Kau Milikku Sayang

Kau Milikku Sayang

1. Arsy Aprilia

Siapa yang tidak nelangsa jika rumah tangganya berujung pada perpisahan? Entah itu karena maut atau karena perceraian. Kehidupan rumah tangga memang penuh ujian dan liku, masalah seolah silih berganti hadir sebagai bumbu kehidupan dalam mengayuh bahtera rumah tangga.

Meski demikian, berat dan ringannya suatu kisah kehidupan, selalu ada hikmah dibaliknya. Untuk itu kita harus senantiasa menguatkan diri agar  tegar menghadapi semua masalah yang menerpa.

Meski awalnya berat,cobalah setegar dan sekuat batu karang di lautan. Kehidupanmu tak langsung berakhir seiring dengan perpisahan yang kamu alami. Selalu berprasangka baik pada Sang Maha Pencipta, syukuri kisahmu hari ini dan gapai masa depan yang lebih baik.

Di tengah kota Sidney, toko bunga milik wanita cantik yang selalu menutup penampilannya dengan balutan gamis, hujan panjang, dan cadar untuk menghindari mata jahat yang akan membahayakan dirinya.

Ia adalah Arsy Aprilia, janda muda tanpa anak. Berasal dari salah satu negara Asia dengan kecantikan paripurna yang tidak seorangpun dapat melihatnya.

Di usianya yang terbilang masih muda, ia sudah bercerai 3 tahun lalu. Jangan tanya penyebabnya karena sudah tertulis dalam novel sebelumnya, berjudul 'Siapa yang Kau Pilih Suamiku'. Jika ingin tahu cerita Arsy sebelumnya bisa dibaca disana, ya.

Toko Bunga Arsy

Bangunan itulah tempat Arsy mengais rezeki untuk melanjutkan hidup di negara orang. Awalnya Arsy hanya ingin menepi sejenak agar hatinya tidak terlalu menganga atas perpisahannya dengan Haris, mantan suami. Tapi, semakin lama semakin betah hingga bertekad untuk menetap di Sidney.

Di Toko, Arsy hanya memiliki seorang karyawati bernama Angel. Dia gadis lucu dan ramah. Ia sering sekali terhibur dengan kelucuan Angel. 

Siang terik matahari kala itu menjadi awal kehidupan Arsy terusik karena memiliki pelanggan yang sangat ribet menurutnya dan Angel. 

"Pesan buket bunga yang mengartikan pura-pura cinta, ada?" tanya seorang pria bernama Evan. Wajahnya terlihat kebingungan.

Bukan hanya Evan. Baik Arsy mau pun Angel juga merasakan hal yang sama. 

"Maaf, tuan. Maksud tuan benci gitu?" tanya Arsy sopan.

"Bukan, nona. Pura-pura cinta."

"Ah.. Saya tahu," celetuk Angel tersenyum jahil. Menatap Arsy sambil mengerlingkan sebelah mata.

Arsy sendiri hanya dapat menggeleng. Ia tidak tahu yang akan dilakukan Angel setelah ini. 

Angel langsung merangkai bunga mawar hitam begitu rapi sekali kemudian menyerahkannya kepada pria tersebut. 

Dahi pria tersebut tampak berkerut memerhatikan mawar hitam tersebut. "Kenapa mawar hitam?"

"Karena kalau mawar merah artinya cinta beneran dan hitam berarti pura-pura."

Sementara Arsy mendelik mendengar penjelasan dari Angel. Bagaimana bisa orang kepercayaannya memberi penjelasan yang berbeda dengan makna sebenarnya?

"Angel," tegur Arsy tetapi Angel masih tidak mendengarkan.

Pria bernama Evan itu membayar buket bunga kemudian pergi begitu saja. 

Arsy dan angel saling pandang dengan ekspresi yang berbeda. Angel tertawa sedangkan Arsy menggeleng saja. 

"Suruh siapa pura-pura cinta dengan wanita. Itu sakit, nona." ucap Angel. Dan memang benar bukan?

