I Am Nerd Who Change The World

I Am Nerd Who Change The World

Bab1

Dialam Dungeon. Tempat dimana monster kelas tinggi tinggal, ruangan gelap dengan suara percikan air disetiap sudut ruangan.

Ketakutan, sedih, dan rasa kecewa aku berlari dengan perasaan itu, tubuh ku kotor penuh lumpur yang terus menempel ketika berlari.

Sekarang, aku di sebuah lorong gelap, melangkah entah kemana aku akan pergi, aku hanya bisa terus maju dengan segenap jiwa dan raga ku, terus berlari dari seekor monster yang siap membunuh ku kapan saja.

Gruoooaahh!

Raungan keras terdengar menandakan dia berada di dekat ku.

Monster berbadan manusia, setinggi 3 meter dengan wajah banteng, memegang kapak besar di tangan kanannya, mengayunkan layaknya sebuah mainan, meruntuhkan batu besar layaknya piringan tipis, monster itu adalah Minotaurs.

Kalian tidak salah dengar, monster itu adalah Minotaurs, monster yang berada di dongeng- dongeng di dewa dewi Yunani.

"hah, haah ... Sial! Kenapa, kenapa, aku harus hal buruk seperti ini! "

Tanpa sadar aku berlari hingga terhenti di sebuah ruang besar dan luas, walau besar apesnya ini adalah jalan buntu.

BLAM ...

"Ugk ...! "

Tanpa aku sadari sebuah kepalan besar tangan monster itu menghantam ku dari samping, melontarkan tubuh ku seperti melontarkan batu kecil ke arah dinding.

Aku merasakanya, rasa sakit yang tak bisa ku tahan. Aku merabanya, sudah di pastikan jika tulang rusuk ku patah, mulut aku terus mengeluarkan darah, bahkan pengelihatan ku menjadi buram, meski aku dengan jelas masih merasakan jika monster itu terus jalan ke arah ku.

"Ahhh ..., Mungkin aku akan mati ...! memang seharusnya! " Gumam ku pasrah terbaring lemah di tanah, menunggu waktu aku akan di makan olehnya.

7 Hari Sebelumnya.....

* Pagi hari di sekolah Kesatrian Purwokerto. tepatnya di kelas 2A*

Setelah pelajaran tiga selesai, lalu jam istirahat pun tiba, di dalam kelas seorang siswi sedang menata berkas dan barang yang di tinggalkan guru agar di bawakan ke ruangannya.

Siswi yang merapikan itu adalah Mila, sang ketua kelas, seorang bunga sekolah yang cantik dan anggun selalu mendapatkan peringkat tinggi di segala bidang, dan memiliki sikap adil dan bertanggung jawab sunggung wanita idaman pria terutama bola yang menempel di tubuhnya sangat luar biasa.

Dia dan siswi lainnya ikut merapikan susunan buku di meja, disisi lain sekelompok siswa di belakang dengan suara keras bercanda dengan rianya. Dan kelakuan mereka di sadari Mila.

"Ryan!! kalo gak ada kerjaan bantuin napa! Buku paket ini berat, kenapa tidak kalian saja yang membawanya! " Bentak Mila dengan sedikit tegas dan bergema, ia melontarkannya kepada siswa bernama Ryan yang sedang bercanda dengan teman-temannya.

"Hah.., gimana!? membantu? hmm.. menarik, kenapa tidak kau memohon dan bersujud di depan ku? mungkin dengan senang hati aku akan membantu mu." Jawab Ryan tersenyum tipis.

"Ho..ho Ryan, Boleh tuh! " Ucap Dio yang bermain kursi di samping Ryan.

"Ih.., kau itu Wakil Ryan!! sudah sepantasnya kau bertanggung jawab untuk membantu ketua kelas! " Ucap salah satu Siswi yang berada di samping Mila.

Mereka menatap Ryan dengan tatapan sinis, membuat ia terpojok. Matanya berkeliling berfikir dan mencari akal, dan ia melihat seseorang yang sepertinya bisa di andalkan.

"Baiklah! Aku punya ide, Noleeeep.... bantu mereka membawa barang ke kantor guru "

Teriak Ryan membentak sambil menatap seorang pria berkacamata yang sedang membaca buku di pojok kelas. tapi pria itu tidak menggubris dan lanjut membaca karena terlalu asik.

Karena tidak merespon, Ryan terlanjur kesal, dan menghampiri ke meja tersebut.

"Oi!.. , Nolep, Sialan nih anak! " Duak... sambil menghantamkan tangannya kemeja.

"Ahh.. apa?" sahut di lanjut kaget setelah Ryan memukul meja.

"Apa?!.. jangan diam saja! bantu mereka, dasar nolep tidak berguna."

"Kenapa aku?" gumam pria itu, menatap ke arah Ryan.

"Hah.., apa yang kau bilang?!" Wajah Ryan memerah dengan otot urat mulai menegang .

Ryan yang mendengar perkataan itu sontak ia mendekat, dengan amarah dia menarik kerah pria itu agar berdiri, dan menyeretnya dari kursi, bahkan ia melemparnya hingga terjatuh.

Buakk..!

"Ackk..!"

Sontak semua orang di kelas terkejut, Mila yang melihat seseorang terlempar segera menghampirinya.

"Ryan!! apa yang salah dengan mu hah?"

Kesal Mila sang ketua kelas, melihat tingkah Ryan yang begitu bar-bar, Mila dengan hati-hati menolong pria itu dan membantunya untuk berdiri.

