Tiba-Tiba Menikah

Tiba-Tiba Menikah

Bab 1

Di sebuah club malam, suara musik begitu berdentum keras hingga membuat telinga siapapun pekak dibuatnya.

Begitu banyak pengunjung disana hingga terlihat sesak dengan lautan manusia yang haus akan hiburan, tapi berbeda dengan salah seorang gadis yang terlihat begitu menyedihkan di sudut meja.

Terlihat tak mampu mengendalikan dirinya dengan begitu baik. "Tambah lagi..." pintanya dengan kedua mata yang sejenak terbuka dan juga tertutup.

"Sudah nona, anda terlalu mabuk malam ini." tolak seorang bartender yang sejak tadi menuangkan minuman tanpa henti disana.

"Aku bilang tambah!" Protes Salma dengan sesekali menghentakkan gelas miliknya didepan meja.

Tapi sekali lagi, bartender itu hanya mengabaikan dirinya begitu saja.

"Sial, padahal aku sudah membayarnya dengan mahal !" maki Salma kembali.

Setelah tak mendapatkan apapun kemauannya disana, gadis itu berjalan menuju pintu keluar untuk segera pergi dari sana dengan jalan yang tak seimbang.

Bahkan sesekali tubuhnya hampir saja terjatuh karena kepalanya begitu pusing dan berputar.

Bruk

Tubuhnya bertabrakan dengan seorang pria asing malam itu, tapi beruntung karena tubuhnya jatuh tepat di tangan pemuda tersebut.

"Astaga..." Ucapnya terkejut karena mendapati Salma kini tengah berada didalam pelukanya, rasanya ingin melepaskan karena ia tahu jika keduanya sama-sama bukan muhrimnya . Tapi jika dilepas Salma akan terjatuh dan membentur lantai.

"Te-rima-kasih..." imbuh Salma dengan penuh terbata-bata, dan ambruk seketika.

"MasyaAllah, harus bagaimana ini." Ata begitu kebingungan karena tak ada satupun teman atau kerabat dari gadis tersebut disana.

Sebenarnya Salma adalah gadis yang baik, bahkan hatinya begitu lembut. Tapi sayang, hari ini ia berada dalam titik terlemahnya. Semua kekangan tentang perjodohan yang dilakukan oleh mama dan kakeknya membuat dirinya begitu muak dan putus asa. Karena tak sedikit dari para pria yang ia temui selama masa perjodohan selalu mengoloknya dengan sebutan perawan tua, sama persis dengan perkataan sang mama.

Sedangkan pertemuan dirinya dengan Ata tak sengaja terjadi saat pemuda itu hendak menjemput temanya yang kebetulan berprofesi sebagai bartender club tersebut.

"Hei Ta ..." sapa temanya yang bernama Fahmi.

"Makasih ya, udah tolongin jemput ke-sini ..." Sambungnya semakin lirih tak kala kedua matanya menangkap basah temannya tersebut sedang menggendong gadis asing.

"Eh Al, uda gendong cewek aja lu!" semburnya dengan mata yang kembali terperangah saat mengetahui gadis tersebut adalah orang yang sama saat ia melayaninya tadi.

"Apaan si, aku nggak sengaja ketemu dia disini tadi. Kayaknya si mabuk ya." imbuh Ata dengan perlahan namun juga merasa ibah.

"Yaiyalah mabuk, orang yang nuangin minuman tadi gue!"

"Mabuk banget tuh cewek, mau loe apain dia?" seru Fahmi dengan mata berbinar.

"Entahlah," Ata membawanya untuk masuk kedalam mobil bersama dengan temanya Fahmi.

Karena keduanya tak dapat menemukan kartu tanda pengenal gadis tersebut, keduanya sepakat untuk membawanya pergi ke sebuah hotel. Tentunya hanya sebagai tempat singgah gadis itu sementara hingga tersadar dan dapat pulang sendiri.

Ketiganya berjalan dengan memapah tubuh Salma yang setengah sadar namun masih belum seutuhnya pulih.

"Ayo kita pergi Mi." Ajak Ata sesaat setelah meletakkan Salma disana.

Temanya tersebut terlihat begitu berkelit setelah mendapati tubuh tak berdaya itu kini terbaring lemah di atas ranjang yang begitu empuk. Bahkan pemandangan indah tersaji dengan gratis disana.

"Kamu urus saja dulu administrasi kamar ini, bentar lagi gue susulin ke depan." pinta Fahmi dengan wajah gelisah.

Tanpa menaruh rasa curiga sedikitpun, Ata kemudian meninggalkan keduanya begitu saja karena ia percaya jika temanya dapat dipercaya dalam hal ini. Mengingat hubungan pertemanan keduanya terjalin cukup baik selama 5 tahun belakangan.

