuang
107
S2 - Go Home
108
S2 - You (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!