Broken Home

Broken Home

Bab 1

Via menatap hampa gundukan tanah berumput hijau dan berbatu nisan di depannya itu dengan pandangan kosong. Rasa sesak di dadanya itu kian menyiksa karena ia mencoba menahan air mata yang hampir meledak dan rasanya tak tertahankan.

Jika saja ia tidak akan pergi ke sekolah dan takut matanya sembab jika ia menangis, mungkin ia sudah membiarkan tangis itu meledak agar bisa sedikit melegakan hatinya. Via hanya terus menghela nafas panjang agar rasa sesak dan sakit itu perlahan sirna.

Kepergian Ibunya ke pangkuan Sang Pencipta, menjadi ujian terberat dalam hidupnya, terkadang jika batinnya sedang lemah dan tersiksa, pikiran untuk mengakhiri hidup selalu saja melintas dalam benaknya.

Tak ada kehangatan lagi dalam rumah yang ia tempati saat ini sejak kepergian Ibunya, tak ada lagi orang yang mengkhawatirkan keadaan dirinya selain orang yang telah melahirkannya ke dunia ini sejak beliau tiada. Hampa, semuanya terasa hampa seakan raganya sudah separuh hilang tak bernyawa.

Ia bisa tertawa, tapi tawa itu seolah hanya sebuah kepura-puraan agar ia terlihat baik-baik saja di mata dunia, ia masih tetap tersenyum pada semua orang dan memperlihatkan betapa hidupnya tetap senang dan bahagia, namun tak ada yang tahu jika ada banyak luka yang bersemayam di dalam sana.

Bunga warna warni yang sempat ia beli kemarin sepulang sekolah itu Via taburkan di atas pusara ibunya, hatinya terus menggumamkan doa-doa yang tak terucap karena bibirnya tetap tertutup rapat.

Tahun demi tahun telah berlalu tapi tetap tak merubah rasa ini, rasa sakit karena telah kehilangannya. Jiwanya tetap rapuh seakan sulit untuk terbentuk. 

Andai Allah memberi dia satu permintaan dan pasti akan Allah kabulkan, pasti Via akan meminta agar Allah panjangkan usia Ibunya, biarkan beliau lebih lama bersamanya agar hidupnya tidak terasa hancur dan sekacau seperti sekarang ini.

Andai seorang anak bisa memilih, mungkin ia akan memilih hidup dan dilahirkan dari sebuah keluarga yang hidupnya penuh dengan limpahan kasih sayang ... saling mendukung dan saling mengasihi antara satu dengan yang lainnya, tidak sepertinya yang rasanya tidak pernah mendapatkan perhatian dan kasih sayang sebuah keluarga. Hanya Ibunya ... namun ternyata takdir Tuhan terlalu cepat mengambil beliau dari sisinya menambah kehampaan dalam hatinya yang semakin hari semakin terasa.

Via kembali mengeluh dan bergumam dalam hatinya seolah mengajak Ibunya berbicara, mengikis sedikit demi sedikit rasa kecewa yang melingkupi hati dan juga jiwanya.

'Aku hanya seorang anak, yang dalam hidupnya tidak pernah mendapatkan kasih sayang seorang ayah ... yang selalu merindukan betapa hangatnya pelukan dan ciuman hangat seorang ayah, yang selama hidupnya tidak pernah mendapatkan doa dan nasehat terbaik untuk dirinya. Yang tak pernah merasakan didikannya agar dirinya tumbuh menjadi anak yang baik dan juga berguna ... Bukan karena ayahnya telah tiada, tapi sosok pria yang menjadi ayahnya itu adalah pria yang   kasar, acuh, dingin serta keras kepala. Seperti tidak ada setitik kasih sayangpun untuk dia anak-anaknya.

'Aku selalu iri, melihat betapa akrabnya seorang ayah terhadap anaknya, betapa sosok ayah adalah pelindung dan rela melakukan apa saja demi buah hatinya, betapa seorang ayah menjadi cinta pertama bagi anak perempuannya tapi dirinya ... bahkan sepertinya dirinya mau hidup atau matipun ayahnya tidak akan pernah peduli kepadanya.

Sepeninggal Ibunya, Via kira sikap ayahnya akan berubah, tapi nyatanya semakin menyiksa batin Via dalam dilema. 

Saudara-saudaranya pun seperti tak ada yang peduli kepadanya. Setidak berharga itukah dia di mata semua orang ... 

Rasanya Via terkadang ingin mati saja, agar orang-orang yang selalu menganggap dirinya tak berharga itu ternyata ada gunanya jika ia telah tiada. Siapakah yang merawat ayahnya sepeninggal Ibunya jika bukan dia? Tapi tetap apa yang ia lakukan seolah tidak ada apa-apanya.

Jika Via bisa, ia bisa pergi dan tak kembali, meninggalkan semua luka dan kepedihan yang selalu menyiksanya ... tapi dia masih punya hati dan perasaan makanya Via memilih tetap bertahan meski sedikit demi sedikit kewarasannya hampir hilang.

Luka batin yang tidak terlihat ... luka batin yang harus berusaha dipendam selamanya.

Ingin rasanya Via menjerit menumpahkan segala kekacauan yang ada dalam hatinya yang membuat pikirannya rasanya setengah gila.

Terpopuler

Comments

Nenda Wati

Nenda Wati

tetap semangat Thor...baru sedikit membaca rasanya sudah bisa ngerasain bagaimana menjalani hidup broken home...retak se retak retak nya ...

2023-06-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!