"Ardha kau tidak apa-apa?. apa kau terluka?" Tanya Mila khawatir.

"Ahh.., i.ya.., aku tidak apa." Jawabnya dengan sedikit kikuk.

Raut Ryan mereda tapi ia tampak masih kesal. "Cih..! Sial, karna hal ini membuat ku lapar, Dio, Jia, ayo kita ke kantin. nolep aku mengurusmu nanti! " Ucapnya berjalan pergi ke pintu luar kelas, bersama teman-temannya

"Hmm.., ok " Bisik Jia lalu bersama Ryan mereka pergi....

Seperti yang kalian liat, orang yang bernama Nolep adalah Saya Ardha Varesta seorang pria biasa. Untuk tinggi masih sama seperti pria asia pada umumnya, seperti yang di katakan Ryan, aku seorang Nolep, hobi ku membaca buku dan suka melihat hal yang berbau pengetahuan.

Kami berjalan di lorong kelas mengantarkan buku paket ke ruang guru. Tangan ku agak pegal karena mengantar dua puluh buku dalam satu kali angkat. Sedikit sulit, tapi aku tidak ingin terlihat lemah, mungkin itu yang di namakan kehormatan lelaki.

"Ardha, maaf soal Ryan, jika aku tidak menggangunya, pasti kamu tidak akan mengalami hal buruk seperti itu." Ucap dengan wajah bersalah ia mengatakan itu pada ku.

Aku tidak bisa marah jika wajahnya begitu imut di depan ku. Tapi yang lebih penting bagaimana ini! aku tidak pernah berbicara dengan wanita sebelumnya, apa lagi dengan bunga sekolah.

"..hm..hm.." Dengan gugup dan senyuman kecil.

"Ardha? Kamu bener tak apa?." tanyanya agak bingung dengan ekspresinya saat ini.

"Iyaa..." Jawabnya dengan suara kecil, dan senyuman.

"Beneran!?" Ia melihat ku dengan wajah penasaran, kedua alisnya terangkat, seolah-olah ia tak percaya dengan apa yang ku ucapkan.

"I..ya..be..neran!" Lanjut ku sambil mengalihkan pandangan ke arah lain.

"Baiklah, jika kamu demikian" Ucapnya tersenyum lega.

Lalu setelah semua urusan guru selesai, di lantai satu, Mila langsung pergi, karna dia berkata akan bertemu temannya.

"Aku duluan, teman ku menunggu, terima kasih karna udah membantu! " Ucap Mila berlari sambil melambaikan tangannya kearah ku, tentu saja dengan senyuman.

Mematung sambil membalas lambaian Mila, tanpa sadar muka ku juga memerah, ketika senyumannya ditunjukan untuk ku.

Tapi tolonglah sadar, dia berada di dunia yang berbeda, layaknya langit dan bumi akan mustahil aku bersamanya.

Saat jam istirahat spot terbaik ku adalah perpustakaan. Jika di tanganya, mungkin karena Satu karena tempat itu kosong karena banyak siswa disini tidak terlalu suka dengan membaca, kedua karena disana tenang dan terhindar dari berbagai gangguan.

Tapi sesuatu yang tidak terduga terjadi, dari seseorang datang berlari membawa eskrim coklat di tangannya, lalu dengan sengaja menyetuh baju dan menggerakannya hingga membuat satu lingkaran besar menempel di baju.

"... Maafkan aku." ucap seorang pria berlari meninggalkanku dan menjatuhkan eskrin ke lantai.

aku tidak bisa berkata apapun, baru saja aku membahas tentang gangguan, karna gangguan ini sudah pasti Ryan dan kelompoknya. Aku melihat mereka dari kejauhan di lantai dua, mereka tertawa terbahak-bahak, layaknya sebuah pertunjukan.

"Sebaiknya aku bersihkan di kamar mandi." pergi dengan hawa kesal.

Aku membersihkan Noda sedikit demi sedikit sambil menggingat kekesalan yang mereka buat kepada ku.

Jujur aku muak dengan kelakuan mereka karena ini bukan pertama kalinya, malah hampir setiap hari, tapi aku hanya seorang yang ingin hidup tenang. Aku ingin membalas, tapi untuk sekarang yang bisa ku lakukan adalah bersabar.

Karena banyak pertimbangan untuk melakukan balas dendam, berhubung Ryan adalah orang kaya yang memfasilitasi sekolah. jika aku balas dendam sekarang, aku yang akan di keluarkan dari sekolah, karena di dunia ini yang kaya adalah yang terkuat.

Tapi aku tak akan melupakan penghinaan ini, karena apa? Ada sebab pasti ada akibat.

Terpopuler

Comments

Irpan Sihombing

Irpan Sihombing

botulllll...

2023-07-22

0

Sakuragiアクト

Sakuragiアクト

Thanks

2023-06-09

0

Ayano

Ayano

Halo kak, aku mampir chapter pertama. Ada sedikit masukan. Kalau mau diproses silahkan

- Untuk penggunaan tanda baca boleh kak setelah tanda seru (!) atau tanda tanya (?) cukup dispasi saja tanpa diberikan tanda koma atau titik kembali
- Untuk kata yang menunjukkan tempat seperti tangan, lantai, kaki... apapun yang menyatakan tempat kata 'di' dan 'ke' dipisah ya.
Di lantai, di tanganku, di matamu.... dll

Nanti dimampirin lagi. Semangka

2023-06-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!