*

*

*

"Mi, Fahmi ..." Panggil Ata dengan wajah celingukan, namun pemuda itu hanya bergeming.

Setelah Ata masuk begitu dekat dengan pintu kamar Salma , barulah ia menyadari jika terdengar suara de-sahan seorang lelaki yang tengah menikmati sesuatu dibalik kegelapan.

Ata dengan sigap menyalakan lampu kamar itu dan berteriak karena Fahmi telah melakukan tindakan tak terpuji pada seorang gadis yang tak berdaya didalam kamar.

"MasyaAllah hentikan Fahmi !" teriaknya dengan tegas.

Bukanya meminta maaf dan berjanji akan mempertanggungjawabkan segalanya disana, Fahmi terlihat justru terburu-buru mengenakan seluruh pakaiannya dan pergi begitu saja dari hotel tersebut.

Kini posisi menjadi terbalik sesaat setelah kepergian Fahmi. Ata yang sama sekali tak tahu menahu tentang kejadian itu, harus bertanggung jawab dihadapan Salma yang baru saja terbangun.

Deg

Gadis itu begitu terkejut dengan tubuh polosnya dibalik selimut bewarna putih polos. Sementara ia memandang Ata dengan pakaian lengkap dan tak terbuka sedikitpun.

"Sial, apa yang telah kamu lakukan padaku!" tuduhnya dengan isak tangis tertahan.

Suaranya begitu gemetar tapi juga tegas dihadapan Ata.

"Jangan coba-coba kabur ninggalin aku, kamu harus tanggung jawab!" teriaknya histeris.

"Tenanglah, aku bisa jelaskan semaunya dengan baik. Oke!" pinta Ata dengan penuh kesabaran.

Namun gadis itu terlanjur kecewa dan membenci Ata karena telah mendapati pemuda itu bersama dengan dirinya dikamar hotel.

Salma mengutip seluruh pakaiannya dihadapan Ata dengan tubuh yang masih terlilit selimut.

"Turunkan pandangan kotormu itu !" protes Salma yang kali ini beranjak masuk kedalam kamar mandi.

Sebagai seorang lelaki Ata tentu akan menepati janjinya pada Salma untuk memberikan semua penjelasan sebaik mungkin. Dengan sabar ia menunggu Salma hingga selesai.

"Ayo cepat ikut aku pulang!" pintanya tanpa basa basi setelah mengenakan seluruh pakainya.

"Apa!" Bentak Ata terkejut namun tidak sengaja.

"Maaf, aku hanya terkejut barusan. Kita bisa bicarakan semua ini dengan baik bukan?"

"Disini..." Sambungnya penuh dengan kesopanan.

Tapi kedua mata Salma kembali mencurigai maksud baik Ata saat dirinya tengah mengajak gadis tersebut untuk bernegosiasi.

"Tidak, jika kau sudah merebut hak ku sebagai seorang wanita maka tidak akan pernah aku lepaskan sejengkal pun. Apa lagi jika kemungkinan buruknya aku harus mengandung anakmu !" Jelas Salma panjang lebar dengan menggebu.

"Aku gadis dari keluarga terpandang dan baik-baik, tidak mungkin akan aku pertaruhkan nama baik keluargaku untuk hal ini." Sambungnya dengan tegas dan tak gentar sedikitpun meski dirinya adalah seorang wanita.

"Kau ..."

"He-bat ." sambung Ata dengan salut.

"Hentikan, aku bukan superhero disini. "

"Mau apalagi disini mari kita pulang dan tanggung jawablah untuk semua hal yang tadi kita lakukan. Maaf aku ralat perkataan ku disini. Untuk semua hal yang kau paksakan terhadap diriku tadi. " tutur Salma dengan penuh pembelaan atas dirinya yang tengah tertindas.

Bersambung ⚜

...----------------...

...Berikut visualisasi dari Salma Tanoe ya guys ❤...

...----------------...

Novel ini adalah kelanjutan dari novel sebelumya, Bagi yang baru ikuti cerita ini jangan lupa buat mampir ke sana ya. Yang mengisahkan perjalanan cinta ibu dan ayah dari sosok Atalarik Ghifary .

Terpopuler

Comments

Retno Wijayanti

Retno Wijayanti

kok atta ga di kasih adik Thoor 😂😂😂

2023-05-27

5

Ayra Ady Mikhayla

Ayra Ady Mikhayla

waah anaknya Uda gede😍😍

2023-05-26

2

Anonymous

Anonymous

Nggak sabar tunggu kelanjutannya 🤭

2023-05-25

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!