Sering sekali terjadi di sekitaran kita. Meski sikap pria terlihat bucin, romanti, dan selalu bersikap layaknya mencintai. Belum tentu dalam hatinya benar-benar tulus kepada sang wanita. 

Arsy tidak menjawab sama sekali karena kenyataannya, kisah masa lalunya juga tidak jauh dengan kepura-puraan hingga membuatnya jatuh cinta sedalam-dalamnya kepada mantan suaminya.

Sikap mantan suami yang selalu perhatian, bersikap baik, dan lemah lembut justru hanya sebagai topeng untuk menutupi hatinya yang telah memiliki nama wanita lain yang sedari sebelum menikahinya.

Sakit?

Tentu saja.

Tapi, Arsy tidak pernah menyalahkan keadaan. Biarlah semua menjadi kisah masa lalu dan pengalaman untuk lebih hati-hati memilih pasangan selanjutnya.

Wanita bercadar itu tidak memungkiri jika dalam hidupnya masih mengharapkan jodoh yang amat mencintainya sehingga tidak pernah berpikir untuk menduakannya. 

Trauma itu memang ada, tapi ia yakin. Waktu tidak akan tega untuk membiarkannya terpuruk saja. 

"Lebih baik nona makan siang lebih dulu. Aku akan menjaga toko, setelah selesai makan baru aku yang makan." 

Arsy mengangguk setuju. Ia pun segera kembali ke ruangannya. Bukan ruangan seperti di kantor pada umumnya. Ruangan ini digunakan Arsy untuk menyimpan buku penjualan meski sudah disalin dalam file. Tempat bersantai bersama Angel, makan bersama, beristirahat juga di ruangan tersebut.

Bekal yang disimpan dalam microwave pagi tadi segera ia ambil kemudian menikmatinya di sofa. 30 menit kemudian Arsy menjaga toko di depan bergantian dengan Angel yang harus makan siang juga.

Malam hari tiba, Arsy dan Angel sedang beberes karena akan segera tutup. Kegiatan mereka terhenti saat sorot lampu sebuah mobil mengganggu penglihatan mereka.

Arsy menoleh ke sumber cahaya. Mobil tersebut berhenti tepat di depan toko mereka. Kemudian Arsy juga dapat melihat seorang pria bertubuh tinggi tegap mengenakan kemeja biru muda dengan lengan yang digulung hingga siku dan celana panjang berwarna hitam. Sepatu mengkilap semakin membuat tampilan pria itu tampak bukan seorang sembarangan.

"Siapa pemilik toko bunga ini?" 

Suara bariton pria tersebut mampu membuat Arsy terkesiap. Suara yang tak asing baginya. Sayang sekali wajah pria itu tidak jelas karena terkena paparan sorot lampu dari mobil itu. 

"Sa-saya, tuan." jawab Arsy tergagap, ia kembali terkesiap kala mata elang pria di hadapannya menatap dengan tajam. Seperti tak asing baginya, ia pernah melihat mata itu. Tapi Arsy tidak ingat.

"Kamu harus tanggung jawab."

"Tanggung jawab? untuk apa?" tanya Arsy terkejut. 

"Karena kamu memberikan buket bunga mawar hitam, membuat grandma masuk rumah sakit." Pria itu mengumpat karena baru kali ini banyak bicara kepada orang asing. 

"Sial." 

"Ikut denganku!"

Arsy terkejut atas kelakuan pria asing itu. Angel juga panik dan membantu menarik satu tangan Arsy yang bebas dari genggaman pria tersebut.

"Diam disitu atau aku hancurkan tempat ini!" sentak pria tersebut membuat Angel berhenti.

"Maaf, tuan. Kita mau kemana?"

"Ketempat yang akan membuatmu sadar."

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

ah kejem banget

2023-10-04

0

Popy Setyaningsih

Popy Setyaningsih

grandma be like "dia menyumpahiku agar segera mati huh?!, ente kadang2 ente"

2023-10-04

0

Susi Susiyati

Susi Susiyati

😃😃😃😃

2023-09-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!